Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA PESERTA DIDIK SMA DI DEPOK Nur Irwansyah; Azhari Ikhwati
Media Penelitian Pendidikan : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.15 KB) | DOI: 10.26877/mpp.v10i1 JUNI.1257

Abstract

   This study generally aims to determine student’s reading comprehension, vocabulary mastery of the students, and the ability to write arguments class XI High School in Depok, particularly SMA Tugu Ibu 1 Depok, while specifically to get a picture of whether there is influence between reading comprehension student’s ability to write arguments, obtain information whether there is influence between students' vocabulary mastery of the ability to write arguments, get a picture there is influence reading comprehension and vocabulary skills of students to write arguments.This study is using a survey method with correlation technique based on a simple regression analysis and multiple regression analysis. The population in this study amounted to 248 high school students of class XI Tugu Ibu 1 Depok Academic Year 2013/2014, which used a sample of 150 students. Data collection techniques using a multiple-choice test to determine the level of reading comprehension, vocabulary level, and essay tests to measure student’s ability to write arguments. Instrument trials conducted to 43 respondents. The validity test is using Point Biserial correlation technique, while the reliability test using the formula KR-20 (Kuder Richardson). Testing requirements analysis include normality test, heteroskedastisiti, multikolineariti test, and test the regression equation fits tuna.            Based on the research results can be obtained the following conclusions : (1) ability to significantly influence reading comprehension of written argumentation skills , (2) There is no significant influence of the vocabulary mastery of argumentation writing skills , (3) Variable reading comprehension ability and vocabulary control variables together significantly influential arguments against writing skills as much as 10 percent (R Square = 0.100). It is composed of a variable contribution of reading ability and understanding as much as 5 percent of the control variables vocabulary as much as 5 percent . When calculated as the relative contribution shows that it appears proficiency in reading comprehension and vocabulary accounted for 50 percent . Based thitung value (=6.721, = 2.847, and = -2.585) showed that mass sequentially from the regression coefficient B (multiple regression equation = 74.917 + 0.255 X1 (reading comprehension ability) - 0.337 X2 (mastery vocabulary)) , as well as floor (= 0.000,= 0.005, and = 0.011)  showed the first is the ability to read comprehension, secondly vocabulary mastery.Keywords: Learning Reading Comprehension, Vocabulary Mastery, Argumentation Writing Skill
Efektivitas Model Pembelajaran TPR (Total Physical Response) dalam Pengajaran Bahasa Inggris Azhari Ikhwati; Erna Megawati
Deiksis Vol 10, No 01 (2018): Deiksis
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.186 KB) | DOI: 10.30998/deiksis.v10i01.1937

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk efektivitas model pembelajaran TPR (Total Pysical Response) dalam pengajaran kosa kata bahasa Inggris. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok belajar yang ada di desa Sukamulya, kecamatan Sukamakmur, Bogor. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dengan bentuk desain preexperimental design dengan jenis one group pretest-posttest design. Adapun pada jenis penelitian ini akan dilakuan pretest dan posttest terhadap kemampuan peserta didik. Pretest dilakukan sebelum diberikannya treatment atau perlakuan. Selanjutnya posttest diberikan setelah treatment atau perlakuan dilakukan. Dengan diberikannya pretest dan posttest hasil dari perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan. Adapun hasil penelitian ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok belajar yang mendapat model pembelajaran TPR dengan kelompok belajar yang tidak mendapatkan model pembelajaran TPR. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran TPR efektif digunakan dalam pengajaran kosa kata bahasa Inggris.Secara umum dapat diketahui skor pretest ketika kelompok belajar tidak menggunakan model pembelajaran TPR nilai terendahnya adalah 0 dan tertinggi 9, sedangkan skor posttest ketika kelompok belajar menggunakan model pembelajaran TPR adalah 2 dan tertinggi 13. Perhitungan SPSS 16 kolom Asym.Sig.(2-tailed)/asymptotic significance untuk uji dua sisi menunjukkan 0,000 atau probabilitas di bawah 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak atau skor kelompok belajar yang tidak mendapat model pembelajaran TPR benar-benar berbeda dengan skor kelompok belajar yang mendapat model pembelajaran TPRKata Kunci: Model Pembelajaran TPR, Pengajaran Bahasa Inggris, Buta Aksara
IMPLEMENTASI EVALUASI MODEL KIRKPATRICK PADA PROGRAM PELATIHAN TEKNIK BERCERITA DONGENG GURU SDN NAGRAK 01 Ryan Hidayat; Fauzi Rahman; Bambang Perkasa Alam; Azhari Ikhwati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7816

Abstract

Peningkatan profesionalisme guru ditandai dengan peningkatan kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu kompetensi pedagogik yang berkaitan dengan pengelolaan peserta didik, kompetensi sosial yang berkaitan dengan keterampilan komunikasi, dan kompetensi profesional yang berkaitan dengan kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. sedang belajar. Mendongeng adalah keterampilan yang harus dipupuk oleh guru. Guru yang mengajar siswa sekolah dasar harus kreatif dalam pendekatan mereka untuk mengajar untuk melibatkan dan memotivasi siswa mereka. Jadikan cerita Anda kaya dengan detail yang jelas. Jika Anda memiliki materi tentang mendongeng, gunakan untuk menghidupkan cerita Anda dengan gambar yang jelas dan detail yang menarik. Para siswa selalu senang ketika guru meluangkan waktu untuk menjelaskan cerita di balik dongeng dengan sangat detail. Untuk menjadi pendongeng yang baik, seorang guru harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang isi cerita, terampil dalam menggunakan berbagai teknik mendongeng, dan memiliki penampilan panggung yang baik. Dongeng adalah jenis cerita yang biasanya menampilkan unsur magis dan dimaksudkan untuk menghibur dan menyenangkan. Cerita-cerita ini sering memiliki pesan moral atau pelajaran bagi mereka, dan dinikmati oleh anak-anak dan orang dewasa. Dongeng adalah cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi. Mereka biasanya memiliki unsur magis atau supernatural, dan seringkali mengajarkan pelajaran moral.
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP HARJAMUKTI DEPOK Lulu&#039; Ur Rohmah; Siti Jubei; Azhari Ikhwati
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 1 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.374 KB) | DOI: 10.30998/.v1i1.3833

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguraikan: (1) perbedaan menulis teks laporan hasil observasi yang menggunakan metode pembelajaran inkuiri dengan menulis teks laporan hasil observasi yang tidak menggunakan metode pembelajaran inkuiri pada siswa kelas VII SMP Harjamukti Depok, (2) kesesuaian penggunaan metode pembelajaran inkuiri untuk diterapkan dalam materi menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Harjamukti Depok, dan (3) pengaruh metode pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Harjamukti Depok. Metode penelitian ini adalah metode penelitian true exsperimental design dengan bentuk posttest only control design. Data dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t separate variance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kedua metode dan pengaruh yang signifikan pada pengaruh metode pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Harjamukti Depok, yaitu sebesar ????ℎ???????????????????? = 6,9263 > ???????????????????????? = 2,042. Adanya perbedaan dan pengaruh yang signifikan tersebut, bisa disimpulkan bahwa ada kesesuaian metode metode pembelajaran inkuiri terhadap keterampilan menulis teks laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Harjamukti Depok.
HUBUNGAN MINAT MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 OKU Pungki Yuliana; Nur Irwansyah; Azhari Ikhwati
Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 1, No 2 (2021): Alegori: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.451 KB) | DOI: 10.30998/.v1i2.6279

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menguraikan: (1) minat membaca pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. (2) untuk mengetahui keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. (3) untuk mengetahui hubungan antara minat membaca dengan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas X SMA Negeri 8 OKU. Metode penelitian ini adalah metode survei dengan analisis korelasional meggunakan tes kuisioner dan tes soal pilihan ganda. Data dianalisis dengan analisis deskripsi, analisis persyaratan data, dan teknik uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat membaca pada kelas X SMA Negeri 8 OKU berada pada kategori tinggi sedangkan eterampilan membaca pemahaman pada siswa Pada kelas X SMA Negeri 8 OKU masih menduduki kategori rendah atau kurang dibawah KKM 70,00 sehingga perlu ditingkatkan. Berdasarkan pengujian hipotesis statistik dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,50 > ttabel= 2,042, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat membaca dengan keterampilan membaca pemahaman. Kata Kunci: Minat Membaca; Keterampilan Membaca Pemahaman 
The Cohesion’s Elements of Education Articles in Kompasiana Fathurrohman Gala Sanca; Erna Megawati; Azhari Ikhwati
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 (2021): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.247 KB) | DOI: 10.30998/jh.v5i2.820

Abstract

The purpose of this study is to describe the kind of grammatical and lexical cohesion that used in education articles written by Syarifudin Yunus. The method that used in this study is qualitative descriptive method. Data source that used in this study are 24 education articles written by Syarifudin Yunus at Kompasiana.com web page in 2019 until 2020 year range. Technic that used in this study is basic technique of agih method or also called the BUL technique (For Direct Elements). The results of this study showed that there are four aspects of grammatical cohesions. The finding percentage of grammatical cohesion of this study are 54.4% conjunctions aspect, 35.4% references aspect, 6.1% substitutions aspect, and 4.1% ellipsis aspect. Besides, there are six lexical cohesion that found in this study. The percentage of lexical cohesions in this study are 63.5% repetition aspects, 14% equivalency aspects, 8.8% collocation aspects, 7.2% synonym aspects, 3.8% hyponyim aspects, and 2.7% antonym aspects. This study can be implicated for Indonesian language learning at junior high school and senior high school.Keywords: Grammatical cohesion; lexical cohesion; discourse.
PROGRAM KAMPUNG LITERASI BAGI ANAK-ANAK USIA SD DI WILAYAH RT 03 RW 16, KELURAHAN MEKARJAYA, KECAMATAN SUKMAJAYA, DEPOK Nur Irwansyah; Arinah Fransori; Azhari Ikhwati
Dharma Pengabdian Perguruan Tinggi (DEPATI) Vol 3 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/depati.v3i1.3556

Abstract

This form of community service is the implementation of the Literacy Village Program in the RT 03 RW 16 area, Mekarjaya Village, Sukmajaya District, Depok by providing educational reading books for elementary school-age children that have educational value. The activities carried out for the children there are in the form of reading books that have educational value. There are several stages that will be carried out by the Abdimas team. The first stage, namely finding out and identifying the problems felt by partners and subjects of community service, namely elementary school-age children. You do this by asking Mitra Abdimas as the Head of the RT there and making observations in the RT 03 area to see the activities of the children there. The second stage is to provide a place to organize the Literacy Village Program for the children there. Apart from that, the community service team provided reading books as well as prepared the necessary equipment to be used for the children's activities there. The method used in this community service is to use the literacy learning method. The literacy learning method is a Select-Know-Read-Invented-Discussion (PiKeBaDiCi) method, namely 1) choosing and recognizing books; 2) reading books; 3) discuss the theme; and 4) creating work. The existence of this community service activity can make children in the RT 03 area more enthusiastic about learning and reading with their friends. The friendship between them became even closer and the boredom and boredom that they had experienced all this time disappeared and was replaced by a feeling of pleasure during the reading activity. The feeling of pleasure from participating in community service activities has an impact on children's enthusiasm for learning and reading together as well as increasing their literacy skills. The results achieved were: 1) the availability of knowledge and information services in the non-formal education pathway in the form of books and non-books, 2) school-age children increase their knowledge, skills and develop positive attitudes, so that they have better literacy skills, 3) the availability of information services to children related to 2 of the 6 components of literacy, namely literacy and numeracy.