Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak

Efektivitas Hisab Rashdul Kiblat Harian dalam Penentuan Arah Kiblat Masjid dan Musholla di Kelurahan Samata Sri Wahyuni; Latuconsina, Mahyuddin; Mustafa, Adriana
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 5 No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v5i1.40564

Abstract

Rashdul kiblat harian menjadi salah satu penentuan arah kiblat yang akurat karena metode ini berpedoman pada matahari dan metode penentuannya termasuk yang akurat. Jenis penelitian ini termasuk peneltian lapangan (field reseach) dengan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu normatif syar’i, sosiologis, dan astronomis, Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang difokuskan kepada imam masjid, pengurus masjid serta guru sekolah dan sumber data sekunder, selanjunya metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atau pengamatan, wawancara atau interview, dan dokumentasi baik berupa buku, jurnal, website dan berbagai tulisan- tulisan yang berkaitan dengan penelitian. Lalu, teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahapan yaitu reduksi, penyajian data dan penyimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hisab rashdul kiblat harian yang dilakukan selama sepuluh hari mengalami selisih kurang lebih empat menit dan hasil akurasi dari hisab rashdul kiblat harian di kelurahan Samata dilakukan pengukuran sebanyak sembilan masjid dan 1 musholla yaitu terdapat lima masjid yang mengalami kemelencegan dan 4 masjid sudah sesuai, sementara musholla juga sudah sesuai dengan kiblat Sulawesi Selatan yaitu 292o. Implikasi dari penelitian ini adalah diharapkan menjadi informasi dan referensi terkait hisab rashdul kiblat harian dalam penentuan arah kiblat meskipun menggunakan alat yang sederhana tetapi tingkat keakuratnnya sangat baik dalam penentuan arah kiblat dan diharapakan mahasiswa dapat berperan penting dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang arah kiblat khususnya hisab rashdul kiblat harian.
HISTORISITAS DAN FORMULASI KALENDER BILANG TAUNG BUGIS PERSPEKTIF ILMU FALAK: Indonesia Nur Lela; Agus, Jasdar; Mustafa, Adriana
HISABUNA: Jurnal Ilmu Falak Vol 5 No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/hisabuna.v5i2.48882

Abstract

This article discusses the historicity and formulation of the said taung Bugis calendar from the perspective of falak. The main problem in this study is how is the historicity and formulation of the said taung Bugis calendar from the perspective of falak, which is described into several problem formulations: 1) What is the history of the Said Taung Bugis calendar?, 2) How is the formulation of the Said Taung Bugis calendar from the perspective of science?. The objectives of this study are: 1) To find out the history of the Bilang Taung Bugis calendar, 2) To find out the formulation of the Said Taung Bugis calendar from the perspective of science. The Bilang Taung Bugis calendar as a dating system of the Bugis people comes from an ancient manuscript called Lontara Katakan. This calendar has a number of days as many as 365 days that use the same solar circulation system as the Gregorian calendar. The beginning of the year of this calendar begins on May 16 in the Gregorian calendar or 1 Sarawanai in the Bugis calendar. The calculation made in making the conversion is based on the conversion analysis of the Bugis-Makassar Calendar and the Gregorian Calendar by Muh. Fadil Student of UIN Walisongo Semarang. The calculation is taken from the beginning of each month in the Bugis calendar, starting from the month of Sarawanai to the month of Jettai. The Bilang Taung Bugis calendar besides being used by the Bugis tribe is also used by the Makassar tribe. The names in this calendar include: Sarawanai, Padawaranai, Sujiari, Pacingkai, Posiyai, Mangasirai, Magasettiwi, Mangalompai, Nagai, Palagunai, Biasakai, and Jettai. The implementation of this calendar can be applied to convert the calendar to the Gregorian and Hijri calendars. The presence of this research is expected to make a major contribution in efforts to preserve local wisdom owned by the Bugis community. Keywords: Historicity, Formulation, Calendar Bilang Taung, Science Falak