Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENERAPAN HYGIENE SANITASI MAKANAN (HSM) PADA PANTI ASUHAN DI KABUPATEN KUBU RAYA Sari, Riana Puspita; Sunarsieh, Sunarsieh; Nasip, Moh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:      Penerapan Hygiene Sanitasi Makanan (HSM) Pada Panti Asuhan di Kabupaten              Kubu   Raya. Jenis penelitian yang digunakan ialah deskriptif analitik yang bersifat observasi yaitu pengamatan langsung terhadap pelaksanaan hygiene sanitasi makanan pada panti asuhan yang mengacu pada Permenkes No. 1098 Tahun 2003tentang persyaratan  hygiene sanitasi rumah makan dan restoran. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan observasi mengenai prinsip penyiapan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengolahan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, pengangkutan rnakanan, dan penyajian makanan di panti asuhan  Kabupaten Kubu Raya. Penelitian  dilaksanakan pada bulan Juli 2014 hingga Januari 2015. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa rata-rata penerapan hygiene sanitasi makanan di panti asuhan Kabupaten Kubu Raya dikategorikan tidak baik dengan persentase sebesar 88,9% untuk kategori tidak baik dan 11,1 % untuk kategori baik. Abstract:     The  Implemetation     of Food  Hygiene   Sanitation    (IISM)   of the  orphanage in  Kubu   Raya   District.    The  ripe   of  this  research   is  descriptive   analytic   that  contain direct   observation   of  food  hygiene   sanitation   implementation    at  the  orphanage   which refers   to   Permenkes    No.   1098,   2003   about   hygiene   sanitation    of   food   corner   and restaurants   requirements.   TIle study  was  conducted   by  interview   and  observation   about principles   of  food  preparation,   storage  of  food  ingredients,   food  processing,   storage  of food  ingredients,   food  delivery,   and  presentation   of the  food  at the  orphanage   in Kubu Raya  District.   The  study  was  held  in July  2014  until  January  2015.  The  results  showed that  the  average  application   of hygiene  sanitary  of food  at the  orphanage   in Kubu  Raya, the  predicate   is not  good  categoried   with  a percentage   of  88.9%  and  11,1%  for a good category.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA PENGUPAS KELAPA DI DESA JERUJU BESAR Rafiyanti, Nuri Septi; Amaliyah, Nurul; Sunarsieh, Sunarsieh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pengupas Kelapa di Desa Jeruju Besar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas (usia pekerja, tekanan panas, masa kerja, lama kerja, status kesehatan, kebiasaan merokok, status gizi pekerja) dengan variabel terikat (kelelahan). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 pekerja dan yang memenuhi syarat sebagai sampel berjumlah 33 pekerja pengupas kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kelelahan pada pekerja pengupas kelapa di Desa Jeruju Besar adalah usia (pValue = 0,025), tekanan panas (pValue = 0,026) dan kebiasaan merokok (pValue = 0,001). Sementara variabel yang tidak berhubungan dengan kelelahan pada pekerja pengupas kelapa di Desa Jeruju Besar adalah masa kerja (pValue = 0,510), lama kerja (pValue = 0,491), status kesehatan (pValue = 0,456) dan status gizi (pValue = 0,764).      Abstract: The Factors Related to Fatigue in Coconut Paring Workers in Jeruju Besar Village. This research is an analytic observational research with cross sectional approach to see the relation between independent variable (age of workers, heat stress, years of working, workhours, health status, smoke habit, nutrition status of the workers) with dependent variable (fatigue). The number of the population in this research is 40 workers and the workers who are qualified as sample are 33 coconut paring workers. The result of the research showed that the related factors to fatigue in coconut paring workers in Jeruju Besar Village are the age of workers (pValue = 0,025), heat stress (pValue = 0,026) and smoke habit (pValue = 0,001). Whereas the unrelated factors to fatigue in coconut paring workers in Jeruju Besar Village are years of working (pValue = 0,510), workhours (pValue = 0,491), health status (pValue = 0,456) and nutrition status of the workers (pValue = 0,764).
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU JURU PARKIR DI JALAN TANJUNG PURA PONTIANAK Tirtana, Ardiles; Sunarsieh, Sunarsieh; Paulina, Paulina
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Analisis Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Gangguan Fungsi Paru Juru Parkir di Jalan Tanjung Pura Pontianak. Penelitian menggunakan penelitian analitik observasif dengan pendekatan Cross sectional. Penelitian ini merupakan penelitian hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dan dibuat dalam bentuk tabel distribusi dari variabel penelitian dengan menggunakan Chi-Square. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi dan mewawancarai juru parkir dengan kuisoner. Hasil penelitian kadar debu terhirup p=0,031 dapat disimpulkan ada hubungan, masa kerja p=0,431sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan, kebiasaan merokok p=0,045 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan, lama kerja p=0,015, penggunaan APD p=1,000 menadapakan tidak ada hubungan yang signifikan. Kesimpulan yang didapat ialah bahwa, kadar debu terhirup, kebiasaan merokok, dan lama kerja memiliki hubungan dengan gangguan fungsi paru, sedangakan masa kerja dan penggunaan APD tidak memiliki hubungan dengan gangguan fungsi paru.Abstract: The Analyze of Risk Factors Related with Impaired Lung Function on Street Parking Attendants Tanjung Pura Pontianak. The research using analytical research with cross sectional observasif. This research is the relationship between independent variables and the dependent variable is made in the distribution table of the variables using the Chi-Square. The research was done by observing and parking attendants interviewed by questionnaire. The results of the study of respirable dust levels p = 0.031 can be concluded there is a correlation, working period p = 0,431 can be concluded that there is no significant relationship, smoking p = 0.045 can be concluded that there is a significant relationship, job long p = 0.015, p PPE use = 1.000 can be concluded there was no significant relationship. The conclusion is, respirable dust levels, smoking habits, and working period that the relationship with impaired lung function, while the tenure and use of PPE does not have a relationship with gangguan lung function.
Pelaksanaan Program K3 RS Di Kota Pontianak Sunarsieh, Sunarsieh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pelaksanaan Program K3 RS Di Kota Pontianak. Tujuan penelitian mengkaji pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit di Kota Pontianak. Penelitian bersifat desktiptif, objek penelitian adalah pelaksanaan Program Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3) Rumah Sakit. Subjek  penelitian adalah pelaksana K3 rumah sakit dan kepala/ wakil penanggung jawab  di  10 unit/ bagian yang ada di RS. Data  diperoleh dengan cara wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan ceklist. Hasil Pelaksanaan 12 Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di rumah sakit di Kota adalah: Sebanyak 83,3% RS tidak melaksanakan kegiatan: Pemantauan dan Evaluasi Kesehatan Lingkungan Tempat Kerja; Pelayanan Kesehatan Kerja dan Review Program Tahunan K3. Pengembangan Pedoman, Petunjuk Teknis dan SOP K3 RS; Pengembangan  Kebijakan K3 RS; ketersediaan  struktur organisasi dan perencanaan kegiatan K3 tidak dilaksanaan oleh 66,7% RS. Sebanyak 50% RS tidak melaksanakan: Pembudayaan Perilaku; Pengembangan SDM K3 RS; Pelayanan Keselamatan Kerja; Pengembangan Manajemen Tanggap Darurat; dan Pengumpulan, Pengolahan, Dokumentasi Data dan Laporan Kegiatan K3. Kegiatan Pengembangan program pemeliharaan, pengelolaan limbah padat dan cair; Pengelolaan jasa, bahan beracun berbahaya dan barang berbahaya tidak dilaksanakan oleh 16,7% RS.Abstract: The implementation of the Occupational Health and Safety (OHS) in Hospital Pontianak. The aim of research assessing the implementation of Health and Safety (OHS) at a hospital in the city of Pontianak.The research is descriptive, the object of research is the implementation of the Health and Safety (OHS) in Hospital. Subjects were implementing OHS in hospital and head / deputy in charge at 10 units / sections in the RS. Data were obtained by interview and observation using a questionnaire and checklist. Implementation of the results of 12 Health and Safety (OHS) in hospitals in the city are: A total of 83.3% of the hospital does not carry out the following activities: Monitoring and Evaluation of Occupational Environmental Health; Occupational Health Services and the Annual Program Review OHS. Development Guidelines, the Technical Guidelines and SOP OHS in hospital; OHS Policy Development in hospital; availability of organizational structure and planning activities are not OHS in hospital is implemented by 66.7%. As many as 50% do not carry out hospital: civilizing Behavior; OHS in hospital human resource development; Safety services; Emergency Response Management Development; and Collection, Processing, and Data Documentation Activity Report OHS. Maintenance program development activities, management of solid and liquid wastes; Management services, hazardous and toxic materials are not hazardous goods carried by 16.7% hospital.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Keluarga Pasien dalam Membuang Sampah Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Yarsi Tahun 2014 Susanto, Susanto; Sunarsieh, Sunarsieh; Khayan, Khayan
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Keluarga Pasien dalam Membuang Sampah di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Yarsi Tahun 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku keluarga pasien dalam membuang sampah di ruang rawat inap Rumah Sakit Yarsi. Jumlah sampel yang digunakan adalah 57 sampel. Penelitian bersifat observasional dengan tipe penelitian cross sectional dengan melakukan pengujian terhadap hipotesis untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (pengetahuan, sikap, sarana tempat sampah, perawat/petugas kesehatan, petugas cleaning service) dan variabel terikat (perilaku membuang sampah). Hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap, serta cleaning service dengan perilaku membuang sampah (p value = 0,000), petugas kesehatan dengan perilaku membuang sampah (p value = 0,001), sedangkan sarana tempat sampah tidak ada hubungan dengan perilaku membuang sampah (p value = 0,588). Dari 57 responden yang diteliti terdapat 37 responden yang berperilaku kurang dari cukup dalam membuang sampah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga pasien masih kurang memahami dalam hal membuang sampah di ruang rawat inap Rumah Sakit Yarsi Kota Pontianak.Abstract: Factors Related With Family Behavior Patients in Disposal of Waste in The Inpatient Unit Yarsi Hospital 2014. The purpose of this study was to determine the factors associated with the behavior of the patient's family in disposal of waste in the inpatient unit Yarsi Hospital. The samples used were 57 samples. An observational study with cross sectional study type with a test of hypothesis to determine the relationship between the two variables are independent variables (knowledge, attitude, means trash, nurses / health workers, cleaning service) and the dependent variable (the behavior of waste disposal). The results reveal that there is a relationship of knowledge, attitudes, and behaviors cleaning service to dispose waste(p value = 0.000), health workers with littering behavior (p value = 0.001), whereas no means trash littering behavior relationship (p value = 0.588). From 57 respondents who studied there were 37 respondents who behave less than enough to take out the trash. Suggeststhat the majority of patients still do not understand the family in terms of throwing garbage in the inpatient unit Yarsi Hospital Pontianak.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA Pada Pekerja Penyapu Jalan Di Kota Pontianak Safitri, Nurul; Purnomo, Aryanto; Sunarsieh, Sunarsieh
Jurnal Sanitarian Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Jurnal Sanitarian Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ispa pada Pekerja Penyapu Jalan Di Kota Pontianak. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada petugas penyapu jalan di Kota Pontianak. Metodologi penelitian ini menggunakan desain Observasional dengan cara pendekatan Cross sectional. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data dilakukan secara Univariat dan Bivariat dengan uji chi-square dengan asymtop signifikansi kurang atau sama dengan 5% atau 0,05 (p ≤ 0,05). Hasil penelitian ini diperoleh variabel yang berhubungan dengan kejadian penyakit ISPA adalah Penggunaan Alat Pelindung Diri (p value 0,023). Sedangkan Umur (p value 0,535), Kebiasaan Merokok (p value 0,888), dan Masa Kerja (p value 0,149) tidak memiliki hubungan dengan Kejadian ISPA. Pengawasan kesehatan lingkungan dan pekerja, dan pemeriksaan kesehatan pekerja secara berkala, serta penyuluhan dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran semua pihak akan dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas bekerja sebagai penyapu jalan.Abstract. The Factors Related with Acute Respiratory Infection (ARI) Incedence Among Street Sweeper at Pontianak City. This research was aimed to analyze the factors related to the ARI incidence among street sweeper in Pontianak. This research was observational research design with cross sectional approach. The sampling technique were used simple random sampling. Univariat and bivariate data analyzed by using chi square with asymtop significance less than or equal to 5% or 0.05 (p ≤ 0,05). Result of the research showed that Personal Protective Equipment (p=0,023) associated significant with ARI.  Age (p = 0.535), smoking habit (p = 0.888) associated significantly with ARI. While age (p = 0,535), smoking habit (p = 0,888), and work period (p=0,149) has no relationship with ARI incidence. Environmental and workers' health surveillance, and routine medical check up for worker, also counseling can be applied to increase all stakeholder knowledge and awareness with the impact of street sweeper activities.
The Causes Analysis of Pulmonary Function Disorders at Semen X Company Sunarsieh, Sunarsieh; Permatasari, Eno; Hermilestari, Ani
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v18i1.29877

Abstract

Abstract. The cement industry is the largest manufacturing industry, vital for sustainable development, and very risky for workers to be exposed to dust in various processes, including production. Continuous exposure to dust can cause pulmonary function disorders. This study aimed to analyze the relationship between dust exposure, age, length of work, working period, use of PPE (masks), smoking habits, and pulmonary function disorders in labor. This research used an observational method with a cross-sectional approach. The research sample was a total population of 38 male workers at Semen X company, engaged in the cement bagging industry as business activities. Data collection was by interviewing respondents, measuring the level of inhaled dust with a personal dust sampler, and checking the lung capacity with a spirometer. Data analysis was performed bivariate with the chi-square test. The results showed that there was a relationship between the use of PPE (mask) (p = 0.006) with pulmonary function disorders.