Yulianti Kemal
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS MORFOLOGI KOLONI DAN KERAGAMAN GENOTIP STREPTOCOCCUS SANGUINIS YANG BERASAL DARI PLAK GIGI DAN SALIVA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER: ANALYSIS OF COLONY MORPHOLOGY AND GENOTYPE DIVERSITY OF STREPTOCOCCUS SANGUINIS FROM THE DENTAL PLAQUE AND SALIVA OF CORONARY HEART DISEASE PATIENTS Yulianti Kemal; Robert Lesang; Natalina; Boy Muchlis Bachtiar; Lukman Hakim Makmun
Dentika: Dental Journal Vol. 17 No. 2 (2012): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.219 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v17i2.1797

Abstract

Penelitian sebelumnya menunjukkan akumulasi kalkulus supragingiva pada pasien dengan Penyakit Jantung Koroner(PJK) terbentuk lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan pasien non PJK. Streptococcus sanguinis dikenal bukan sajadalam hubungannya dengan pembentukan karang gigi, tetapi juga dengan endokarditis bakterial yang dapat menimbulkankematian. Penelitian awal ini bertujuan untuk mengidentifikasi S.sanguinis yang berasal dari plak gigi dan saliva pasienPJK. Sampel berasal dari plak gigi dan saliva 17 pasien PJK yang disebar pada plat Agar Mitis Salivarius dan diinkubasidalam suasana mikroaerofilik. Total sampel adalah 50,35 berasal plak gigi, 15 dari saliva, yang diasumsikan sebagai S.sanguinis atas`dasar morfologi koloninya yang jelas, lekat, berbentuk bintang, diambil dan dikonfirmasi dengan caramenumbuhkan setiap koloni kedalam agar darah bernutrisi. Bacterial chromosomal DNA diekstraksi dan dikonformasisebagai S. sanguinis dengan menggunakan primer PCR amplifikasi spesifik regio intergenik (475-bp) dan strain standardS. sanguinis ATCC 10556. Diversiti genotip diobservasi menggunakan primer OPA2. Didapatkan 4 dari 50 isolat (8%), 1koloni dari saliva, dan 3 koloni dari plak gigi dikonformasi sebagai S. sanguinis. Sebagai kesimpulan, morfologi koloni S.sanguinis jelas, lekat, berbentuk bintang, didapatkan 4 keragaman genotip S. sanguinis di dalam plak gigi dan salivapasien PJK.
EFEK KLINIS SETELAH SKELING DAN PENGHALUSAN AKAR KASUS PERIODONTITIS KRONIS POKET 4-6 MM: CLINICAL EFFECT AFTER SCALING AND ROOT PLANING IN CHRONIC PERIODONTITIS WITH 4-6 MM DEEP POCKET Mora Octavia; Yuniarti Soeroso; Yulianti Kemal
Dentika: Dental Journal Vol. 18 No. 3 (2015): Dentika Dental Journal
Publisher : TALENTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.215 KB) | DOI: 10.32734/dentika.v18i3.1951

Abstract

Terapi periodontitis kronis poket 4-6 mm biasanya dilakukan kuretase atau operasi flep. Skeling dan penghalusan akar(SPA) dapat mengubah kondisi klinis. Tujuan penelitian untuk mengetahui efek kllinis setelah SPA pada periodontitiskronis poket 4-6 mm. Empat puluh tiga penderita periodontitis kronis dilakukan SPA pada kunjungan awal, hari ketujuh,hari ke-14, hari ke-21, bulan kedua, bulan ketiga, dan bulan keenam. Pada kunjungan awal, bulan kedua, ketiga, dankeenam, sebelum dan setelah SPA dilakukan pemeriksaan kedalaman poket dan Indeks perdarahan gingiva (PBI). Hasilpenelitian menunjukkan terdapat penurunan kedalaman poket dan indeks perdarahan gingival ( p < 0,05) antara sebelumdan sesudah SPA. Sebagai kesimpulan, SPA dapat meningkatkan kondisi klinis pada terapi periodontitis kronis poket 4-6mm.
Perawatan ortodontik pada pasien periodontal kompromi Yany Widyastuti; Yulianti Kemal
Makassar Dental Journal Vol. 5 No. 1 (2016): Vol 5 No 1 April 2016
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.284 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v5i1.90

Abstract

Praktisi dari ortodonsia dan periodonsia sering mendapatkan konsekuensi dari kurangnya pengetahuan yang komprehensif dari ilmu disiplin lain. Pendidikan gabungan telah menghasilkan kekayaan pengetahuan mengenai manfaat terapi penyakit periodontal melalui kombinasi terapi dengan intervensi bedah dan pergerakan gigi. Kasus-kasus penyakit periodontal tertentu dapat dirawat dengan mengkombinasikan antara perawatan periodontal dan ortodontik, meliputi uprighting, ekstrusi, intrusi, rotasi, dan sejumlah gerakan gigi lainnya. Hal ini penting bagi dokter gigi yang terlibat dalam terapi kombinasi, untuk memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang terapi penyakit periodontal dan gaya mekanis dari ortodontik. Adanya penyakit periodontal menyebabkan perlunya mengambil keputusan akhir yang ideal pada terapi ortodontik untuk mendukung tercapainya tujuan terapi. Tekanan ortodontik yang ringan dan tercapainya oklusi yang fungsional pada pasien periodontal kompromis merupakan tujuan yang diharapkan untuk menjaga stabilitas jangka panjang periodontal.
Perawatan ortodontik pada pasien periodontal kompromi Yany Widyastuti; Yulianti Kemal
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 3 (2015): Vol 4 No 3 Juni 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.101 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i3.222

Abstract

Praktisi dari ortodonsia dan periodonsia sering mendapatkan konsekuensi sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan yang komprehensif dari ilmu disiplin lain. Pendidikan gabungan telah menghasilkan kekayaan pengetahuan mengenai manfaat terapi penyakit periodontal melalui kombinasi terapi dengan intervensi bedah dan pergerakan gigi. Kasus-kasus penyakit periodontal tertentu dapat dirawat dengan mengkombinasikan perawatan periodontal dan ortodontik, meliputi uprighting, ekstrusi, intrusi, rotasi, dan sejumlah gerakan gigi lain. Hal ini penting bagi dokter gigi yang terlibat dalam terapi kombinasi untuk memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang terapi penyakit periodontal dan gaya mekanis dari ortodontik. Adanya penyakit periodontal menyebabkan perlunya mengambil keputusan akhir yang ideal pada terapi ortodontik untuk mendukung tercapainya tujuan terapi. Tekanan ortodontik yang ringan dan tercapainya oklusi yang fungsional pada pasien periodontal kompromis merupakan target yang diharapkan untuk menjaga stabilitas jangka panjang periodontal.
Regenerasi papila interdental pada penatalaksanaan kasus black triangle Desy Fidyawati; Yulianti Kemal
Makassar Dental Journal Vol. 4 No. 4 (2015): Vol 4 No 4 Agustus 2015
Publisher : Makassar Dental Journal PDGI Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.582 KB) | DOI: 10.35856/mdj.v4i4.227

Abstract

Salah satu hal yang menjadi tujuan utama dalam perawatan periodontal yang melibatkan aspek rekonstruksi, regenerasi dan estetik adalah rekonstruksi dari hilangnya papilla interdental.Terbukanya ruang interdental yang juga dikenal dengan “black triangle”dapat disebabkan oleh resesi gingiva.Beberapa faktor dapat mengakibatkan hilangnya papila interdental diantaranya adalah kerusakan jaringan periodontal yang diakibatkan oleh plak, bentuk gigi dam posisi gigi yang tidak normal, serta prosedur oral hygiene yang menyebabkan trauma pada daerah papila interdental.Beberapa teknik meliputi bedah dan non bedah dilakukan untuk mengatasi keadaan ini.Teknik non bedah diantaranya melalui kerjasama lintas departemen (periodonsia, ortodonsia dan konservasi gigi) sedangkan teknik bedah meliputi tindakan rekonstruksi, preservasi dan rekonturing dari papila interdental.Artikel ini membahas mengenai papila interdental, penyebab dari hilangnya papila interdental, dan berbagai teknik perawatan yang dipilih untuk preservasi dan regenerasi papila interdental.