Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN BETON PADA PROYEK KONSTRUKSI Rahmawati, Siti; Indrayadi, -; Rafie, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.653 KB)

Abstract

Tenaga kerja merupakan faktor penting pada pelaksanaan proyek konstruksi. Tenaga kerja yangdigunakan biasanya tidak berupa perorangan tetapi dalam bentuk kelompok tukang yang terdiridari tukang dan pembantu tukang yang membantu dalam berbagai perbandingan. Salah satufaktor yang perlu diperhatikan dalam mengukur kinerja kelompok  tukang adalah mengetahuiefektivitas waktu kerjanya.Produktivitas adalah kemampuan dalam menghasilkan produk dalam kurun waktu yang ditentukan. Kurun waktu biasanya dihitung perkuartal, semester dan tahunanPenelitian dilakukan dengan membandingkan waktu kerja riil yang diperoleh dari pengukurandi lapangan dengan waktu kerja teoritis yang dihitung berdasarkan jam kerja pada umumnyayang kemudian disesuaikan teori yang ada pada literatur. Selanjutnya waktu kerja riil dihitungefektivitasnya terhadap waktu kerja teoritis, baik untuk tiap ukuran kelompok tukang maupununtuk secara keseluruhan. Perbandingan juga dilakukan untuk efektivitas waktu kerja antarakelompok tukang dengan komposisi yang berbeda, kecepatan waktu yang mampu dihasilkan, serta kualitas produk yang sesuai dengan standar yang disepakati. Mendapatkan besarnya koefisien produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi khususnya pada proyek Hotel Ibis Pontianak. Membandingkan hasil koefisien yang di dapat di lapangan dengan SNI, dan BOW.Setelah menganalisis data didapat, efektivitas waktu kerja tertinggi dari faktor usia adalah pekerja dengan umur 20-30 tahun. Dari faktor pengalaman kerja didapat efektivitas waktu kerja dari pengalaman >10-15 tahun. Dari faktor pendidikan didapat efektivitas waktu kerja tertinggi dari pendidikan SMP. Pada penelitian didapat waktu kerja efektif yang paling tinggi pada kelompok tukang II yaitu 412 menit/hari yang berarti efektivitasnya adalah 98,48%. Hasil perhitungan koefisien produktivitas tenaga kerja dilapangan lebih efektif dibandingkan analisa SNI dan BOW karena, alat untuk bekerja dilapangan tersedia dengan baik juga pekerja bekerja sebagai tim sehingga memaksimalkan pekerjaan dilapangan. Kata kunci :produktivitas, efektivitas, tenaga kerja
ANALISIS TINGKAT KEINGINAN KONSUMEN DALAM PEMILIHAN PERUMAHAN BERSUBSIDI DI KOTA PONTIANAK DAN SEKITARNYA Devi, -; Indrayadi, -; Riyanny, -
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)  digunakan untuk memecahkan struktur hirarki dari permasalahan yang ingin diteliti. Matriks perbandingan berpasangan digunakan untuk membentuk hubungan struktur. Matriks perbandingan berpasangan dicari bobot dari tiap-tiap kriteria dengan menormalkan rata-rata geometrik dari pendapat responden. Nilai Eigen maksimum dan vektor Eigen diperoleh dari matriks yang dinomalisasi. Proses menentukan faktor pembobotan hirarki dan faktor evaluasi, uji konsistensi harus dilakukan (CR < 0,100). Penerapan AHP dalam penelitian dilakukan untuk menetukan urutan faktor penentu pemilihan perumahan bersubsidi di Kota Pontianak dan sekitarnya. Hasil analisis AHP diperoleh bahwa rank pertama faktor sturktur bangunan dengan bobot 0.159 (15.9%), rank kedua faktor desain dengan bobot 0.152 (15.2%), rank ketiga faktor luas tanah bobot 0.138 (13.8%), rank keempat faktor fasilitas umum berbobot 0.127 (12.7%), rank kelima faktor fasilitas penunjang bobot 0.111 (11.1%), rank keenam faktor akses transportasi dengan bobot 0.110 (11%), rank ketujuh faktor harga dengan bobot 0.103 (10.3%), dan rank terakhir kedelapan faktor lokasi dengan bobot 0.1 (10%). Hasil Urutan Prioritas Pemilihan Perumahan Bersubsidi dengan menggunakan metode AHP adalah Perumahan Griya Mayor berada diurutan pertama, dengan nilai prioritas 24.58. Perumahan Kalila Resident berada diurutan kedua, dengan nilai prioritas 18.3. Perumahan Kakap Permai berada pada urutan dengan nilai hasil prioritas 10.21.Kata kunci: Analytical Hierarchy Process, kriteria, pemilihan perumahan bersubsidi