Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Media Agribisnis

Strategi Pengembangan Usahatani Kopi Robusta (Coffea Canephora) di Desa Ratau Balai Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Ahmad Asrori; Hidayatullah, Arief; Ifada, Inda Ilma
Media Agribisnis Vol. 7 No. 2 (2023): November
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/agribisnis.v7i2.4409

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk analisis faktor internal dan eksternal serta strategi pengembangan usahatani kopi robusta di Desa Rantau Balai, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar. Metode penelitian mencakup kualitatif dan kuantitatif dengan analisis IFE, EFE, dan SWOT. Hasilnya menunjukkan faktor internal, kekuatan utama adalah ketersediaan lahan yang luas, sementara faktor kekuatan terendah adalah akses terhadap pasar yang kurang luas. Kelemahan utama terletak pada kurangnya produksi, sementara kelemahan terendah adalah kurangnya pengetahuan tentang teknologi pertanian modern Sementara itu, pada faktor eksternal, peluang utama terletak pada potensi budidaya kopi robusta, sementara peluang terendah adalah potensi ekspor kopi robusta ke pasar internasional. Ancaman utama berasal dari perubahan iklim yang ekstrem, sedangkan ancaman terendah berasal dari hama dan penyakit yang menyerang tanaman kopi robusta. Enam strategi alternatif seperti (a) Peningkatan produksi dan pemenuhan permintaan pasar yang terus meningkat melalui peningkatan luasan lahan kopi robusta, (b) Pengembangan sektor pertanian dengan memperluas akses pasar yang didukung oleh pemerintah, (c) Peningkatan modal usaha untuk mendukung infrastruktur/teknologi pertanian guna mengembangkan produk turunan, (d) Pembentukan lembaga khusus kopi robusta di tingkat desa berupa kelompok tani untuk memfasilitasi dukungan pemerintah dalam bentuk bantuan infrastruktur, teknologi, dan pelatihan, (e) Peningkatan kualitas kopi robusta sebagai upaya untuk mengatasi persaingan dan fluktuasi harga, dan (f) Peningkatan pelatihan mengenai teknologi pertanian modern sebagai respons terhadap perubahan iklim serta ancaman hama dan penyakit