Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Association between sexual orientation and sexual contact with the incidence of human immunodeficiency virus (HIV) infection in Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta Imtihani, Hajar; Pudjiati, Angela Satiti Retno; Luthfiandi, Mochammad Rifky; Susetiati, Devi Artami
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 51, No 1 (2019)
Publisher : Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.33 KB)

Abstract

Anal intercourse has been known to have a high risk of human immunodeficiency virus (HIV) transmission. The objective of this study was to evaluate the relationship between sexual orientation and the mode of sexual contact with the incidence of HIV infection. This was observational analytic study with cross sectional design. Subjects were new male patient who visited sexually transmitted infection (IMS) clinics at Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta during 2016. Data were obtained from medical records. The HIV status was established from HIV rapid test and enzyme-linked fluorescent assay (ELFA). Data were analyzed using descriptive test and Pearson’s chi-squared test with significance level of p< 0.05. Among 167 subjects, 47.91% were in the age group 17 - 25 years old. Forty subjects (24%) had HIV positive status. The majority of subjects were heterosexuals (111 subjects (66.47%)), 43 subjects (25.75%) were homosexuals, and 13 subjects (7.8%) were bisexuals. HIV positive subjects were more common in homosexual groups than were heterosexual and bisexual (p
Physics Micro Learning Video: Forming Pancasila Learner Profiles in Physics Learning Bakri, Fauzi; Imtihani, Hajar; Muliyati, Dewi; Sumardani, Dadan
Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika Vol 9 No 2 (2023): JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika), Volume 9 Issue 2, D
Publisher : Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Jakarta, LPPM Universitas Negeri Jakarta, HFI Jakarta, HFI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/1.09204

Abstract

Pancasila learner profiles can be implemented in physics learning. This article publishes the results of research and development of physics learning videos. This physics learning video presents physics lessons that shape the Pancasila learner profile. Physics content is a wave that is presented contextually. This learning physics video use research and development of the Lee & Owens model. Product feasibility was assessed using a questionnaire by experts. The components assessed are the feasibility of the physics content, the feasibility of the learning process, the feasibility of the wave concept physics learning media in -learning videos. Sequentially get an assessment of 93.75%, 98.0%, 99.0%. The The implementation of the learning process on learning video products has facilitated the formation of Pancasila learner profiles. Overall, it can be concluded that the resulting physics learning video is very appropriate to be used to form a profile of Pancasila students.
Keadilan dalam Reformasi BPJS: Teori Rawls dan Kajian Kritis Terhadap Kebijakan Kelas Rawat Inap Standar Imtihani, Hajar; Nasser , Muhammad
Syntax Idea Vol 6 No 9 (2024): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i9.4447

Abstract

Reformasi BPJS Kesehatan di Indonesia melalui Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2024 yang menyatukan sistem kelas dan menggantinya dengan kelas rawat inap standar telah memicu perdebatan publik. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan dalam akses layanan kesehatan, namun menimbulkan berbagai pro dan kontra terkait implementasi dan dampaknya terhadap berbagai lapisan masyarakat, serta berbagai spekulasi mengenai kebijakan penetapan iuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kritis dan teori keadilan sebagai kewajaran dari John Rawls untuk menganalisis dampak dan implikasi dari kebijakan ini. Untuk mengevaluasi bagaimana kebijakan penyatuan kelas BPJS Kesehatan mencerminkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan mengidentifikasi model iuran atau premi BPJS yang ideal berdasarkan teori keadilan John Rawls. Pertanyaan penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penyatuan sistem kelas dalam BPJS Kesehatan mencerminkan prinsip-prinsip keadilan sosial melalui pendekatan kajian kritis? Dan bagaimana penetapan iuran atau premi BPJS yang ideal dapat mencerminkan prinsip-prinsip keadilan, khususnya dalam hal kesetaraan kesempatan dan distribusi beban ekonomi yang adil di Indonesia? yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan kritis, yang bersumber dari bahan analisis sekunder yang melibatkan tinjauan literatur, berita, dan laporan terkait kebijakan BPJS Kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa penyatuan sistem kelas dapat mengurangi diskriminasi dalam akses layanan kesehatan, namun juga berpotensi menurunkan kualitas layanan jika tidak didukung oleh peningkatan infrastruktur dan sumber daya medis. Analisis kajian kritis mengungkapkan bahwa kebijakan ini masih mencerminkan dinamika kekuasaan dan dapat memarginalkan kelompok rentan jika tidak disertai dengan langkah-langkah pendukung yang memadai. Sementara itu, evaluasi berdasarkan teori keadilan Rawls menunjukkan bahwa penetapan iuran progresif yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi peserta adalah solusi yang lebih adil, memastikan bahwa manfaat terbesar diberikan kepada mereka yang paling tidak beruntung, serta mendukung kesetaraan kesempatan dalam akses layanan kesehatan. Kebijakan penyatuan sistem kelas dalam BPJS Kesehatan berpotensi mengurangi diskriminasi dan meningkatkan kesetaraan akses. Namun, tanpa perbaikan signifikan dalam kualitas dan infrastruktur layanan kesehatan, kebijakan ini bisa memperdalam ketidakadilan dan memarginalkan golongan masyarakat yang tidak mampu. Penting bagi pemerintah untuk mengawasi implementasi kebijakan ini secara ketat dan memastikan dukungan tambahan untuk golongan masyarakat yang lemah. Meskipun kebijakan penyatuan sistem kelas merupakan langkah menuju kesetaraan, diperlukan penyesuaian lebih lanjut dalam model iuran untuk mencapai keadilan sosial yang sesungguhnya. Rekomendasi utama peneliti adalah melanjutkan penerapan skala iuran progresif dan subsidi pemerintah bagi golongan masyarakat yang tidak mampu, demi memastikan akses yang adil dan merata terhadap layanan kesehatan
UNVEILING THE LEGAL COMPLEXITIES SURROUNDING DUAL USE OF CHEMICAL IN GLOBAL AND INDONESIAN CONTEXTS Imtihani, Hajar; Efrila, Efrila; Heridadi, Heridadi
International Journal of Social Service and Research Vol. 4 No. 9 (2024): International Journal of Social Service and Research
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/ijssr.v4i9.928

Abstract

The use of white phosphorus as a weapon is highly dangerous, causing direct physical damage to victims and environmental harm. White phosphorus is just one of many dual-use chemicals that have industrial benefits but also pose significant health and environmental risks. This situation leads to violations of fundamental human rights. This study discusses the legal complexities related to the use of dual-use chemicals in both global and Indonesian contexts, with a focus on Indonesia’s Health Law No. 17 of 2023. The research aims to identify legal gaps in the regulation of hazardous chemical use, from both international and national perspectives, and to provide recommendations for improving national regulations to better protect the public from the threats posed by dual-use chemicals. This study uses a normative legal approach with descriptive-analytical methods. It evaluates the gaps between national and international regulations on dual-use chemicals and the practical impact of these differences on public health protection in Indonesia. The study finds significant gaps between national and international regulations, particularly in terms of oversight and regulation of dual-use chemicals. The implementation of current health laws in Indonesia remains weak. International regulations are stricter, but they have not been fully integrated into national policies, resulting in gaps in public health protection from the threats posed by these chemicals.
Corporate Law on Corporate Social Responsibility in the Perspective of John Rawls' Theory of Justice Imtihani, Hajar; Arief Suryono; Tri Agus Suswantoro; Muhammad Nasser; Heridadi, Heridadi
Journal of Law, Politic and Humanities Vol. 4 No. 6 (2024): (JLPH) Journal of Law, Politic and Humanities (September-October 2024)
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jlph.v4i6.748

Abstract

In the era of globalization and complex business environments, justice in Corporate Social Responsibility (CSR) is becoming increasingly important. CSR has become a central topic in the relationship between companies and society, focusing on social, environmental, and economic impacts. However, the main challenge lies in how to measure and apply the principles of justice in the implementation of CSR. This research will explore the application of John Rawls' Theory of Justice in the context of corporate social responsibility and its implementation in Indonesian regulations. Rawls' Theory of Justice, which emphasizes the fair distribution of resources and opportunities, is integrated into CSR regulations to create business practices oriented toward justice and sustainability. The research employs a normative juridical method using legal materials and a conceptual approach based on John Rawls' Theory of Justice. This study finds that while this theory provides a strong moral framework for companies in carrying out their social responsibilities, challenges arise in applying the principles of justice amid the complexities of the modern business world. This research offers concrete recommendations for companies and policymakers, including strengthening CSR regulations and enhancing transparency and stakeholder participation in corporate decision-making. The hope is that this research will contribute to shaping a more just and sustainable business environment in Indonesia.
Keadilan dalam Reformasi BPJS: Teori Rawls dan Kajian Kritis Terhadap Kebijakan Kelas Rawat Inap Standar Imtihani, Hajar; Nasser , Muhammad
Syntax Idea Vol 6 No 9 (2024): Syntax Idea
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/syntax-idea.v6i9.4447

Abstract

Reformasi BPJS Kesehatan di Indonesia melalui Peraturan Presiden No. 59 Tahun 2024 yang menyatukan sistem kelas dan menggantinya dengan kelas rawat inap standar telah memicu perdebatan publik. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesetaraan dalam akses layanan kesehatan, namun menimbulkan berbagai pro dan kontra terkait implementasi dan dampaknya terhadap berbagai lapisan masyarakat, serta berbagai spekulasi mengenai kebijakan penetapan iuran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kritis dan teori keadilan sebagai kewajaran dari John Rawls untuk menganalisis dampak dan implikasi dari kebijakan ini. Untuk mengevaluasi bagaimana kebijakan penyatuan kelas BPJS Kesehatan mencerminkan prinsip-prinsip keadilan sosial dan mengidentifikasi model iuran atau premi BPJS yang ideal berdasarkan teori keadilan John Rawls. Pertanyaan penelitian yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana penyatuan sistem kelas dalam BPJS Kesehatan mencerminkan prinsip-prinsip keadilan sosial melalui pendekatan kajian kritis? Dan bagaimana penetapan iuran atau premi BPJS yang ideal dapat mencerminkan prinsip-prinsip keadilan, khususnya dalam hal kesetaraan kesempatan dan distribusi beban ekonomi yang adil di Indonesia? yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan kritis, yang bersumber dari bahan analisis sekunder yang melibatkan tinjauan literatur, berita, dan laporan terkait kebijakan BPJS Kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa penyatuan sistem kelas dapat mengurangi diskriminasi dalam akses layanan kesehatan, namun juga berpotensi menurunkan kualitas layanan jika tidak didukung oleh peningkatan infrastruktur dan sumber daya medis. Analisis kajian kritis mengungkapkan bahwa kebijakan ini masih mencerminkan dinamika kekuasaan dan dapat memarginalkan kelompok rentan jika tidak disertai dengan langkah-langkah pendukung yang memadai. Sementara itu, evaluasi berdasarkan teori keadilan Rawls menunjukkan bahwa penetapan iuran progresif yang disesuaikan dengan kemampuan ekonomi peserta adalah solusi yang lebih adil, memastikan bahwa manfaat terbesar diberikan kepada mereka yang paling tidak beruntung, serta mendukung kesetaraan kesempatan dalam akses layanan kesehatan. Kebijakan penyatuan sistem kelas dalam BPJS Kesehatan berpotensi mengurangi diskriminasi dan meningkatkan kesetaraan akses. Namun, tanpa perbaikan signifikan dalam kualitas dan infrastruktur layanan kesehatan, kebijakan ini bisa memperdalam ketidakadilan dan memarginalkan golongan masyarakat yang tidak mampu. Penting bagi pemerintah untuk mengawasi implementasi kebijakan ini secara ketat dan memastikan dukungan tambahan untuk golongan masyarakat yang lemah. Meskipun kebijakan penyatuan sistem kelas merupakan langkah menuju kesetaraan, diperlukan penyesuaian lebih lanjut dalam model iuran untuk mencapai keadilan sosial yang sesungguhnya. Rekomendasi utama peneliti adalah melanjutkan penerapan skala iuran progresif dan subsidi pemerintah bagi golongan masyarakat yang tidak mampu, demi memastikan akses yang adil dan merata terhadap layanan kesehatan