Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Â digunakan untuk memecahkan struktur hirarki dari permasalahan yang ingin diteliti. Matriks perbandingan berpasangan digunakan untuk membentuk hubungan struktur. Matriks perbandingan berpasangan dicari bobot dari tiap-tiap kriteria dengan menormalkan rata-rata geometrik dari pendapat responden. Nilai Eigen maksimum dan vektor Eigen diperoleh dari matriks yang dinomalisasi. Proses menentukan faktor pembobotan hirarki dan faktor evaluasi, uji konsistensi harus dilakukan (CR < 0,100). Penerapan AHP dalam penelitian dilakukan untuk menetukan urutan faktor penentu pemilihan perumahan bersubsidi di Kota Pontianak dan sekitarnya. Hasil analisis AHP diperoleh bahwa rank pertama faktor sturktur bangunan dengan bobot 0.159 (15.9%), rank kedua faktor desain dengan bobot 0.152 (15.2%), rank ketiga faktor luas tanah bobot 0.138 (13.8%), rank keempat faktor fasilitas umum berbobot 0.127 (12.7%), rank kelima faktor fasilitas penunjang bobot 0.111 (11.1%), rank keenam faktor akses transportasi dengan bobot 0.110 (11%), rank ketujuh faktor harga dengan bobot 0.103 (10.3%), dan rank terakhir kedelapan faktor lokasi dengan bobot 0.1 (10%). Hasil Urutan Prioritas Pemilihan Perumahan Bersubsidi dengan menggunakan metode AHP adalah Perumahan Griya Mayor berada diurutan pertama, dengan nilai prioritas 24.58. Perumahan Kalila Resident berada diurutan kedua, dengan nilai prioritas 18.3. Perumahan Kakap Permai berada pada urutan dengan nilai hasil prioritas 10.21.Kata kunci: Analytical Hierarchy Process, kriteria, pemilihan perumahan bersubsidi