Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan

PENGARUH SENAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA Noviany Banne Rasiman; Ardi Ansyah
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.486 KB)

Abstract

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmhg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmhg. Berdasarkan data Puskesmas Galang terdapat lansia hipertensi di Desa Kinapasan pada bulan Januari-Juni 2017 berjumlah 64, yang menunjukan peningkatan pada bulan Januari-Maret ber- jumlah 28 dan pada bulan April-Juni berjumlah 38, maka Puskesmas Galang melaksanakan program kombinasi dari pengobatan terapi tanpa obat melalui senam lansia. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh senam terhadap perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Kinapasan Kabupaten Tolitoli. Jenis penelitian adalah pre-experimental dengan desain pre-post test. Variabel dalam penelitin ini terdiri dari variabel bebas yaitu senam lansia dan variabel terikat tekanan darah. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji t-test. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia hipertensi di Desa Kinapasan. Sampel berjumlah 18 lansia diambil dengan pendekatan accidental sam- pling. Hasil penelitian ini menunjukan, dari 18 lansia yaitu untuk tekanan darah sistolik sebelum senam dengan nilai Mean = 157,8 mmHg dan sesudah senam dengan nilai Mean = 125 mmHg dan untuk tekanan darah dias- tolik sebelum senam dengan nilai Mean = 106,11 mmHg dan sesudah senam dengan nilai Mean = 75 mmHg dengan nilai p-value pada sistolik 0,000 dan diastolik 0,000 (p-value ≤ 0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh senam lansia terhadap perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Kinapasan Kabupaten Tolitoli. Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan kepada Kepala Puskesmas Galang dan Kepala Desa Kinapasan agar senam lansia diadakan secara rutin yaitu 1 minggu 2 kali agar lansia yang hipertensi tidak mengalami peningkatan setiap tahunnya.
UPAYA PENANGGULANGAN DIARE SEBAGAI PERAN PERAWAT DALAM MENDIDIK MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULILI, KOTA PALU Noviany Banne Rasiman
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 1 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.495 KB)

Abstract

Angka kematian di Indonesia akibat diare masih cukup tinggi. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Upaya untuk menurunkan angka kematian karena diare dengan melakukan tatalaksana secara tepat dan akurat.Perawat sebagai tenaga kesehatan sesuai dengan perannya.Peran perawat adalah sebagai pemberi pelayanan yang mencakup pemberi rasa nyaman, pelindung, komunikator, mediator dan rehabilitator.Setelah terjadi peningkatan penyakit diare peran perawat sebagai pendidik sangatlah penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di semua lingkup pelayanan kesehatan. Data yang ada di Sulawesi Tengah pada tahun 2018, penyakit diare menempati peringkat ke-6, jumlah pasien diare akut lebih banyak dari pada diare kronis yang berjumlah 70-80% kasus diare pada balita adalah diare akut. Penderita diare yang meninggal akibat dehidrasi tahun 2019 sebanyak 54 kasus, dan kurangnya kebersihan lingkungan, serta pentingnya pemberian oralit, dan kurangnya penggunaan jamban. Upaya dalam penanggulangan diare, perawat dapat melaksanakan perannya dalam beberapa hal, salah satunya adalah memberikan pendidikan kepa- da orang tua mengenai dehidrasi oral untuk mengatasi diare. Tujuan pelitian ini adalah diketahuinya upaya penanggulangan diare sebagai peran perawat dalam mendidik masyarkat di Wilayah Kerja Puskesmas Bulili Kota Palu.Jenis penelitian adalah deskriptif, variabel dalam penelitian ini adalah peran perawat sebagai pendidik dalam penanggulangan diare..Pengumpulan data menggunakan kuesioner..Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang bekerja di Puskesmas Bulili Kota Palu dengan jumlah sampel yaitu 24 perawat.Hasil penelitian menunjukan dari 24 perawat yang berperan baik sebagai pendidik berjumlah 13 responden (54,2%), sedangkan perawat yang berperan kurang baik sebagai pendidik berjumlah 11 responden (45,8%).Kesimpulan dari penelitian ini adalah upaya penanggulangan diare sebagai peran perawat dalam mendidik di Puskesmas Bulili Kota Palu sudah baik.Disarankan kepada pihak Puskesmas Bulili khususnya pada perawat berupaya memberikan pendidikan dan pelatihan kepada klien dan keluarganya dalam penenggulangan diare.
PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PADA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI DESA SULI, KECAMATAN BALINGGI Noviany Banne Rasiman
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1398.869 KB)

Abstract

Gangguan jiwa merupakan kondisi dimana terjadi penurunan fungsi kerja otak yang mempengaruhi kondisi fisiologik dan mental. Gangguan jiwa disebabkan oleh banyak faktor diantaranya faktor biologis, sosial, psikologis, genetik fisik dan kimiawi. Jumlah kasus orang dengan gangguan jiwa di Desa Suli sebanyak 14 orang. Sedangkan Prevalensi gangguan jiwa dengan kasus pasung di Wilayah kerja Balinggi yaitu 1 kasus hanya ada di Desa Suli. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengetahuan keluarga tentang perawatan pada Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Desa Suli Kecamatan Balinggi. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan perawatan keluarga pada orang dengan gangguan jiwa. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data analisis menggunakan analisis univariat. Populasi adalah keluarga orang dengan gangguan jiwa di Desa Suli sebanyak 14 orang. Sampel berjumlah 14 orang dengan teknik pengambilan sampel total populasi. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 14 responden, yang memiliki pengetahuan perawatan baik 5 responden (36%), 6 responden memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan cukup (43%) dan 3 responden yangmemiliki pengetahuan kurang (21%). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan sebagian besar keluarga memiliki pengetahuan cukup tentang perawatan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Saran diharapkan kepada keluarga agar dapat lebih meningkatkan perawatan pada anggota keluarga yang berstatus orang dengan gangguan jiwa
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN REMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT Noviany Banne Rasiman; Reskiani
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Katulistiwa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2094.447 KB)

Abstract

Rematik merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan tulang rawan (kartilago) Sendi dan tulang di dekatnya. Berdasarkan data rematik di Puskesmas Kamonji dari bulan Januari-Mei pada tahun 2018 berjumlah 88 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pengetahuan, sikap, dan pola makan dengan rematik pada lansia di Wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kecamatan Palu Barat. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, pola makan lansia. Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Sampel penelitian berjumlah 43 orang lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 12 orang (27,9%), cukup sebanyak 5 orang (11,6%), dan kurang 26 orang (60,5%) dan sikap responden yang baik sebanyak 10 orang (23,3%), cukup sebanyak 11 orang (25,6%) Kurang baik sebanyak 22 orang (51,2%) dan pola makan responden yang tidak beresiko sebanyak 19 orang (44,2%) dan pola makan beresiko sebanyak 24 orang (55,8%). Responden yang menderita rematik sebanyak 27 orang (62,8%) dan tidak menderita rematik 16 orang (37,2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan rematik, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan rematik, ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan rematik pada lansia di Wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kecamatan Palu Barat. Di sarankan kepada petugas Puskesmas dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan atau pendidikan khususnya tentang rematik
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN REMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMONJI KECAMATAN PALU BARAT Noviany Banne Rasiman; Reskiani
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pustaka Katulistiwa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1615.109 KB)

Abstract

Rematik merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan tulang rawan (kartilago) Sendi dan tulang di dekatnya. Berdasarkan data rematik di Puskesmas Kamonji dari bulan Januari-Mei pada tahun 2018 berjumlah 88 jiwa. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan pengetahuan, sikap, dan pola makan dengan rematik pada lansia di Wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kecamatan Palu Barat. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, pola makan lansia. Jenis data terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Sampel penelitian berjumlah 43 orang lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 12 orang (27,9%), cukup sebanyak 5 orang (11,6%), dan kurang 26 orang (60,5%) dan sikap responden yang baik sebanyak 10 orang (23,3%), cukup sebanyak 11 orang (25,6%) Kurang baik sebanyak 22 orang (51,2%) dan pola makan responden yang tidak beresiko sebanyak 19 orang (44,2%) dan pola makan beresiko sebanyak 24 orang (55,8%). Responden yang menderita rematik sebanyak 27 orang (62,8%) dan tidak menderita rematik 16 orang (37,2%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan rematik, ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan rematik, ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan rematik pada lansia di Wilayah kerja Puskesmas Kamonji Kecamatan Palu Barat. Di sarankan kepada petugas Puskesmas dapat meningkatkan kegiatan penyuluhan atau pendidikan khususnya tentang rematik
POLA HIDUP PENDERITA HIPERTENSI KHUSUSNYA MASYARAKAT NELAYAN PESISIR PANTAI DI DESA ONGKA Noviany Banne Rasiman
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 2 (2022): Pustaka Katulistiwa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1523.882 KB)

Abstract

Hypertension is a disease that has a character with the term silent killer because the disease can damage organ systems progressively, patently resulting from the consequences such as stroke, heart problems, and kidney damage, which have the potential to cause death in a person (Erkoc , et al., 2016). The prevalence of hypertension in Central Sulawesi is known to be 916,344 people or 34.1% in 2019. In the Parigi Moutong Regency, the number of cases of hypertension since 2017, the prevalence of hypertension is 7,464 people and as many as 71,934 people in 2019, as well as those who get hypertension. health services is only 12.7%. The purpose of this study is to find out the lifestyle of coastal fishing communities who suffer from hypertension in Ongka Village The research design is quantitative research using a questionnaire. The research variable is the lifestyle of hypertension sufferers in coastal fishing communities. The population in this study amounted to 1,174 people. The sample is 88 people. The results showed that the lifestyle of fishing communities who suffered from hypertension was found to be at risk with a percentage of 46.6% and those who were not at risk were found to be 53.4%. The conclusion of this study is that the coastal community of Ongka Village already has a lifestyle that is not at risk and triggers the prevalence of hypertension. .
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN LANSIA MENGIKUTI KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UEKULI KECAMATAN TOJO KABUPATEN TOJO UNA UNA Wahyu; Noviany Banne Rasiman
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 2 (2022): Pustaka Katulistiwa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1809.714 KB)

Abstract

Hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2015 jumlah lansia 21,7 juta jiwa. Tingginya UHH merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan. Untuk mengatasi masalah kesehatan lansia, perlu upaya pembinaan kelompok lansia melalui puskesmas dengan didirikan posyandu lansia. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor yang berhubungan dengan kepatuhan lansia mengikuti kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una Una. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, jarak, dan dukungan keluarga serta variabel dependen adalah kepatuhan lansia mengikuti kegiatan posyandu. Jenis data adalah data primer dan sekunder. Dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 338 orang. Sampel penelitian berjumlah 77 orang dengan menggunakan teknik probability sampling (simple random sampling). Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p value = 0,000) < 0,05, sikap (pvalue = 0,000) < 0,05, jarak (p value = 0,002) < 0,05 dan dukungan keluarga (p value = 0,000) < 0,05, dengan kepatuhan lansia mengikuti kegiatan posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una Una. Kesimpulan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, jarak dan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia mengikuti kegiatan posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Uekuli Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una Una. Saran bagi pihak Puskesmas Uekuli diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap lansia dengan cara memberikan sosialisasi kepada lansia tentang pentingnya mengikuti kegiatan posyandu bagi lansia.
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BATITA DI POSYANDU TANJUNG KARANG KELURAHAN LABUAN BAJO Andi Nur Indah Sari; Diah Fitri Purwaningsih; Noviany Banne Rasiman; Yunita
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 2 (2022): Pustaka Katulistiwa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1215.671 KB)

Abstract

Perkembangan motorik kasar merupakan aspek perkembangan yang menarik perhatian, karena mudah diamati.Studi pendahuluan yang dilakukan di Posyandu Tanjung Karang dengan jumlah anak batita 30 anak, hampir semua anak dengan umur 1-3 tahun yang mana pada umur batita sedang mengalami perkembangan motorik kasar. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya Perkembangan Motorik Kasar pada Batita di Posyandu Tanjung Karang Kelurahan Labuan Bajo Kabupaten Donggala. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian semua batita berjumlah 30 batita, dengan jenis pengambilan data menggunakan Total sampling. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa hasil penelitian ini sebagian responden dengan perkembangan normal berjumlah 15 orang (50%) dan perkembangan abnormal berjumlah 15 orang (50%). Kesimpulan dalam penelitian bahwa Perkembangan Motorik Kasar pada Batita di Posyandu Tanjung Karang Kelurahan Labuan Bajo Kabupaten Donggala dengan perkembangan normal setengahnya dan perkembangan abnormal setengah. Saran bagi petugas di Posyandu Tanjung Karang Kelurahan Labuan Bajo Kabupaten Donggala meningkatkan pengetahuan tentang perihal perkembangan batita agar dapat mengoptimalkan perkembangan anak yang diasuh seperti cara memasak sepatu pada umur 3 tahun seharusnya sudah bisa memasang sendiri sepatu.