Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFFECT OF EARLY AMBULATION IN PATIENTS AFTER LOWER LIMB SURGERY: LITERATURE REVIEW Faraniara, Faraniara; Maria, Riri
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 7, No 2 (2020): MEI 2020
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.312 KB) | DOI: 10.35842/jkry.v7i2.544

Abstract

Early ambulation is one of the main goals of inpatient rehabilitation aimed at reducing the negative effects of immobilization and achieving functional recovery. Many studies have proven the benefits of early ambulation in patients after lower limb surgery so early ambulation is highly recommended as a form of orthopedic treatment. Although research related to the influence of early ambulation in post-operative patients has been widely carried out, it is necessary to do further study of the research article on the benefits of early ambulation. The purpose of this study was to look at the effect of early ambulation in patients after lower limb surgery. This literature study was made by analyzing nine scientific articles published in 2010-2020 and English language. Data obtained from the database include Proquest, Cumulative Index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL) and Google Scholar with keywords early ambulation, early weightbearing, lower extremity, lower limb and post-surgery. The results of this literature study found nine articles that fit the inclusion and exclusion criteria. The results of the study found that early ambulation in patients after lower limb surgery affected pain, complication rates, muscle strength and length of stay. Therefore, the results of the study of this literature can be a reference in assessments related to early ambulation in patients after lower limb surgery.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Pasien Ortopedi Pasca Pembedahan yang Menjalani Rawat Inap Maharani, Made Yashinta; Masfuri, Masfuri; Maria, Riri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 6, No 2 (2020): VOL 6, NO 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v6i2.22952

Abstract

ABSTRAKGangguan tidur dapat mempengaruhi penurunan toleransi nyeri, dan pemulihan pasca pembedahan ortopedi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi literatur terkait faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pasien ortopedi pasca pembedahan yang menjalani rawat inap. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis artikel yang diperoleh dari database online Universitas Indonesia (ScienceDirect, Clinical Key, SAGE Journals) dan PubMed dengan menggunakan kata kunci Sleep disturbance, factors affecting sleep, sleep quality among orthopaedic patients, sleep on surgical patients, insomnia, sleep, hospitalization. Jurnal yang diperoleh dinilai menggunakan Critical Appraisal Skills Programme (CASP), dengan kriteria artikel yang dipilih dalam penulisan ini adalah memiliki desain cross sectional, cohort study, Randomized Controlled Trial (RCT),case control/series dan qualitative Research, full text,open access dan dipublikasi tahun 2014-2019, serta berbahasa Inggris. Hasilnya diperoleh lima artikel kuantitatif dan dua artikel kualitatif. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan didapatkan bahwa nyeri, kebisingan, lingkungan (suhu, dan pencahayaan), dan faktor psikologi merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pasien pasca pembedahan. Nyeri merupakan faktor terbanyak penyebab gangguan tidur. Pengetahuan perawat tentang pentingnya kualitas tidur dan faktor yang mempengaruhi sangat diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan tidur yang dapat menghambat proses pemulihan pasien pasca pembedahan. ABSTRACTSleep disturbance can reduce patients’ pain tolerance, and interrupt post-operative rehabilitation. This study aims to explore literature relating to factors that affecting sleep quality in post-operative orthopaedic patients undergoing hospitalization. The method used is the study of literature through Universitas Indonesia online database (ScienceDirect, Clinica Key, Sage journals) and PubMed by using sleep disturbance, factors affecting sleep, sleep quality among orthopaedic patients, sleep on surgical patients, insomnia, sleep, and hospitalization as keywords. The acquired journal was measured using Critical Appraisal Skills Program (CASP), with article criteria as follow: cross-sectional design, cohort study, Randomized Controlled Trial (RCT), Case-control/series and Qualitative Research, full text, open access, written in English and published years between 2014 and 2019. The results were obtained 5 quantitative journals and two qualitative journals. Based on literature studies conducted, pain, noise, environment (temperature, and lighting), and psychological factors are factors that affecting sleep quality among surgical patients. Pain is the dominant factor that affects sleep. Nurses' knowledge about the importance of sleep quality and factors that cause sleep disturbance are needed to anticipate sleep disturbance in the future that can affect post-operative rehabilitation. 
EFEKTIFITAS MANDI CHLORHEXIDINE GLUCONATE TERHADAP PENURUNAN ANGKA KEJADIAN HAIs: LITERATURE REVIEW Atnawanty, Tia; Yona, Sri; Maria, Riri
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v4i2.234

Abstract

INTISARI : Latar Belakang: Insiden Health-care Associated Infections (HAIs) atau infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan di dunia semakin meningkat sehingga menyebabkan morbiditas, mortalitas, dan biaya tinggi bagi rumah sakit. Klorheksidin glukonat sebagai antiseptik dengan aktivitas antimikroba spektrum luas telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian sebagaiABSTRAKLatar belakang: Penyakit infeksi di fasilitas kesehatan atau disebut juga Healthcare Associated Infections (HAIs) menjadi masalah besar yang masuk ke rumah sakit karena dapat meningkatkan angka morbiditas (kesakitan), angka mortalitas (kematian) dan menambah biaya perawatan yang besar bagi rumah sakit. Chlorhexidine gluconate sebagai antiseptik dengan aktivitas antimikroba spektrum luas merupakan komponen penting dalam pencegahan infeksi. Rutinitas mandi harian di perawatan kritis dan intensif dan mandi sebelum operasi dengan sabun Chlorhexidine gluconatetelah menurunkan infeksi aliran darah, infeksi daerah operasi dan akuisi organisme patogen berbahaya dan resisten yang terdapat di rumah sakit. Namun karena belum konsistennya hasil penelitian terkait hal ini, akibatnya mandi Chlorhexidine belum dilakukan secara universal sebagai prosedur tetap dan masih menyisakan sampai sekarang. Kajian literatur ini bertujuan untuk menilai efektifitas mandi Chlorhexidine gluconate terhadap penurunan kejadian infeksi yang berkaitan dengan kesehatan dan mikroorganisme penyebabnya.Metode: Penulis melakukan pencarian literatur dengan mengumpulkan beberapa artikel terindeks yang berhubungan dengan topik yang diangkat menggunakan database seperti Clinical key, Elsevier, ProQuest , dan ScienceDirect dengan kata kunci chlorhexidine gluconate, chlorhexidine bathing, health care related infeksi .Hasil: Dari 3871 artikel umum, dilakukan penyaringan menjadi 269 artikel yang terkait, dikumpulkan sebanyak 16 artikel yang sesuai dengan topik dan 8 artikel yang sesuai kriteria sebagai bahan kajian literatur.Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahwa mandi dengan Chlorhexidine gluconate secara rutin penerapan “ bundles ” pencegahan dapat menurunkan prevalensi mikroorganisme berbahaya termasuk kuman patogen yang resisten terhadap antimikroba, namun efektifitas biaya, integritas kulit dan resistensi tetap harus. Kata kunci: chlorhexidine gluconate, mandi chlorhexidine, infeksi terkait perawatan kesehatan ABSTRAKLatar Belakang: Infectious diseases in health facilities also known as Healthcare Associated Infections (HAIs) are major problem facing hospitals because they can increase morbidity rates (pain), mortality rates (deaths) and increase the cost of care for hospitals. Chlorhexidine gluconate as an antiseptic with broad spectrum antimicrobial activity is an important component in infection prevention. Daily bathing routine in critical or intensive care and pre-surgery showers with Chlorhexidine soap have reduced bloodstream infections, surgical area infections and the acquisition of harmful and resistant pathogenic organisms found in hospitals. However, due to the inconsistency of research results related to this matter, as a result chlorhexidine bathing has not been done universally as a permanent procedure and still leaves debate until now. This literature review aims to assess the effectiveness of chlorhexidine gluconate baths in reducing the incidence of infections related to health services and their causative microorganisms. Metode: Penulis melakukan pencarian dengan mengumpulkan beberapa artikel terindeks yang berhubungan dengan topik yang diangkat dari beberapa database seperti Clinical keys, Elsevier, ProQuest dan ScienceDirect dengan kata kunci chlorhexidine gluconate, chlorhexidine bathing, perawatan kesehatan terkait infeksi .Hasil: Dari 3871 artikel umum yang disaring menjadi 269 artikel terkait, didapatkan sebanyak 16 artikel yang sesuai dengan topik dan 8 artikel yang memenuhi kriteria sebagai bahan studi literatur.Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahwa mandi dengan klorheksidin glukonat secara rutin dengan aplikasi “bundel” pencegahan infeksi dapat menurunkan prevalensi mikroorganisme berbahaya termasuk patogen resisten antimikroba, namun pertimbangan efektivitas biaya, integritas kulit, dan resistensi tetap harus diperhatikan. Kata kunci: klorheksidin glukonat, mandi klorheksidin, infeksi terkait perawatan kesehatankomponen tant dalam pencegahan infeksi di unit perawatan pasien. Salah satunya dengan rutinitas mandi sehari-hari di ruang perawatan kritis / intensif dan mandi sebelum operasi dengan sabun klorheksidin telah mengurangi infeksi aliran darah, infeksi area operasi dan didapatnya organisme patogen berbahaya dan resisten yang terdapat di rumah sakit. Namun karena ketidakkonsistenan hasil penelitian terkait hal tersebut, akibatnya mandi klorheksidin belum dilakukan secara universal sebagai prosedur permanen dan masih menyisakan perdebatan hingga saat ini. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk menilai keefektifan mandi klorheksidin glukonat dalam mengurangi kejadian infeksi yang berkaitan dengan layanan kesehatan dan mikroorganisme penyebabnya.Metode: Metode yang digunakan adalah penelusuran literatur baik nasional maupun internasional yang dilakukan dengan menggunakan database Clinical keys, Elsevier, ProQuest, dan lain-lain.Hasil: Dari hasil pencarian diperoleh sebanyak 22 artikel terkait yang dijadikan studi literatur.Kesimpulan: Penulis menyimpulkan bahwa mandi dengan klorheksidin glukonat secara rutin dengan aplikasi “bundel” pencegahan infeksi dapat menurunkan prevalensi mikroorganisme berbahaya termasuk patogen resisten antimikroba, namun pertimbangan efektivitas biaya, integritas kulit, dan resistensi tetap harus diperhatikan.