Basuki, Nur
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

UJI KETAHANAN 10 GENOTIP PADI MERAH (Oryza sativa L.) TERHADAP PENYAKIT BLAS DAUN (Pyricularia oryzae Cav.) RAS 173 Prabawa, Putu Shantiawan; Yulianah, Izmi; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/227

Abstract

Penggunaan varietas padi merahtahan penyakit blasadalah solusi yang efektif untuk meningkatkan hasil padi merah, tetapi varietas tahan yang ada ketahanannya mudah patah. Hal ini karena beragamnya ras penyakit blas yang berkembang, salah satunya yang paling virulen adalah ras 173. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ras cendawan yang menyerang, menguji ketahanan 10 genotip padi merah,mengetahui keragaman dan menduga apakah sifat tersebut dapat diwariskan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2014, di desa Ketawang, Gondanglegi, kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 10 genotip lokal padi merah dan 2 varietas pembanding. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan ras cendawan P. oryzae Cav yang terdapat pada lokasi penelitian adalah ras 173. Terdapat dua genotip yaitu Mandel dan Yaiti yang memiliki penampilan terbaik pada semua karakter ketahanan seperti periode laten, jumlah bercak berspora, jumlah bercak tidak berspora, skor tingkat ketahanan dan intensitas serangan penyakit. Karakter jumlah bercak berspora dan jumlah bercak tidak berspora memiliki nilai KKG yang tinggi, sedangkan karakter tingkat ketahanan dan intensitas serangan memiliki nilai KKG yang rendah. Karakter jumlah bercak, tingkat ketahanan dan intensitas serangan memiliki kriteria heritabilitas tinggi. Kata kunci : Padi Merah, Penyakit Blas, Ketahanan, Keragaman, Heritabilitas
PENGARUH LAMA DAN MEDIA PENYIMPANAN BENIH TERHADAP PERKECAMBAHAN KARET (Hevea brasiliensis Muell Arg) KLON PB 260 Nurhayati, Nurhayati; Basuki, Nur; Ainurrasjid, Ainurrasjid
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/241

Abstract

Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan penting. Benih karet ialah benih rekalsitran, dimana benih tersebut tidak dapat disimpan pada suhu dan kelembaban yang rendah. Penyimpanan benih yang baik bertujuan untuk mempertahankan daya tumbuh dengan cara menciptakan kondisi lingkungan simpan yang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama dan media penyimpanan benih karet yang sama atau dibandingkan  media serbuk gergaji yang biasa digunakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - Juni 2014, di laboraturium dan green house Balai Penelitian Sembawa, desa Lalang Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Palembang. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri petak utama yaitu lama penyimpanan dan anak petak yaitu media penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan Sekam padi dan serbuk arang mampu menghasilkan persentase perkecambahan yang tidak berbeda dengan media penyimpanan serbuk gergaji, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif  media penyimpanan benih karet. Persentase perkecambahan tertinggi yaitu pada lama penyimpanan 0 hari (L1) dengan persentase 87,47%, 14 hari (L2) dengan persentase perkecambahan sebesar 78,80% dan 28 hari (L3) dengan persentase perkecambahan 73,07 %, benih karet dapat disimpan sampai 28 hari. Semakin lama benih disimpan, maka persentase pertumbuhannya semakin menurun, namun dengan penyimpanan menggunakan pengawet atau media penyimpan, mampu mempertahankan viabilitas benih. Kata kunci : Karet, Lama Penyimpanan, Media Penyimpanan, Persentase Perkecambahan.
PENGARUH WAKTU PENYERBUKAN DAN PROPORSI BUNGA BETINA DENGAN BUNGA JANTAN TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BENIH MENTIMUN (Cucumis sativus L) HIBRIDA Wijaya, Syamsu Agung; Basuki, Nur; Purnamaningsih, Sri Lestari
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/242

Abstract

Produksi benih mentimun dipengaruhi oleh waktu masaknya bunga jantan dan bunga betina. Ketersediaan bunga jantan dan bunga betina juga mempengaruhi hasil benih mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyerbukan dan proporsi bunga jantan dengan bunga betina terhadap hasil dan kualitas benih mentimun. Penelitian dilaksanakan di Desa Tumpuk, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek yang dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Mei 2014. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial. Faktor 1 adalah waktu penyerbukan yang terdiri 3 level yaitu (W1) pukul 06.00-07.00, (W2) pukul 08.00-09.00, dan (W3) pukul 10.00-11.00. Faktor 2 adalah proporsi buga jantan dengan bunga betina 3 level yaitu P1 = 1 ♀ : 1 ♂, P2 = 2 ♀ : 1 ♂, dan P3 = 3 ♀ : 1 ♂. hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan waktu penyerbukan memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah buah panen, bobot buah pertanaman, panjang buah, jumlah benih pertanaman, bobot benih pertanaman, persentase benih bernas, bobot 100 biji, keserempakan perkecambahan, dan daya kecambah. Proporsi bunga jantan dengan bunga betina menunjukkan pengaruh nyata terhadap bobot buah pertanaman, panjang buah, jumlah benih pertanaman, bobot benih pertanaman, persentase benih bernas, bobot 100 biji, keserempakan perkecambahan, dan daya kecambah. Interaksi nyata antara proporsi bunga betina dengan bunga jantan dan waktu penyerbukan ditunjukkan pada diameter buah dan jumlah benih pertanaman. Kata kunci: Mentimun, Waktu Penyerbukan, Rasio Bunga Jantan-betina, dan Kualitas Benih.
SELEKSI SIFAT KETAHANAN TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) PADA POPULASI F2 TERHADAP PENYAKIT LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum) Ningtyas, Dina Ayu; Basuki, Nur; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 8 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/244

Abstract

Salah satu penyebab tidak tercapainya potensi hasil cabai adalah karena serangan hama dan penyakit. Layu bakteri (Ralstonia solanacearum) merupakan penyakit utama yang menyerang pertanaman cabai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari sifat ketahanan tanaman cabai besar populasi F2 terhadap penyakit layu bakteri dan menyeleksi individu tanaman cabai besar populasi F2 dengan sifat tahan terhadap penyakit layu bakteri dan potensi hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Desa Patok, Pujon-Malang pada bulan Januari - Juni 2014. Penelitian menggunakan sistem tanam tunggal (single plant). Bahan tanam yang digunakan adalah tiga populasi F2 dan empat genotip parental tanaman cabai besar. Adapun populasi F2 yakni PBC 473 x Randu, 02094 x Randu, Jatilaba x Randu sedangkan genotip parental yakni Jatilaba, PBC 473, Randu dan 02094. Hasil penelitian menunjukkan 02094 x Randu merupakan populasi F2 dengan kenampakan gejala serangan penyakit tercepat dan intensitas tanaman terserang tertinggi bila dibandingkan dengan populasi PBC 473 x Randu dan Jatilaba x Randu. Nilai duga heritabilitas berdasarkan karakter ketahanan terhadap penyakit layu bakteri pada populasi F2 adalah rendah. Nilai duga heritabilitas dan kemajuan genetik berdasarkan karakter potensi hasil pada populasi F2 adalah tinggi. Kata kunci: Cabai Besar, Ketahanan, Layu Bakteri dan Ralstonia solanacearum
RESPON BEBERAPA KULTIVAR KEDELAI TERHADAP TRANSFORMASI GENETIK MENGGUNAKAN Agrobacterium tumefaciens Arifin, Azeri Gautama; Gondo, Takahiro; Akashi, Ryo; Soegianto, Andy; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/264

Abstract

Kedelai adalah komoditas pangan penting di Indonesia setelah padi dan jagung. Penelitian dengan tujuan mengetahui kemampuan regenerasi masing-masing kultivar kedelai yang diuji sebagai indikator dalam menjadikan tanaman transgenik serta untuk mengetahui respon beberapa kultivar kedelai pada pelaksanaan transformasi genetik menggunakan Agrobacterium tumefaciens telah dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2014 di Laboratorium Bioresource, Universitas Miyazaki, Jepang. Terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu kultur kotiledon dan transformasi genetik. Penelitian kultur kotiledon dianalisis menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap), perlakuan berupa kultivar dengan ulangan sebanyak tiga kali. Pada penelitian transformasi genetik, data yang diperoleh dianalisis menggunakan perhitungan persentase efisiensi transformasi dan persentase intensitas ekspresi gen GUS. Hasil analisis pembentukan multiple shoot menunjukkan bahwa pada dasarnya semua kultivar dapat menghasilkan multiple shoot meskipun jumlah dan panjangnya beragam. Hasil uji ragam (ANOVA) jumlah eksplan yang menghasilkan multiple shoot adalah tidak berbeda nyata antar perlakuan, sedangkan pada analisis jumlah multiple shoot yang dihasilkan per eksplan terdapat perbedaan yang nyata pada uji F dengan taraf 5%. Kultivar Detam memiliki rerata multiple shoot per eksplan tertinggi dengan rerata sebesar 9.93. Pada analisis keberhasilan transformasi, dapat diketahui bahwa semua kultivar memiliki persentase efisiensi transformasi yang tinggi. Meskipun demikian, Willis adalah kultivar yang memiliki persentase efisiensi transformasi tertinggi yaitu sebesar 84%. Sedangkan pada persentase ekspresi gen GUS kuat, Williams 82 adalah kultivar yang memiliki persentase tertinggi yaitu sebesar 67.6%. Oleh karena itu, Kultivar Wilis dan Williams 82 dapat dijadikan sebagai pilihan yang baik dalam melakukan transformasi genetik. Kata kunci: Kedelai, Transformasi Genetik, GUS, Kultur Kotiledon
KERAGAMAN GENETIK DAN TINGKAT STERILITAS TEPUNG SARI PADA 50 GENOTIP PADI CALON GALUR MANDUL JANTAN Amelia, Mesi; Respatijarti, Respatijarti; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/267

Abstract

Padi hibrida yang dilepas di Indonesia dirakit dengan menggunakan sistem tiga galur yaitu galur mandul jantan (GMJ atau galur A), galur pelestari (maintainer atau galur B) dan tetua jantan yang sekaligus berfungsi sebagai pemulihan kesuburan (restorer atau galur R). Galur Mandul Jantan (GMJ) atau Cytoplasmic Male Sterile (CMS) adalah satu komponen yang penting dalam perakitan padi hibrida. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui keragaman genetik pada 50 genotip calon galur mandul jantan (GMJ), 2. Untuk mengetahui tingkat sterilitas tepung sari pada 50 genotip calon galur mandul jantan (GMJ), 3. Untuk mengetahui calon GMJ terbaik berdasarkan pengamatan kuantitatif dan kualitatif sehingga dapat dikembangkan untuk perakitan galur GMJ. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Malang pada bulan Januari – Mei 2014. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Augmented Design dengan 50 calon GMJ tanpa ulangan dan 7 GMJ pembanding diulang 3 kali. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat keragaman karakter kuantitatif antar calon GMJ. Dari hasil uji sterilitas tepung sari diperoleh 33 genotip calon GMJ yang tingkat sterilitasnya 100%. Dari hasil uji Least Significant Increase (LSI) diperoleh 14 calon GMJ. Dan diperoleh 10 calon GMJ terbaik berdasarkan karakter seleksi dan uji sterilitas tepung sari. Kata kunci : Keragaman Genetik, Sterilitas Tepung Sari, Galur Mandul Jantan, Padi Hibrida.
UJI TOLERANSI SALINITAS TERHADAP SEPULUH GENOTIP F1 TOMAT (Solanum lycopersicum L.) Arnanto, Driska; Basuki, Nur; Respatijarti, Respatijarti
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.55 KB) | DOI: 10.21776/52

Abstract

Tomat merupakan tanaman sayuran buah yang digemari masyarakat dan mempunyai nilai gizi tinggi. Semakin menyempitnya areal pertanian yang subur di Indonesia, mendorong petani untuk mengembangkan dan mendaya-gunakan lahan salin untuk menanam tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon dan toleransi dari sepuluh genotip F1 tomat pada tingkat salinitas yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2012 di Desa Jatikerto, Kabupaten Malang, Universitas Brawijaya.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 40 perlakuan kombinasi dan 3 kali ulangan. Faktor 1 ialah 10 genotip F1 Tomat: BTM 867 (V1), BTM 2645 (V2), BTM 1076 (V3), BTM 2064 (V4), BTM 9323 (V5), BTM 9358 (V6), BTM 9291 (V7), BTM 9294 (V8), TM 0001 (V9), dan TM 0002 (V10). Faktor 2 ialah perlakuan salinitas garam NaCl yaitu 0 mg/pol (K0), 750 mg/pol (K1), 1500 mg/pol (K2), dan 2250 mg/pol. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan salinitas garam NaCl pada level yang berbeda dan interaksi antara pemberian garam NaCl dan 10 genotip F1 Tomat tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap pertumbuhan 10 genotip F1 tomat. Namun pada level pertumbuhan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada tiap genotip F1 Tomat. Pada karakter BTM 1076, panen pertama dan kedua lebih tinggi dari BTM 9294 meskipun pada total panen BTM 9294 lebih tinggi dari BTM 1076. Kata kunci : Salinitas, NaCl, cekaman, genotip F1 tomat
INTERAKSI GENOTIPE X LINGKUNGAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI (Glycine max (L)) Sari, Litfia Winda; Nugrahaeni, Novita; Kuswanto, Kuswanto; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.7 KB) | DOI: 10.21776/55

Abstract

Daya hasil suatu genotip dipengaruhi oleh lokasi tumbuhnya. Informasi mengenai interaksi genotipe x lingkungan diperlukan dalam pemilihan genotip unggul. Sebanyak 15 genotip kedelai (12 galur harapan dan 3 varietas pembanding yakni varietas Anjasmoro, Grobogan dan Kaba) diuji di dua lokasi, yaitu di Pasuruan dan Malang pada bulan Juni hingga Oktober 2012. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui interaksi genotipe x lokasi serta mendapatkan galur harapan kedelai yang mempunyai potensi hasil tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan di masing-masing lokasi pengujian. Hasil penelitian menunjukkan Interaksi genotip x lokasi terjadi pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang, buku subur, polong isi, bobot 100 biji, umur masak, dan daya hasil. Galur Balitkabi 6 dan UB 2 unggul di Pasuruan, sedangkan genotip Balitkabi 2, Balitkabi 3, Balitkabi 4 dan UB 5 unggul di Malang. Keunggulan galur tersebut dibandingkan varietas Kaba terdapat pada karakter bobot 100 biji, umur berbunga dan umur masak, sedangkan pada karakter hasil biji galur-galur tersebut lebih unggul dibandingkan dengan varietas Grobogan dan Anjasmoro, sehingga galur-galur tersebut prospektif untuk pengujian selanjutnya. Kata kunci : kedelai, genotip, interaksi genotip x lokasi, daya hasil
RESPON 2 VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP PYRACLOSTROBIN DALAM EFISIENSI PENYERAPAN NITROGEN Rudyanto, Mochamad Yusuf; Basuki, Nur; Kuswanto, Kuswanto
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.241 KB) | DOI: 10.21776/90

Abstract

Penggunaan varietas unggul serta berumur pendek memiliki sifat responsif terhadap aplikasi nitrogen. Pyraclostrobin merupakan fungisida sistemik berbentuk emulsi yang dapat larut dalam air dan memiliki fungsi sebagai Zat Pengatur Tanaman (ZPT) yang dapat menjadi pemicu pertumbuhan dan hasil tanaman. Tujuan dari penelitian adalah mengkaji pyraclostrobin dalam peningkatan efisiensi nitrogen dan produktivitas serta pertumbuhan tanaman padi. Bahan percobaan varietas padi yaitu varietas Ciherang dan IR64, urea 46% dan senyawa pyraclostrobin. Penelitian ini menggunakan (RAK) Rancangan Acak Kelompok dengan Analisis Nested. Percobaan ini terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu varietas (V) dan faktor kedua adalah pyraclostrobin (P). Penelitian dilaksanakan di Glasshouse Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang pada bulan April sampai Agustus 2013.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pyraclostrobin tidak berbeda nyata dengan atau tanpa pemberian pyraclostrobin. Hal ini dapat dilhat dari perbedaan tiap parameter antara pemberian pyraclostrobin memiliki nilai lebih baik dari pada tanpa pemberian pyraclostrobin. Kata kunci : Ciherang, IR64, Urea dan Pyraclostrobin
HUBUNGAN ANTARA HASIL DAN KOMPONEN HASIL PADA TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) GENERASI F2 Rizqiyah, Dewi Amaliatur; Basuki, Nur; Soegianto, Andy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.59 KB) | DOI: 10.21776/114

Abstract

Buncis merupakan tanaman hortikultura yang dikenal sebagai sayuran buah. Keber-hasilan usaha untuk memperoleh ta-naman buncis yang memiliki kualitas dan kuantitas hasil yang baik sangat ditunjang oleh ke-mampuan pemulia tanaman untuk mem-peroleh genotip-genotip unggul dalam ta-hapan seleksi. Tujuan penelitian adalah me-ngetahui keeratan hubungan antara ka-rakter komponen hasil dengan hasil pada enam populasi F2 buncis hasil persilangan varietas intro-duksi dan lokal dan menge-tahui karakter yang dapat digunakan untuk meningkatkan bobot polong per tanaman. Penelitian dilaksanakan di Dusun Junwatu, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu-Malang pada bulan Mei–Juli 2013. Percobaan menggunakan metode pe-ngamatan single plant dengan menanam 6 populasi F2 hasil persilangan varietas lokal dengan varietas introduksi berpolong ungu dan kuning. Jumlah tanaman pada masing-masing populasi F2 sebanyak 200 tana-man. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai keeratan hubung-an pada enam populasi F2. Jumlah polong per tanaman dan bobot per polong ber-korelasi positif-sangat nyata dan memiliki nilai pengaruh langsung positif serta besar-nya hampir sama maka perbaikan sifat bobot polong per tana-man pada enam populasi F2 buncis hasil persilangan antara varietas lokal dengan varietas introduksi dapat di-tekankan pada perbaikan jumlah polong per tanaman dan bobot per polong. Kata kunci :buncis, populasi F2, korelasi, sidik lintas