Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Investigasi dan Optimasi Parameter Proses Micro Friction Stir Spot Welding Material A1100/Cu1100P Menggunakan Metode Taguchi Rupajati, Pathya; Baskoro, Ario Sunar; Winarto, Winarto; Matsuani, Matsuani
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.158 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v3i2.340

Abstract

Abstrak  Salah satu karakteristik sifat mekanis yang penting untuk dianalisis adalah tensile shear load. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimasi tensile shear load hasil pengelasan micro friction stir welding (µFSSW) pada material AA1100 dan Cu1100P menggunakan metode Taguchi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks orthogonal array L8 dengan memvariasikan parameter proses pengelasan yaitu dwell time dan plunge depth yang memiliki masing-masing empat level dan dua level. Sedangkan variabel konstan yang digunakan adalah tool rotational speed sebesar 33.000 rpm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter pengelasan yang memiliki kontribusi terbesar dalam meningkatkan tensile shear load hasil pengelasan micro friction stir spot welding adalah dwell time, yang menghasilkan tensile shear load sebesar 265,12 N dengan seting kombinasi dwell time pada 5 s dan plunge depth pada 0,7 mm. Hasil struktur mikro juga menunjukkan terlihat adanya flash dan hook defect, tetapi tidak menujukkan adanya intermetallic compound dan crack. Kata kunci: A1100, µFSSW, Taguchi, Dwell time, Plunge Depth
Analisa Kerusakan Pipa Boiler Super Kritikal Chudhoifah, Mochamad Nanchy; Suastiyanti, Dwita; Rupajati, Pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1606.821 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i1.334

Abstract

AbstrakBoiler adalah alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap dengan cara dipanaskan menggunakan batubara sebagai bahan bakar utama. Pada pembangkit listrik tenaga uap dengan menggunakan boiler super critical berkapasitas 660 MW, temperatur uap 566 °C dan tekanan 240 bar memiliki pipa di area final superheater dengan jenis material SA213 – T91. Pada saat unit start up, pipa di area final superheater mengalami kebocoran sehingga pipa menjadi pecah. Pecahnya pipa menyerupai mulut ikan, hasil analisa penyebabnya kemungkinan karena Short Term Temperature. Melalui uji metalografi ditemukan adanya rongga-rongga dan retak pada struktur mikro, kemungkinan karena pengelupasan lapisan magnetik didalam pipa. Untuk itu pengoperasian boiler harus memperhatikan kenaikan metal temperatur tidak boleh melebihi 2°C/menit agar tidak terjadi pengelupasan lapisan magnetik pada pipa Boiler.Kata kunci: SA213-T91, retak, superheater.Abstract Boilers are tools used to convert water into steam by heating using coal as the main fuel. In steam power plants using super critical boilers with a capacity of 660 MW, steam temperatures of 566 ° C and pressure of 240 bar have pipes in superheater final area with material type SA213 - T91. When start of the unit, the pipe in the final superheater area has leaked so that the pipe was rupture. The rupture of a pipe like a fish's mouth, the results of the analysis cause may be due to Short Term Temperature. Through metallographic tests it was found that there were cavities and creeps on the microstructure, possibly due to the peeling of the magnetic layer in the pipe. For this reason, the operation of the boiler must pay attention to the increase in metal temperature should not exceed 2 ° C / minute so there is no exfoliation of the magnetic layer in the Boiler pipe.Keywords: SA213-T91, creep, superheater.
OPTIMASI KETEBALAN LAPISAN RECAST, KEKASARAN PERMUKAAN DAN LAJU PENGERJAAN MATERIAL PADA PROSES PEMESINAN WIRE-EDM MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI-GREY FUZZY Rupajati, Pathya; Samosir, Perak; Rasyid, M. Kurniadi
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 2 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 2 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.386 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i2.2519

Abstract

Proses wire-electrical discharge machining (wire-EDM) sering digunakan dalam industri manufaktur. Parameter pemesinan yang terdapat dalam wire-EDM di antaranya, arc on time, on time, servo voltage dan wire feed. Pengaturan level yang tidak tepat dalam proses ini akan menyebabkan lapisan recast dan kekasaran permukaan yang tinggi serta laju pengerjaan material yang rendah. Metode optimasi Taguchi dikombinasikan dengan grey fuzzy merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Rancangan perobaan pada penelitian ini menggunakan matriks orthogonal array L9 karena memvariasikan empat parameter proses pemesinan dengan masing-masing menggunakan tiga level. Replikasi pada eksperimen ini dilakukan sebanyak dua kali. Karakteristik kualitas respon untuk tebal lapisan recast dan kekasaran permukaan adalah semakin kecil semakin baik, sedangkan untuk laju pengerjaan material adalah semakin tinggi semakin baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wire feed dan on time merupakan parameter proses yang paling signifikan dalam menghasilkan multirespon yang optimal. Hasil kombinasi parameter proses yang menghasilkan kualitas respon yang optimal adalah arc on time diseting pada 3 A, on time diseting pada 8 µs, servo voltage diseting pada 100 V dan wire feed diseting pada 60 mm/min.
Analisa Kerusakan Tube Heat Exchanger Menggunakan Metode Remote Field Testing (RFT) Suastiyanti, Dwita; Fatanur, Yudha; Rupajati, Pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.557 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i3.418

Abstract

Kegiatan pengolahan bahan kimia banyak melibatkan heat exchanger dan fluida service yang bersifat korosif. Seiring berjalannya waktu, heat exchanger tersebut akan mengalami korosi yang berakibat pada hasil akhir olahan bahan kima. Heat exchanger yang beberapa tubenya teridentifikasi terkorosi adalah heat exchanger unit EA-110 yang terdapat di PT. Chandra Asri Petrochemical. Pada studi kali ini, akan dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisa kerusakan pada bagian tube berupa adanya pengikisan diameter tube pada Heat Exchanger unit EA-110 di PT. Chandra Asri Petrochemical. Setelah itu, dilakukan proses pengujian pada tube heat exchanger unit EA-110 dengan material ASTM A 334 Gr. 1. Pada proses pengujian tersebut akan digunakan metode Non Destructive Test (NDT) Remote Field Testing (RFT), kemudian akan dilakukan pengamatan metalografi (mikro) dan pengujian kekerasan brinell untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada tube heat exchanger. Hasil terbesar pada pengujian kekerasan brinell adalah 146,149 HB dan hasil terkecil pada pengujian kekerasan brinell adalah 138,283 HB. Kedua hasil tersebut lebih rendah dari nilai kekerasan maksimum material dikarenakan waktu pemakaian tube yang sudah lama dan ditemukannya korosi seragam pada dinding tube yang disebabkan oleh deposit.
Peningkatan Sifat Mekanis Permukaan Master Link Doozerr Komatsu Dengan IQT (Induction Quenching Tempering) Gunawan, Gian Oktaputra; Suastiyanti, Dwita; rupajati, pathya
JTM-ITI (Jurnal Teknik Mesin ITI) Vol 4, No 3 (2020): Jurnal Teknik Mesin ITI
Publisher : Institut Teknologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1313.319 KB) | DOI: 10.31543/jtm.v4i3.447

Abstract

Baja SMnB3H-1 merupakan baja paduan rendah yang banyak digunakan sebagai material komponen mesin seperti master link pada undercarriage yang pada penggunaannya banyak mengalami gesekan atau aus. Master Link adalah salah satu komponen undercarriage bulldozer berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan proses assembly dan diassembly pada track link undercarriage. Untuk meningkatkan ketahanan aus pada master link, diperlukan perlakuan pengerasan permukaan salah satunya yaitu Induction Quenching Tempering (IQT). IQT adalah proses pengerasan baja menggunakan induksi dan dilanjut dengan pendinginan cepat (quenching) menggunakan soluble/polymer. Dalam penelitian ini dilakukan proses IQT dengan variasi holding time 45 detik, 60 detik dan 75 detik pada suhu austenite (850°). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh holding time IQT terhadap kekerasan dan kekerasan kedalaman (Case Depth). Hasil dari uji kekerasan dan pengukuran case depth didapat nilai tertinggi yaitu pada holding time 75 detik, untuk nilai kekerasan 58,5 HRC sedangkan case depth posisi H1, H2 dan T adalah 31,62 mm, 30,12 mm dan 19,8 mm.