Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA MASALAH KAKI DIABETIK Sukhri Herianto Ritonga; Dinda Permata Julianda; Adi Antoni
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v4i1.1330

Abstract

An increasing number of people with diabetes globally results in an increasing number of complications from diabetes, such as diabetic foot problems. Diabetic foot problem is one of the complications that most causes a decrease in the quality of life in sufferers. The aim of this study was to determine the relationship between lifestyle with quality of life in people with type 2 diabetes with diabetic foot problems. This research uses quantitative research with a case-control design with a retrospective approach. The number of respondents in this study was 50 people using the purposive sampling technique. The measuring instrument used to assess lifestyle is the Fantastic Lifestyle Score, while to assess the quality of life (WHOQOL) BREF. The statistical test used is the chi-square test. In this study, the p-value was 0.044 (α= 0.05) so that statistically there was a relationship between lifestyle with quality of life. Based on the odds ratio, the value was 3.886 (95% CI, 1.191-12.681), meaning that respondents who had a bad lifestyle were 3.8 times more likely to have a bad quality of life. The results showed that lifestyle was significantly related to the quality of life, where the better the lifestyle, the better the quality of life. This research can also be an input for health workers to make health services an effort to increase knowledge about the lifestyle and quality of life of people with diabetes.
PKM (Program Kemitraan Masyarakat) Kelompok Senam Diabetes di Puskesmas Sadabuan Kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Sukhri Herianto Ritonga; Arinil Hidayah .
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 3 No 2 (2018): Vol.3 No.2 Desember 2018
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v3i2.60

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dilaksanakan pada manuskrip ini adalah Senamkaki diabetik dan skrining kaki diabetik. Senam kaki diabetik merupakan rangkaian gerakansenam pada kaki yang dilaksanakan untuk memperlancar aliran darah terutama padapenderita diabetes mellitus. Kegiatan Senam kaki diabetic diiringi dengan skrining kakidiabetik untuk mengetahui perkembangan sensitifitas kaki pada penderita diabetes mellitus.Mitra dalam pelaksanaan PKM ini adalah penderita DM type 2 yang tergabung dalamKelompok Senam Sehat Tobat dan Kelompok Senam Sehat Losung Batu. Masalah yangdirasakan oleh responden adalah masalah kaki diabetik seperti kaki terasa kebas, nyeri,perubahan bentuk kaki dan mengalami luka kaki diabetik. Pelaksanaan PKM diawali dengansosialisasi kegiatan dan pendataan peserta PKM berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.Peserta PKM yang telah teridentifikasi akan diikutkan pada senam kaki diabetik dandilanjutkan skrining kaki diabetik. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali seminggu selama 7minggu. Peserta tetap yang ikut dalam kegiatan ini adalah 20 orang dimana peserta inimenjadi target pelaksanaan dan diwajibkan hadir setiap pertemuan. Pada hari pertamapelaksanaan, skor kaki mayoritas peserta adalah kategori sensitifitas kurang dan pada hariterakhir pelaksanaan, skor kaki mayoritas peserta menjadi lebih baik yaitu kategorisensitifitas sedang. Selama pelaksanaan kegiatan peserta selalu antusias dan bersemangatdalam pelaksanaan kegiatan. Setelah selesai pelaksanaan PKM ini telah terbentuk 2kelompok senam sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Sadabuan yaitu kelompok senam sehatLosung Batu dan kelompok senam sehat Kelurahan Tobat. Peserta dalam kedua kelompoksenam sehat ini telah paham cara melakukan upaya pencegahan dini terhadap komplikasidiabetes mellitus yaitu luka kaki diabetik dengan melalui senam kaki diabetik secara mandiridan perawatan kaki secara mandiri.
PENGARUH MADU SEBAGAI TOPIKAL TERAPI TERHADAP TINGKAT KENYAMANAN KLIEN DENGAN LUKA KAKI DIABETIK Sukhri Herianto Ritonga; Imam Budi Putra; Yesi Ariani
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 1 No 1 (2016): Vol.1 No.1. April 2016
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya prevalensi diabetes mellitus (DM) memicu meningkatnya berbagai macam penyakit penyerta,salah satunya adalah luka kaki diabetik. Luka kaki diabetik hingga saat ini masih merupakanpermasalahan yang sulit untuk ditangani oleh tenaga medis. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui pengaruh terapi madu terhadap tingkat kenyamanan pada klien dengan luka kaki diabetik.Penelitian ini dilaksanakan di Asri Wound Care Centre Medan dan di wilayah Kota Padangsidimpuanselama 28 minggu. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan one group pre testpost test design. Teknik sampling yang digunakan adalah consecutive sampling dengan kriteria penderitaluka kaki diabetik derajat IV dan V. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 31 orang. Tingkatkenyamanan diukur dengan menggunakan comfort verbal rating scale. Rata-rata skala kenyamanansebelum intervensi adalah skala 1 dan menjadi skala 3,17 setelah intervensi. Hasil uji T Berpasangan padakenyamanan menunjukkan nilai 0,000 sehingga peneliti menyimpulkan terapi madu berpengaruh secarasignifikan pada terhadap kenyamanan. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan agar dipelayanan kesehatan mengambil kebijakan yang mengakomodasi penggunaan madu sebagai alternatiftopical terapi dalam perawatan luka kaki diabetik.
MADU SEBAGAI AGEN DEBRIDEMENT:SYSTEMATIC REVIEW Sukhri Herianto Ritonga
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 1 No 2 (2016): vol.1 No.2 Agustus 2016
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Luka kronik merupakan suatu masalah yang sulit penanganannya. Perawatan luka dengan konsep moisture balance merupakan pendekatan yang terbaik untuk mengatasi masalah ini. Madu sejak zaman dahulu telah digunakan sebagai pengobatan termasuk untuk luka karena memliki kandungan yang baik untuk penyembuhan luka dan juga dapat mengoptimalkan moisture balance. Tujuan: Untuk mengidentifikasi penelitian mengenai peran madu sebagai agen debridement pada luka kaki diabetik Metodologi: Metode pencarian pada 3 database elektronik yaitu Medline, Proquest dan CINAHL. Kriteria inklusi berupa jurnal merupakan penelitian kuantitatif, tahun publikasi diatas tahun 2003 dan jurnal berkaitan dengan madu sebagai agen debridement. Hasil: Madu dapat memicu terjadinya autolisis baik secara parsial ataupun total. Waktu minimal yang dibutuhkan untuk terjadinya autolisis ini adalah 6 hingga 7 hari. Adapun rata-rata terjadinya autolisis total adalah 31, 7 hari. Pada jaringan nekrotik tingkat terlepasnya jaringan nekrotik 87 % sedangkan pada jaringan slough tingkat terlepasnya mencapai 90 %. Kesimpulan: Madu merupakan agen autolytic debridement yang baik pada luka nekrotik baik dengan dasar luka kuning (slough) maupun hitam (eskar).
PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) DIKOMBINASI MUSIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH (KGD) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Sukhri Herianto Ritonga; Eka Putri Kesumawaty; Martua Nainggolan
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 1 No 3 (2016): Vol.1 No.3 Desember 2016
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus is a serious health problem in developed countries as well as in developing countries such as in Indonesia because of the incidence is increasing speedly. The purpose of this study is to know the effect of pprogressive muscle relaxationcombined by music to decrease blood glucose levels in patients on the 2 type diabetes mellitus. This study uses a quasi-experimental design with pre and post test with control group, each group consisted of 25 respondetns in Padangsidimpuan city. Statistical test used by Wilcoxon and Mann-whitney. The result of this test showed that there is a positive effect to decrease blood glucose levels significantly after PMR combined music (p<0,0001). The results of study can be input for nurse to make PMR as one of the independent nursing interventions and incorporate progressive nuscle relaxation (PMR) combined music in the management of patients with diabetes mellitus type 2.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN BAYI 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2018 Srianty Siregar; Sukhri Herianto Ritonga
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 5 No 1 (2020): Vol. 5 No. 1 Juni 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v5i1.230

Abstract

ASI eksklusif adalah bayi hanya menerima ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain mulai dari 0-6 bulan, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat. Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan. Kekurangan atau kelebihan gizi akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi ada hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2018. Metode penelitian ini adalah metode penelitian yang menggunakan pendekatan deskriftif korelasi dengan rancangan studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu menyusui bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan berjumlah 67 orang. Sampel adalah keseluruhan dari populasi untuk dijadikan sampel yaitu sebanyak 67 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang meliputi, umur ibu, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur bayi, pemebrian ASI ekslusif dan pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan. Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan pemberian ASI ekslusif dengan pertumbuhan berat badan bayi 0-6 bulan (p=0,003). Tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan penyuluhan oleh petugas kesehatan kepada ibu menyusui yang memiliki bayi 0-6 bulan agar memberikan ASI ekslusif mulai dari usia bayi 0-6 bulan, dan mengetahui manfaat jika diberikan ASI ekslusif.
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN PAGAGAN (Centtela asafica) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KOTA PADANGSIDIMPUAN Nefonavratilova Ritonga; Sukhri Herianto Ritonga
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.811

Abstract

Menurut WHO prevalensi hipertensi di seluruh dunia pada tahun 2010 mencapai 30-32%, sedangkan Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 diperoleh sebesar 26.5% dan cakupan diagnosis hipertensi oleh tenaga kesehatan mencapai 36.8% sehingga penderita hipertensi dalam masyarakat yang belum terdiagnosa 63.2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian rebusan daun pagagan ( centella asafica ) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah one group pre test and post test design tanpa kelompok control dan populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita hipertensi yang ada di Kota Padangsidimpuan sebanyak 16 orang. Berdasarkan hasil uji statistik paired t tes diperoleh bahwa rata- rata tekanan darah pengukuran pertama 156,6 mmhg dengan standar deviasi 15,68 dan pada pengukuran kedua didapat rata- rata tekanan darah adalah 131,6 mmhg dengan standar deviasi 1,05. Terlihat nilai mean perbedaan antara pengukuran pertama dan kedua adalah 25,12 dengan standar deviasi 11,49. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,001 maka dapat disimpulkan ada penurunan yang signifikan antara tekanan darah pengukuran pertama dan pengukuran kedua.
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GAME ONLINE DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA DI LINGKUNGAN 4 KELURAHAN HUTASUHUT KECAMATAN SIPIROK Nazaruddin nasution; nanda suryani sagala; sukhri herianto ritonga
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 7 No 2 (2022): Vol. 7 No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v7i2.900

Abstract

Game online merupakan aplikasi permainan yang berupa petualangan, pengaturan strategi, simulasi, dan bermain peran yang memiliki aturan main dan tingkatan-tingkatan tertentu. Intensitas penggunaan game online adalah besarnya minat atau seringnya seseorang dalam memainkan permainan melalui akses jaringan internet secara online yang memiliki sifat kuantitatif dan kualitas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sedangkan rancangan penelitian menggunakan uji spearman. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 remaja dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah intensitas penggunaan game online dan variabel dependennya adalah interaksi sosial. hasil analisis menggunakan uji sperman dapat kan nilai signifikansi p value = 0.016< 0,05 maka Ha diterima, artinya ada Hubungan antara intensitas penggunaan game online dengan interaksi sosial pada remaja di Lingkungan 4 Kelurahan Hutasuhut Kecamatan Sipirok. Semakin tinggi tingkatan ukuran frekuensi intensitas yang dihabiskan dalam bermain game online, berarti semakin buruk juga interaksi sosial remaja. Dan semakin rendah tingkatan ukuran frekuensi yang dihabiskan dalam bermain game online, berarti semakin baik juga interaksi sosial remaja. Prediabetes is a serious health condition in which blood sugar levels are higher than normal, but not high enough to be diagnosed as type 2 diabetes. Prediabetes occurs mostly in respondents aged >45 years. WHO data found that after reaching the age of 30 years, blood glucose levels will rise 1-2 mg%/year during fasting and will increase by 5.6-13 mg%/year 2 hours after eating. The purpose of this study was to determine the risk factors that cause prediabetes in the city of Padangsidimpuan. This research is a cross-sectional study with a total sample of 52 respondents selected by purposive sampling. The results showed that the majority of respondents aged 40-49 years were 22 people (42.3%), the majority of respondents had BMI > 25 kg/m2 of 30 people (57.7%), the majority of light physical activity were 28 people (53 .8%), the majority had families with a history of DM as many as 37 people (71.2%). From the results of the study it can be concluded that the risk factors for prediabetes in Padangsidimpuan City include age, BMI, physical activity, family history of DM. The higher the age, the risk for uncontrolled blood sugar levels will be even greater. It is expected that patients with prediabetes will be able to carry out good self-care so as to prevent complications from prediabetes into diabetes and other microvascular and macrovascular diseases.
STIGMA MASYARAKAT TENTANG HIV/AIDS DI DESA PINTU LANGIT JAE Nurul Hidayah Nasution; Sukhri Herianto Ritonga
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 7 No 1 (2022): Vol. 7 No.1 Juni 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v7i1.765

Abstract

Human Immunodeficiency virus (HIV) is a virus that attacks the human immune system. HIV continues to be a global public health problem as it has claimed nearly 33 million lives worldwide. People often assume that people who are infected with HIV / AIDS are people whose behavior is not good and is often associated with immoral behavior. We often see discrimination in people with HIV/AIDS. This makes more and more people with HIV/AIDS (PLWHA) are reluctant to open up and don't want to get antiretroviral (ARV) treatment. The purpose of this research was to describe the community's stigma about HIV/AIDS in Pintu Langit Jae Village, Angkola Julu District, Padangsidimpuan City. This type of research is a qualitative research with a phenomenological design. The informants in this research consisted of key informants, namely the village head, the main informant, namely the village community and supporting informants, namely P2M officers at Pintu Langit Health Center. Data collection by in-depth interviews and documentation. Data processing starts from the stage of data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. Data analysis qualitatively and described in descriptive form. The results showed that most of the villagers still had a negative stigma about HIV/AIDS. It is recommended for health workers to be more aggressive in providing counseling and socialization related to HIV/AIDS and PLWHA to the community by using health promotion media that are liked by the community.
GAYA HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN NEUROPATI PERIFER: STUDI FENOMENOLOGI Sukhri Herianto Ritonga
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 7 No 2 (2022): Vol. 7 No. 2 Desember 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v7i2.936

Abstract

Gaya hidup merupakan salah satu faktor resiko memburuknya keadaan penderita DM sekaligus intervensi nya, namun gaya hidup sehat cenderung belum bisa diaplikasikan oleh penderitanya dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gaya hidup penderita diabetes mellitus dengan neuropati perifer di kota Padangsidimpuan. Jenis Penelitian adalah kualitatif dengan Desain penelitian studi fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di kota Padangsidimpuan. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan penderita diabetes mellitus dengan neuropati perifer. Jumlah partisipan dalam penelitan ini sebanyak 6 orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara secara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian ini mendapatkan 4 tema, tema tersebut adalah (1) Aktivitas Fisik (2) Kontrol Pola Makan (3) Pengobatan (4) Pola Tidur. Penelitian ini diharapkan diharapkan dapat dikembangkan melalui penelitian dengan mengeksplor lebih dalam mengenai gaya hidup penderita Diabetes Mellitus Dengan Neuropati Perifer.