Apriyanto, Dadan Ramadhan
Departemen Parasitologi, Imunologi, Dan Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Indonesia

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

INHIBITORY OF SOURSOP LEAVES (Annona muricata L.) EXTRACT AGAINST Malassezia furfur GROWTH Rizqilah, Rike; Apriyanto, Dadan Ramadhan; Mulyaningsih, Ruri Eka Maryam
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.12 KB)

Abstract

Background: Malassezia furfur in certain conditions can turn into a pathological phase, from the yeast phase to the mycelia phase that attacks the stratum corneum. Malassezia furfur is one of the causes of Pityriasis versicolor. The prevalence of pityriasis versicolor in Indonesia is quite high at around 40-50%.  Several studies suggested that soursop leaves (Annona muricata L.)  contains active substances with anti-fungal properties.  This study aims to determine the inhibition of soursop leaves (Annona muricata L.) extract against the growth of Malassezia furfur.Methods: This study was an experimental study with Post-test Only Control Group Design.  Malassezia furfur fungi is used as subject in this study and ethanol extract of soursop leaves as a natural antifungal against Malassezia furfur. The concentrations of extract tested were 100%, 80%, 60%, 30%. Miconazole 2% was used as a positive control while DMSO 10% was used a negative one. The result of the study was analyzed by descriptive analysis which showed by increasing average diameter of antifungal.Results: The results showed that soursop leaves (Annona muricata L.)  extract had inhibitory effect on the growth of Malassezia furfur fungi  at 100% concentration of 2.50 mm, 80% at 1.50 mm, 60% at 0.47 mm, 30%  concentration at 0.25 mm and positive control of 14.50 mm. While as negative control, no inhibition zones were formed on SDA media.Conclusion: Soursop leaves (Annona muricata L.)  extract can inhibit the growth of Malassezia furfur, but the formed inhibition zone is weak. Further research is needed to found the best type of antifungal metabolites to maximize antifungal effects.
PENGENALAN ATRAKTAN MOSQUITO TRAP HERBAL DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI DUSUN 2, PERUMAHAN INDOGRIYA, KLANGENAN, KABUPATEN CIREBON Dadan Ramadhan Apriyanto; Sri Marfuati; Ruri Eka Maryam Mulyaningsih
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 26, No 2 (2020): APRIL - JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v26i2.17218

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan permasalahan kesehatan yang serius di Kabupaten Cirebon, dengan 846 jumlah kasus terjangkit penyakit DBD pada tahun 2019 yang meningkat dari tahun sebelumnya. Dusun 2, RW.006, Perumahan Indogriya, Desa Klangenan, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon merupakan salah satu wilayah yang endemis terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan sebagai upaya menaggulangi penyakit demam berdarah Dengue (DBD) melalui pemanfaatan herbal diterapkan dengan pembuatan produk atraktan mosquito trap yang bersal dari dari tanaman obat. Pengadaan produk dilakukan oleh warga mitra dengan pendampingan tim pelaksana melibatkan stakeholder. Metode yang digunakan adalah pemberian penyuluhan pencegahan DBD dan pelatihan pembuatan atraktan mosquito trap herbal dalam pencegahan DBD secara langsung secara interaktif. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adanya antusias dari warga Perumahan Indogriya dalam mengimplementasikan mosquito trap dari bahan alami dan ingin mebudidayakan beberapa tanaman yang sebelumnya delum diketahui manfaatnya untuk pencegahan DBD seperti daun jenu dan juga daun kecubung.Kata kunci: Demam Berdarah Dengue; atraktan mosquito trap herbal; Klangenan.AbstractDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a serious health problem in Kabupaten Cirebon with the number of DHF cases about 846 in 2019. Dusun 2, RW.006, Indogriya Regency, Klangenan Village is one area endemic with Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). This program is carried out as an effort to overcome dengue fever (DHF) through the use of herbs that are applied by making attractant mosquito trap products derived from medicinal plants. The product procurement is carried out by partner citizens with the assistance of the stakeholder involvement implementation team. The method used was extension assistance about DHF and training on making herbal mosquito traps in DHF that was sponsored directly interactively. The results obtained from this activity were the enthusiasm of the residents of Indogriya Housing in implementing mosquito traps from natural materials and wanted to cultivate some plants that had not previously been known for the benefits of DHF prevention such as jenu and kecubung leaves.Keywords: Dengue Hemorrhagic Fever; attractant mosquito trap herbs; Klangenan.
Aktivitas Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Karsinoma Hepatoseluler Strain HUH7IT-1 Cell Line Dadan Ramadhan Apriyanto; Sri Hartati; Beti Ernawati Dewi; Chie Aoki-Utsubo; Hak Hotta
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Karsinoma hepatoseluler (HCC) merupakan tumor ganas hati primer dengan prognosis pada umumnya dapat menyebabkan kematian. Studi awal penelitian antiviral hepatitis C pada tumbuhan Sirsak (Annona muricata L.) pada konsentrasi 20 μg/mL memperlihatkan toksisitas yang sangat tinggi terhadap Huh7it-1 cell line, yang diindikasi memiliki potensi anti kanker terhadap sel hati, sehingga penelitian ini bertujuan menguji beberapa konsentrasi lebih rendah pada ekstrak metanol daun Annona muricata L. (EMDAM) terhadap Karsinoma Hepatoseluler strain Huh7it-1 cell line.Metode: Sel diuji dengan konsentrasi 20, 10, 5, 2.5, 1.25, 0.6, 0.3 μg/mL selama 48 jam. Sitotoksisitas EMDAM terhadap Huh7it-1 dilihat dengan mikrokop inverted dan selanjutnya diukur dengan metode MTT [3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-5(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium].Hasil: Hasil uji menunjukkan sel memperlihatkan bentuk tidak monolayer pada mikroskop inverted dengan sitotoksisitas hingga konsentrasi terendah pada 0.3 μg/mL mencapai 84,7%, sehingga konsentrasi 50% Sitotoksisitas (CC50) < 0.3 μg/mL.Simpulan: Hasil uji mengindikasi bahwa EMDAM memiliki potential terhadap aktivitas anti kanker hati. Studi lebih lanjut diperlukan untuk purifikasi untuk senyawa aktif sebagai antikanker atau target mekanisme terhadap aktivitas anti kanker hati.Kata kunci: Karsinoma Hepatoseluler, Huh7it-1, Sitotoksisitas, Annona muricataABSTRACTBackground: Hepatocellular carcinoma (HCC) is a malignant tumor of liver cells with prognosis can cause death within 2-3 months. Previous studies of Annona muricata L. on anti-HCV studies at concentrations of 20 μg / mL showed very high toxicity to Huh7it-1 cell line, it was indicated to have anti-cancer potential of liver cells, so this study tested the potency of anticancer activity extract methanol leaf Annona muricata L. (EMDAM) against Hepatocellular Carcinoma Huh7it-1 strain cell line with low dose.Methods: Cells were tested with concentrations of 20, 10, 5, 2.5, 1.25, 0.6, 0.3 μg / mL for 48 hours. The EMDAM cytotoxicity of Huh7it-1 was seen with an inverted microcomputer and then measured with MTT assay [3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-5(3-carboxymethoxyphenyl)-2-(4-sulfophenyl)-2H-tetrazolium].Results: The results showed that the cells presented non-monolayer form in an inverted microscope with cytotoxicity until the lowest concentration of 0.3 μg / mL reached 84.7%, thus concentrating 50% cytotoxicity (CC50) <0.3 μg / mL.Conclusion: The results indicate that EMDAM has the potential for anti-liver cancer activity. Further studies are needed for purification for active compounds as anticancer or target mechanisms against anti-liver cancer activity.Keywords: Hepatocellular carcinoma, Huh7it-1, Cytotoxicity, Annona muricata
Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) Terhadap Kadar Trigliserida, HDL, LDL Tikus Putih (Rattus norvegicus) Hiperkolesterolemia Bima Adi Laksono Putra; Atik Sutisna; Dadan Ramadhan Apriyanto
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 2 (2020): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Latar Belakang: Hiperkolestrolemia adalah suatu kondisi dimana kolesterol dalam darah meningkat rnelebihi ambang normal yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total terutama Law Density Lipoprotein (LDL), trigliserida dan diikuti dengan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL). Salah satu penyakit akibat hiperkolesterolemia (peningkatan LDL dan trigliserida) yang mematikan yaitu penyakit jantung koroner (PJK).WHO memperkirakan hiperko lestero lemia berkaitan dengan lebih dari separuh kejadian penyakit jantung koroner dan lebih dari empat juta kematian tiap tahunnya. Masyarakat Indonesia telah banyak menggunakan berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menunjang kesehatan dan peneliti memilih buah naga daging putih. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah naga daging putih terhadap perubahan kadar trigliserida, HDL, LDL pada tikus putih jantan galur Sparague Dawley. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental  dengan  menggunakan pre post test with control group design. Penelitian ini menggunakan empat kelompok, yaitu tiga kelompok kontrol dan satu kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan diberi ekstrak buah naga putih 700 mg/KgBB. Hasil: Hasil menunjukkan penurunan kadar trigliserida paling bermakna pada kelompok K3, K4 dengan rata-rata  penurunan  42,18 mg/dL  dan  35,90 mg/d L dengan p<0,05. Peningkatan  HDL  secara  bermakna  pada  kelompok  K3,  K4 dengan rata- rata peningkalan 38,21 mg/dL dan 30,64 mg/dL dengan p<0,05. Penurunan LDL paling berrnak na pada kelompok K3,  K4  dengan  rata-rata penurunan 40,6 mg/dL dan 27,15 mg/dL dengan p <0,005.Simpulan: Ekstrak buah naga daging putih dapat menurunkan kadar trigliserida, LDL, meningkatkan HDL.Kata kunci: Ekstrak buah naga putih, trigliserida, HDL, LDL. ABSTRACT Introduction: Hypercolestrolemia is a condition in which cholesterol in the blood increases beyond the narmal threshold which is characterized fly increased total cholesterol levels, especially Low Density Lipoprotein (LDL ), trigl ycerid and is followed by a decrease in the levels of  High Density  Lip  rotein (HDL). One of  the diseases caused by deadly hypercholesterolemia is coronary heart disease (CHD). The World Health Organization (WHO) estimates  hypercholesterolemia is associated with more than half the incidence of coronary heari disease and more than four million deaths each year. The Indonesian people have utilized many types of plants that can be used as alternatives to support health and researchers chose dragon fruit white seat. Objective  To know the effect of white meat dragon fruit extract on changes triglyceride, HDL, LDL levels in male white rats Sprague Dawley strain. Methods: This study is an experimental study using pre -post test with control group  design. This study  used  four  groups, namely  three  control  groups  and  one treatment group. The treatment group was given white dragon fruit erimct 700mg/KgBB. Results : The results showed the most significant decrease in triglyceride levels in the K3, K4  group  with an average  decrease  of  42.18 mg/dL and 35.90 mg/dl with p<0,05. Significant increase in HDL in the K3, K4 group with an average increase of 38.21 mg/dL and 30.64 mg/dl with p <0.05. The LDL reduction was most significant in the K3, K4 group with an average decrease of 40.26 mg/dL and 27.15 mg/dL with p <0.005. Conclusions : White meat dragon fruit extract can reduce triglyceride, LBL, increase HDL levets.Keywords : White dragon fruit extract, tri8lyceride, HDL, LDL
Efektivitas Pemberian Ekstrak Almond terhadap Jumlah Morfologi Sperma Mencit Jantan Putih (Mus musculus) Galur Swiss Webster yang Dipapar Asap Rokok Widianingsih Widianingsih; Dadan Ramadhan Apriyanto; Reni Gustine
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang : Spermatozoa merupakan sel yang dihasilkan oleh fungsi reproduksi pria. Salah satu kelainan yang terkait yaitu infertilitas dengan penyebab utamanya merokok. Akibat hipoksia jaringan dikarenakan karbon monoksida dari asap rokok sehingga radikal bebas meningkat pada jaringan reproduksi. Antioksidan memiliki peran yang fundamntal dalam eliminasi dari radikal bebas di dalam jaringan, mengurangi apoptosis yang disebabkan oleh stres oksidatif. Kandungan antioksidan pada kacang almond berpengaruh dalam proses perbaikan pembentukan sperma dan morfologi dari sperma.Oleh karena itu perlu diteliti mengenai efektivitas pemberian ekstrak almond terhadap morfologi sperma yang dipapar asap rokok.Tujuan : Mengetahui efektivitas pemberian ekstrak kacang almond terhadap morfologi sperma pada mencit jantan yang dipapar asap rokok.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain -Post test only design. Sampel adalah 24 ekor mencit putih dengan kriteria tertentu, dibagi secara acak menjadi 4 kelompok. Kelompok Kontrol (akuades, tanpa asap rokok), Kelompok Perlakuan 1 (akuades, dengan asap rokok), Kelompok Perlakuan 2 (asap rokok dengan akuades dan ekstrak kacang almond dengan dosis 7 mg/20 g), dan Kelompok Perlakuan 3 (asap rokok, ekstrak akuades dan kacang almond dengan dosis 15 mg/20 g). Pemberian dilakukan secara sonde oral.Hasil : Hasil menunjukan adanya penurunan jumlah morfologi sperma pada KP1 dibandingkan dengan KK (21.190±0.323 dan 37.128±0.1877% dengan p <0.001). peningkatan jumlah morfologi sperma normal pada KP2 dan KP3 (32.1043±0.54 dan 35.3771±0.93 dengan p <0.001). Kesimpulan : Ekstrak kacang almond mempunyai efektivitas dalam meningkatkan jumlah morfologi sperma mencit jantan putih yang dipapar asap rokok.Kata Kunci: Almond, Antioksidan, Ekstrak Almond, Spermatozoa, MorfologiABSTRACTBackground : Spermatozoa are cells produced by the male reproductive system. Infertility, a common disorder of the reproductive system, is known to correlate with cigarette smoke. Carbon monoxide from cigarette smoke may cause tissue hypoxia, leading to an increase of free radicals in the system. Antioxidants have a fundamental role in the elimination of free radicals inside the tissues and reducing oxidative stress-related apoptosis. The antioxidants in almond nuts may have an impact towards sperm production and morphology. Thus, its effectiveness towards sperm morphology in subjects previously exposed to cigarette smoke must be studied. Goals : To determine the efficacy of almond extract administration towards sperm morphology in male rats previously induced with cigarette smoke. Method : This study is an experimental study with a post-test only design. A total of 24 white rats with certain criteria were used as samples and randomly divided into 4 groups; control group (aquadest, no cigarette smoke), treatment group 1 (aquadest, with cigarette smoke), treatment group 2 (cigarette smoke, aquadest, 7 mg/20g of almond extract), and treatment group 3 (cigarette smoke, aquadest and 15 mg/20 g of almond extract). All treatments were administered using oral sonde. Results : We observed a decrease of normal-morphology sperm in KP1 compared with KK (21.190±0.323 and 37.128±0.1877% with a p <0.001). We observed an increase of normal-morphology sperm in KP2 and KP3 (32.1043±0.54 and 35.3771±0.93 with a p <0.001). Conclusion : Almond nut extract has an effectiveness in increasing the morphology of sperm white mice exposed to cigarette smoke.Keywords: Almond, Almond extract, Antioxidant, Morphology, Spermatozoa.
Hubungan antara Jenis Persalinan dengan Kondisi Janin Saat Lahir pada Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin di RSUD Waled Kabupaten Cirebon Tahun 2017 Nurlita Fauziyyah Basri; Dadan Ramadhan Apriyanto; Catur Setiya Sulistiyana
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Preeklampsia adalah suatu penyakit yang dialami oleh ibu hamil yang ditandai dengan adanya tanda-tanda hipertensi (tekanan darah tinggi), edema (pembengkakan), dan proteinuria (kadar protein dalam urin meningkat). Dampak preeklampsia pada ibu adalah eklampsia, dan sindrom HELLP yaitu hancurnya sel darah merah, peningkatan enzim hati, dan jumlah trombosit yang rendah yang dapat menyebabkan kematian pada ibu bahkan janinnya. Sedangkan dampak preeklampsia pada janin adalah kekurangan nutrisi, yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan, BBLR, asfiksia neonatorum, dan prematur yang dapat menimbulkan cacat janin yang lebih besar. Jenis persalinan pada ibu preeklampsia, dapat dilakukan dengan cara induksi persalinan agar dapat lahir dengan persalinan normal atau seksio sesarea. Tujuan: Menganalisis Hubungan antara Jenis Persalinan dengan Kondisi Janin Saat Lahir pada Kejadian Preeklampsia pada Ibu Bersalin di RSUD Waled Kabupaten Cirebon Tahun 2017. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara Total Sampling. Data yang sudah dikumpulkan diolah metode analisis tabulasi silang (crosstabs) dengan uji chi-square. Hasil: Kejadian ibu preeklampsia sebanyak 236 responden dengan preeklampsia ringan terdapat sebanyak 65 responden (27,5%) mengalami persalinan normal dan sebanyak 17 responden (7,2%) mengalami persalinan caesar, sedangkan untuk  responden yang preeklampsia berat terdapat sebanyak 98 responden (41,5%) dan mengalami persalinan normal sebanyak 56 responden (23,7%)  mengalami persalinan caesar. analisis hubungan didapatkan bahwa nilai p sebesar 0,013 (p ≤0,05). Simpulan: Terdapat hubungan antara kejadian preeklampsia pada ibu bersalin dengan jenis persalinan dan kondisi janin saat lahir di RSUD Waled Kabupaten Cirebon.Kata Kunci: Preeklampsia, Jenis Persalinan, Kondisi Janin ABSTRACTIntroduction: Preeclampsia is a disease of pregnant women characterized by signs of hypertension (high blood pressure), edema (swelling), and proteinuria (increased urinary protein levels). Several effect of preeclampsia on the mother is eclampsia, and HELLP syndrome is the destruction of red blood cells, elevated liver enzymes, and low platelet counts that can cause death to the mother and even the fetus. Several effects of preeclampsia on the fetus are nutritional deficiencies, which can lead to impaired fetal growth in uterine, LBW, neonatal asphyxia, and prematures that can cause greater fetal deformities. The type of labor in the mother of preeclampsia, can be done by induction of labor in order to be born with a normal delivery or cesarean section. Objective: To analyze the relationship between preeclampsia incidence in maternal mothers with the type of childbirth in RSUD Waled Kabupaten Cirebon in 2017. Methods: The type of research used is observational analytic research with cross sectional method. Sampling technique by Total Sampling. The collected data was processed by cross-tabulation analysis method (crosstabs) with chi-square test. Results: The incidence of preeclampsia mothers was mild preeclampsia with experienced normal and Caesarean delivery delivery of 65 respondents (27.5%) and 17 respondents (7.2%), respectively. Meanwhile the incidence of preeclampsia mothers was severe preeclampsia with experienced normal and Caesarean delivery delivery of 98 respondents (41.5%)% and 56 respondents (23.7%), respectively. Relationship analysis found that the p value of 0.013 (p ≤0.05). Conclusions: There is a correlation between preeclampsia incidence in maternal mother with type of childbirth and condition of fetus at birth in RSUD Waled Kabupaten Cirebon.Keywords: Preeclampsia, Type of Labor, Fetal Conditions
HUBUNGAN USIA IBU BERESIKO DENGAN ANGKA KEJADIAN PRETERM DI WILAYAH PUSKESMAS PERKOTAAN (Studi Observasi di Puskesmas Gunung Sari, Kesambi, dan Jalan Kembang Kota Cirebon) Putri Puspa Lestari; Ignatius Hapsoro Wirandoko; Dadan Ramadhan Apriyanto
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPendahuluan : Kelahiran kurang bulan (Preterm) adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan neonatus yang dilahirkan kurang dari 37 minggu atau terlalu dini. Kelahiran Preterm merupakan masalah gelobal, karena 1,1 juta bayi di dunia meninggal setiap tahunnya akibat komplikasi dari kelahiran preterm dan terdapat lebih dari 60% terjadi di Negara Asia dan Afrika. Salah satu faktor resiko preterm adalah usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua saat melahirkan. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dengan kejadian preterm di Puskesmas Gunung Sari, Kesambi, dan Jalan Kembang Kota Cirebon. Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan jumlah sampel yaitu 1.877 ibu melahirkan selama 3 tahun di Puskesmas Gunung Sari, Kesambi dan Jalan Kembang Kota Cirebon. Teknik pengambilan sampel dengan cara Total Sampling. Instrumen yang digunakan adalah  buku kohort ibu. Analisis data menggunakan analisis univariat dang analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil Penelitian : Dari 1.877 responden, ibu yang memiliki usia beresiko yaitu <20 tahun sebanyak 172 (9.2%) dan  >35 tahun sebanyak 291 (15.5%). Untuk kejadian preterm di dapatkan 31 kejadian (sangat prematur = 6 kejadian, premetur sedang = 12 kejadian, dan borderline premature = 13 kejadian) dengan usia ibu beresiko sebanyak 17 responden dan usia ibu yang tidak beresiko sebanyak 14 responden. Di dapatkan nilai p value 0.000 dan rasio prevalens 3.812. Kesimpulan : Ada hubungan usia ibu beresiko dengan angka kejadian preterm di wilayah perkotaan. Kata Kunci : preterm, Puskesmas Gunung Sari, Puskesmas Kesambi, Puskesmas Jalan Kembang Kota Cirebon, Usia ibu.  ABSTRACT Introduction: Preterm birth is the term used to define born neonates who are born less than 37 weeks or earlier. A Preterm birth is a global problem because there are 1.1 million of infants die in annual caused by the complication of preterm birth and it happens more than 60% in Asian and African Countries. The most risk factor of preterm birth is pregnancy in adolescence or in old age during childbirth. Objectives: To know the correlation between risk maternal age and preterm birth at Gunung Sari public health, Kesambi, and Jalan Kembang Cirebon CitY. Method: This research was conducted by using cross sectional method with 1.877 birth mothers for last 3 years at Gunung Sari public health, Kesambi and Jalan Kemban Cirebon City. The sampling technique used Total Sampling. The instruments of the research used mother’s cohort book. The data analysis of the research used univariate analysis and bivariate analysis with chi square test. Results: For 1,877 respondents, the maternal who had riskedage,it was obtained that more than 20 years old (<20 years old) was 172 (9.2%) and >35 years old was 291 (15.5%). For number of preterm itself, it was obtained 31 cases ( Extremely Premature = 6 cases, Moderately Premture = 12 cases, and borderline preterm = 13 cases), with the risked maternal age got preterm was 17 respondents and not risked maternal age was 14 respondents. It was obtained that p value was 0.000 and prevalent ratio was 3.812.  Finding: There was a correlation between maternal age and number of preterm birth in urban area. Keywords: Preterm, Gunung Sari public health, Kesambi and Jalan Kembang Cirebon City, maternal age.
Efektivitas Kombinasi Ekstrak Daun Annona Muricata L. Dan Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Ully Tangziyah Fatmala; Dadan Ramadhan Apriyanto; Nurbaiti Nurbaiti
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Peningkatan kadar glukosa darah menjadi salah satu pertanda terhadap gejala penyakit diabetes. Terapi obat standar diabetes adalah metformin. Metformin mempunyai efek samping yang cukup banyak, yaitu pada gastrointestinal, risiko asidosis laktat, defisiensi vit b12. Terapi herbal diyakini sebagai alternatif pengobatan diabetes, salah satunya adalah dengan menggunakan daun sirsak dan binahong. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun sirsak, ekstrak etanol daun binahong, kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan binahong terhadap kadar glukosa darah pada tikus putih jantan galur Wistar. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan pre and post test control group design. Hewan coba 35 tikus putih jantan galur Wistar setelah diinduksi streptozotocin nicotinamide, dibagi secara acak kedalam 7 kelompok (n=5), yaitu K1, K2, K3, K4, K5, K6 dan K7. K1 diberi makan standar dan akuades. K2 diberi ekstrak etanol daun sirsak 400mg/kgBB. K3 diberi ekstrak etanol daun sirsak 800mg/kgBB. K4 diberi ekstrak etanol daun binahong 400mg/kgBB. K5 diberi ekstrak etanol daun binahong 400mg/kgBB. K6 kombinasi ekstrak etanol daun sirsak 400mg/kgBB dan binahong 200mg/kgBB. K7 diberi kombinasi ekstrak etanol daun sirsak 800mg/kgBB dan binahong 400mg/kgBB selama 2 minggu. Analisis data menggunakan One way ANOVA dengan pos hoc LSD dan uji parametrik T berpasangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat penurunan kadar glukosa darah secara bermakna (p<0.05) pada K2,K3,K4,K5,K6 dan K7  (dengan masing-masing 111.228 mg/dl, 145.712 mg/dl, 118.888 mg/dl, 142.060 mg/dl, 147.126 mg/dl, 129.966 mg/dl).Kata Kunci: Annona muricata L., Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, glukosa darah. ABSTRACT Increased of blood glucose levels with diabetes is very close, so that elevated blood glucose levels can be one of the common signs of diabetes symptoms. Standard diabetes drug therapy is metformin. Metformin has considerable side effects, namely the gastrointestinal, lactic acidosis risk, vitamin b12 deficiency. Herbal therapy is believed to be an alternative treatment of diabetes, one of them is by using soursop leaves and binahong leaves. The purpose of this research is to know effectivity of ethanol extract of soursop leaves, ethanol extract of binahong leaves, combination of ethanol extract of soursop leaves and binahong leaves to blood glucose level in Wistar strain male rats. This research is experimental with pre and post test control group design. Animals tested 35 male Wistar white rats after induced streptozotocin nicotinamide, divided randomly into 7 groups (n = 5), that is K1, K2, K3, K4, K5, K6 and K7. K1 is fed standard and aquadest. K2 was given ethanol extract of soursop leaves 400mg/kgBB. K3 was given ethanol extract of soursop leaves of 800mg/kgBB. K4 given ethanol extract of binahong leaves 400mg/kgBB. K5 given ethanol extract of binahong leaves 400mg/kgBB. K6 combination of ethanol extract of soursop leaves 400mg/kgBB and binahong 200mg/kgBB. K7 was given a combination of ethanol extract of soursop leaves of 800mg/kgBB and binahong 400mg/kgBB for 2 weeks. Analysis of data using One way ANOVA with LSD hoc post and paired T test. The results showed a significant decrease in blood glucose levels (p <0.05) in K2, K3, K4, K5, K6 and K7 with value blood glucose. (111.228 mg/dl, 145.712 mg/dl, 118,888 mg/dl, 142,060 mg/dl, 147.126 mg/dl, 129.966 mg/dl respectively). Keywords: Annona muricata L., Anredera cordifolia (Ten.) Steenis, blood glucose.
UJI ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSANA, ETIL ASETAT, DAN AIR DAUN SALAM (SYZYGIUM POLYANTHUM (WIGHT) WALP.) TERHADAP SALMONELLA TYPHI Kamila Juliana Fatonah; Ruri Eka Maryam; Dadan Ramadhan Apriyanto
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Salmonella typhi merupakan bakteri penyebab demam tifoid. Banyak yang melaporkan terjadinya resistensi antibiotik terhadap S. typhi. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif pengobatan. Beberapa penelitian mengatakan daun salam mengandung zat metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan: Mengetahui efektivitas antibakteri fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dari daun salam terhadap pertumbuhan Salmonella typhi. Metode: Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post-test only control group design. Penelitian ini menggunakan 11 kelompok, yaitu 2 kelompok kontrol dan 9 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari fraksi n-heksana, etil asetat, dan air dari daun salam konsentrasi 5 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml. Kelompok kontrol yaitu kontrol positif (K(+)) dengan Cefixime dan kontrol negatif (K(-)) yaitu Dimetil Sulfoksida (DMSO) 10%. Data diuji menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tamhane. Hasil: Pada uji One Way Anova terdapat perbedaan yang signifikan (p-value < 0,001), terhadap pemberian perlakuan fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air daun salam. Didapat rerata terbesar yaitu pada fraksi air daun salam konsentrasi 50 mg/ml (12 mm). Dilanjutkan dengan uji Pos hoc Tamhane untuk mengetahui perbedaan antar kelompok, didapatkan perbedaan daya hambat pada masing-masing konsentrasi. Simpulan: Fraksi n-heksana, fraksi etil asetat dan fraksi air dari daun salam (Syzygium polyanthum (Wight)Walp.) memiliki efektivitas antibakteri terhadap Salmonella typhi.Kata Kunci: Daun salam, Fraksi, Salmonella typhi, Syzygium polyanthum (Wight)Walp.)
INHIBITORY OF SOURSOP LEAVES (Annona muricata L.) EXTRACT AGAINST Malassezia furfur GROWTH Rike Rizqilah; Dadan Ramadhan Apriyanto; Ruri Eka Maryam Mulyaningsih
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 4 (2019)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Malassezia furfur in certain conditions can turn into a pathological phase, from the yeast phase to the mycelia phase that attacks the stratum corneum. Malassezia furfur is one of the causes of Pityriasis versicolor. The prevalence of pityriasis versicolor in Indonesia is quite high at around 40-50%.  Several studies suggested that soursop leaves (Annona muricata L.)  contains active substances with anti-fungal properties.  This study aims to determine the inhibition of soursop leaves (Annona muricata L.) extract against the growth of Malassezia furfur.Methods: This study was an experimental study with Post-test Only Control Group Design.  Malassezia furfur fungi is used as subject in this study and ethanol extract of soursop leaves as a natural antifungal against Malassezia furfur. The concentrations of extract tested were 100%, 80%, 60%, 30%. Miconazole 2% was used as a positive control while DMSO 10% was used a negative one. The result of the study was analyzed by descriptive analysis which showed by increasing average diameter of antifungal.Results: The results showed that soursop leaves (Annona muricata L.)  extract had inhibitory effect on the growth of Malassezia furfur fungi  at 100% concentration of 2.50 mm, 80% at 1.50 mm, 60% at 0.47 mm, 30%  concentration at 0.25 mm and positive control of 14.50 mm. While as negative control, no inhibition zones were formed on SDA media.Conclusion: Soursop leaves (Annona muricata L.)  extract can inhibit the growth of Malassezia furfur, but the formed inhibition zone is weak. Further research is needed to found the best type of antifungal metabolites to maximize antifungal effects.