Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Empiricism Journal

Korelasi Antara Tingkat Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat Dengan Kesediaan Mengikuti Vaksinasi Covid-19 Hidayatullah, Moch Taufik; Sofyandi, Arif; Andika, M. Apri
Empiricism Journal Vol. 3 No. 2: December 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v3i2.1066

Abstract

Salah satu upaya penanggulangan covid-19 adalah dengan cara melakukan vaksinasi. Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi covid-19 sesuai dengan permenkes nomor 10 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) atau lebih spesifik disebutkan sasaran vakisnasi salah satunya adalah masyarakat lainnya, akan tetapi masih terdapat masyarakat yang tidak bersedia mengikuti vaksinasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan persepsi masyarakat dengankesediaan mengikuti vaksinasi covid-19 di Desa Kuranji Dalang Kabupaten Lombok Barat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain  penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi seluruh masyarakat di Desa Kuranji Dalang yang berumur 17-60 tahun sebanyak 1.012 dan sampel sebanyak 91 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling incidental. Uji statistic yang digunakan adalah untuk analisis bivariat menggunakan uji chi square sedangkan untuk uji multivariate menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square didapatkan hasil bahwa variabel tingkat pengetahuan dengan nilai P-Value sebesar 0,019 dan persepsi sebesar 0,004  terhadap kesediaan mengikuti vaksinasi. Sedangkan hasil uji multivariate menggunakan uji regresi logistic didapatkan hasil exp.B bahwa variable tingkat pengetahuan (Exp.B=2.653) dan persepsi (exp.B=3.693) terhadap kesediaan mengikuti vaksinasi. Kesimpulannya adalah varibel tingkat pengetahuan dan persepsi memiliki hubungan dengan kesediaan mengikuti vaksinasi. Variabel yang paling berpengaruh adalah variabel persepsi ditandai dengan nilai exp.B=3.693 artinya masyarakat yang memiliki persepsi negative tentang vaksin beresiko 3.693 kali untuk tidak bersedia mengikuti vaksinasi. Correlation Between Level of Knowledge and Public Perception and Willing to Follow Covid-19 Vaccination Abstract One of the efforts to deal with Covid-19 is by vaccinating. The government urges the public to carry out the Covid-19 vaccination in accordance with Permenkes number 10 of 2021 concerning Implementation of Vaccination in the Context of Mitigating the 2019 Corona Virus Disease (COVID-19) Pandemic or more specifically stated the target of vaccination is one of them is other people, but there are still people who are not willing to participate in vaccination. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of public knowledge and perceptions and the willingness to take part in the Covid-19 vaccination in Kuranji Dalang Village, West Lombok Regency. This type of research is a quantitative study using an analytic observational research design with a cross-sectional approach. The population of all people in Kuranji Dalang Village aged 17-60 years is 1,012 and the sample is 91 people. The sampling technique uses incidental sampling. The statistical test used was for bivariate analysis using the chi square test while for the multivariate test using the logistic regression test. The results of bivariate analysis using the chi square test showed that the variable level of knowledge with a P-Value of 0.019 and a perception of 0.004 on willingness to participate in vaccination. Meanwhile, the results of the multivariate test using the logistic regression test showed that the variable exp.B was the level of knowledge (Exp.B=2.653) and perception (exp.B=3.693) regarding willingness to participate in vaccination. The conclusion is that the variable level of knowledge and perception has a relationship with willingness to participate in vaccination. The most influential variable is the perception variable marked with the value exp.B = 3,693 meaning that people who have a negative perception about vaccines are at risk of 3,693 times not being willing to take part in vaccinations.
Hubungan Kelengkapan Syarat Administrasi dengan Kecepatan Pelayanan Administrasi pada Pasien Baru di Puskesmas Lopok Tahun 2021 Sofyandi, Arif; Chahyani, Putri
Empiricism Journal Vol. 4 No. 2: December 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i2.1647

Abstract

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif. Pelaksanaan pelayanan harus dilakukan dengan sebaik mungkin sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, begitupula pelayanan administrasi di puskesmas. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan kelengkapan syarat administrasi dengan kecepatan pelayanan administrasi pada pasien baru di Puskesmas Lopok tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien khususnya pasien baru sebanyak 543 pasien,  diteliti sebanyak 84 orang, yang diperoleh dengan rumus Slovin dan penentuan jumlah sampel dengan accidental sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan aplikasi SPSS. Hasil uji statistik dengan Chi Square menunjukan bahwa nilai (p Value = 0,001) karena nilai p < 0,05, yang berarti ada hubungan yang signifikan antara kelengkapan syrat administrasi dengan kecepatan pelayanan admnistrasi di Puskesmas Lopok tahun 2021. Jika dilihat dari nilai r = 0,459 maka hubungan tersebut memiliki arah positif dengan kekuatan hubungan sedang.  Hasil penelitian ini diharapkan Puskesmas Lopok dapat meningkatkan atau mempertahankan kecepatan pelayanan administrasi pada semua pasien/ pengunjung Di Puskesmas Lopok, melalui petugas loket untuk menyarankan kepada pasien agar melengkapi kelengkapan syarat administrasi agar mendapatkan pelayanan yang cepat. Relationship Between Administrative Requirements and Administrative Service Speed on New Patients at Lopok Public Health Center in 2021 Abstract Public Health Center is a health technical implementing unit under the supervision of the District Health Office. In general, those Public Health Center employee have to give preventive, promotive, curative services until rehabilitative. The implementation of services must be carried out as well as possible in accordance with the main tasks and functions, as well as administrative services at the Public Health Center. Thus, the writer interesting to do the research about the relationship between administrative requirements and administrative service speed on new patients at Lopok Public Health Center in 2021. This study used survey analytic design with cross sectional approach. Population in this study was all patients especially new patients in the amount of 543 patients, out of them there were 84 new patients taken as samples by Slovin and accidental sampling technique. Data were analyzed by univariate and bivariate analysis using Chi Square with SPSS application. Statistical test result by Chi Square test showed that p value= 0.001; since p <0.05 meant that there was a relationship between administrative requirements and administrative service speed on new patients at Lopok Public Health Center in 2021. The value of r is 0.459 meant the relationship was positive with medium strength. The results of the study are expected that Lopok Public Health Center can improve or maintain the speed of administrative services for all patients/visitors at the Lopok Public Health Center through the counter staff to advice patients to complete the administrative.
Hubungan Kualitas Air Minum dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Astawan, Wanda Januar; Sofyandi, Arif
Empiricism Journal Vol. 5 No. 1: June 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v5i1.1923

Abstract

Timbulnya penyakit diare dipengaruhi oleh kualitas air minum yang terkontaminasi anorganik dan organik. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas air minum dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasinya dalam penelitian ini adalah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Masbagik Baru sebanyak 113 Orang, teknik pengambilan sampel menggunakan sistematik random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 53 orang. Variabel independent dalam penelitian ini adalah kualitas air minum yang didapatkan dari hasil pemeriksaan kandungan bakteri Escherichia Coli (E-Coli) dan variabel dependen adalah kejadian diare didapatkan dari data skunder (buku registrasi) Puskesmas. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dari hasil uji kualitas air minum keluarga (E-Coli) dan data skunder berupa buku register dari Puskesmas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analsis bivariat, sedangkan uji statistik yang di gunakan yakni uji chi square. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji Chi Square diperoleh nilai probabilitas value (p-value) sebesar 0,000 dengan taraf signifikansi 0,05, karena 0,000 < 0,05, maka disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas air minum dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Masbagik Baru Tahun 2024. Semakin baik kualitas air minum yang dikonsumsi, maka resiko terjadinya diare akan semakin kecil. Disarankan kepada orang tua agar memberikan air minum yang memenuhi syarat seperti terbebas dari bakteri, zat kimia, racun, dan limbah untuk menghindari terjadinya diare. The Relationship between Drinking Water Quality and Incidence of Diarrhea in Toddlers the Working Area of Masbagik Baru Health Center Abstract The emergence of diarrheal diseases is influenced by the quality of drinking water contaminated with inorganic and organic substances. The aim of this study is to determine the relationship between drinking water quality and the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of Masbagik Baru Health Center in 2024. The research method used in this study is observational analytic with a cross-sectional design. The population in this study includes all toddlers residing in the working area of Masbagik Baru Health Center, totaling 113 individuals. The sampling technique used is systematic random sampling, with a total sample size of 53 individuals. The independent variable in this study is the quality of drinking water, obtained from the examination of Escherichia Coli (E-Coli) bacterial content, and the dependent variable is the incidence of diarrhea, obtained from secondary data (registration books) from the health center. Data collection techniques in this study use observation sheets from the results of family drinking water quality tests (E-Coli) and secondary data in the form of registration books from the health center. Data analysis in this study employs univariate and bivariate analysis, while the statistical test used is the chi-square test. Based on the statistical analysis using the Chi Square test, a p-value of 0.000 was obtained with a significance level of 0.05. Since 0.000 < 0.05, it is concluded that there is a significant relationship between drinking water quality and the incidence of diarrhea in toddlers in the working area of Masbagik Baru Health Center in 2024. The better the quality of drinking water consumed, the lower the risk of diarrhea. It is recommended that parents provide drinking water that meets the requirements, such as being free from bacteria, chemicals, toxins, and waste, to prevent the occurrence of diarrhea.