Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TOPIKAL EKSTRAK KOLAGEN KULIT IKAN LELE SANGKURIANG (CLARIAS GARIEPINUS VAR) TERHADAP TNF-Α DAN JUMLAH FIBROBLAST PADA LUKA BAKAR DERAJAT DUA TIKUS WISTAR ., Aisyah; Mufarikoh, Zainatul; Andini, Ary
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2017): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v1i1.611

Abstract

ABSTRACTBackground: Collagen has vital role on healing process of burn injuries, mainly in connective tissue.Collagen triggers fibroblast proliferation, support to form new granulation tissue and epithelium aroundwound. Wound treatment through collagen extract of Sangkuriang catfish skin can increase healing process.It stimulates humidity on level II burn injuries and encourage re-epithelization, proliferation and cellmigration also increases growth. Methods: This is an experimental studies using 4 groups of RattusNorvegicus (Wistar strain). All of the group get a burn injuries in their back skin. Control group 1 (K1) wastreated by lidocaine for three days and control group 2 (K2) for ten days. Whereas treatment group 1 (P1) getlidocaine and collagen extract from Sangkuriang cat fish for 3 days and treatment group 2 (P2) for 10 days.Result: Number of fibroblast/field of view on treatment group showed significantly increased comparedcontrol groups on the 3rd days (P=0,046) and the 10th (P=0,004). Percentage of TNF-? on level II-burninjuries in wistar rats showed significant difference. Percentage of TNF-? lower than treatment group andshowed significant lowering level compared control groups on the10th (P=0,022). Conclusion: Increasing offiroblast number and lowering level of TNF-? significantly showed collagen extract of Sangkuriang cat fishskin accelerate wound healing process.
CHITOSAN AS ANTIFUNGAL IN CHANNA STRIATA COLLAGENCHITOSAN FOR WOUND HEALING Andini, Ary; Prayekti, Endah
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2019): AUGUST
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v3i2.1197

Abstract

The Snakehead fish contains high protein that was mostly used as a treatment during healing process in either invasive or passive surgery. Therefore, it could be developed as well as a mixture of wounds dressing for skin healing. The aim of this study was to know the effect of  combination of concentrations between chitosan and collagen of  Snakehead fish  (Channa striata) skin and scales on fungal total number recovered from the composite. Snakehead fish skin and scales was treated by soaking in 2% HCl solvent for 48 hours to obtain collagen from its filtrate. Filtrate obtained continued to neutralize with 1 M NaOH until soluble collagen  appeared. Collagen obtained in this study then  mixed with 2% chitosan liquid to make wound dressing in various concentrations group. Combination of colagen mixture in this study were chitosan liquid only as control, 25% collagen-75% chitosan (C1), 50% collagen-50% chitosan (C2) and 75% collagen-25% chitosan (C3). The study results showed that on Control, C1 and C2 group there was no fungal contamination, but on C3 group there was contamination of fungal with total counting about 2,43 x 103 CFU. Based on statistically test showed that there was discrepancy for each group with p-value was 0,02 (p<0,05).
Rancang Bangun Program Penentuan Fitur Tekstur Citra Kuku Jari Tangan sebagai Deteksi Dini Resiko Diabetes Mellitus Kurniastuti, Ima; Andini, Ary; Nerisafitra, Paramitha
TEKNOLOGI DITERAPKAN DAN JURNAL SAINS KOMPUTER Vol 2 No 1 (2019): June
Publisher : Unusa Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/atcsj.v2i1.1138

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun program penentuan ekstraksi fitur tekstur citra kuku jari tangan sebagai deteksi dini resiko diabetes mellitus dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu persiapan data, perancangan desain program, perancangan program dan pengujian program. Tahap persiapan data dilakukan untuk mempersiapkan masukan program yaitu citra kuku jari tangan. Tahap perancangan desain program digunakan untuk merancang desain program yang mempermudah peneliti dalam merancang program. Tahap perancangan program dilakukan dengan merancang GUI program dan kode program untuk memberikan perintah pada GUI program. Tahap terakhir yaitu pengujian program dengan citra kuku jari tangan sebagai masukan program. Hasil pengujian program menunjukkan bahwa program berhasil menentukan fitur tekstur citra kuku jari tangan berupa mean, variance, skewness, kurtosis dan entropy serta dapat mengeksport hasil fitur tekstur citra ke dalam file excel.
Hubungan Asupan Bahan Makanan Sumber Vitamin D Dan Vitamin C Terhadap Penurunan Glukosa Darah Pada Responden Terindikasi Diabetes Mellitus Tipe II Kardina, Rizki Nurmalya; Nuriannisa, Farah; Andini, Ary; Anita, Anita
Journal of Islamic Medicine Vol 5, No 1 (2021): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI MARET 2021
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v5i1.11433

Abstract

Latar belakang: Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan penyakit yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin dan ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia). Vitamin D memiliki peranan terhadap sekresi insulin, metabolisme insulin dengan mempercepat perubahan proinsulin menjadi insulin dan meningkatkan sensitifitas insulin. Vitamin C adalah golongan mikronutrien yang memiliki peran penting dalam plasma manusia sebagai antioksidan. Vitamin C mempunyai sifat larut air dan mampu melawan radikal bebas. Fungsi Vitamin C adalah sebagai donor elektron atau agen pereduksi elektron sehingga mampu berperan sebagai antioksidan. Tujuan ingin mengetahui hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin D dan vitamin C terhadap penurunan glukosa darah pada responden yang terindikasi Diabetes Mellitus tipe II. Metode penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan pendekatan crosssectional dengan menggunakan responden di wilayah kelurahan Kutisai, Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah incidental sampling dengan jumlah 20 responden, yang terbagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok 10 responden kelompok kontrol dan 10 responden kelompok perlakuan. Pengumpulan sampel dengan dilakukan dengan pengambilan darah hari 1 dan hari 7, wawancara FFQ–SQ. Hasil penelitian menunjukkan kedua kelompok baik kelompok kontrol dan perlakuan sama sama memiliki hasil tidak terdapat hubungan asupan bahan makanan sumber vitamin D dan vitamin C pada responden yang terindikasi diabetes mellitus tipe II . Kesimpulan Tidak ada hubungan antara asupan bahan makanan sumber vitamin D dan vitamin C terhadap penurunan kadar glukosa darah pada responden yang terindikasi Diabetes Mellitus tipe IIKata kunci : Diabetes Mellitus Glukosa, Vitamin C, Vitamin D
PENGARUH TERAPI BERJEMUR TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA RESPONDEN TERINDIKASI DIABETES MELITUS Andini, Ary; Kardina, Rizki Nurmalya; Anita
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 9 No 2 (2020): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v9i2.489

Abstract

Background: Vitamin D deficiency could increase the risk of of cancer, autoimmune reaction, cardiovascular disorders, and diabetes mellitus. Objective: The aims of study is to determining effectivity of sunbathing therapy in the morning on blood glucose levels of respondents whose indicated diabetes mellitus type 2. Methods: The study was an quasy experimental study that used 20 respondents whose indicated diabetes mellitus type 2. Afterwards, respondents divided into two group such as control group with no therapy intervention and treatment group with intervention of sunbathing therapy in the morning. Blood glucose levels of each respondent was tested using point of care testing (POCT) on pre and post therapy. Member of treatment group did sunbathing therapy in the morning for 10 minutes in a week. Results: Based on this research showed that blood glucose levels on treatment group lower than control group. Treatment group obtained blood glucose levels from 316,1 ± 99,3 mg/dl decrease into 210,9 ± 81,9 mg/dl significantly (p <0,05) after therapy carried out. But, on control group obtained blood glucose levels from 299,1 ± 75,2 increase into 373,1 ± 68,1 mg/dl significantly (p <0,05). Conclusion: Sunbathing therapy in the morning for 10 minutes had effect to decrease blood glucose levels