Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Performance of Broiler Chicken that Gives Ration Containing Fermentation of Catfish Waste (Clarias sp.) Using Red Guava MOL (Psidium guajava L.) Dini Widianingrum; R. Somanjaya; O. Imanudin
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 2 (2018): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.452 KB) | DOI: 10.24198/jit.v18i2.20115

Abstract

The research was conducted at Faculty of Agriculture Laboratory Majalengka University. The objective of the research was to get  the level use of catfish waste as a source of animal protein in broiler chicken rations.   This reseach uses a completely randomized design (CRD) with four treatments  R0 (0%), R1 (8%), R2 (16) and  R3 (24%) waste catfish and each treatment was repeated five times. Observed variables were body weight increase, feed consumption and feed conversion. The results showed that the use of fermented catfish waste as much as 16% in the ration resulted in the best performance of broiler chickens, namely body weight gain 1097.75 grams, ration consumption 2143.75 grams, and conversion ration 1.95.
PERFORMA TELUR TETAS BURUNG PUYUH JEPANG (Coturnix coturnix japonica) BERDASARKAN PERBEDAAN BOBOT TELUR Mirza Fantiana; Rachmat Somanjaya; Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitan dilaksanakan di Laboratorium Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Majalengka, mulai tanggal 10-30 Juni 2016. Tujuan penelitian yaitu untuk mengukur besarnya pengaruh perbedaan bobot telur terhadap performa telur tetas burung puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) dan mengetahui bobot telur yang menghasilkan performa telur tetas paling baik. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan yaitu ringan (B1=9,5-10,5 g), sedang (B2=10,6-11,5 g), dan berat (B3=11,6-12,6 g), setiap perlakuan diulang 7 kali, setiap ulangan terdiri atas 5 butir telur, sehingga total telur yang digunakan sebanyak 105 butir. Hasil penelitian menunjukan bahwa bobot telur burung puyuh tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap fertilitas, lama tetas, daya tetas dan jenis kelamin, tetapi berpengaruh nyata terhadap bobot tetas. Telur yang ditetaskan berukuran normal dan ideal. Kategori bobot ringan dan sedang menunjukan performa yang baik, dan kategori terbaik yaitu kategori berat yang lebih banyak menghasilkan betina sekitar 57,14 %. Kata Kunci : Performa Telur Tetas, Puyuh, Bobot Telur 
KUALITAS FISIK DAGING SAPI DI PASAR TRADISIONAL CIGASONG KABUPATEN MAJALENGKA Ahmad Daerobi; Aaf Falahudin; Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas fisik daging sapi (pH dan susut masak) yang berasal dari pasar tradisional Cigasong Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebanyak 8 pedagang sebagai perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Metode yang digunakan adalah metode survey dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.  Data dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf signifikansi 95%, apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji wilayah Ganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas fisik daging sapi berdasarkan nilai pH dan susut masak di pasar tradisional Cigasong Kabupaten Majalengka tergolong ke dalam kualitas baik dengan nilai pH dan susut masak masing-masing 5,49±0,12 dan 32,97±2,20%.
PENGARUH PENAMBAHAN MOL JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) SEBAGAI BIOSTARTER TERHADAP KUALITAS FERMENTASI LIMBAH IKAN LELE (Clarias sp) DINI WIDIANINGRUM; RACHMAT SOMANJAYA; OKI IMANUDIN
AGRIVET JOURNAL Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul pengaruh penambahan mol jambu biji merah (MJBM) sebagai biostarter terhadap kualitas fermentasi limbah ikan lele (LIL) telah dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Majalengka. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kualitas yang paling baik dari pengolahan limbah ikan lele (LIL) secara fermentasi. Percobaan fermentasi LIL dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan M0 (LIL + 2% EM4), M1 (LIL + 1,5% EM4 + 0,5% MOL jambu biji), M2 (LIL + 1% EM4 + 1% MOL jambu biji merah), M3 (LIL + 0,5% EM4 + 1,5% MOL jambu biji merah) dan M4 (LIL + 2% MOL jambu biji merah) setiap perlakuan diulang 4 kali. Peubah yang diamati meliputi kadar protein kasar, khitin, lemak kasar,  abu dan energi metabolis. Kualitas LIL diuji menggunakan analisis proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas fermentasi yang paling baik terdapat pada M1 (LIL + 1,5% EM4 + 0,5% MOL jambu biji merah) yang mengandung protein kasar 60,28 %, khitin 12,88 %, lemak kasar 11,42 %, abu 71,24 %, dan energy 4017, 09 kkal/kg. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan mol limbah jambu biji merah dan EM4 sebagai biostarter berpengaruh nyata meningkatkan kualitas limbah ikan lele.Kata Kunci :  Fermentasi, Limbah Ikan Lele, Jambu Biji Merah.
Daya Dukung Sumber Daya Pertanian Kabupaten Majalengka Terhadap Penyediaan Bahan Pakan Penyusun Ransum Ayam Broiler Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai analisis potensi wilayah Kabupaten Majalengka sebagai penyediaan ransum ayam broiler dan kontribusi daging ayam broiler sebagai penyediaan protein hewani bagi masyarakat diKabupaten Majalengka telah dilaksanakan di Universitas Majalengka. Tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan produksi bahan pakan penyusun ransum ayam broiler yang dihasilkan oleh wilayah Kabupaten Majalengka dan mengetahui jumlah daging ayam broiler yang dikonsumsi oleh masyarakat di Kabupaten Majalengka. Metode penelitian menggunakan analisis data produksi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Majalengka dan Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kabupaten Majalengka dapat menyediakan kebutuhan bahan pakan untuk ransum ayam broiler terutama jagung, dedak halus, bungkil kedelai berutur-turut sebesar surplus 106.501,29 ton, surplus 12.221,21 ton, surplus 679,16 ton. Kata Kunci : Potensi Kabupaten Majalengka, Bahan Pakan, Protein Hewani, Ayam Broiler
PENDUGAAN NILAI PEMULIAAN PUYUH PEJANTAN BERDASARKAN BOBOT BADAN KETURUNANNYA PADA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) DINI WIDIANINGRUM
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian telah dilaksanakan di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Majalengka dari tanggal 1 Desember 2016 sampai dengan 30 April 2017. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai pemuliaan (NP) pejantan berdasarkan catatan bobot badan keturunannya pada puyuh  (Coturnix coturnix japonica). Puyuh sebanyak 487 ekor digunakan dalam penelitin ini yang terdiri atas pejantan 60 ekor yang dikawinkan dengan 120 ekor betina umur 9 minggu dengan sex ratio 1:2, yang menghasilkan 307 ekor puyuh betina. Metode penelitian menggunakan experimental paternal halfsib correlations dengan rancangan  pola tersarang (three way nested unequal subclass number). Pendugaan nilai heritabilitas (h2) pada bobot badan umur empat minggu lebih besar peranannya dibandingkan dengan pendugaan nilai heritabilitas (h2) pada bobot pertama kali bertelur yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan. hasil penelitian menunjukan bahwa nilai heritabilitas bobot badan umur empat minggu 0,60 + 0,27, menunjukan faktor genetik lebih berperan dan akan diturunkan kepada keturunannya sebesar 60%, sedangkan nilai heritabilitas bobot pertama kali bertelur 31% dari nilai heritabilitas 0,31 + 0,24. Hal demikian menunjukan bahwa pendugaan nilai pemuliaan (NP) pejantan berdasarkan bobot badan anak betina keturunannya, lebih produktif bila dilakukan pada bobot badan umur empat minggu.
Pengaruh Suhu dan Lama Waktu Pengeringan terhadap Kualitas Kimia dan Biologi Tepung Limbah Ikan Lele (Clarias sp.) sebagai Sumber Protein Hewani dalam Ransum Ayam Broiler Dini Widianingrum; Ruhyat Kartasudjana; Hendi Setiyawan
AGRIVET JOURNAL Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul pengaruh suhu dan lama waktu pengeringan terhadap kualitas kimia dan biologi tepung limbah ikan lele (TLIL) sebagai sumber protein hewani dalam ransum ayam broiler.Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan kombinasi suhu dan lama waktu pengeringan limbah ikan lele dengan kualitas kimia dan biologi yang paling baik. Pengeringan TLIL dengan menggunakan 3 taraf suhu 50 oC, 65 oC, 80 oC, 3 taraf waktu 4, 5 dan 6 jam, yang diulang 3 kali. Energi metabolis, kecernaan bahan kering dan kecernaan protein kasar diuji dengan menggunakan ayam broiler finalstock strain Cobb berumur 5 minggu sebanyak 27 ekor yang dialokasikan ke dalam Rancangan acak lengkap pola faktorial. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pengeringan limbah ikan lele pada suhu 65 oC dan selama 5 jam merupakan kombinasi yang paling baik menghasilkan protein kasar 46,33 + 0,41 %, energi metabolis 2993,33 + 36,50 kkal/kg, kecernaan bahan kering 61,38 + 1,17 % dan kecernaan protein kasar 73,38 + 1,70 %.  Kata kunci :Pengeringan limbah ikan lele, Uji kimia dan biologi,
PRODUKTIVITAS DAN UJI ORGANOLEPTIK ITIK JANTAN YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG TEPUNG LIMBAH IKAN LELE (Clarias sp) SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daging limbah ikan lele sebagi pengganti tepung ikan dalam ransum terhadap produktivitas dan uji organoleptic itik jantan lokal telah dilaksanakan di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Majalengka dari tanggal 1 September sampai dengan 25 Oktober 2017. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan ternak percobaan sebanyak 125 ekor itik jantan lokal yang dibagi secara acak ke dalam lima perlakuan ransum, yaitu R0 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 0%), R1 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 5%), R2 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 10%), R3 (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 15%), dan R4  (ransum mengandung tepung limbah ikan lele 20%), setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Peubah yang diamati meliputi produktivitas (bobot potong, persentase karkas, persentase  daging) dan nilai uji organoleptik (bau dan rasa daging). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tepung daging limbah ikan lele sepenuhnya dapat menggantikan tepung ikan tanpa mempengaruhi bobot potong, namun pemberian tepung daging limbah ikan lele yang dikombinasikan dengan tepung ikan menghasilkan bobot potong yang sangat nyata lebih tinggi daripada ransum yang hanya mengandung tepung limbah ikan lele saja dan sama dengan ransum kontrol yang sepenuhnya menggunakan tepung ikan. Peubah lainnya tidak dipengaruhi oleh perlakuan ransum. Kata Kunci : tepung limbah ikan lele, produktivitas, uji organoleptic, itikk jantan lokal
PERFORMA TELUR TETAS BURUNG PUYUH JEPANG (Coturnix coturnix japonica) BERDASARKAN PERBEDAAN BENTUK TELUR Agy Gun Gun; Ulfa Indah Laela Rahmah; Dini Widianingrum
AGRIVET JOURNAL Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : UNIVERSITAS MAJALENGKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitan dilaksanakan dari tanggal 10-28 Juni 2016 di laboratorium Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Majalengka, Jawa Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui performa dan besarnya pengaruh telur tetas burung puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica) berdasarkan perbedaan bentuk telur dan mengukur besarnya pengaruh perbedaan bentuk telur terhadap performa telur tetas burung puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan bentuk telur yaitu lancip (O1), sedang (O2) dan bulat (O3) yang masing-masing perlakuan diulang 7 kali, setiap ulangan terdiri dari 5 butir telur burung puyuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk telur tidak berpengaruh nyata terhadap performa penetasan burung puyuh jepang (fertilitas, lama tetas, daya tetas, bobot tetas dan jenis kelamin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan bentuk telur tidak berpengaruh nyata terhadap performa telur tetas burung puyuh jepang. Bentuk telur lancip menghasilkan performa telur tetas yang paling baik yaitu fertilitas 94.28%, lama tetas 17.9 hari, daya tetas 93.93%, bobot tetas 7.97 g dan jenis kelamin jantan 51.61% betina 48.39%.Kata kunci : Performa Telur Tetas, Puyuh, Bentuk Telur.
APLIKASI PEMANFAATAN LIMBAH JAMBU BIJI MENJADI MOL SEBAGAI BIOAKTIVATOR PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DI DESA PANYINGKIRAN Dini Widianingrum; Oki Imanudin; Abdul Kholik
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 4 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.344 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i4.1587

Abstract

Desa Panyingkiran Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka merupakan sentra penghasil jambu biji merah. Limbah jambu biji merah merupakan sisa atau afkiran dari penjualan jambu biji merah karena memar, busuk, terlalu matang, ada ulatnya. Limbah jambu biji merah terdiri atas daging dan biji buah. Apabila dibiarkan akan menimbulkan polusi lingkungan, mengundang lalat, adanya bau yang tidak sedap, sehingga menimbulkan gangguan pernafasan bagi masyarakat. Hal ini sangat merugikan bagi masyarakat sehingga limbah jambu biji merah harus dimanfaatkan antara lain dijadikan MOL (mikroorganisme local) yang berfungsi sebagai bioaktivator pengolahan sampah organic. Tujuan pembuatan MOL jambu biji merah yaitu untuk pemanfaatan limbah jambu biji merah menjadi MOL, mendapatkan bioaktivator untuk mengolah sampah organic sehingga tercipta lingkungan masyarakat yang sehat, bersih, dan zero waste. Metode penyuluhan yang digunakan pada aplikasi pembuatan MOL dari jambu biji merah dilaksanakan secara demplot dan pembinaan yang terus menerus kepada karang taruna, masyarakat, pengepul dan petani jambu di Desa Panyingkiran selama 20 hari melalui pertemuan, diskusi, dan praktek pembuatan MOL. Hasilnya diperoleh MOL jambu biji merah yang baik dengan ciri fisik sebagai berikut warna coklat kehitaman, aroma khas MOL, berbentuk cair, tidak berjamur, dan tidak bau busuk. Kesimpulannya limbah jambu biji merah baik dijadikan MOL sebagai bioaktivator pengolahan sampah organic.