Respatijarti Respatijarti
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 55 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

INVENTION OF EPHIFIT ORCHIDS IN WAISAI, WAIGEO DISTRICT IN RAJA AMPAT REGION Kendarini, Niken; Mambrasar, Yasper Michael; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Ilmiah Jurusan Budidaya Pertanian Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waigeo island is known as the biggest island in Raja Ampat Regency, West Papua. Therefore, types of flora and fauna at this island are similar with the flora and fauna in Papua island although there are some endemics of Waigeo island. Papua is known of the diversity of orchid especially epiphyte, but diversity related to character, habitat, spread area and living pattern of the orchid in natural location is still unknown. This research aimed at obtaining information of germ plasma of epiphyte orchid comprising of types and amount as well as the host tree from orchid at forest area throughout the stream Swainbon river. This research is performed at Swainbon river included in Waisai village, district of South Waigeo, Raja Ampat regency started on Oktober 2008 – Desember 2008. The research using line transect method. Result of this research obtained 18 genera and 37 species in 1852 individuals. Species with the most population in the location is Cadetia taylori. The tree as the host tree traider comprise 27 types and the most of type utilized as the host tree is Intsia sp.Keywords : Epiphyte Orchid, Waisai, South Waigeo distric, Raja Ampat Regency
SELEKSI SIFAT KETAHANAN TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) PADA POPULASI F2 TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) Ningtyas, Dina Ayu; Basuki, Nur; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/244

Abstract

Salah satu penyebab tidak tercapainya potensi hasil cabai adalah karena serangan hama dan penyakit. Layu bakteri (Ralstonia solanacearum) merupakan penyakit utama yang menyerang pertanaman cabai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat ketahanan tanaman cabai besar populasi F2 terhadap penyakit layu bakteri dan menyeleksi individu tanaman cabai besar populasi F2 dengan sifat tahan terhadap penyakit layu bakteri dan potensi hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Patok, Pujon-Malang pada bulan Januari - Juni 2014. Penelitian menggunakan sistem tanam tunggal (single plant). Bahan tanam yang digunakan adalah tiga populasi F2 dan empat genotip parental tanaman cabai besar. Adapun populasi F2 yakni PBC 473 x Randu, 02094 x Randu, Jatilaba x Randu sedangkan genotip parental yakni Jatilaba, PBC 473, Randu dan 02094. Hasil penelitian menunjukkan 02094 x Randu merupakan populasi F2 dengan kenampakan gejala serangan penyakit tercepat dan intensitas tanaman terserang tertinggi bila dibandingkan dengan populasi PBC 473 x Randu dan Jatilaba x Randu. Nilai duga heritabilitas berdasarkan karakter ketahanan terhadap penyakit layu bakteri pada populasi F2 adalah rendah. Nilai duga heritabilitas dan kemajuan genetik berdasarkan karakter potensi hasil pada populasi F2 adalah tinggi. Kata kunci: Cabai Besar, Ketahanan, Layu Bakteri dan Ralstonia solanacearum
UJI KETAHANAN 14 GALUR CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum spp) DAN LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) Palupi, Hendra; Yulianah, Izmi; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/245

Abstract

Permasalahan pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.) adalah penyakit antraknosa dan layu bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan 14 galur cabai terhadap penyakit antraknosa, layu bakteri dan karakter komponen hasil. Penelitian dilaksanakan di desa Gesingan, kecamatan Pujon, kabupaten Malang pada bulan Januari – Juli 2014. Bahan yang digunakan adalah 14 galur cabai besar asal dari lokal dan Introduksi. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kejadian penyakit layu bakteri pada masing-masing galur memiliki kriteria tahan dengan kisaran 3,33 %-13,06 %. Untuk penyakit antraknosa galur yang memiliki kriteria moderat yaitu galur 119.1.4 (21,63) dan 114.11.5. (20,20 %). Kemudian kriteria tahan terdapat pada galur 118.6 (10,72 %) dan 053.30.6 (10,13 %). Kriteria sangat tahan dengan rerata kejadian penyakit yang terendah yakni galur 055.1 (1,14 %). Karakter Komponen hasil tertinggi untuk panjang buah; diameter buah; panjang tangkai buah; bobot/buah; bobot buah/tanaman dan jumlah buah/tanaman berturut-turut terdapat pada galur 116.7.2 dan galur 051.20.1. Uji ketahanan penyakit antraknosa dan layu bakteri menunjukkan kriteria ketahanan yang berbeda pada galur yang diuji. Kata kunci: Cabai besar, Galur, Antraknosa, Layu Bakteri, Komponen Hasil.
KERAGAMAN GENETIK DAN TINGKAT STERILITAS TEPUNG SARI PADA 50 GENOTIP PADI CALON GALUR MANDUL JANTAN Amelia, Mesi; Respatijarti, Respatijarti; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/267

Abstract

Padi hibrida yang dilepas di Indonesia dirakit dengan menggunakan sistem tiga galur yaitu galur mandul jantan (GMJ atau galur A), galur pelestari (maintainer atau galur B) dan tetua jantan yang sekaligus berfungsi sebagai pemulihan kesuburan (restorer atau galur R). Galur Mandul Jantan (GMJ) atau Cytoplasmic Male Sterile (CMS) adalah satu komponen yang penting dalam perakitan padi hibrida. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui keragaman genetik pada 50 genotip calon galur mandul jantan (GMJ), 2. Untuk mengetahui tingkat sterilitas tepung sari pada 50 genotip calon galur mandul jantan (GMJ), 3. Untuk mengetahui calon GMJ terbaik berdasarkan pengamatan kuantitatif dan kualitatif sehingga dapat dikembangkan untuk perakitan galur GMJ. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Malang pada bulan Januari – Mei 2014. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Augmented Design dengan 50 calon GMJ tanpa ulangan dan 7 GMJ pembanding diulang 3 kali. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat keragaman karakter kuantitatif antar calon GMJ. Dari hasil uji sterilitas tepung sari diperoleh 33 genotip calon GMJ yang tingkat sterilitasnya 100%. Dari hasil uji Least Significant Increase (LSI) diperoleh 14 calon GMJ. Dan diperoleh 10 calon GMJ terbaik berdasarkan karakter seleksi dan uji sterilitas tepung sari. Kata kunci : Keragaman Genetik, Sterilitas Tepung Sari, Galur Mandul Jantan, Padi Hibrida.
SELEKSI ENAM FAMILI F5 CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) BERDAYA HASIL TINGGI DAN TAHAN LAYU BAKTERI Rufaidah, Ranny; Ardiarini, Noer Rahmi; Respatijarti, Respatijari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/611

Abstract

Salah satu penyebab rendahnya produktivitas cabai merah adalah adanya serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Benih unggul diperoleh melalui persilangan cabai merah antara tetua tahan dan produksi tinggi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas cabai merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi famili berdaya hasil tinggi dan tahan layu bakteri dari keenam famili F5 cabai merah. Penelitian dilakukan di Desa Gesingan, Pujon, Malang dan di Laboratorium Bakteriologi Jurusan HPT FP UB. Berdasarkan kriteria hasil tinggi, famili yang terpilih adalah famili B6.42.13 dan berdasarkan kriteria seleksi ketahanan terhadap layu bakteri, famili yang terpilih adalah famili B2.46.6 dan B5.27.20.
TINGKAT KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) HIBRIDA PADA KEMASAKAN BUAH TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA Colletrichum acutatum Muamaroh, Siti; Respatijarti, Respatijarti; Wahyono, Andi
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/687

Abstract

Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diminati masyarakat Indonesia. Salah penyebab produksi buah cabai menurun adalah serangan penyakit antraknosa (Hidayat et al., 2004). Menurut Syukur et al. (2009; Damm et al.,2012) bahwa patogen antraknosa yang paling banyak menyerang tanaman cabai merah adalah cendawa Colletotrichum acutatum. Proses infeksi cendawan penyakit antraknosa dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, genetik tanaman dan fisiologi buah (Hidayat et al., 2004).  Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi PT Bisi International Tbk. Farm Sumber Agung, Kediri, Jawa Timur dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Kultur Jaringan dan Mikroteknik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pada Bulan Maret  hingga Mei 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Faktor pertama yaitu varietas hibrida cabai merah dan faktor kedua yaitu kemasakan buah yang berbeda. Karakter yang diamati yaitu, kejadian penyakit (%), kelas ketahanan penyakit, diameter nekrosis (cm), ketebalan kutikula (mm), kandungan capsaicin (mg/g), dan aktivitas enzim peroksidase (unit/ml). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji ANOVA adanya interaksi antar perlakuan yang ditunjukkan pad karakter pengamatan kejadian penyakit dan diameter nekrosis. Varietas Imola kemasakan buah merah dan varietas HPT 1729 kemasakan buah merah menunjukkan perlakuan yang tahan terhadap serangan penyakit antraknosa dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Nilai korelasi antara rata-rata ketebalan lapisan kutikula dan kandungan capsaicin terhadap kejadian penyakit dan rata-rata diameter nekrosis secara statisktik menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda nyata. Akan tetapi, nilai korelasi antara rata-rata aktivitas enzim peroksidase terhadap rata-rata kejadian penyakit dan rata-rata diameter nekrosis secara statistik tidak menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda nyata.
Keragaman Dan Heritabilitas Karakter Agronomi di Dalam Sembilan Populasi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Rahayu, Puji Nur; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 11 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1003

Abstract

Penelitian ini merupakan pengujian 9 populasi cabai rawit hasil dari pemisahan populasi campuran, dengan tujuan men-dapatkan informasi mengenai keragaman genetik, keragaman fenotip dan heritabilitas karakter agronomi di dalam 9 populasi cabai rawit. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya Jatikerto, Malang pada bulan Januari hingga Juli 2017. Bahan tanaman yang digunakan yaitu populasi CRUB12, CRUB33, CRUB90, CRUB99, CRUB153, CRUB121, CRUB95, CRUB171, CRUB117 dan varietas Cakra Putih (sebagai estimasi lingkungan). Pengamatan dilakukan pada setiap individu tanaman di dalam 9 populasi cabai rawit. Hasil penelitian menunjukkan keragaman genetik luas ditemukan pada karakter bobot buah total di dalam populasi CRUB121 dan bobot buah layak pasar di dalam populasi CRUB121 dan CRUB153. Keragaman fenotip luas ditemukan pada karakter bobot buah total di dalam populasi CRUB121 dan bobot buah layak pasar di dalam populasi CRUB121 dan CRUB153. Nilai heritabilitas yang tinggi ditemukan pada karakter bobot buah total di dalam populasi CRUB121 dan bobot buah layak pasar pada populasi CRUB121 dan CRUB153. Dengan demikian, seleksi akan efektif jika dilakukan berdasarkan pada karakter di dalam populasi tersebut.
Hubungan Antar Karakter Komponen Hasil dengan Hasil pada Tanaman Ciplukan (Physalis sp.) Khoiriyah, Lulu Lazimatul; Waluyo, Budi; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 12 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1062

Abstract

Ciplukan (Physalis sp.) merupakan tanaman yang telah banyak diketahui oleh sebagian besar penduduk di Indonesia dan telah banyak dibudidayakan baik di Indonesia maupun mancanegara. Pemuliaan tanaman merupakan suatu kegiatan dari budidaya pertanian untuk mengembangkan tanaman ciplukan. Dalam tahapan seleksi sering ditemukan masalah dalam menentukan pilihan terhadap kriteria yang dianggap unggul, sehingga perlu diketahui hubungan antara komponen hasil dengan hasil ciplukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar karakter komponen hasil dengan hasil pada tanaman ciplukan. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah pupuk serta fungisida dan 34 aksesi ciplukan dan data dianalisis dengan analisis korelasi menggunakan tabel ragam dan koragam. Penelitian dilakukan Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1 Maret – 25 September 2017. Berdasarkan analisis korelasi terhadap komponen hasil dan hasil ciplukan memiliki hubungan yang berkorelasi positif dan negatif serta tidak menunjukkan adanya hubungan korelasi. Terdapat hubungan yang nyata antara karakter bobot buah per tanaman dengan karakter tinggi batang tanaman, diameter batang tanaman, jumlah bunga per cabang, jumlah bunga per tanaman, jumlah buah per tanaman, jumlah buah segar per tanaman, bobot buah segar per tanaman, panjang tangkai buah, dan derajat kemanisan buah.
Uji Daya Hasil Delapan Galur Harapan Cabai Besar (Capsicum Annuum L.) Generasi F6 Tipe Kompak di Dataran Rendah Nasution, Khairul Anwar; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1076

Abstract

Cabai besar merupakan tanaman horti-kultura yang dimanfaatkan buahnya dan merupakan komoditas hortikultura dengan tingkat permintaan pasar yang tinggi di masyarakat. Produktivitas cabai besar (Capsicum annuum L.) di Indonesia tergolong rendah yaitu 8.47 ton ha-1, sedangkan potensi produksinya bisa mencapai 20–30 ton ha-1. Upaya me-ningkatkan produktivitas cabai besar adalah menggunakan varietas unggul berdaya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hasil, mengetahui keragaman genotip, keragaman fenotip dan menduga nilai heritabilitas dari delapan galur harapan cabai besar (Capsicum annum L.) generasi F7 tipe kompak di dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Percobaan Agroekotechno Park Universitas Brawijaya, Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan Ranca-ngan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan (8) galur harapan cabai besar generasi F7 hasil persilangan TW2 X PBC 473 sebagai perlakuan dan varietas Trisula sebagai varietas pembanding. Hasil pene-litian menunjukkan bahwa terdapat lima (5) galur cabai besar yang memiliki nilai daya hasil yang lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding, galur-galur yang di uji menunjukkan kategori nilai koefisien keragaman genetik dan fenotip yang sempitkecuali bobot buah total per tanaman.
Uji Daya Hasil Tanaman Sawi Putih (Brassica rapa L.Ssp. pekinensis) di Dataran Tinggi Putri, Meidi Annisa; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1077

Abstract

Sawi putih merupakan salah satu jenis sayuran daun yang disukai oleh konsumen Indonesia dan memiliki kandungan pro vitamin A, asam askorbat, dan serat yang tinggi. Selain itu, rasanya yang gurih membuatnya menjadi menu utama dalam berbagai hidangan sayuran. Selain itu, petani juga menginginkan varietas yang berdaya hasil tinggi dan mampu beradaptasi di dataran tinggi. Upaya perakitan varietas unggul perlu melalui pengujian daya hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hasil calon varietas tanaman sawi putih di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan pada 15 Desember 2017 sampai dengan 12 Maret 2018 di Kebun Percobaan PT. BISI International, Tbk.Farm Pujon. Bahan yang digunakan antara lain: benih sawi putih, calon varietas CC14004 dan CC14007, serta empat varietas pembanding yaitu, Excellent, Eikun, Deli CR, dan Sitara. Data dianalisis meng-gunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 ulangan. Karekter yang diamati yaitu, kuantitatif dan kualitatif. Hasil pene-litian menunjukkan bahwa calon varietas CC14004 memiliki hasil berat segar per krop, berat segar per plot, dan produksi per hektar berbeda nyata dengan calon varietas CC14007 dan Sitara. Calon varietas CC14004 memiliki warna daun yang hijau dengan bentuk daun narrow obovate serta tekstur daun yang sangat renyah. Potensi hasil calon varietas CC14004 dapat dikembangkan menjadi varietas unggul.