Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Application of Dare Program for Increased Capabilities of Teenagersin Preventing Drug Abuse Through in Medan Wahyuni, Sri Eka; Daulay, Wardiyah; Nst, Mahnum Lailan
Journal of Saintech Transfer Vol 1 No 2 (2018): Journal of Saintech Transfer
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.56 KB) | DOI: 10.32734/jst.v1i2.481

Abstract

Teenagers are a group of humans who are vulnerable to the drug. It is all because of teenagers age have the process of seeking self of identity and focusing on the group's friends. This activity has done in Sari Rejo, Medan Polonia. Medan Polonia is the second area of higher drugs consumption in Medan. DARE Program (Drug Abuse Resistance Education) is one program that has proven effective as an intervention to prevent drug abuse for teenagers. This program is carried out by forming peer educators and then training cognitive, affective and psychomotor peer educator skills to prevent drug abuse. Teenagers can expressly reject the invitation of group friends or their peers to try to consume drugs.The results showed the affective and psychomotor capabilities of teenagers are different pre and post DARE Program (p=0,000, p-value 0,000). It is recommended that the overall DARE Program is carried out in order to improve the abilities of teenagers to prevent drug abuse.
Asertif Training Berpengaruh terhadap Perilaku Agresif Narapidana Remaja Wahyuni, Sri Eka; Daulay, Wardiyah; Nasution, Mahnum Lailan; Purba, Jenny Marlindawani
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.391-398

Abstract

Remaja merupakan masa krisis pada kehidupan manusia. Tindakan kriminal dan agresif remaja seperti kenakalan, perkelahian, pencurian, tindakan asusila, penyalahgunaan zat merupakan faktor penyebab remaja mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Remaja yang berstatus narapidana juga merupakan generasi bangsa yang perlu dibantu dalam berperilaku adaptif agar terhindar dari kasus kasus hukum yang merugikan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi prilaku agresif pada remaja narapidana adalah dengan pemberian intervensi asertif training. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi pengaruh asertif training terhadap prilaku agresif narapidana remaja di Lapas Anak Kelas I Medan. Desain penelitian yang dilakukan quasi experiment. Populasi berjumlah 140 orang narapidana remaja dan sampel penelitian sebanyak 50 orang yang diambil dengan menggunakan tehnik random sampling. Sampel dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Prosedur penelitian dilakukan dengan cara memberikan asertif training dalam 8 sesi pada kelompok intervensi, sementara kelompok kontrol tidak diberikan intervensi apapun. Data penelitian dianalisis menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian intervensi asertif training terhadap perilaku agresif pada remaja narapidana (p-value=0,00, α. 0,05). Diharapkan intervensi asertif training tetap diberikan sebagai salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah prilaku agresif pada narapidana remaja di Lapas.
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK DAN REMAJA PASCA ERUPSI SINABUNG DI KABUPATEN KARO Wardiyah Daulay; Mahnum Lailan Nasution; Sri Eka Wahyuni
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4 No 2 (2021): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v4i2.1369

Abstract

The eruption of Mount Sinabung is a natural disaster that occurred in Batukarang Village, Payung District, Karo Regency. In addition to physical conditions, this disaster affected the psychosocial condition of the community, especially children and adolescents. As a result of disasters, children and adolescents experience anxiety, stress, fear, PTSD, depression, etc. These symptoms can affect the development of adolescents themselves. This study aims to determine the psychosocial development of children and adolescents after the Sinabung eruption. Descriptive research design with a sample of 94 school-age children and 94 adolescents. The sampling technique is purposive sampling. The results showed that the psychosocial development of school-age children was in good category as many as 6 children (6.4%), and sufficient psychosocial development was 88 children (93.6%). While the psychosocial development of adolescents 81.9% experienced sufficient psychosocial development, 18.1% adolescents experienced good psychosocial development. The results of this study can assist mental nurses in providing psychological and social support after a disaster with a mental nursing approach so that the psychosocial development of disaster victims, especially adolescents, goes well and can improve the mental health of disaster victims.
HUBUNGAN MOTIVASI KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI KELURAHAN MEDAN SUNGGAL Wardiyah Daulay; Agatha Novelia Simamora
JURNAL PSYCHOMUTIARA Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Psychomutiara
Publisher : Psikologi Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Motivasi keluarga sangat berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Pengobatan ODGJ memerlukan waktu yang lama dan keteraturan dalam meminum obat agar mengurangi kekambuhan kembali pada penderitanya. Oleh karena itu, diperlukan motivasi dari keluarga untuk selalu mengingatkan ODGJ agar meminum obat dan memberikan perhatian dan semangat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi keluarga orang dengan gangguan jiwa dengan kepatuhan minum obat di Kelurahan Medan Sunggal. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei-Juli 2020. Jenis Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Sampelnya adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa yang berobat di puskesmas sunggal yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan didapat sampel sebanyak 18 orang.Teknik Analisa data univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dilakukan dengan uji Spearman’s rho. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 16 orang (88,8 %) keluarga orang dengan gangguan jiwa memiliki motivasi baik dan kepatuhanminum obat dalam kategori patuh sebanyak sebanyak 17 orang (94,4 %). Terdapat hubungan yang signifikan antara moivasi keluarga orang dengan gangguan jiwa dengan kepatuhan minum obat (p=0,012) dengan kekuatan hubungan kuat dan arah hubungan yang positif (r=0686). Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan antara motivasi orang dengan gangguan jiwa terhadap kepatuhan minum obat. Saran untuk keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan jiwa agar turut ikut berperan dalam meningkatkan kepatuhan minum obat orang dengan gangguan jiwa.
PERSEPSI GURU TENTANG PROGRAM KESEHATAN JIWA BERBASIS SEKOLAH (PKJ-BS) Wardiyah Daulay; Sri Eka Wahyuni; Mahnum Lailan Nasution
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 3 No 2 (2020): JURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mental health services for school-age children are very helpful in preventing more serious problems. Mental health problems that are mild in nature can be handled by the teacher at school or in collaboration between the teacher and the child's parents. To create a conducive climate, it is necessary to develop a mental health program in schools to be able to facilitate school-age children to achieve their developmental tasks. This study used an action research design. The implementation procedure consists of four stages, namely reconnection, planning, acting and reflecting. Research respondents were all 12 teachers in SD Negeri 060891. At the reconnaissance stage of qualitative analysis, the data were recorded and documented in the form of a transcript which then determined the appropriate theme. The stages of Reconnaissance were carried out by means of FGD (Focus Group Discussion) on research on the Development of School-Based Mental Health Programs (PKJ-BS) at SD Negeri 060891 Medan resulting in 6 themes, namely: 1) teachers' knowledge of mental health for school age children, 2) mental health problems in school-age children, 3) teacher's handling of mental health problems for school-age children, 4) mental health education for school-age children, 5) parental involvement and 6) efforts made by schools to improve mental health for school-age children. It is recommended that the health and education offices work together in developing the mental health of school-age children in order to improve student achievement
FAMILY’S EXPERIENCES IN TAKING CARE PATIENTS WITH HALLUCINATION Sri Eka Wahyuni; Mahnum Lailan Nst; Wardiyah Daulay
Idea Nursing Journal Vol 8, No 3 (2017): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.317 KB) | DOI: 10.52199/inj.v8i3.9492

Abstract

ABSTRACTHallucination is one of positive symtoms that occurred in patient with schizophrenia. It is also the wrong perception experienced by the patients without any stimulus from their surroundings. The perception experiences are real for the patients while others do not experience the same perception with them. This study aims to describe family’s experiences of taking care patients with hallucination. This research took 15 participants. Trust process and approaches were conducted before carrying out an in depth interview. This research was conducted at Mental Health Hospital of Prof. Ildrem Medan. The data were analyzed by using Collaizi’s technique. The results found thats themes: the burden had by the family when taking care of the patients, the impacts of hallucination, the actions taken by the family and the obstacles faced by family while taking care of the patients with hallucination. This research provides the descriptions to all health care providers in taking care person with schizofrenia. Keywords: Hallucinations, experience, family.
DAMPAK ERUPSI GUNUNG SINABUNG PADA LANSIA DI KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA Sri Eka Wahyuni; Wardiyah Daulay; M. Surya Husada
Idea Nursing Journal Vol 6, No 1 (2015): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v6i1.6643

Abstract

ABSTRAKErupsi Gunung Sinabung merupakan bencana alam yang terjadi di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Bencana tersebut berdampak terhadap fisik maupun psikologis masyarakat terutama lansia. Lansia tidak hanya menghadapi stressor dari perubahan fisik, psikologis, social dan spiritua
HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN PATIENT SAFETY CULTURE DI RUMAH SAKIT UMUM DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH Anwar, Anwar; Kontoko R Rochadi; Wardiyah Daulay; Yuswardi, Yuswardi
Idea Nursing Journal Vol 7, No 1 (2016): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.956 KB) | DOI: 10.52199/inj.v7i1.6465

Abstract

ABSTRAKLangkah awal yang harus dilakukan oleh rumah sakit untuk memperbaiki mutu pelayanan terkait keselamatan pasien adalah dengan menerapkan patient safety culture. Manajemen fungsi kepala ruang merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam keberhasilan program patient safety culture. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi manajemen kepala ruang dengan penerapan patient safety culture oleh perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Penelitian berbentuk kuantitatif dengan desain cross- sectional. Penelitian dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh terhadap 75 orang perawat pelaksana (simple random sampling). Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner checklist dengan menyebarkan angket, analisis hubungan fungsi manajemen kepala ruang dengan penerapan patient safety culture menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara fungsi manajemen kepala ruang pada perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, dan pengendalian dengan penerapan patient safety culture. Tidak ada hubungan yang signifikan antara fungsi pengarahan kepala ruang dengan penerapan patient safety culture. Kepala ruang perlu untuk selalu meningkatkan fungsi pengarahan dan pengendalian dalam upaya membudayakan patient safety sehingga akan terciptanya kualitas keselamatan pasien.Kata Kunci : manajemen fungsi kepala ruang, patient safety culture, perawat  ABSTRACTThe first thing that has to be done by hospitals in order to improve the service quality related to patient safety is to implement patient safety culture. Managerial function of head nurse is one of the essensial factors that play a role in the success of patient safety culture program.The objective of the research was to find out the correlation of head nurse management function with the implementation of patient safety culture by associate nurses at dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Banda Aceh. The research used quantitative method with cross sectional design. It was conducted at dr. Zainoel Abidin Regional General Hospital Banda Aceh on 75 associate nurses (simple random sampling). Method of data collection using a questionnaire checklist with distribution questionnaires, analysis of the correlation between the head nurse management function with the implementation of patient safety culture with chi square test. The result of research shown there was significant correlation between head nurse management functions on planning, organizing, staffing, and controlling the application of patient safety culture. There was not any significant correlation between the direction of head nurse with the implementation of patient safety culture. It was recommended that the head nurse improve the function of directing and controlling all the time in order to entrench patient safety for a quality patient safety.Keywords : managerial function of head nurses, patient safety culture, nurses
Kualitas Hidup Orang dengan Gangguan Jiwa: Systematic Review Wardiyah Daulay; Sri Eka Wahyuni; Mahnum Lailan Nasution
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.1.2021.187-196

Abstract

Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius. Orang dengan gangguan jiwa mengalami berbagai masalah dengan gejala yang berbeda-beda, sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan systematic review yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih tentang kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa. Metode systematic review dilakukan dengan mencari literatur-literatur yang terkait dengan tema yang diambil, yaitu “kualitas hidup” dan “Orang Dengan Gangguan Jiwa”. Pencarian literatur diambil berdasarkan jurnal yang sudah terindeks, yaitu scopus, copernicus, garuda, sinta 1 sampai sinta 6, WOS, dll, dari tahun 2010-2020, dan artikel yang diambil adalah artikel yang telah ditelaah sejawat (peer review) sehingga didapatkan sebanyak 13 jurnal. Hasil artikel yang didapat berasal dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa meliputi kualitas hidup secara umum, kepuasan kesehatan fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan.  Tinjauan ini membantu menginformasikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup orang dengan gangguan jiwa, seperti faktor dukungan keluarga, dukungan sosial, psikologis individu berupa koping, dan pengobatan yang dilakukan.
Edukasi Dampak Negatif Napza pada Remaja dan Sosialisasi Kesehatan Jiwa Masyarakat pada Kader di Desa Tambunan Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat Wardiyah Daulay; Sri Eka Wahyuni; Mahnum Lailan; Jenny M Purba
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Edisi Januari 2021
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.898 KB) | DOI: 10.51771/jukeshum.v1i1.13

Abstract

Masalah penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) atau istilah yang dikenal masyarakat sebagai Narkoba (narkotika dan bahan/obat berbahaya) merupakan masalah yang sangat kompleks yang memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif multidisipliner, multi sektor dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Tingkat pemakaian Napza di masyarakat Kabupaten Langkat yang meningkat, mengharuskan pemerintahan dan dinas kesehatan melakukan antisipasi untuk menekan jumlah pengguna dan penyalahgunaan Napza dimana dampak dari penyalahgunaan tersebut dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan. Dari masalah ini dirancang suatu pemecahan masalah yakni melakukan penyuluhan kepada sekolah-sekolah yang beresiko dan penyegaran kader kesehatan terkait kesehatan jiwa di masyarakat.