Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SANTAMIKRO DAN INTERVAL WAKTU YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena.L) Buddin, Saha; Karim, Harli A; Jamal, Abdul
Journal Peqguruang: Conference Series Vol 4, No 2 (2022): Peqguruang, Volume 4, No.2, November 2022
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jp.v4i2.850

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tappalang Kabupaten Mamuju Propinsi Sulawesi Barat, dan dilksanakan pada bulan Juli sampai September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk mikro (santamikro) dan interval waktu yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung ungu (Solanummelongena L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis faktorial 3 x 2 yang terdiri atas 3 ulangan. Faktor perlakuan dalam penelitian ini terdiri dari dua (2) faktor, yaitu Faktor I, adalah pemberian Dosis pupuk mikro (santamikro) Terdiri 3 taraf yaitu 1,5 gram/20 liter air, 2,5 gram/20 liter air  dan 3,5 gram/20 liter air. Sedangkan faktor kedua  adalah Interval waktu pemberian pupuk santamikro  yang terdiri dari 2 taraf, yaitu Pemberian pupuk 2 minggu sekali  danPemberian pupuk 3 minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat interaksi yang sangat nyata antara pemberian dosis pupuk santamikro 3,5 gram/20 liter air dan interval waktu pemberian pupuk santamikro 3 minggu sekali terhadap parameter berat buah terung per tanaman. Pemberian dosis pupuk santamikro berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman umur 15, 30 45 HST, Jumlah daun umur 30, 45 HST, diameter buah, Jumlah buah per tanaman berat buah pertanaman dan berpengaruh nyata terhadap panjang buah. Perlakuan dosis pupuk santamikro 3,5 gram /20 liter air pada umumnya memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman terung yang terbaik.KataKunci : Terung, Santamikro, interval waktu, dan produksi.
KETERAMPILAN PASCA PANEN KOPI, BARISTA DAN CUPPING TEST DI KAMPONG KOPI BAWAKARAENG D, Nurul Iqraini; Aunillah, Risky; Karim, Harli A
JURNAL SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2024): Sipissangngi Volume 4, Nomor 3, September 2024
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jurnal.v4i3.5191

Abstract

Pengabdian ini merupakan salah satu bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dilansir oleh KEMDIKBUD Nadiem Kariem. Program ini bertujuan untuk memberikan mahasiswa kebebasan berpikir selama proses pembelajaran, membangun minat mereka, dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan untuk membuat inovasi dalam industri kopi. Jumlah orang yang menyukai kopi telah meningkat, menjadikannya salah satu minuman wajib. Namun, di tengah peningkatan konsumen, sumber daya manusia yang berperan penting dalam pembuatan kopi, juga dikenal sebagai barista, menjadi lebih sedikit. Kemampuan barista ini dapat dipelajari melalui pelatihan barista. Kita bisa mendapatkan keterampilan barista dengan magang. Program Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mencakup magang, yang menggunakan metode observasi, wawancara praktek, dan pelatihan.
TEKNIK SAMBUNG PUCUK TANAMAN KAKAO DI BADAN STANDARNISASI INSTRUMEN PERTANIAN TANAMAN INDUSTRI DAN PENYEGAR (BSIP TRI) KABUPATEN SUKABUMI Karim, Harli A; Atmaja, Unari Inra; Kandatong, Hasanuddin
JURNAL SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2024): Sipissangngi Volume 4, Nomor 3, September 2024
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jurnal.v4i3.5218

Abstract

Pengembangan tanaman kakao dilakukan dengan menggunkan metode perbanykan vegetatif dan generatif, untuk dapat meningkatkan meningkatkan kualitas dan produktifitas tanaman perbanyakan secara vegetatif (klonal) merupakan salah satu metode perbanyakan yang dapat dilakukan. Metode perbanyakan secara vegetatif (klonal) dapat berupa setek, sambung pucuk (okulasi) dengan menggunakan bagian tertentu dari tanaman seperti pucuk tanaman (entres), atau menggunakan mata tunas. Program magang MBKM ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja di era 4.0. kegiatan magang di BSIP Tri ini bertujuan untuk mengetahui metode sambung pucuk (Perbanyakan vegetatif) yang di terapkan di BSIP Tri. 
Respon Pemberian Pupuk Hijauan terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi Sawah Gamaruddin, Gamaruddin; Jaya, Hendra; Karim, Harli A
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 1 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 1, MEI 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i1.5104

Abstract

Pupuk hijau merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi padi.  Pupuk hijauan dapat meningkatkan ketersediaan nutrisi, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respons pemberian pupuk hijauan terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah. Penelitian ini dilakukan di Desa Limbua, Kecamatan Sendana Kabupatn Majene Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial dengan 5 level perlakuan dan 3 ulangan.  Pupuk organik padat diberikan seragam sebelum dilakukan penanaman dan pupuk organik cair hijauan diberikan setelah penanaman sebanyak 5 kali dengan konsentrasi berbeda. yaitu: G0 (tanpa pupuk 0 lt/ha), G1 (pupuk hijau 1,5 lt/ha), G2 (pupuk hijau 2 lt/ha), G3 (pupuk hijau 2,5 lt/ha), dan G4 (pupuk hijau 3 lt/ha).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk hijauan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah. Padi yang diberi pupuk hijauan memiliki tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, dan jumlah malai yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi yang tidak diberi pupuk hijauan. Padi yang diberi pupuk hijauan juga memiliki hasil panen yang lebih tinggi dibandingkan dengan padi yang tidak diberi pupuk hijauan. Perlakuan G0 menghasilkan gabah kering panen 1,7 ton/ha, perlakuan G1 menghasilkan 1,9 ton/ha, perlakuan G2 menghasilkan 2,2 ton/ha, perlakuan G3 menghasilkan 2,3 ton/ha, dan perlakuan G4 menghasilkan 2,5 ton/ha.  Perbandingan kenaikan persentase antara control dengan perlakuan adalah G1 mengalami kenaikan produksi 10,53 %, G2 kenaikan produksi 22,73 %, G3 kenaikan produksi 26,09 dan G4 mengalami kenaikan sebesar 47.06 %.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian pupuk hijau dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah. Pupuk hijauan merupakan salah satu pilihan yang dapat memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi sawah.