Akashi, Ryo
Frontier Science Research Center, University of Miyazaki Miyazaki, Japan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RESPON BEBERAPA KULTIVAR KEDELAI TERHADAP TRANSFORMASI GENETIK MENGGUNAKAN Agrobacterium tumefaciens Arifin, Azeri Gautama; Gondo, Takahiro; Akashi, Ryo; Soegianto, Andy; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/264

Abstract

Kedelai adalah komoditas pangan penting di Indonesia setelah padi dan jagung. Penelitian dengan tujuan mengetahui kemampuan regenerasi masing-masing kultivar kedelai yang diuji sebagai indikator dalam menjadikan tanaman transgenik serta untuk mengetahui respon beberapa kultivar kedelai pada pelaksanaan transformasi genetik menggunakan Agrobacterium tumefaciens telah dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2014 di Laboratorium Bioresource, Universitas Miyazaki, Jepang. Terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu kultur kotiledon dan transformasi genetik. Penelitian kultur kotiledon dianalisis menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap), perlakuan berupa kultivar dengan ulangan sebanyak tiga kali. Pada penelitian transformasi genetik, data yang diperoleh dianalisis menggunakan perhitungan persentase efisiensi transformasi dan persentase intensitas ekspresi gen GUS. Hasil analisis pembentukan multiple shoot menunjukkan bahwa pada dasarnya semua kultivar dapat menghasilkan multiple shoot meskipun jumlah dan panjangnya beragam. Hasil uji ragam (ANOVA) jumlah eksplan yang menghasilkan multiple shoot adalah tidak berbeda nyata antar perlakuan, sedangkan pada analisis jumlah multiple shoot yang dihasilkan per eksplan terdapat perbedaan yang nyata pada uji F dengan taraf 5%. Kultivar Detam memiliki rerata multiple shoot per eksplan tertinggi dengan rerata sebesar 9.93. Pada analisis keberhasilan transformasi, dapat diketahui bahwa semua kultivar memiliki persentase efisiensi transformasi yang tinggi. Meskipun demikian, Willis adalah kultivar yang memiliki persentase efisiensi transformasi tertinggi yaitu sebesar 84%. Sedangkan pada persentase ekspresi gen GUS kuat, Williams 82 adalah kultivar yang memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 67.6%. Oleh karena itu, Kultivar Wilis dan Williams 82 dapat dijadikan sebagai pilihan yang baik dalam melakukan transformasi genetik. Kata kunci: Kedelai, Transformasi Genetik, GUS, Kultur Kotiledon
Efektivitas Transformasi Genetik pada Kedelai (Glycine max L. Merrill) Menggunakan Particle Bombardment Yudi, M. Rafli; Gondo, Takahiro; Akashi, Ryo; Respatijarti, Respatijarti; Sugiharto, Arifin Noor
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 9 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1226

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas penting pertanian. Kebutuhan komoditas kedelai dalam negeri saat ini, rata-rata sebanyak 2.3 juta ton biji kering/tahun (BPS, 2018). Perakitan kultivar unggul kedelai dapat dilakukan melalui transformasi genetik. Beberapa faktor penting dari keberhasilan transformasi genetik particle bombardment yaitu faktor fisik misalnya ukuran partikel emas, posisi dan letak eksplan, faktor biologi misalnya embryo tip dan mengetahui seberapa stabil gen yang telah ditransformasi (Kikkert et al., 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui posisi peletakan embrio (inside dan outside), ukuran partikel emas dan stabilitas ekspresi gen pada embrio yang optimum. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioresource Universitas Miyazaki, Jepang pada bulan April hingga Juli 2018. Bahan yang digunakan sebagai eksplan dalam penelitian ini ialah embryo tip biji kedelai kultivar Williams 82 dengan jumlah 9 embrio per ulangan. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi, efektivitas posisi dan letak eksplan, efektivitas ukuran partikel emas dan stabilitas ekspresi gen yang ditampilkan dalam bentuk persentase. Hasil yang dari penelitian ini ialah terdapat ekspresi gen GUS yang berbeda pada posisi peletakan embrio secara inside dan outside. Metode peletakan inside memilki ekspresi gen GUS yang terbaik. Kemudian terdapat perbedaan ekspresi gen GUS pada masing-masing ukuran partikel emas yang ditembakkan pada saat transformasi genetik. Pada ukuran partikel emas 0.6 µm memiliki persentase ekspresi gen GUS terbaik dan metode peletakan inside dan hasil penelitian ini memiliki peluang sebagai metode yang dapat dipilih pada transformasi emrio kedelai menggunakan particle bombardment. Hal ini dibuktikan pada 14 hari setelah transformasi masih terdapat ekspresi gen GUS setinggi 34.1%.