Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MODEL KONSEPTUAL PENERIMAAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PERGURUAN TINGGI Ni Kadek Dessy Hariyanti; I Putu Sutawinaya; I Ketut Suwintana
Just TI (Jurnal Sains Terapan Teknologi Informasi) Vol 11, No 1 (2019): JANUARI 2019
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.515 KB) | DOI: 10.46964/justti.v11i1.123

Abstract

Sistem informasi perencanaan dan penganggaran (SIPERA) telah digunakan sejak tahun 2016 untuk pengajuan dan pemantauan kegiatan perencanaan dan penganggaran di Politeknik Negeri Bali. Salah satu kunci keberhasilan penerapan teknologi informasi dalam suatu organisasi adalah kemauan untuk menerima teknologi di antara para pengguna. Proses evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dan penerimaan suatu teknologi. Oleh karena itu penting bagi manajemen untuk mengetahui bagaimana pengguna menerima dan mengadopsi SIPERA.  Untuk menentukan model evaluasi yang tepat maka perlu dilakukan  penelitian terkait dengan model konseptual evaluasi sistem informasi. Penelitian ini mengusulkan dan membentuk pemodelan konseptual untuk evaluasi keberhasilan dan penerimaan suatu sistem informasi. Model ini dibangun dengan modifikasi konsep model TAM. Modifikasi disesuaikan dengan karakteristik institusi sehingga dapat menggambarkan penerimaan  serta adopsi teknologi sistem informasi SIPERA di PNB. Metodologi yang digunakan adalah tinjauan pustaka, gambaran umum model-model yang ada dan mengidentifikasi sistem untuk menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan penerimaan suatu teknologi. Hasil penelitian terdapat 2 faktor utama dalam model konseptual yang diajukan yaitu factor  keyakinan dan factor sikap pengguna. Faktor keyakiran pengguna berupa persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan penggunaan teknologi. Sedangkan faktor sikap berupa sikap terhadap penggunaan serta niat pelaku untuk menggunakan teknologi. Konseptual model penerimaan SIPERA yang dihasilkan dapat memberikan gambaran tentang indikator-indikator yang harus diperhatikan dan dapat dikembangkan untuk penelitian lebih lanjut.
PERBANDINGAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PADA PERAMALAN CURAH HUJAN I Putu Sutawinaya; I Nyoman Gede Arya Astawa; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 2 (2017): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.547 KB) | DOI: 10.31940/logic.v17i2.542

Abstract

Intensitas curah hujan dikatakan besar apabila hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan banjir dan longsor, untuk itu perlu dilakukan peramalan untuk memperkirakan seberapa besar curah hujan yang akan datang. Metode Jaringan Saraf Tiruan (JST) adalah paradigma pengolahan informasi yang terinspirasi oleh sistem saraf secara biologis, seperti proses informasi pada otak manusia. Metode JST yang digunakan dalam meramal curah hujan pada penelitian ini adalah metode Backpropagation dan Adaline. Hasil peramalan dengan tingkat kesalahan yang lebih kecil dari kedua metode JST tersebut akan menunjukkan bahwa metode tersebut baik digunakan untuk peramalan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan pada iterasi 1000 dihasilkan Root Mean Square Error (RMSE) dengan metode Backpropagation sebesar 0.0435, sedangkan Adaline sebesar 0.0674. Berdasarkan perbandingan nilai RMSE metode Backpropagation lebih baik dibandingkan dengan metode Adaline
DIVERSIVIKASI DESAIN GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PENGERAJIN LIMBAH DRUM BEKAS I Made Rajendra; I Ketut Suherman; NK Dessy Hariyanti; I Made Sudana; IGN Suta Waisnawa; IA Dwita Krisna Ari
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 3 No 1 (2017): Nopember 2017
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.184 KB)

Abstract

Salah satu produk karya seni yang lahir melalui sebuah proses kreatif adalah kerajinan berbahan dasar drum bekas pelumas yang keberadaannya saat ini mulai dilirik oleh wisatawan mancanegara. Kerajinan ini berpusat di Desa Tegalalang, Kabupaten Gianyar. Produk karya seni yang dihasilkan oleh pengerajin ini berupa hiasan dinding dengan motif yang bervariasi, seperti: bentuk bunga, frame kaca cermin, berbagai jenis motif satwa, seni instalasi berbentuk robot dari plat drum dan suku cadang kendaraan bekas. Akan tetapi, Â produk karya seni berupa handy craft ini dari segi jumlah dan varian desainnya masih terbatas. Desain yang diproduksi masih terpaku pada bentuk-bentuk baku dengan teknik pengerjaan yang masih kasar. Hal ini dapat dilihat pada hasil pemotongan, pengelasan dan permainan bentuk yang kurang bervariasi, sehingga produk-produk yang dihasilkan oleh pengerajin belum terlihat adanya pembaharuan yang signifikan dan produktivitasnya masih rendah. Melalui PPM (Program Pemberdayaan Masyarakat) diupayakan mendorong produktivitas dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan, di antaranya: pelatihan diversivikasi desain, brainstorming ide-ide baru, pengenalan produk nirmana, pelatihan pengelasan, dan chrome. Hasil pelatihan ini telah mampu menambah ragam produk dengan melahirkan 2 (dua) produk baru yang inovatif dengan kualitas semakin baik, sehingga produktivitas diukur dari jumlah jenis produk dapat dikatakan telah meningkat. Â
KERAJINAN LIMBAH DRUM BEKAS DAN PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI I Made Rajendra; I Ketut Suherman; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2016): Nopember 2016
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.342 KB)

Abstract

Program Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE) ”Mira Ferro Perkasa” yang beralamat di Banjar Penusuan, Desa Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali dan ”Budiana Art” yang beralamat di Banjar Tegalalang, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Kedua UKM ini bergerak dalam usaha kerajinan berbahan limbah drum bekas penampung pelumas dan suku cadang kendaraan yang rusak. Produk kerajinan yang dihasilkan berupa model berbagai jenis satwa, meja, kursi, bingkai cermin, tempat lampu, dan barang seni lainnya. Adapun hasil luaran kegiatan adalah penataan layout bengkel kerja dengan aliran proses produksi yang efisien, penataan stasiun kerja yang ergonomis dan nyaman, penyediaan perkakas atau alat kerja yang lebih modern, sehingga mampu meningkatkan produktivitas kerja. Contohnya adalah proses pemotongan pelat untuk model bulu landak yang sebelumnya butuh waktu 5 menit namun sekarang bisa dilakukan dalam 1 menit. Tataletak fasilitas memiliki total jarak perpindahan material yang lebih dekat dibandingkan tata letak faslitas sebelumnya, urutan mesin dan peralatan pada tata letak fasilitas yang baru memiliki tipe aliran zig-zag. Pola aliran zig-zag dapat mengatasi keterbatasan luas area serta bentuk dan ukuran bangunan UKM yang ada. Perbaikan tataletak fasilitas kerja diharapkan mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pengrajin/pekerja karena pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman sehingga beban kerja menjadi lebih ringan.
PERSEPSI PENDIDIK VOKASI ATAS ATRIBUT-ATRIBUT EMPLOYABILITY SKILLS YANG DIBUTUHKAN DUNIA KERJA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 I Made Suarta; I Ketut Suwintana; I G P Fajar Pranadi Sudhana; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Jurnal Vokasi Indonesia Vol 8, No 1 (2020): Volume 8 No.1 January-Juni 2020
Publisher : Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jvi.v8i1.150

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji persepsi pendidik pada program pendidikan tinggi vokasi tentang tingkat kepentingan atribut employability skills yang dibutuhkan oleh lulusan pendidikan tinggi vokasi dalam memasuki dunia kerja di era revolusi industri 4.0. Penelitian dilakukan dengan metode survei, menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data. Responden dipilih secara purposive sampling dari pendidik pada program studi akuntansi vokasi politeknik negeri dan swasta. Instrumen penelitian disusun berdasarkan model hipotetik employability skills yang meliputi keterampilan generik dan atribut personal. Keterampilan generik terdiri atas 45 item pertanyaan dan atribut pribadi terdiri atas 20 item pertanyaan. Instrumen penelitian disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup menggunakan skala Likert lima poin, mulai dari tidak penting hingga sangat penting. Data dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu skor rata-rata, standar deviasi, dan grafik. Rata-rata skor diurutkan dari tinggi ke rendah yang menunjukkan tingkat kepentingan atribut-atribut employability skills menurut persepsi pendidik vokasi. Keterampilan komunikasi, keterampilan mengelola diri, keterampilan kerjasama tim, dan keterampilan belajar adalah kelompok keterampilan generik dengan tingkat kepentingan tinggi menurut persepsi pendidik vokasi. Pendidik vokasi juga menempatkan kejujuran, integritas, etika kerja, akurasi, dan kepribadian sebagai atribut pribadi dengan tingkat kepentingan tinggi yang harus dimiliki oleh lulusan pendidikan tinggi vokasi. Implikasi dari temuan ini adalah kebutuhan untuk merevitalisasi kurikulum pendidikan vokasi, yang tidak hanya berfokus pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan teknis dalam bidang pekerjaan tertentu, tetapi juga memberikan perhatian pada pengembangan atribut-atribut employability skills mahasiswa vokasi.
PENGEMBANGAN APLIKASI MOBILE TELLER LEMBAGA PERKREDITAN DESA BERBASIS ANDROID I Ketut Suwintana; I Gusti Putu Fajar Pranadi Sudhana; Ni Kadek Dessy Hariyanti
Matrix : Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika Vol 8 No 3 (2018): MATRIX - Jurnal Manajemen Teknologi dan Informatika
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (786.686 KB) | DOI: 10.31940/matrix.v8i3.823

Abstract

Saat ini perkembangan teknologi internet begitu pesat dan semakin murah, hampir semua smartphone terkoneksi internet. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) terutama petugas kolektor dalam melayani transaksi nasabah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi mobile teller LPD berbasis Android. Metode penelitian yang digunakan adalah mengikuti tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode system development life cycle (SDLC) melalui pendekatan air terjun (waterfall approach), yang meliputi: (1) system engineering, (2) analysis, (3) design, (4) coding, (5) testing, dan (6) maintenance. Fasilitas yang disediakan dalam aplikasi ini adalah transaksi setoran, tarikan tunai, laporan mutasi tabungan, pinjaman, dan deposito, serta laporan transaksi harian teller. Aplikasi mobile mengakses replikasi database LPD (DBMS MySQL) di hosting server melalui web service, dan data yang ada di database server LPD (MS SQL) akan disinkronisasi setiap 5 detik dengan menggunakan aplikasi switching sinkronisasi data. Berdasarkan pengujian aplikasi yang dilakukan dengan metode black box testing, semua fungsi aplikasi telah berjalan dengan baik.
PERSEPSI PENDIDIK VOKASI ATAS ATRIBUT-ATRIBUT EMPLOYABILITYSKILLS YANG DIBUTUHKAN DUNIA KERJA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Suarta, I Made; Suwintana, I Ketut; Sudhana, I G P Fajar Pranadi; Hariyanti, Ni Kadek Dessy
Jurnal Vokasi Indonesia Vol. 8, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of study was to examine the perceptions of higher vocational educators about the importance level of employability skills attributes that needed by higher vocational education graduates in entering the workforce in the era of industrial revolution 4.0. The study was conducted by survey method, using a questionnaire. Respondents were selected by purposive sampling from state and public polytechnic vocational accounting educators. The research instruments were arranged based on a hypothetical model of employability skills which included generic skills and personal attributes. The generic skills group consists of 45 items and personal attributes consists of 20 items. The research instrument was arranged in the form of closed questions using five point Likert scale, ranging from not important to very important. Data were analyzed by descriptive statistics, namely mean scores, standard deviations, and graphics. The average score is sorted from high to low, indicating the importance level of employability skills according to higher vocational educator perceptions. Communication skills, self-management skills, teamwork skills, and learning skills are generic skills groups with a high importance level perceived by higher vocational educators. Educators also place honesty, integrity, work ethics, accuracy, and have good personalities as personal attributes with a high importance level that must be possessed by higher vocational graduates. The implication of this finding is the need to revitalize higher vocational education curriculum, which are not solely focused on mastering the knowledge and technical skills in specific field, but also able to develop the attributes of employability skill students.