Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Asertif Training Berpengaruh terhadap Perilaku Agresif Narapidana Remaja Wahyuni, Sri Eka; Daulay, Wardiyah; Nasution, Mahnum Lailan; Purba, Jenny Marlindawani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.391-398

Abstract

Remaja merupakan masa krisis pada kehidupan manusia. Tindakan kriminal dan agresif remaja seperti kenakalan, perkelahian, pencurian, tindakan asusila, penyalahgunaan zat merupakan faktor penyebab remaja mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Remaja yang berstatus narapidana juga merupakan generasi bangsa yang perlu dibantu dalam berperilaku adaptif agar terhindar dari kasus kasus hukum yang merugikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi prilaku agresif pada remaja narapidana adalah dengan pemberian intervensi asertif training. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh asertif training terhadap prilaku agresif narapidana remaja di Lapas Anak Kelas I Medan. Desain penelitian yang dilakukan quasi experiment. Populasi berjumlah 140 orang narapidana remaja dan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil dengan menggunakan tehnik random sampling. Sampel dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara memberikan asertif training dalam 8 sesi pada kelompok intervensi, sementara kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun. Data penelitian dianalisis menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian intervensi asertif training terhadap perilaku agresif pada remaja narapidana (p-value=0,00, α. 0,05). Diharapkan intervensi asertif training tetap diberikan sebagai salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah prilaku agresif pada narapidana remaja di Lapas.
stroke Terapi Tradisional Pada Pasien Pasca Stroke di Kota Gunungsitoli, Nias: Studi Fenomena: Terapi Tradisional Pada Pasien Pasca Stroke di Kota Gunungsitoli, Nias: Studi Fenomena lafau, ADIRMAN; purba, Jenny Marlindawani; nurmani
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 5 No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.226 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v5i2.1200

Abstract

Penyakit stroke masih menjadi salah satu penyebab angka kematian tertinggi baik di dunia maupun di Indonesia. Stroke berdampak kepada penurunan kesehatan fisik, psikososial dan juga penurunan fungsi kognitif.Pasien pasca stroke membutuhkan pengobatan farmakologi dan nonfarmakologi untuk meningkatkan kualitas hidup. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pasien pasca stroke adalah menggunakan pengobatan alternative untuk mempecepat proses penyembuhan. Pengobatan tradisional yang digunakan oleh pasien pasca stoke di Kabupaten Nias merupakan warisan budaya Suku Nias. Tujuan penelitian adalah untuk mengeksplorasi terapi tradisional pada pasien pasca stroke.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Sebanyak 10 partisipan diseleksi dengan menggunakan teknik purposive sampling.Pengumpulandata dilakukan dengan wawancara mendalam (In-depth Interviews). Hasil wawancara direkam dan ditranskripkan. Data dianalisa dengan menggunakan Colaizzi yang terdri dari 7 tahapan.Hasil analisa data menghasilkan 3 tema yatu: 1) Jenis terapi tradisional yang digunakan ,2) manfaat yang dirasakan menggunakan terapi tradisional , dan 3) dukungan keluarga menggunakan terapi tradisional. Pasien pasca stroke mendapatkan manfaat dari pengobatan tradisional selain pengobatan medis.
Positive Self-Talk on Pain Intensity and Pain Interference in Low Back Pain Patients Sirait, Rumbun; Purba, Jenny Marlindawani; Harahap, Ikhsanuddin A
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 3: September 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.678 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i3.1088

Abstract

Low back pain (LBP) is a musculoskeletal disorder that can cause pain and limit activity in patients. Pain experienced by LBP patients has an impact on pain interference. This seems to be directly proportional, where the result of the pain felt gives discomfort to the patients and affects aspects of life. One of the non-pharmacological to reduce pain is positive self-talk. The study aimed to determine the effect of positive self-talk on pain intensity and pain interference in LBP patients. The study was quasi-experimental with an equivalent control group approach. Forty respondents were selected by consecutive sampling. Data were analyzed using a paired t-test. The results show that there was a significant difference between pain intensity (p-value 0.000) and pain interference (p-value 0.000) before and after positive self-talk intervention. Meanwhile, there was a significant difference between pain intensity (p-value 0.00) however there was no significant difference between pain interference (p-value 0.06) before and after the standard hospital procedural intervention. Furthermore, based on the results of the independent t-test, shows that there was a significant difference between pain intensity (p-value 0.0001) and pain interference (p-value 0.004) after being given positive self-talk intervention. It is recommended that positive self-talk can be given as a non-pharmacological approach t reduce pain intensity and interference in LBP patients. Abstrak: Low back pain (LBP) merupakan gangguan muskuloskletal yang dapat menimbulkan nyeri dan membatasi aktivitas pada pasien. Nyeri yang dialami oleh pasien LBP berdampak pada gangguan nyeri. Hal ini tampaknya secara langsung proporsional, dimana akibat dari nyeri yang dirasakan memberikan ketidaknyamanan pada pasien dan mempengaruhi aspek kehidupan. Salah satu cara nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri adalah self-talk positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positive self-talk terhadap intensitas nyeri dan gangguan nyeri pada pasien LBP. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan pendekatan kelompok kontrol yang setara. Empat puluh responden dipilih secara Consecutive Sampling. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri (p value 0,000) dan gangguan nyeri (p value 0,000) sebelum dan sesudah intervensi self-talk positif. Sementara itu, ada perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri (p value 0,00) namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara gangguan nyeri (p value 0,06) sebelum dan sesudah intervensi prosedur standar rumah sakit. Selanjutnya berdasarkan hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara intensitas nyeri (p value 0,0001) dan gangguan nyeri (p value 0,004) setelah diberikan intervensi self-talk positif. Direkomendasikan bahwa positive self talk dapat diberikan sebagai pendekatan non farmakologi untuk mengurangi intensitas nyeri dan gangguan paten LBP.