Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA PADA PERATURAN GUBERNUR NOMOR 110 TAHUN 2018 Pricahyadi, Moris; Ramadani, Thoriq
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol 16, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v16i1.222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya mengkomunikasikan kebijakan Peraturan Gubernur No. 110 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Layanan Administrasi Kependudukan. Strategi komunikasi tersebut bisa dilihat dari penentuan komunikator, penetepan target, Menyusun pesan-pesan, pemilihan media dan saluran komunikasi, pretesting communication material, produksi media, penyebarluasan pesan, dan pengaruh (effect) yang diharapakan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif memiliki tujuan untuk menggali fakta mengenai strategi komunikasi yang dilakukan Disdukcapil Pemprov DKI Jakarta terhadap Pergub. No 110 Tahun 2018. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi komunikasi Peraturan Gubernur No. 110 Tahun 2018 yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah dilakukan, namun belum dijalankan dengan perencanaan yang sistematis. Bahkan, ada kekhawatiran jika masyarakat mengetahui isi Peraturan Gubernur tersebut, masyarakat akan menuntut pelayanan yang semakin prima, sedangkan masih adanya beberapa kendala di lapangan.
KOMUNIKASI PEMERINTAHAN MELALUI TANDA PAGAR #ENERGIBERKEADILAN PADA MEDIA SOSIAL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Ramadani, Thoriq
Jurnal Administrasi Negara Vol 25 No 3 (2019): Jurnal Administrasi Negara
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33509/jan.v25i3.1046

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi pemerintahan melalui tanda pagar (tagar) #EnergiBerkeadilan pada media sosial Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada media sosial Kementerian ESDM. Teknik pengumpulan data primer dan data sekunder, data primer dari wawancara terhadap key informants dan data sekunder berupa tinjauan literatur seperti jurnal, buku dan peraturan terkait. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tagar #EnergiBerkeadilan merupakan rangkuman dari Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 dan Nawa Cita Presiden Joko Widodo, yang merupakan tagline dari Kementerian ESDM dan diteruskan menjadi tagar di media sosial Kementerian ESDM. Tagar #EnergiBerkeadilan (1) dianggap belum merubah bagaimana kita berbicara secara verbal atau non verbal pada media sosial, (2) menjadi campaign terkait program dan capaian kinerja sektor ESDM pada media sosial Kementerian ESDM, (3) bisa digunakan atau dijadikan sumber pencarian konten, (4) memerlukan kegiatan yang terencana dan dilakukan secara luas, untuk menjadi sarana baru gerakan sosial tagar #EnergiBerkeadilan yang membuat masyarakat tertarik berpartisipasi pada kegiatan tersebut, dan (5) Kementerian ESDM secara rutin melaksanakan kegiatan Temu Netizen, untuk merubah bagaimana membangun komunitas virtual.
IMPLEMENTASI DAN STRATEGI KOMUNIKASI PERATURAN PRESIDEN NOMOR 26 TAHUN 2008 (STUDI KASUS: SIDANG ANGGOTA DEWAN ENERGI NASIONAL 2009-2019) Ramadani, Thoriq
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi Vol 16, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Administrasi
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31113/jia.v16i2.533

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui implementasi dan strategi komunikasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dewan Energi Nasional (DEN) dan tata Cara Penyaringan Calon Anggota DEN dengan studi kasus pada Sidang Anggota DEN periode 2009- 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah paradigma kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, penyelenggaraan Sidang Anggota DEN sangat dipengaruhi oleh keputusan Ketua Harian DEN dan penganggaran penyelenggaraan Sidang Anggota DEN dianggap masih belum cukup, khususnya di luar kota. Sikap penyelenggaraan Sidang Anggota DEN sudah bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Sedangkan, struktur birokrasi kedudukan Sekretariat Jenderal (Setjen) DEN perlu diperkuat, sehingga masukkan kepada Pimpinan DEN untuk penyelenggaraan Sidang Anggota DEN dapat lebih didengar. Adapun komunikator, baik itu unsur Pimpinan dan Anggota DEN, maupun Sekretaris Jenderal (Sekjen) DEN penting untuk penyelenggaraan Sidang Anggota DEN. Untuk target sama dengan komunikator namun perlu ditambahkan dengan pegawai di lingkungan Setjen DEN, karena mereka semua berhubungan dengan Sidang Anggota DEN. Penyebarluasan pesan mengenai Sidang Anggota DEN melalui jalur formal dan informal, sebagai koordinasi dan pengingat agenda apa yang akan dibahas. Pengaruh atau effect yang diharapkan adalah tercapainya target Sidang Anggota DEN sebanyak dua bulan sekali atau sebanyak enam kali dalam setahun, atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
STRATEGI KOMUNIKASI SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL PADA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2017 Ramadani, Thoriq; Patryayuda, Dendi Ahmad; Helmi, Ahmad
Jurnal Analisis Sosial Politik Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Analisis Sosial Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jasp.v5i2.80

Abstract

Artikel ini berupaya memberikan gambaran bagaimana strategi komunikasi yang berjalan di Sekratariat Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) pada Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. Artikel menggunakan paradigma kualitatif dengan melakukan teknik pengumpulan data dari wawancara terhadap key informants, penelaahan dokumen, dan analisa dengan strategi komunikasi. Hasil yang didapat menunjukkan strategi komunikasi Sekretariat Jenderal DEN pada Rencana Umum Energi Nasional sudah dilakukan, walaupun belum dijalankan dengan perencanaan yang sistematis. Penggunaan strategi komunikasi yang efektif diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan kehumasan Pemerintah. Penentuan komunikator kebijakan adalah Pimpinan DEN, Anggota DEN, Pejabat Tinggi Madya, dan Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Setjen DEN. Target yang akan disasar adalah Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah dan masyarakat yang merujuk, berpedoman pada Rencana Umum Energi Nasional, dan pelaksanaan pembangunan nasional bidang energi. Pesan yang disampaikan adalah seputar pengelolaan energi nasional, daerah, dan progres penyusunan Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi. Media komunikasi yang digunakan adalah website dan media sosial DEN, dan Forum Kehumasan DEN. Efek yang diharapkan target sasaran dapat memahami, mendukung, dan melaksanakan Rencana Umum Energi Nasional.
STRATEGI KOMUNIKASI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DALAM MENINGKATKAN KINERJA WIDYAISWARA Helmi, Ahmad; Ramadani, Thoriq
JURNAL APARATUR Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Aparatur
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52596/ja.v5i2.114

Abstract

ABSTRACTA policy requires a communication strategy in its dissemination, to get support in its implementation. The State Civil Apparatus is required to provide the best performance, both in terms of individuals and organizations as the implementation of assigned tasks. This study aims to determine the communication strategy of the Ministry of Energy and Mineral Resources in improving to performance of Widyaiswara. The method used is a qualitative approach with a case study at the Apparatus Human Resource Development Center of the Agency for the Development of Human Resources, Energy and Mineral Resources, Ministry of Energy and Mineral Resources. Primary data collection through interviews with key informants and secondary data through literature review. The results of the study revealed that the communication strategy used was not optimal. This can be seen from the lack of common knowledge of communication strategies by Widyaiswara. The current communication strategy is that the communicator is the Head of the Apparatus Human Resource Development Center, the Widyaiswara Coordinator, and the Widyaiswara. The target is Widyaiswara because to improve performance it involves Widyaiswara himself. The message made is that Widyaiswara's performance can be supported by increasing Widyaiswara's competence, information systems, and collaboration. The media used are through competency development, information systems, social media, and websites. The expected impact is to increase the competence of Widyaiswara so that the quality of education, teaching, and training will be even better in the future. ABSTRAKSebuah kebijakan memerlukan strategi komunikasi dalam penyebarluasannya, untuk mendapatkan dukungan dalam implementasinya. Apratur Sipil Negara dituntut untuk memberikan kinerja terbaiknya baik dari sisi individu maupun organisasi sebagai pelaksanaan tugas yang sudah ditetapkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam meningkatkan kinerja Widyaiswara. Metode yang digunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pengumpulan data primer melalui wawancara kepada key informants dan data sekunder melalui peninjauan literatur. Hasil penelitian mengungkapkan strategi komunikasi yang dilakukan belum dilakukan secara optimal. Hal ini dilihat dari belum adanya kesamaan pengetahuan atas strategi komunikasi oleh para Widyaiswara. Strategi komunikasi yang sudah ada saat ini yaitu, komunikator adalah Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur, Koordinator Widyaiswara, dan Widyaiswara. Target sasaran adalah Widyaiswara karena untuk peningkatan kinerja melibatkan Widyaiswara itu sendiri. Pesan yang dibuat adalah kinerja Widyaiswara dapat ditunjang dengan peningkatan kompetensi Widyaiswara, sistem informasi, dan kolaborasi. Media yang digunakan adalah melalui pengembangan kompetensi, sistem informasi, media sosial, dan website. Dampak yang diharapkan adalah peningkatan kompetensi Widyaiswara agar menghasilkan kualitas pendidikan, pengajaran, dan pelatihan semakin baik lagi ke depannya.