Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN KLÈBUN BABINE’DALAM UPAYA PENCEGAHAN PERNIKAHAN USIA DINI DI DESA PONTEH KECAMATAN GALIS KABUPATEN PAMEKASAN Sabariman, Hoiril
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 12, No 2 (2019): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v12i2.6053

Abstract

Pencegahan kasus pernikahan usia dini di desa Ponteh berjalan optimal. Penelitian ini fokus pada peran Klèbun Babine’ (perempuan kepala desa)dalam pencegahan kasus pernikahan usia dini di desa Ponteh. Pendekatan studi kasus melalui pengamatan langsung dan wawancara mendalam digunakan untuk memahami fenomena tersebut.Dalam menjelaskan peran Klèbun Babine’ ada dua teori yang digunakan yaitu teori strukturalis dan teori interaksionis.Artikel ini menyimpulkan Klèbun Babine’ menjadi figur yang dapat dicontoh oleh remaja perempuan di desa. Cara kerja Klèbun Babine’ dalam mencegah kasus pernikahan usia dini, pertama tidak memberikan rekomendasi dari desa untuk anak di bawah umur. Kedua pendekatan secara multidimensional untuk penundaan pernikahan usia dini. Ketiga, melakukan penyadaran kepada masyarakat dengan memanfaatkan berbagai kegiatan desa.Keempat, sosialisasi tentang kesehatan reproduksi remaja secara terpadu.Kontribusi keilmuan artikel ini adalah, mengoptimalkan peran Klèbun Babine’ dalam pengentasan pernikahan dini di desa yang dipimpin perempuan.
PEREMPUAN PEKERJA (STATUS DAN PERAN PEKERJA PEREMPUAN PENJAGA WARUNG MAKAN KURNIA) Sabariman, Hoiril
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.728 KB)

Abstract

Women who are involved in the productive sector are increasing. This article tries to explain the factors that cause women to work in the public sector, what is the status of women workers in the family and community. Direct observations and interviews were conducted with women workers in the village Ponteh. Data shows, women workers in the public sector are caused, firstly; public perception, if not working in the productive sector is not called a worker. So that forced women to work in the productive sector. Second, economic motives because they want to help the family economy. Third; as the need for self-actualization and to eliminate loneliness at home. Fourth; prestige. While the status of working women is involved in the family economy, there are even women who are the backbone of the family. Changing people's views of women. Women are no longer considered as a complement in the household, but rather are a determinant of household survival. The scientific contribution of this article is to increase understanding that women workers can become equal partners with men, both in the family and in the community. Keywords: Women workers, productive sector, status. AbstrakPerempuan yang terlibat pada sektor produktif semakin meningkat. Artikel ini mencoba menjelaskan faktor penyebab perempuan bekerja di sektor publik, bagaimana status bagi perempuan pekerja dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Pengamatan langsung dan wawancara dilakukan terhadap perempuan pekerja di desa Ponteh. Data menunjukkan, perempuan pekerja di sektor publik disebabkan, pertama; persepsi masyarakat, jika tidak bekerja di sektor produktif bukan disebut sebagai pekerja. Sehingga memakasa perempuan untuk bekerja disektor produktif. Kedua, motif ekonomi karena ingin membantu perekonomian keluarga. Ketiga; sebagai kebutuhan aktualisasi diri dan menghilangkan kesepian di rumah. Keempat; gengsi. Sedangkan status perempuan pekerja yang terlibat dalam perekonomian keluarga, bahkan ada perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. Mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan. Perempuan tidak lagi dianggap sebagai pelengkap dalam rumah tangga, akan tetapi menjadi penentu kelangsungan hidup rumah tangga. Kontribusi keilmuan artikel ini adalah, menambah pemahaman bahwa perempuan pekerja dapat menjadi mitra yang sejajar dengan laki-laki, baik dalam keluarga dan lingkungan masyarakat. Kata kunci: Perempuan pekerja, sektor produktif, status
Menjanda sebagai Model Resiliensi Perempuan Sabariman, Hoiril; Kholifah, Siti
JSW (Jurnal Sosiologi Walisongo) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jsw.2020.4.1.4682

Abstract

Women in rural Madura prefer to live alone as a widow after being left by husbands (divorced/deceased). This phenomenon is better known as a single mother. The single mother women perform dual roles in the family, namely public roles and domestic roles. This research focuses on the causes of women who prefer to be single mothers as well as their strategies in maintaining resilience in the family. The case study approach and qualitative methods are used to understand the phenomenon. The data show that several factors influence women in Ponteh village to live longer as single mothers than men after getting divorced. Firstly, wanting to raise their children, secondly, for women, divorce is a traumatic event, third, understanding of Islamic thought, fourth, social prestige. The resilience of single mothers is indicated by their multiple roles as women. Women are more active in productive activities as well as reproductive or domestic activities. The contribution of this article is to explain more about the single mother phenomenon in rural Madura.
RASIONALITAS DAN ADAPTASI SOSIAL (STUDI KASUS PENDUDUK MIGRAN DI PERDESAAN MADURA) Sabariman, Hoiril; Wahyudi, Fidela Dzatadini; Amrullah, Amrullah; Sadiyah, Siti Halimatus; Ramadhan, Mochamad Fawas
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v9i2.41313

Abstract

The migration of people to settle in a region often causes conflict. Conflict is caused by several factors such as differences in customs, economic, political, and educational disparities of the home region and the current community environment. Qualitative research with this case study approach is intended to analyze the rationality of the residents choosing Fusha Village and the social adaptation strategies carried out by the migrant population in the community. collected from migrant communities, community leaders, and village governments. Observations, in-depth interviews, and several related documents are analyzed with rationality theory. The results showed that the migrant population chose Fusha Village because of the environment of the community that is more accepting of diversity, the availability of health facilities, education, economy (market). Strategies carried out by migrant communities, first; language adaptation, as most of the migrant population is from Java. Second, socio-cultural adaptation, the migrant population participates in various citizen activities such as tahlilan (Religious in Islam), marriage, and several other activities. Third; food adaptation is tailored to the tastes of the local community. Fourth; cross-marriage between the migrant population and the local community. The scientific contribution of this article is to add to the understanding that in addition to factors close to the city, the complete facilities of militated migrant populations choosing to the house are security, comfort, and harmony in society.Keywords: Rationality, Adaptation, Migration  AbstrakMigrasi penduduk untuk menetap di suatu wilayah sering menimbulkan konflik. Konflik disebabkan karena beberapa faktor antara lain perbedaan adat istiadat, kesenjangan ekonomi, politik dan pendidikan daerah asal dengan lingkungan masyarakat saat ini. Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus ini pertujuan menganalisis rasionalitas penduduk memilih Desa Fusha dan strategi adaptasi sosial yang dilakukan oleh penduduk migran di lingkungan masyarakat. primer dikumpulkan dari masyarakat migran, tokoh masyarakat dan pemerintah desa. Hasil observasi, in-depth interview, dan beberapa dokumen terkait dianalisis dengan teori rasionalitas. Hasil penelitian menunjukkan penduduk migran memilih Desa Fusha karena lingkungan masyarakat yang lebih menerima keberagaman, tersedianya fasilitas kesehatan, pendidikan, perekonomian (pasar). Strategi yang dilakukan oleh masyarakat migran, pertama; adaptasi bahasa, karena sebagian besar penduduk migran berasal dari Jawa. Kedua, adaptasi sosial kultural, penduduk migran mengikuti berbagai kegiatan warga seperti tahlilan, pernikahan dan beberapa kegiatan lainnya. Ketiga; adaptasi makanan disesuaikan dengan selera masyarakat lokal. Keempat; melakukan pernikahan silang antara penduduk migran dan masyarakat lokal. Kontribusi keilmuan artikel ini adalah menambah pemahaman bahwa selain faktor dekat dengan kota, fasilitas yang lengkap salah faktor penduduk migran memilih tempat tinggal adalah keamanan, kenyamanan dan keharmonisan dalam masyarakat.Kata kunci : Rasionalitas, Adaptasi, Migrasi
Dinamika Petani Akibat Fragmentasi Lahan Pertanian Suku Tengger di Pegunungan Bromo Susanti, Anik; Sabariman, Hoiril
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol. 20 No. 3 (2021): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Balai Besar Litbang Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v20i3.2762

Abstract

Berdasarkan kepemilikan lahan, petani dapat digolongkan menjadi tiga kategori. Petani dengan lahan luas adalahpetani kaya, petani dengan lahan menengah, dan petani dengan lahan sempit. Setiap kategori petani memiliki strategiberbeda dalam pemilihan jenis tanaman, tenaga pengelolaan lahan, modal pertanian hingga mempertahankan ketahanansosial (resiliensi) bagi tiap-tiap keluarga. Tujuan penelitian menganalisis strategi petani gurem dalam meningkatkankesejahteraan sosial di Desa Sapikerep. Lokasi ini ditentukan sengaja, sedangkan pendekatan kualitatif deskriptif digunakanuntuk menjelaskan dinamika yang terjadi pada petani gurem. Sebanyak enam informan ditentukan secara kebetulan adaatau tersedia di suatu tempat. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi serta catatan lapangan.Analisis data menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi petanigurem dalam meningkatkan kesejahteraan sosial di Desa Sapikerep cenderung mengusahakan tanaman yang memilikirisiko kegagalan yang kecil atau tanaman pangan yang digunakan sendiri, misal tanaman wortel dan jagung. Sementaraitu, anggota keluarga yang pantas bekerja dikerahkan untuk terlibat dalam proses produksi supaya menghemat biayaproduksi. Selain itu, petani memiliki pekerjaan sampingan. Petani gurem bergerak sebagai, tenaga buruh tani, memeliharaternak, dan membuka warung makan. Rekomendasi, diperlukan peran serta semua lapisan masyarakat guna membentukwadah sukarela yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan sosial petani gurem di Desa Sapikerep. Keterlibatanpemerintah daerah khususnya Dinas Pertanian menjadi fasilitator dalam kegiatan tersebut.