FACTORS RELATING TO BEHAVIOR RISK IN TEENS Background: Physical and psychological development can lead adolescence to do risky behaviors, such as having premarital sex and using drugs. These behaviours are influenced by sociodemographic factor, knowledge, family function, and source of information on adolescent reproductive health.Objective: This study aimed to investigate risk factors associated with risky behaviors in adolescents (15-24 years old and unmarried) in West Java Province.Methods: Factors investigated in this study are: predisposing factor, such as age, sex, and knowledge; enabling factor, such as place of residency, economic status, and access to information; reinforcing factor, such as family. Secondary data from Survey of Population Performance and Accountability, Family Planning, and Family Development 2018 is used in this study. Data is analysed using descriptive and inferential statistics (bivariate and multivariate logistic regression). Results: Older adolescent, being male, live in urban area, whose mother is ≥ 60 years are more exposed to risky behavior. Adolescents who have higher educational level, more awareness in adolescent reproductive health, and whose parents are well informed towards adolescent reproductive health are associated with reduction of risky behavior. Conslusion: Factors related to risky behaviour in adolescents are age, sex, adolescent’s level of education, mother’s age, and exposure to adolescent reproductive health.Suggestion the government needs to initiate and improve programs related to KRR Keywords: Adolescent, Risk behavior, Premarital sex, Drugs, Adolescent reproductive health ABSTRAK Latar belakang: Perkembangan fisik dan psikis dapat memicu remaja untuk melakukan perilaku berisiko seperti melakukan seks pranikah dan mengonsumsi narkoba. Perilaku ini dipengaruhi oleh faktor sosiodemografi, pengetahuan remaja, fungsi keluarga, dan sumber informasi tentang kesehatan reproduksi remaja (KRR).Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko pada remaja, usia 15-24 tahun, dan belum menikah di Jawa Barat.Metode: Faktor-faktor yang diteliti terdiri dari: faktor yang berasal dari diri remaja (predisposisi), misalnya, usia, jenis kelamin, dan pengetahuan; faktor pendorong (enabling), contohnya tempat tinggal, status ekonomi, dan akses informasi; faktor penguat (reinforcing), yaitu keluarga. Penelitian ini menggunakan data Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga tahun 2018. Data dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan bivariat dan multivariat regresi logistik.Hasil: Profil remaja yang lebih tua, berjenis kelamin laki-laki, tinggal di perkotaan, memiliki ibu yang berusia ≥ 60 tahun lebih rentan terhadap perilaku berisiko. Sedangkan remaja berpendidikan menengah tinggi, pengetahuan KRR yang lebih baik, dan memiliki orang tua yang lebih banyak terpapar informasi KRR berpengaruh signifikan terhadap penurunan perilaku berisiko.Kesimpulan: Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko pada remaja adalah umur, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan remaja, usia ibu, dan paparan pengetahuan KRR.Saran pemerintah perlu menginisiasi dan memperbaiki program yang berkaitan dengan KRR Kata kunci: Remaja, perilaku berisiko, Seks pranikah, Narkoba, Kesehatan reproduksi remaja