Yudayana, Bambang
Fahutan UNIKU

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PERTUMBUHAN PERMUDAAN ALAMI DI BUMI PERKEMAHAN PASIR BATANG TAMAN NASIONAL GUNUNG CIREMAI DESA KARANGSARI, KECAMATAN DARMA, KUNINGAN, JAWA BARAT Supartono, Toto; Yudayana, Bambang
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 01 (2019): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v2i01.1964

Abstract

Keberadaan ekosistem hutan Taman Nasional Gunung Ciremai sangat penting bagi daerah-daerah yang berada di bagian bawahnya.  Gunung Ciremai pada mulanya adalah hutan produksi sehingga banyak dijumpai tegakan pinus termasuk di Bumi Perkemahan Pasir Batang.  Beberapa jenis anakan pohon banyak tumbuh di bawah tegakan pinus hanya saja pertumbuhannya tertekan dan kurang terpelihara sehingga perlu penanganan secara khusus. Metode yang digunakan dalam pengadbian ini adalah sosialisasi dan melakukan pembersihan semak belukar di sekitar anakan.  Pembersihan sudah dilakukan terhadap 17 jenis anakan yang dijumpai dari sebanyak 75 individu anakan, dengan diameter dan tinggi rata-rata masing-masing sekitar 0,95 cm dan 0,88 m.  Jenis yang paling banyak dijumpai adalah beunying, salam, peutag. Hasil dari pengabdian ini adalah masyarakat mendapatkan pengathuan atau pelajaran yang diperoleh adalah diketahuinya jenis-jenis yang berpotensi sebagai tanaman restorasi pada hutan homogen.  Jenis yang paling direkomendasikan adalah salam, beunying, peutag, dan huru bubulak. The existence of the forest ecosystem of the Mount Ciremai National Park is very important for the regions located at the bottom. Ciremai Mountain was originally a production forest so many pine stands were found including in Bumi Pasir Batang Campsite. Some types of saplings grow a lot under pine stands, but their growth is depressed and poorly maintained, so special handling needs to be done. The method used in this pengadbian is socialization and clearing shrubs around the tillers. Cleaning has been carried out on 17 types of tillers found from as many as 75 individual puppies, with an average diameter and height of about 0.95 cm and 0.88 m, respectively. The most common types are beunying, greetings, peutag. The result of this dedication is that the community will get knowledge or lessons learned is the knowledge of potential species as restoration plants in homogeneous forests. The most recommended types are greetings, beunying, peutag, and melee bubulak.
PELATIHAN ANGKAT BEBAN DAN KEAMANAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PERUM PERHUTANI KESATUAN PEMANGKUAN HUTAN (KPH) TASIKMALAYA Herlina, Nina; Nasihin, Iing; Nurdin, Nurdin; Yudayana, Bambang; Prianto, Agus
Empowerment : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 02 (2020): Empowerment
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/empowerment.v3i02.3475

Abstract

The wood harvesting activity is one of the activities that is quite heavy and creates a lot of risk of work accidents. The Tasikmalaya Forest Management Unit  seeks to improve the quality of its workers by carrying out weightlifting and K3 training activities with the aim of being able to provide great benefits in understanding how to lift weights and K3. This activity was carried out at the Tasikmalaya KPH Urug TPK which is part of the Tasikmalaya Forest Management Unit . The activity was held on September 1, 2020 with a total of 20 training participants. The method used is to provide training in the form of indoor material on the method of lifting weights and the importance of K3, then continued with the implementation of practice in the field. minimize the risk of work accidents.Kegiatan pemanenan kayu merupakan salah satu kegiatan yang cukup berat dan banyak menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya berupaya untuk meningkatkan kualitas pekerjanya dengan melaksanakan kegiatan pelatihan angkat beban dan K3 dengan tujuan dapat memberikan manfaat yang besar dalam memahami cara angkat beban dan K3. Kegiatan ini dilakukan di TPK Urug  KPH Tasikmalaya merupakan bagian dari  Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada Tanggal 1 September 2020 dengan jumlah peserta pelatihan sebanyak 20 orang. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan berupa materi dalam ruangan tentang metode angkat beban dan pentingnya K3,  kemudian dilanjutkan pelaksanan praktek di lapanganAdanya pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ini mendapat respon yang baik dari peserta sehingga dapat menambah pengetahuan tentang metode angkat beban dan memahami SOP K3 serta dapat meminimalisir resiko kecelakaan kerja.