Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah mengenai pengolahan persediaan bahan baku yang baik. Jumlah persediaan yang terlalu besar akan mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan menjadi terlalu besar, selain itu resiko kerusakan barang juga menjadi lebih besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit akan mengakibatkan terjadinya kekurangan persediaan yang dapat menyebabkan hilangnya keuntungan. Penelitian dibuat untuk mengetahui perbandingan efisiensi manajemen persediaan yang dilakukan oleh CV. Rafhanah dengan manajemen persediaan metode model Economic Order Quantity (EOQ). Pengumpulan data berupa laporan persediaan yang terkait dengan harga bahan, jumlah persediaan bahan, biaya pesan dan biaya simpan persediaan bahan periode tahun 2018. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total biaya persediaan yang harus dikeluarkan oleh CV. Rafhanah untuk periode 2018 sebesar Rp 41.124.850,00 sedangkan hasil perhitungan pada model EOQ, total biaya persediaan hanya sebesar Rp 29.132.382,00. Sehingga penerapan model EOQ pada manajemen persediaan CV. Rafhanah menghasilkan penghematan biaya persediaan sebesar Rp 11.992.467,00 atau lebih efisien sebesar 29%. Semua komponen persediaan pada CV. Rafhanah dapat dihitung menggunakan model EOQ dikarenakan semua jenis komponen yang terdapat dalam produk tersebut dapat bertahan lama dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.