Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KEKUATAN TEKNOLOGI DALAM MEMBENTUK BUDAYA POPULER (Studi Tentang Fenomena Drama Turki di Indonesia) Putri, Liza Diniarizky
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 3 (2016): LONTAR JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (983.158 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v4i3.363

Abstract

Televisi sebagai produk teknologi telah merajai hampir setengah kegiatan manusia setiap harinya. Kecepatan teknologi media mendorong kita beraksi dan bereaksi pada hal-hal global. Beberapa bulan kebelakang, layar kaca Indonesia mulai diramaikan dengan masuknya drama dari negeri 2 benua, ?Turki?. Hal ini lambat laun menjadi fenomena baru ditengah konsumen televisi yang kebanyakan mengkonsumsi sinema elektronik impor dari Amerika Latin, Korea Selatan dan India. Banyaknya antusiasme masyarakat konsumen televisi terhadap drama Turki, berimbas pada kompetisi mengambil porsi ?kue? share dan rating. Stasiun televisi swasta berlomba menayangkan serial drama asal Turki yang sama. Fenomena booming-nya drama Turki yang menjamur ditengah-tengah masyarakat kita telah membawa dampak besar terhadap eksistensi kebudayaan lokal, disebabkan oleh kemunculan kebudayaan baru yang konon katanya lebih atraktif, fleksibel dan mudah dipahami sebagian masyarakat sebagai ?Budaya Populer?. Televisi telah berubah menjadi industri budaya di mana melalui tayangantayangannya telah membawa sebuah bentuk budaya populer bagi masyarakat yang menontonnya. Berangkat dari pemaparan diatas, menganalisis mekanisme lahirnya budaya populer melalui teknologi media audio visual, dalam hal ini televisi dalam studi kasus serial drama Turki di Indonesia. Diharapkan tulisan ini mampu berkontribusi secara akademis, praktis dan sosial. Mampu menambah khazanah literatur ilmu komunikasi dalam perspektif teknologi, komunikasi, dan masyarakat. Kemudian dapat dijadikan sebagai alat penguat budaya lokal serta mampu mendorong masyarakat untuk dapat secara arif melakukan seleksi terhadap tayangan televisi. Dalam tulisan ini menggunakan 3 batasan antara lain mengenai budaya teknologi yang membentuk ikonisitias fisik dan kedekatan budaya dalam mengkonstruksi budaya populer drama Turki. Kemudian menuju pada produksi media melalui rating, sharing, dan sebaran profil pemirsa sehingga media memproduksi budaya populer tersebut, dalam menganalisis produksi media penulis menggunakan teori ekologi media, sehingga timbullan sebuah jawaban atas kekuatan teknologi media. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan data sekunder berupa jurnal, buku, literatur internet, dan artikel. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif, Melalui jenis data kualitatif dan tujuan umum penelitian yang sifatnya eksplanatoris, maka teknik analisis data yang digunakan adalah memberikan pemaparan dan penjelasan secara mendalam terhadap fenomena yang diteliti. Hasil analisis dan elaborasi menunjukkan, bahwa mekanisme lahirnya budaya populer dalam kasus drama seri Turki adalah dimulai dari media yang sengaja menonjolkan ikonitas fisik para bintang-bintang Turki, kemudian menonjolkan sisi similaritas budaya antara Turki dan Indonesia. Kemudian dari kedua hal tersebut menimbulkan sebuah karakteristik pemirsa yang semakin lama semakin menyukai drama seri Turki sehingga dapat mendongkrak rating tayangan tersebut. Media akhirnya memainkan peran sebagai agen industri budaya yang memproduksi tayangan agar dapat menjadi budaya populer ditengah masyarakat, dengan rating sebagai alat legitimasinya. Setelah rating dan budaya populer menyatu, darisitulah kekuatan teknologi media terlihat, bahwa ada dampak sosial, ekonomi, serta gengsi budaya. Saran dan rekomendasi penulis, hendaknya media tidak mendewakan sebuah rating dalam mendongkrak nilai ekonominya, sehingga media mampu memberikan tayangan dan informasi yang beragam, bukan yang seragam kemudian dipopulerkan budayanya.
Pemaknaan Melalui Konstruksi Sosial Yang Dibangun Oleh Wartawan Dalam Menyebarkan Ujaran Melalui Facebook Putri, Liza Diniarizky; Annisarizki, Annisarizki; Mulyasih, Rahmi
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 7, No 1 (2019): Lontar: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.614 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v7i1.1566

Abstract

Social media has an its implications for the democratization of information, because anyonewho owns the account can be a prosumer (producer and consumer) in creating messages,however the low control mechanisms are still causing the content in social media is not onlypositive, but also negative, such as spreading hate speech. Hate speech also coloring thesocial media account of journalists in Banten, especially during the Banten electioncampaign of Governor in 2017. This research is to uncover the meaning of journalist to theproffesion and media they manage in utter hatred speech which they spread throuh facebookin Governor Election of Banten 2017, and it was conducted by qualitative research methodthrough phenomenology research approach. By using Social Construction Theory as aframing of qualitative analysis.
MANAJEMEN KRISIS MASALAH SENGKETA LAHAN (Studi Kasus Pada Divisi Protocolaire And Internal Communication PT Krakatau Steel (Persero) Cilegon dalam Kasus Sengketa Lahan Kubangsari antara PT Krakatau Steel (Persero) Cilegon dengan Pemerintah Kota Cilegon) Putri, Liza Diniarizky
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 3 (2015): LONTAR JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.298 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v3i3.539

Abstract

This research is focused to know crisis management strategy at Internal Communication and Protocolaire division at PT Krakatau Steel (PT KS) Cilegon in handling a legal dispute case of Kubang Sari land between PT KS and Cilegon city government, to know the implementation program which are done by Internal Communication and Protocolaire division PT KS, and also to criticize the lackness of crisis management system conducted by Internal Communication and Protocolaire division PT KS. This research is qualitative research. The result of the research shows that the strategy which is used in handling the legal dispute crisis of Kubang Sari land uses social recoveryprogram, and law solution. Social recovery program is a short term program that are focused to solve crisis for public, government, Non Government Organization, mass media, and other stakeholders, to eliminate negative thoughts towards company, to acknowledge the problem that really happen, and to return back the companies image in society, through negotiation, compromize, and lobbying. Then, law solution program tent to handle crisis through law systems. From this research, it can be concluded that PT KS managemet crisis is well enough, but there are still many lackness in applying media relation, and PT KS?s public relation doesn?t have crisis plan in the form of manual book to solve sudden crisis.                                                                                                 Keywords: Crisis, Crisis Management, Public Relations
Krisis, Ancaman atau Peluang ?! Putri, Liza Diniarizky
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 1 (2014): LONTAR JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (839.44 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v3i1.351

Abstract

Keberadaan organisasi atau perusahaan sangat melekat di kehidupan sehari-hari. Berdirinya perusahaan-perusahaan besar maupun kecil dimana tempat kita berdomisili sangat memberi pengaruh yang tidak kecil bagi kemajuan daerah tempat perusahaan itu berdiri. Kemajuan yang dimaksud salah satunya seperti menambah pemasukan daerah, atau jika dalam level nasional dapat menyumbangkan pendapatan nasional yang lebih besar. Maka dari itu, peran perusahaan dalam lingkungan berdirinya sangatlah besar, tak hanya pada keuntungan internal perusahaan, tapi juga bagi masyarakat di luar perusahaan tersebut, sehingga perusahaan senantiasa melakukan apapun demi tumbuh kembang perusahaannya sendiri. Tapi bagaimana jika perusahaan dihadapkan pada situasi yang tidak memungkinkan berjalan sesuai keinginan perusahaan, dan terbawa dalam arus yang akan merugikan keberadaan perusahaan itu sendiri? Hal inilah yang disebut dengan krisis. Tulisan ini adalah sebuah  tinjauan teoritis mengenai krisis sebagai ancaman dan sebagai peluang, kemudian dipaparkan menggunakan deskriptif kualitatif
MTV, Media dan Format Global Kajian tentang MTV dan Bangunan Kultur Global Putri, Liza Diniarizky
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 3 (2014): LONTAR JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.966 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v2i3.336

Abstract

Dampak dari media televisi dan teknologi di dunia membangun sebuah global village, dimana perbedaan waktu dan ruang terkikis akibat sifat instant dari media tersebut. Televisi telah berhasil membuat apa yang terjadi di satu sudut bumi mampu disaksikan di sudut bumi lain dalam waktu yang bersamaan. Percepatan komunikasi seperti ini tentu saja sangat membantu proses globalisasi budaya. MTV adalah salah satu media global paling terkenal dan berhasil menyebarkan budaya. Tulisan ini mencoba mengkaji fenomena budaya global yang dampak dari MTV. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini, MTV telah muncul sebagai satu media global, dengan lebih dari 252 juta rumah tangga di 80 negara mengaksesnya. Dalam perjalanannya selama 20 tahun ini, MTV memang telah mengubah budaya dunia. Trend yang berkembang sekarang seperti tidak dapat terlepas dari pengaruh yang ditularkan MTV.
CULTURAL TRANSFORMATION AND REVITALIZATION IDENTITY OF BANTEN JAWARA Sururi, Ahmad; Mardiana, Siska; Putri, Liza Diniarizky
HUMANIKA Vol 27, No 1 (2020): June
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v27i1.26302

Abstract

Structurally and culturally, the identity and role of Banten Jawara are still very powerful and still exist in the circle of Banten bureaucratic power, giving rise to the public's negative views and image of the champion's identity. The purpose of this paper was to analyze the idea of cultural transformation and revitalization of the values of the local wisdom of Banten Jawara and the deconstruction of the identity of the champion as a Banten subculture. The study method used a qualitative descriptive approach. The data in this study consisted of primary data and secondary data. Primary data were obtained from observations in the field and interviews through direct interaction with key informants determined by purposive sampling technique. Secondary data were obtained through various searches of data relevant to the study from various literature such as journals, books, print and electronic media to support data analysis and described in the form of data narration. The stages of data analysis consisted of: sorting data, presenting data and conclusions. The results showed that the process of transformation and revitalization of Banten Jawara by repositioning the structur of champion institutions as cultural products and representations of cultural communication, while in the deconstruction process, it was rebuild the identity of Banten Jawara, so that society has the same view through peaceful tolerance and coexistence; the creation of social cohesion through the acceptance of local and national cultural identities with various individual, sectarian and communal differences; and has the willingness to resolve non-violent disputes; have community institutions that bind communities across groups; and place past violations as inheritance and serve as learning for current and future generations. The transformation and revitalization of Banten Jawara as the power of the social and cultural sub-culture of Banten is a continuous and continuous idea and perspective.
Community Empowering Public Affairs PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Serang dalam Mengembangkan Bahan Limbah Kertas Menjadi Cinderamata di Desa Kragilan 2019 Annisarizki, Annisarizki; Putri, Liza Diniarizky; Agatha, Yen Sensia
Jurnal Politikom Indonesiana Vol 5 No 1 (2020): Jurnal Politikom Indonesiana
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35706/jpi.v5i1.3742

Abstract

PT. Indah Kiat Pulp and Paper mempunyai program tanggung jawab sosial perusahaan atau yang biasa disebut dengan istilah Corporate Social Responsibility (CSR) dengan konsep yang terus berkembang, mengingat bahwa masyarakat lokal merupakan bagian sebuah perusahaan terlebih lagi masyarakat lokal yang sedang terjerat dalam perekonomian kurang karena tidak punya pekerjaan yang cukup memadai, modal usaha yang tidak ada dan potensi yang perlu untuk dilatih serta dikembang lagi hal itulah yang dialami oleh masyarakat di Desa Kragilan, oleh karena itu perlu adanya sebuah program pemberdayaan masyarakat yang dalam hal ini PT. Indah Kiat Pulp and Paper melakukan program pemberdayaan masyarakat melalui sebuah kegiatan yaitu pembuatan souvenir dari limbah kertas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan menggunakan tiga informan sebagi key informan yaitu Kepala Humas dan CSR, Staff CSR dan Ketua Mitra Kreasi Handycraft serta Masyarakat Desa Kragilan sebagai informan pendukung. Adapun teori yang digunakan adalah Teori Legitimasi. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan program CSR tersebut dengan memberikan inovasi-inovasi baru.Kata Kunci: CSR, Pemberdayaan Masyarakat, Public Affairs
THE USES OF MYTH AND RITUALS AS COMMUNICATION STRATEGIES FOR ENVIRONMENTAL PRESERVATION BY KRATON NGIYOM IN SEKARALAS AND SEKARPUTIH VILLAGES Parani, Rizaldi; Berliana, Brigitta; Putri, Liza Diniarizky; Annisarizki, Annisarizki; Malik, Abdul
HUMANIKA Vol 28, No 1 (2021): June
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v28i1.37326

Abstract

Kraton Ngiyom is a non-profit organization that focuses on environmental preservation. To overcome the environmental problems in the villages of Sekaralas and Sekarputih, Ngawi, East Java, especially regarding the condition of damage to the forest area and both springs in the village area, Kraton Ngiyom uses communication strategies based on local wisdom by utilizing mythologically oriented instrument and ceremonies as a medium of communication to encourage the public to care and actively contribute in carrying out environmental preservation activities. This study aims to answer the research question of how the Kraton Ngiyom uses myth and rituals as communication strategies for environmental conservation in the villages of Sekaralas and Sekarputih. This study employs an ethnographic study approach. Data collection was carried out using direct observation and in-depth interviews with five informants. The results of this study found that the communication strategies based on local wisdom are well implemented by Kraton Ngiyom through 2 instruments, namely myths and rituals. The myth is used by Kraton Ngiyom to deliver environmental preservation messages to the people of Sekaralas and Sekarputih villages, while the rituals are used by Kraton Ngiyom as instruments to support the delivery of messages, which is to encourage changes in village community behavior. The process of delivering messages through myths, which was maximized in the implementation of a ceremony, succeeded in changing the behavior of Sekaralas and Sekarputih villagers to become more concerned about their environmental conditions and to take initiatives in undertaking environmental conservation efforts.
Persuasive Communication in a Healthy Lifestyle Campaign in Pandeglang District (Case Study of Arisan Jamban Program) Malik, Abdul; Putri, Liza Diniarizky
ijd-demos Volume 2 Issue 2, August 2020
Publisher : HK-Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/ijd.v2i2.62

Abstract

Since 2007, the Amil Zakat Harapan Duafa Institute (LAZ Harfa) has actively initiated a healthy life movement campaign in the Pandeglang Regency, especially to people who are still practicing open defecation (BABS), due to either the lack of latrines or other factors. “Jamban” in English means latrine. Using the Community Lead Total Sanitation (CLTS) method, this healthy living campaign is focused on the latrine ownership program through the arisan system. An Arisan is a form of rotating savings in Indonesian culture. From the results of research using case studies, this healthy living movement campaign has brought significant results. Through a persuasive communication process as part of the approach to the community strategy, the results were obtained that by the end of 2019 as many as 29 assisted villages in 8 sub-districts in Pandeglang District had been free from the practice of open defecation. This fact shows that the persuasive communication carried out in this healthy living campaign is quite effective and brings the expected results. Sejak tahun 2007 silam, Lembaga Amil Zakat Harapan Duafa (LAZ Harfa) aktif melakukan inisiasi kampanye gerakan hidup sehat di wilayah Kabupaten Pandeglang, khususnya kepada masyarakat yang masih menjalankan kebiasaan membuang air besar sembarangan (BABS), baik karena ketiadaan jamban ataupun karena faktor lain. Menggunakan metode Community Lead Total Sanitation (CLTS), kampanye hidup sehat ini difokuskan pada program kepemilikan jamban melalui sistem arisan. Dari hasil penelitian dengan menggunakan studi kasus, kampanye gerakan hidup sehat ini telah membawa hasil yang disignifikan. Melalui proses komunikasi persuasif sebagai bagian dari strategi pendekatan kepada masyarakat, diperoleh hasil bahwa hingga akhir 2019 sebanyak 29 desa dampingan di 8 kecamatan di Kabupaten Pandeglang telah terbebas dari kebiasaan BABS. Fakta tersebut menunjukkan bahwa komunikasi persuasif yang dilakukan dalam kampanye hidup sehat ini berjalan cukup efektif dan membawa hasil sebagaimana diharapkan.