Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam

DAKWAH NUSANTARA (Kerangka Harmonis Dakwah Walisongo dalam Diseminasi Ajaran Islam di Nusantara) Mas'udi, Mas'udi
AT-TABSYIR Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i2.1648

Abstract

Kehadiran Islam di Nusantara bertautan erat dengan perwujudan agama Hindu-Budha. Agama Hindu-Budha telah menjadi bagian pemula dari dasar-dasar keyakinan yang berkembang di kehidupan masyarakat Nusantara. Mustahil dinafikkan bahwa persinggungan keyakinan di awal kehadiran ajaran Islam dapat memicu kontraproduksi kehadirannya. Namun, di antara semua kondisi tersebut, Islam datang ke Nusantara dengan kondisi santun dengan polarisasi sistem ritual mengakomodir budaya leluhur yang lebih awal mengisi ruang keagamaan dan keberagamaan masyarakat.Formulasi dakwah Islam di Nusantara bersinergi aktif dengan kondisi realistik budaya masyarakat yang berkembang di zamannya. Para da’i yang berjuang menyiarkan ajaran Islam di tengah-tengah kehidupan masyarakat Nusantara melakukan pola-pola kearifan atas budaya lokal masyarakat. Dalam kerangka ini, Walisongo yang bertindak sebagai da’i bagi syiar Islam di Nusantara khususnya kawasan Jawa tiada menolak terhadap budaya-budaya pendahulu yang telah mengisi relung keagamaan masyarakat Jawa. Tradisi gendingan, alat musik khas lokal masyarakat Jawa, dikonversikan secara terstruktur dengan introduksi doktrin Islam sehingga tidak terjadi penolakan dari respon umum masyarakat. Tembang kalimosodo yang dikenalkan oleh Raden Sa’id tersohor sebagai Sunan Kalijaga telah mewujud sebagai tembang keagamaan yang masih lestari sampai zaman kini.Dakwah Nusantara dalam kerangkanya menyadarkan setiap insan dakwah akan eksistensi keIslaman masyarakat Jawa yang bersandar kepada budaya-budaya lokal yang telah hadir lebih awal daripada kehadiran Islam. Islam mengisi ruang lama keagamaan dan keberagamaan masyarakat Nusantara melalui akulturasi dan dialektika yang tiada berhenti. Keterbukaan Islam terhadap semua tradisi mencerminkan formulasi harmonis dakwah Islam itu sendiri di tengah-tengah kehidupan umat.
MANIFESTASI MEDIA DALAM PEMBENTUKAN KESADARAN DAKWAH MASYARAKAT Mas'udi, Mas'udi
AT-TABSYIR Vol 4, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v4i1.2909

Abstract

Pertumbuhan keagamaan dan keberagamaan di tengah-tengahmasyarakat kontemporer sangat terkait erat dengan perwujudan mediamedia sosial yang mengitari kehidupan mereka. Pertumbuhan media di tengah-tengah kehidupan masyarakat telah menciptakan nuansanuansa baru kehidupan yang karena keberadaannya pula masyarakat membuat polarisasi tersendiri terhadap kehidupannya. Kenyataan ini juga merambah pada wilayah keberagamaan masyarakat yang terpola dengan kehadiran media-media yang datang mengitari sistem dan relung kehidupan mereka. Berbagai media yang mengisi ruang-ruang diskusi dan komunikasi masyarakat hadir menjadi titik pijak yang pada ujungnya mengilhami mereka untuk menetapkan putusan-putusan sosial dan ketentuan personal yang harus diambil. Analisis tentang manifestasi media dalam pembentukan kesadaran dakwah masyarakat terkait erat dengan respon dan tanggapan masyarakat terhadap media itu sendiri. Masyarakat dalam dinamika sosial yang dijalankannya akan senantiasa mencurahkan semua asas pikir dan perbuatannya sesuai dengan target-target terinternalisir dalam diri masing-masing. Kerangka dasar ini akan menjadi satu aspek pijakan guna mendekati dan membangun kerangka metode pada pembahasan ini. Kerangka analisis pada pembahasan ini akan diulas secara deskriptif analitis melalui pendekatan kualitatif, yang pada intinya pengembangan pendataan yang ada dilakukan melalui kerangka dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran media dalam kehidupan masyarakat memberikan warna kontras daripada perjalanan mereka sebelum kehadirannya. Media memberikan warna tersendiri yang pada akhirnya mempola dan meberikan corak baru dinamika kehidupan dan keberagamaan masyarakat. Keputusan dan ketentuan atas urusan-urusan sosial; individu, keluarga, masyarakat, dan kelompoknya berkaitan erat atas respon mereka masing-masing terhadap keberadaan media yang dipergunakan. Hal ini semakin menegaskan bahwa perwujudan atau manifestasi media di tengah-tengah kehidupan masyarakat sebagai sesuatu hal yang mengisi ruang kehidupan mereka bersama. 
DAKWAH KONTEMPORER DALAM BINGKAI DAKWAHTAINMENT (Kajian Popularitas Instan Pelaku Dakwahtainment) Mas'udi, Mas'udi
AT-TABSYIR Vol 4, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v4i2.2919

Abstract

Pandangan dakwah konvensional menegaskan bahwa aktivitas dakwahyang berskala besar hanya diemban oleh para kyai besar dan terkenal.Tidak sembarang dai bisa berperan aktif melalui konstelasi dakwahyang bernilai besar bagi sebuah pertunjukan atau pengajian agamayang dilakukan oleh seorang dai. Hanya dai-dai dengan kapasitaskeilmuan yang cukup tinggi, dia yang akan bisa mengembangkankarir kedakwahannya di komunitas yang sangat besar. Praktis saja,dakwah tersentral pada figur seorang kyai yang fatwa dan nasehatnyaseringkali ditunggu oleh masyarakat dan khalayak ramai. Kehadirandai dalam dimensi dakwahtainment memberikan nilai yang cukupatraktif atas popularitas yang disandangnya di kalangan masyarakatluas. Kehadiran mereka yang tergolong instan bisa mendongkrak nilaidan popularitas kefiguran di tengah-tengah publik. Karenanya, halini menjadi sesuatu yang bernilai besar bagi setiap tokoh dimaksuddalam rangka menciptakan kedudukan dirinya di tengah-tengahpublik yang berskala besar. Kondisi ini memiliki fakta unik yang bisadimunculkan dalam rangka menegaskan peran besar media untukmenciptakan popularitas seorang figur kyai di masyarakat. Berbekalpendekatan sosiologi-antropologi dengan analisis deskriptif-analitisrancangan penelitian ini dikemukakan dan dimunculkan. Pembahasandalam artikel ini menegaskan bahwa dakwahtainment memberikankontribusi besar bagi pemunculan popularitas seorang tokoh atau daidi masyarakat. Dakwah dalam bentuk konvensional bisa memberikan kontribusi besar bagi pemunculan tokoh baru dalam naungan dakwah.Dakwahtainment yang bermunculan dalam peta globalisasi terkini telahmemberikan implikasi sangat realistis bagi terbentuknya figur-fihurinstan di bawah naungan dakwah. Sebagai implikasi atas keberadaanini, sakralitas dan peneguhan mutu keagamaan yang lebih sering diusungoleh para kyai konvensional beralih dengan munculnya kyai-kyaimodern yang tiada memperhitungkan secara praktis mutu keilmuandan kedalaman pengetahuan tentang dakwah yang mereka pelajari.