Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pertanian Agros

EFEK UJI RESIDU KOMPOS BIOCHAR DAN IRIGASI TETES TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rappa L.) PADA TANAH ENTISOL Magdalena Sunarty Pareira; Maria Angelina Tuas; Antonius Rivaldo Jehalu
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.1927

Abstract

Untuk mengetahui pengaruh uji residu media tanam dan penyiraman irigasi tetes dan untuk mendapatkan takaran kompos biochar dan pengaturan penyiraman yang tepat untuk pertumbuhan tanaman pakcoy pada tanam kedua di tanah entisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Januari 2022 di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Timor, Kabupaten Timor Tengah Utara. Menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama terdiri dari tiga taraf yaitu 100% tanah entisol (BT0), kompos biochar 25% + tanah entisol 75% (BT1) dan kompos biochar 75% + tanah entisol 25% (BT2). Sedangkan faktor kedua terdiri dari 3 taraf yakni pengaturan penyiraman rutin pagi dan sore (P0), penyiraman rutin pagi (P1) dan penyiraman rutin sore (P2), yang diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan dengan pemberian kompos biochar dengan takaran 25% kompos biochar + 75% tanah entisol dan 75% kompos biochar + 25% tanah entisol dengan pengaturan penyiraman rutin pagi sore memberikan hasil terbaik.
PENERAPAN KOMBINASI MEDIA TANAM DAN INTERVAL PENYIRAMAN DI LAHAN KERING DESA SEKON KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Magdalena Sunarty Pareira; Maria Angelina Tuas; Natalia Desy Djata Ndua
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2327

Abstract

Untuk mengetahui kombinasi perlakuan media tanam dan interval penyiraman yang tepat untuk menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy di lahan kering Desa Sekon Kabupaten Timor Tengah Utara.Penelitian di laksanakan pada rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Timor pada bulan juni sampai oktober 2022 dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari 2 faktor yakni Faktor pertama kombinasi media tanam (M) terdiri dari tiga taraf yakni M0=100% tanah entisol, M1=75% tanah entisol : 25% biochar+Pks dan M2 = 50% tanah entisol : 50% biochar+Pks. Faktor kedua interval penyiraman terdiri dari 3 taraf yakni V0=Interval penyiraman rutin pagi dan sore, V1= Interval penyiraman rutin 2 hari sekali pagi dan sore, dan V2= Interval penyiraman rutin 4 hari sekali pagi dan sore, sehingga terdapat 36 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan dengan kombinasi 75% tanah entisol : 25% biochar+PKS dengan interval penyiraman rutin pagi dan sore memberikan hasil yang terbaik.
APLIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN PAKCOY Magdalena Sunarty Pareira; Maria Angelina Tuas; Kristina Irnasari Naikofi; Elfrida Knaofmone
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2743

Abstract

 The study was conducted to determine the amount of FMA, the influence and interaction of FMA as well as the right watering time with the drip irrigation system on the growth and yield of pakcoy plants. The study was conducted from November 2022 to January 2023, in the greenhouse of the Faculty of Agriculture, University of Timor. Using a complete factorial random design consisting of two factors, the first factor of arbuscula mycorrhizal fungi consists of three levels, namely 100% entisol soil without FMA, 40 grams of FMA inoculants and 60 grams of FMA inoculants while the second factor of watering arrangements consists of 3 levels, namely regular watering in the morning in the afternoon, two once in the morning and four in the morning in the afternoon,  repeated 4 times. The results showed that the administration of FMA 40 grams, FMA 60 grams and regular watering arrangements in the morning and evening gave the best results on the parameters of soil temperature, soil moisture content, soil pH, plant height, number of leaves, fresh weight of the plant and fresh weight of the roots.INTISARI  Penelitian dilakukan untuk mengetahui takaran FMA, pengaruh dan interaksi FMA serta waktu penyiraman yang tepat dengan sistem irigasi tetes terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022 sampai Januari 2023, di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Timor. Menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari dua faktor, faktor pertama fungi mikoriza arbuskula terdiri dari tiga taraf yakni 100% tanah entisol tanpa FMA, 40 gram inokulan FMA dan 60 gram inokulan FMA sedangkan faktor kedua pengaturan penyiraman terdiri dari 3 taraf yakni penyiraman rutin pagi sore, dua sekali pagi sore dan empat hari pagi sore, diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan dengan pemberian FMA 40 gram, FMA 60 gram dan pengaturan penyiraman rutin pagi dan sore memberikan hasil terbaik pada parameter suhu tanah, kadar lengas tanah, pH tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman dan berat segar akar
IDENTIFIKASI Ca, Mg, K, Na, KTK SETELAH PENERAPAN KOMBINASI MEDIA TANAM DAN IRIGASI TETES Maria Angelina Tuas; Magdalena Sunarty Pareira; Natalia Desy Djata Ndua
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3510

Abstract

Agricultural cultivation activities in Sekon Village are limited by soil conditions and water availability which then affects soil fertility and plant growth. Horticultural plants cultivated by the community have yellow-brown leaves, small leaf and stem sizes and stunted growth. Soil conservation strategy that can be implemented in this condition is the use of natural fertilizer (organic material). Meanwhile, water conservation efforts to overcome low water availability can be carried out by regulating watering through the application of a drip irrigation system. This research is a qualitative descriptive study which aims to identify the availability of Ca, Mg, K, Na and KTK in planting media samples after application of biochar compost and cow manure as well as implementation of watering regulations. The results of laboratory analysis show the average contents of Ca, Mg, K and Na respectively, namely 25.59 me 100 g soil-1 (very high), 2.66 me 100 g soil-1 (high), 0.96 me 100 g soil-1 (high) and 0.16 me 100 g soil-1 (low). The average KTK is 38.02 me 100 g soil-1 and is classified as high.Key-words: cations, planting media, soil and water conservationINTISARIKegiatan budidaya pertanian di Desa Sekon dibatasi dengan kondisi tanah dan ketersediaan air yang kemudian mempengaruhi kesuburan tanah serta pertumbuhan tanaman. Tanaman hortikultura yang dibudidayakan masyarakat memiliki warna daun yang kuning-kecokelatan, ukuran   daun dan batang yang kecil serta pertumbuhannya kerdil. Strategi konservasi tanah yang dapat dilakukan pada kondisi ini yaitu penggunaan pupuk alami (bahan organik). Sedangkan upaya konservasi air yang dilakukan dalam mengatasi ketersediaan air yang rendah dapat dilakukan dengan pengaturan penyiraman melalui aplikasi penggunaan sistem irigasi tetes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan mengidentifikasi ketersediaan Ca, Mg, K dan Na serta KTK pada sampel media tanam setelah aplikasi kompos biochar dan pupuk kandang sapi serta penerapan pengaturan penyiraman. Hasil analisis laboratorium menunjukkan rata-rata kandungan Ca, Mg, K dan Na berturut-turut yaitu 25,59 me 100 g tanah-1 (sangat tinggi), 2,66 me 100 g tanah-1 (tinggi), 0,96 me 100 g tanah-1 (tinggi) dan 0,16 me 100 g tanah-1 (rendah). Rata-rata KTK sebesar rata-rata  38,02 me 100 g tanah-1 dan tergolong  tinggi.Kata kunci: kation, konservasi tanah dan air, media tanam