Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kualitas Air pada Genangan Air Hujan sebagai Konsumsi Hewan Ternak di Desa Teba Timur Kabupaten Timor Tengah Utara Made Santiari; Maria Angelina Tuas
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 9, No 2 (2021): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v9i2.4421

Abstract

East Teba Village has limited water availability due to the relatively long duration of the dry season, so the villagers use rainwater puddles for various activities, including consumption (source of drinking water) for livestock. This study aims to determine the quality of water in puddles of rainwater for consumption (source of drinking water) livestock. This research is quantitative descriptive. The sampling point of the test is the point where livestock drink water. Sampling test based on SNI 6989.57:2008 regarding the method of sampling surface water. The test result data is compared with the quality standard and the quality status is calculated using the pollution index method. The results showed that the TSS value had exceeded the class 2 and class 3 quality standards, while the BOD value had exceeded the class 2 quality standard and still met the class 3 quality standard. The parameter index value obtained was 2.20 which was classified as lightly polluted. The water in the puddle cannot be consumed by livestock, because the water does not meet the quality standard based on the calculation of the quality status using the pollution index method.
IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN ENDEMIK ASAL DESA FATUNISUAN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Vinsensia Ulia Rita Sila; Feliksitas Angel Masing; Made Santiari
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.935 KB) | DOI: 10.23887/jstundiksha.v11i1.44995

Abstract

Berdasarkan hasil riset, di Kecamatan Miomaffo Barat secara menyeluruh terdapat jenis tanaman  jeruk keprok dan umbi-umbian. Riset khusus untuk mengidentifikasi dan menginventarisasi jenis tumbuhan endemik dan bemanfaat di Desa Fatunisuan belum pernah dilakukan hingga saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan endemik dan bermanfaat dari kelompok tumbuhan  tingkat tinggi (phanerogamae) dan karakterisasi senyawa metabolit sekunder  yang terkandung dalam ekstrak daun tumbuhan tersebut. Metode penelitian yang digunakan merupakan mix method antara eksplorasi dan eksperimen. Metode eksplorasi untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan, dan metode eksperimen dengan uji skrining fitokimia untuk karakterisasi jenis senyawa metabolit sekunder. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa di desa Fatunisuan terdapat tujuh jenis tumbuhan yang endemik dan bermanfaat bagi masyarakat desa setempat yakni Santalum album var. largifolium Rudjiman et Adrie, Santalum album L. var. album ziphus mauritiana, Pinus merkusii, Piper majusculum Blume, Coffea arabica, Arenga pinnata, dan Aleurites moluccana.  Hasil karakterisasi jenis senyawa metabolit dari ke tujuh ekstrak daun tumbuhan tersebut dapat diketahui bahwa ekstrak daun Santalum album var. largifolium Rudjiman et Adrie maupun Santalum album L. var. album ziphus mauritiana dan ekstrak daun Coffea arabica memiliki kandungan lima jenis senyawa metabolit sekunder yaitu Alkaloid, Fenolik, Saponin, Flavanoid, dan Triterpenoid. Ekstrak pelepah daun Arenga pinnata maupun daun Aleurites moluccana memiliki kandungan lima jenis senyawa metabolit sekunder yaitu Alkaloid, Fenolik, Steroid, Saponin, dan Flavanoid. Sementara itu ekstrak daun Pinus merkusii memiliki kandungan enam jenis senyawa metabolit sekunder yang terdiri dari Alkaloid, Fenolik, Saponin, Flavanoid, Triterpenoid, dan Tanin. Sedangkan ekstrak daun Piper majusculum Blume memiliki kandungan lima jenis senyawa metabolit sekunder yaitu Alkaloid, Fenolik, Steroid, Saponin, dan Tanin.
Retention Basin Water Quality in Tubuhue Urban Village North Central East Regency Made Santiari; Yohana Ivana Kedang; Feliksitas Angel Masing
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 8, No 3 (2022): Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus November 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v8i3.3211

Abstract

The community carries out bathing and washing activities directly in the retention basin which can cause polluted water. Water quality checks need to be carried out before treatment. The purpose of this study was to determine the quality of water in the retention basin. Determination of the sampling location by purposive sampling. Sampling was carried out once in August 2021. Parameter measurements were carried out in the field and in the laboratory. The measurement results are compared with the quality standards listed in the Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 32 of 2017 concerning Environmental Health Quality standards and Water Health Requirements for Sanitary Hygiene, Swimming Pools, Solus Per Aqua and Public Baths. A parameter that passed the quality standard was E-Coli while pH, hardness, nitrate, temperature, and TDS still met the quality standards. Retention basin water in Tubuhue Village seen from the parameters of temperature, pH, TDS, hardness, and nitrate can be used for sanitation hygiene purposes, but judging from the parameter E-Coli cannot be used for sanitary hygiene purposes.
SOSIALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN PENDEKATAN REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE (3R) BAGI PESERTA DIDIK DI SMPN NEONBAT KEFAMENANU Made Santiari; Feliksitas Angel Masing
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11159

Abstract

ABSTRAKSalah satu dampak negatif dari kegiatan pembangunan adalah permasalahan lingkungan. Permasalahan lingkungan yang selalu ditemukan di sekitar kita adalah sampah. Sampah dapat dikelola dengan pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle). Pengelolaan sampah dengan pendekatan 3R perlu disosialisasikan kepada semua pihak terutama peserta didik. Sosialisasi pengelolaan sampah dengan pendekatan 3R dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat ini berlokasi di SMPN Neonbat Kefamenanu. Tujuan pengabdian ini adalah memberi pemahaman pada peserta didik mengenai pentingnya pengelolaan sampah di lingkungan serta untuk meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai jenis sampah organik dan anorganik.  Metode kegiatan pengabdian yang digunakan adalah permainan dan pembuatan produk kreasi dari sampah. Hasil tes akhir menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik tentang pengelompokkan sampah organik dan anorganik. Sosialisasi pengelolaan sampah dengan pendekatan 3R pada peserta didik SMPN Neonbat telah memberi dampak positif dengan meningkatnya pemahaman mengenai pengelompokan sampah organik dan anorganik serta memberikan pemahaman kepada peserta didik bahwa sampah yang dihasilkan bisa dimanfaatkan kembali dan dapat bernilai ekonomis apabila dikembangkan menjadi sebuah produk bermanfaat. Kata kunci: sampah organik; sampah anorganik; 3R (reduce, reuse, recycle). ABSTRACTOne of the negative impacts of development activities is environmental problems. Environmental problems that are always found around us are garbage. Waste can be managed with a 3R approach (reduce, reuse, recycle). Waste management with the 3R approach needs to be socialized to all parties, especially students. The socialization of waste management with the 3R approach was carried out in the form of community service activities located at SMPN Neonbat Kefamenanu. The purpose of this service is to provide students with an understanding of the importance of waste management in the environment and to increase students' understanding of the types of organic and inorganic waste. The method of service activities used are games and the manufacture of creative products from waste. The final test results show that there is an increase in students' understanding of the grouping of organic and inorganic waste. Socialization of waste management with the 3R approach to students of SMPN Neonbat has had a positive impact by increasing understanding of the grouping of organic and inorganic waste and providing understanding to students that the waste produced can be reused and can be of economic value if it is developed into a useful product. Keywords: organic waste; inorganic waste; 3R (reduce, reuse, recycle).
Ekstrak Daun Sirsak dan Gamal Terhadap Mortalitas Kumbang Bubuk Benih Jagung Maria C.L. Berek; Made Santiari; Blasius Atini
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 12 No 1 (2023): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v12i1.1072

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase mortalitas hama kumbang bubuk, mengetahui LC50 ekstrak daun sirsak, ekstrak daun gamal dan kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun gamal dan kombinasi keduanya untuk mematikan hama kumbang bubuk (Sitophilus zeamais M.) dan untuk mengetahui ekstrak daun mana yang paling efektif untuk membunuh hama kumbang bubuk (Sitophilus zeamais M.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022 di Laboratorium Pendidikan Biologi, Universitas Timor. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu 0 (kontrol), 3%, 6%, dan 9% masing-masing dengan 5 ulangan. Nilai LC50 diperoleh dari analisis probit. Nilai letal konsentrasi (LC50) ekstrak daun sirsak dan ekstrak daun gamal berturut-turut sebesar 9.616% dan 6.724%. Nilai letal konsentrasi (LC50) kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun gamal tidak ada yang dihitung karena rasio jumlah respon terhadap jumlah subjek adalah sama. Presentase mortalitas hama kumbang bubuk tertinggi terjadi ketika diberikan perlakuan konsentrasi 9 % ekstrak daun gamal dan konsentrasi 9 % ekstrak daun sirsak. Pemberian perlakuan konsentrasi 3 % kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun gamal telah dapat mematikan seluruh hama uji. Kombinasi ekstrak daun gamal dan daun sirsak adalah ekstrak yang paling efektif membunuh hama kumbang. Namun jika dilihat dari nilai LC50 maka ekstrak yang paling efektif membunuh hama adalah ekstrak daun gamal diantara kedua ekstrak daun.
Potensi Air pada Genangan Air Hujan di Desa Teba Timur untuk Keperluan Higiene Sanitasi Made Santiari; Maria Angelina Tuas
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 12 No 1 (2023): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v12i1.1076

Abstract

Timor Tengah Utara mengalami musim hujan selama empat bulan yang dapat menyebabkan terbatasnya air, sehingga sumber air yang ada harus dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Genangan air hujan di Desa Teba Timur merupakan salah satu sumber air yang berpotensi digunakan untuk keperluan higiene sanitasi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai potensi air pada genangan air hujan untuk keperluan higiene sanitasi dari segi kualitasnya. Penelitian ini adalah penelitian deksriptif kuantitatif dimana metode pengambilan contoh uji mengacu pada SNI 6989.57:2008 tentang Metoda Pengambilan Contoh Air Permukaan. Titik pengambilan contoh uji yaitu titik yang dekat dengan jalan raya sebanyak 2 titik. Pengujian suhu, pH dan bau dilakukan di lapangan, sedangkan pengujian parameter lain dilakukan di laboratorium. Hasil pengujian dibandingkan dengan baku mutu untuk keperluan Higiene Sanitasi yang termuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum. Nilai pH pada titik 2 melebihi baku mutu dan air memiliki bau. Air pada Genangan Air Hujan di titik 1 dapat digunakan untuk keperluan higiene sanitasi, sedangkan pada titik 2 tidak dapat digunakan untuk keperluan higiene sanitasi.