Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENYULUHAN “PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)” DALAM RANGKA PROGRAM TENTARA MANUNGGAL MASUK DESA (TMMD) WILAYAH KODIM 0510 TIGARAKSA, TANGERANG Gunawan, Shirly; Drew, Clement; Nindi R, Desintha Cristy; Henyta, Henyta; Sari, Karen Permata
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.576 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i2.2897

Abstract

Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan lembaga lainnya dan Pemerintah Daerah yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat. Kegiatan ini berguna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan desa, khususnya daerah tertinggal, serta meningkatkan kualitas generasi muda sebagai generasi milenial yang mandiri dan berkarakter kebangsaan. Program TMMD meliputi kegiatan fisik dan non fisik. Kegiatan non fisik TMMD dapat dilakukan melalui penyuluhan di bidang kesehatan, dengan salah satu materinya mengenai Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), dengan indikator: pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah. PHBS  merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan PHBS serta meningkatkan peran aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat. Penyuluhan PHBS kepada warga wilayah Kodim 0510 Tigaraksa, Tangerang  dilakukan dalam rangka TMMD ke 102 tahun 2018.  Penyuluhan diberikan kepada 80 peserta yang terdiri dari pelajar SMA, Pemuda Karang Taruna, anggota Satuan Polisi Pamong Praja dan masyarakat wilayah setempat. Materi penyuluhan PHBS disampaikan melalui media gambar dan demo secara langsung. Penyuluhan ini memberikan hasil yang baik, terlihat dari hasil evaluasi terhadap materi penyuluhan PHBS, yang dilakukan melalui sesi tanya-jawab. Evaluasi dilakukan dengan menanyakan kembali kepada peserta, beberapa hal penting terkait materi penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat dan peserta dapat menjawab dengan benar setiap pertanyaan yang diberikan.
PENGUKURAN KEPUASAN PASIEN RAWAT-INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA Gunawan, Shirly; R. Aritonang R., Lerbin; Keni, Keni; Risnawaty, Widya
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.553 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v1i1.1891

Abstract

This community service aims to measure the level of satisfaction of inpatients in the Tarakan Region General Hospital, Jakarta based on the assessment of satisfaction instruments distributed in the form of questionnaire sheets to 218 inpatients from all rooms. Components assessed in this satisfaction instrument include 5 dimensions, consisting of Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance and Empathy. The evaluation results of this instrument showed a satisfaction index of 81% for Tangibles, 82.7% for Reliability, 78.8% for Responsiveness, 84% for Assurance, and 80.9% for Empathy. In general, the majority of inpatients are satisfied with the quality of services provided by the Tarakan Regional General Hospital, Jakarta.ABSTRAK:Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan, memiliki tanggung jawab dalam memberikan layanan kesehatan yang bersifat perorangan secara paripurna, seperti layanan rawat inap. Keberadaan dan keberlangsungan usaha suatu rumah sakit sangat ditentukan oleh tingkat kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit. Layanan suatu rumah sakit dianggap baik, tidak hanya dinilai dari kelengkapan fasilitas yang disediakan, melainkan juga tergantung dari sikap dari sumber daya manusia yang terlibat dalam layanan kesehatan tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien rawat-inap Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta berdasarkan penilaian instrumen kepuasan yang didistribusikan berupa lembar kuesioner kepada 218 pasien rawat-inap dari seluruh ruangan. Komponen yang dinilai dalam instrumen kepuasan ini meliputi 5 dimensi yang terdiri dari Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Hasil evaluasi instrumen ini menunjukkan indeks kepuasan 81% untuk Tangibles, 82,7% untuk Reliability, 78,8% untuk Responsiveness, 84% untuk untuk Assurance, serta 80.9% untuk Empathy. Secara umum, sebagian besar pasien rawat-inap puas atas kualitas layanan yang diberikan Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta.
SUPERVISI PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA GURU SMAN 111, DI PENJARINGAN, BANDENGAN, JAKARTA UTARA Keni Keni; Widya Risnawaty; Lerbin R. Aritonang R; Shirly Gunawan
SABDAMAS Vol 1 No 1 (2019): SABDAMAS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.74 KB)

Abstract

Untuk menunjang profesionalitas. seperti yang diatur dalam LampiranPeraturan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang StandarKualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, para guru diharapkan dapat melakukanPenelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan PKM ini merupakan lanjutan dari kegiatanPKM sebelumnya. Pada kegiatan PKM sebelumnya, para guru hanya diberikanpelatihan mengenai penelitian tindakan kelas. Kegiatan PKM ini diharapkan dapatmemberikan supervisi dan pendampingan kepada guru-guru SMAN 111 untukmelakukan penelitian tindakan kelas. Kegiatan PKM ini dilakukan dalam empattahapan. Tahapan awal dilakukan dalam kelompok besar membahas judul penelitiandan penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas. Tahap kedua melakukansupervisi untuk penyusunan Bab I (Pendahuluan) dan Bab II (Tinjauan Pustaka).Selanjutnya, tahap ketiga, melakukan supervisi untuk penyusunan Bab III (MetodePenelitian). Tahap akhir adalah pembahasan terhadap ringkasan proposal penelitiantindakan kelas guru SMA Negeri 111. Supervisi pelaksanaan penelitian tindakan kelaspada guru SMA Negeri 111 diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru untukmelakukan penelitian PTK, yang pada akhirnya akan menunjang kenaikan pangkatguru tersebut. Luaran akhir kegiatan PKM ini adalah: (a) modul Pelatihan PenelitianTindakan Kelas; (b) dilakukannya supervisi bertahap dalam pembuatan proposalpenelitian tindakan kelas, (c) dihasilkannya ringkasan proposal penelitian tindakankelas dari guru-guru SMAN 111.
Uji fitokimia biji cempedak (Artocarpus integer) Yana Sylvana; Yohanes Firmansyah; Shirly Gunawan
Prosiding Seminar Biologi Vol 6 No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOLOGI DI ERA PANDEMI COVID-19 (OKTOBER 2020)
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v6i1.15688

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat profil fitokimia biji cempedak (Artocarpus integer) dan menentukan metabolit sekunder yang dominan serta berpotensi sebagai fitofarmaka. Dilakukan uji fitokimia baik pada bahan segar maupun ekstrak kloroform biji cempedak untuk mendeteksi senyawa seperti alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, dan fenolik. Berdasarkan uji fitokimia bahan segar biji cempedak dan ekstrak kloroform, senyawa yang terdeteksi paling tinggi adalah senyawa terpenoid, sementara metabolit sekunder lainnya seperti alkaloid dan steroid terdeteksi lemah dalam tanaman uji. Hal ini berarti bahwa biji cempedak memiliki kadar terpenoid yang tinggi sehingga berpotensi sebagai antiinflamasi, antimikroba, dan antikanker.
Skrining Faktor Komorbid Hipertensi pada Sasaran Lansia Vaksinasi Covid-19 Shirly Gunawan
Journal of Sustainable Community Development (JSCD) Vol 3 No 3 (2021): Journal Of Sustainable Community Development (JSCD)
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen IPMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32924/jscd.v3i3.55

Abstract

Penyakit Coronavirus (Corona virus disease/ Covid-19) merupakan penyakit infeksi yang dilaporkan pertama kali di kota Wuhan, China pada akhirtahun 2019. Sejak itu Covid-19 menyebar dengan cepat sekali ke seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Jumlah kasus Covid-19 terus meningkat. Lansia dan individu yang memiliki riwayat penyakit yang merupakan faktor komorbid, seperti hipertensi berisiko lebih besar untuk terinfeksi Covid-19 dengan gejala yang lebih berat dan memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Hipertensi merupakan faktor komorbid terbanyak yang ditemukan pada pasien rawat inap akibat Covid-19. Salah satu upaya untuk mencegah penularan Covid-19 yang lebih luas lagi adalah melalui pemberian vaksinasi. Pemerintah sudah memulai program vaksinasi Covid-19 di Indonesia sejak Januari 2021 untuk kelompok prioritas, seperti tenaga kesehatan, pekerja di sektor publik, dan lansia. Karena Covid-19 adalah penyakit baru dengan vaksin baru, sehingga sebelum dilakukan vaksinasi perlu dilakukan pemeriksaan penapisan (skrining) tekanan darah untuk mengetahui apakah individu yang akan divaksin memiliki faktor komorbid seperti hipertensi. Informasi ini dibutuhkan untuk membantu petugas kesehatan dalam menentukan apakah individu tersebut dapat atau tidak menerima vaksinasi. Bagi individu yang dapat menerima vaksinasi, informasi tersebut diperlukan untuk memberikan edukasi dalam rangka mencegah kejadian paska-vaksinasi serta mengendalikan penyakit hipertensi. Kata Kunci: skrining, tekanan darah, hipertensi, vaksinasi, Covid-19
EDUKASI MENGENAI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG RASIONAL DI LINGKUNGAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG BEKASI Shirly Gunawan; Oentarini Tjandra; Susilodinata Halim
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.11925

Abstract

Antibiotics are antimicrobial drugs used to treat bacterial infections. High prevalence of infectious diseases, increasing the use of antibiotics in society. The high rate of antibiotics use without a doctor's prescription makes their use irrational and leads to drug resistance. One of the factors causing drug resistance is the lack of public knowledge about the use of drugs, especially antibiotics. Knowledge plays an important role in shaping certain beliefs, attitudes, and behaviors. The higher the level of education, it is expected that the better the level of knowledge on drug use. Studies to know the level of knowledge of residents using antibiotics,  carried out in SMA and SMK Tambelang District Bekasi Regency, show that most respondents have insufficient knowledge (52.4%) of antibiotics. For this reason, PKM activities have been carried out in the form of education on the rational use of antibiotics, which was attended by 53 residents in SMK 1 Tambelang Bekasi, consisting of teachers, students, and educational staff. Before and after education, pretest and post-test were carried out to assess knowledge of antibiotics use. The mean pretest score was 8.08 points, and the post-test mean score was 9.42 points. Statistical analysis showed a mean difference between the pretest and post-test values of 1.34 points with a p-value of 0.008 (p <0.05). With the results obtained, it is expected to increase the knowledge of the residents of SMK 1 Negeri Tambelang Bekasi in the rational use of antibiotics so that it will indirectly reduce the incidence of resistance to antibioticsABSTRAK:Antibiotics are antimicrobial drugs used to treat bacterial infections. High prevalence of infectious diseases, increasing the use of antibiotics in society. The high rate of antibiotics use without a doctor's prescription makes their use irrational and leads to drug resistance. One of the factors causing drug resistance is the lack of public knowledge about the use of drugs, especially antibiotics. Knowledge plays an important role in shaping certain beliefs, attitudes, and behaviors. The higher the level of education, it is expected that the better the level of knowledge on drug use. Studies to know the level of knowledge of residents using antibiotics,  carried out in SMA and SMK Tambelang District Bekasi Regency, show that most respondents have insufficient knowledge (52.4%) of antibiotics. For this reason, PKM activities have been carried out in the form of education on the rational use of antibiotics, which was attended by 53 residents in SMK 1 Tambelang Bekasi, consisting of teachers, students, and educational staff. Before and after education, pretest and post-test were carried out to assess knowledge of antibiotics use. The mean pretest score was 8.08 points, and the post-test mean score was 9.42 points. Statistical analysis showed a mean difference between the pretest and post-test values of 1.34 points with a p-value of 0.008 (p <0.05). With the results obtained, it is expected to increase the knowledge of the residents of SMK 1 Negeri Tambelang Bekasi in the rational use of antibiotics so that it will indirectly reduce the incidence of resistance to antibiotics
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT KARDIOVASKULER DAN STROKE MELALUI PENYULUHAN DAN PENAPISAN FAKTOR RISIKO PADA WARGA DI SEKITAR JAKARTA BARAT Shirly Gunawan; Paskalis Gunawan; Novendy Novendy
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v3i2.9609

Abstract

Cardiovascular disease is the number one cause of death worldwide. The risk factors for this disease are multifactorial, both modifiable and non-modifiable. Uncontrolled risk factors due to the lack of public knowledge will impact the increased risk of suffering from cardiovascular disease and stroke. Therefore, various preventive efforts were made. One of them is by increasing public knowledge through counseling and screening on risk factors for cardiovascular disease and healthy living habits. A team from the Faculty of Medicine, Tarumanagara University, collaborated with PKK (family welfare empowerment) cadres, carried out community service activities (PKM) in Tomang Village with local community participants. The team conducted data collection on daily living habits, anthropometric data, blood pressure checks, blood sugar, and total cholesterol checks to determine cardiovascular disease and stroke risk factors. A pretest and post-test were delivered to assess cardiovascular disease and stroke knowledge before-after the counseling. Several findings, which are risk factors for cardiovascular disease and stroke, were found. From one hundred and thirty participants,  105 people (80.77%) were overweight (obesity). Eighty-four people (64.62%) had blood pressure above normal. Ten people (7.69%) whose blood sugar was above the normal limit, and 64 people (49.23%) had high total cholesterol levels.  Seventy-seven people (59.23%) had no exercise habits. The mean pretest score was 6.92 points, and the post-test score was 7.37 points. Statistical analysis showed a mean difference between the pretest and post-test values of 0.45 points with a p-value of 0.003 (p <0.005). This activity is beneficial and expected to be carried out continuously to control risk factors for cardiovascular disease and stroke.ABSTRAK:Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab nomor satu kematian di seluruh dunia. Faktor risiko penyakit ini bersifat multifaktorial, baik yang dapat dimodifikasi maupun yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak terkendali akibat kurangnya pengetahuan masyarakat, akan berdampak terhadap peningkatan risiko menderita penyakit kardiovaskuler dan stroke. Oleh karena itu, dilakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan tentang faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan stroke dan kebiasaan hidup sehat. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara,bekerja sama dengan ibu-ibu kader PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga) dan Kelurahan Tomang, di RPTRA Kelurahan Tomang dengan peserta warga masyarakat sekitar. Kegiatan diisi dengan penyuluhan serta demo senam, pendataan kebiasaan hidup sehari-hari, pemeriksaan antropmetri, tekanan darah, gula darah sewaktu dan kolesterol total untuk mengetahui faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan stroke. Sebelum dan sesudah penyuluhan, dilakukan pretest dan post test bagi peserta untuk menilai pengetahuan tentang penyakit kardiovaskuler dan stroke. Beberapa temuan yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler dan stroke ditemukan pada kegiatan ini, yaitu sebanyak 105 orang warga (80,77%) mengalami kegemukan (obesitas), 84 orang (64,62%) yang memiliki tekanan darah di atas normal, 10 orang (7,69%) yang gula darah sewaktunya di atas normal, 64 orang (49,23%) yang kadar kolesterol totalnya tinggi dan 77 orang (59,23%) tidak memiliki kebiasaan olahraga. Rerata nilai pretest sebesar 6.92 poin dan nilai post test sebesar 7.37 poin. Analisis statistik menunjukkan terdapat perbedaan rerata antara nilai pretest dan post test sebesar 0.45 poin dengan p value sebesar 0.003 (p<0.005).
PEMETAAN PROFIL ANTROPOMETRI, DAN BIOKIMIA DARAH SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR DI KELURAHAN TOMANG JAKARTA BARAT Alexander Halim Santoso; Triyana Sari; Shirly Gunawan
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.325 KB) | DOI: 10.24912/jbmi.v3i1.8033

Abstract

Increasing the welfare of the community has an impact on lifestyle changes such as low physical activity, high carbohydrate, and low diet. Along with these conditions, the incidence of non-communicable diseases (PTM / Non-Communicable Diseases / NCD) also increases. PTM includes cardiovascular disease, diabetes mellitus, lung disease, and cancer. WHO reports that each year PTM causes 35 million deaths worldwide, and many of these deaths occur in low-to-middle income economies. Obesity is one of the risk factors for PTM. Many residents of Tomang village are known to suffer from diabetes. Based on the above conditions, the Faculty of Medicine intends to carry out anthropometric and biochemical profiles to get a picture of the nutritional status and PTM in Tomang village. The invitation was distributed by cadres from Tomang Urban Village. On the day of implementation, participants registered and then filed out the questionnaire. Furthermore, participants were directed to anthropometric examination and continued with biochemical examination. This dedication activity involved the Tarumanagara University Faculty of Medicine students. From eighty-three residents, only 10.8% of residents had high blood pressure (hypertension), high blood sugar (GDS) (> 200 mg / dL) 4.8%, high cholesterol (> 200 mg / dL) 16 , 9%, and high uric acid (male> 7 mg / dL; female> 6 mg / dL) 25.3%. Based on the calculation of the Body Mass Index (BMI), it was found that more than sixty percent of the population had more nutritional status to fat. Continuous efforts are needed in the form of outreach to continue to increase community awareness and knowledge of PTMABSTRAK:Peningkatan kesejahteraan masyarakat berdampak terhadap perubahan gaya hidup seperti aktifitas fisik yang rendah, pola makan tinggi energi dan rendah serta. Seiring dengan keadaan tersebut, insiden penyakit tidak menular (PTM/Non-Communicable Diseases/NCD) ikut meningkat. PTM mencakup penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, penyakit paru dan kanker. WHO melaporkan setiap tahunnya PTM menyebabkan 35 juta kematian di seluruh dunia, dan kematian ini banyak terjadi di negara berpendapatan ekonomi rendah hingga sedang. Obesitas merupakan salah satu faktor resiko terjadinya PTM. Banyak warga kelurahan Tomang diketahui menderita Diabetes. Berdasarkan kondisi diatas, Fakultas Kedokteran hendak melaksanakan pemeriksaan antropometri dan profil biokimia untuk mendapatkan gambaran mengenai status gizi dan PTM di kelurahan Tomang. Penyebaran undangan dilakukan oleh para kader dari Kelurahan Tomang. Pada hari pelaksanaan, peserta melakukan registrasi dan kemudian mengisi kuesioner. Selanjutnya peserta diarahkan untuk pemeriksaan antropometri, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan biokimia. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Dari delapan puluh tiga warga, didapatkan hanya 10,8% warga yang tekanan darahnya tinggi (hipertensi), gula darah sewaktu (GDS) tinggi (>200 mg/dL) 4,8%, kolesterol tinggi (>200 mg/dL) 16,9%, dan asam urat tinggi (laki-laki >7 mg/dL; perempuan >6 mg/dL) 25,3%.  Berdasarkan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), didapatkan lebih dari enampuluh persen warga memiliki status gizi lebih hingga gemuk. Diperlukan upaya berkelanjutan dalam bentuk penyuluhan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan pengetahun masyarakat akan PTM
EDUKASI SEKS DAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SISWA/ SISWI SMP TARAKANITA 2 JAKARTA Shirly Gunawan; Noer Saelan Tadjudin
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.915 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19909

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan sebelum mencapai usia dewasa. Remaja akan memasuki masa pubertas, suatu tahap perkembangan anak menjadi dewasa secara seksual, dimana akan terjadi perubahan, baik perubahan fisik maupun psikis. Oleh karena itu, pendidikan terkait pengetahun tentang seks dan kesehatan reproduksi penting diberikan sejak dini untuk membekali pengetahuan serta menumbuhkan kesadaran remaja akan pentingnya kesehatan reproduksi. Hal ini untuk mencegah dan melindungi dari perilaku seksual berisiko. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa edukasi, dilakukan staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara (FK Untar). Kegiatan berupa edukasi seks dan kesehatan reproduksi remaja bagi siswa/ siswi SMP Tarakanita 2 Jakarta. Untuk menilai pengetahuan tentang seks dan kesehatan reproduksi siswa/ siswi tersebut, dilakukan pretest sebelum edukasi dan post test sesudah edukasi. Kegiatan ini dihadiri sekitar 70 orang peserta yang berusia di antara 14-15 tahun. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu peserta laki-laki dan perempuan. Hasil post test dibandingkan dengan hasil pretest, untuk menilai perubahan pengetahuan peserta pasca penyampaian materi oleh narasumber. Terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 41 orang yang menjawab post test lebih baik dari pretest, 12 orang menjawab sama antara pretest dan post test, 8 orang menjawab lebih baik pretest daripada post test. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi remaja dan diharapkan dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi.
PENAPISAN KELAYAKAN PEMBERIAN BOOSTER VAKSINASI COVID-19 PADA INDIVIDU LANSIA DI SENTRA VAKSINASI COVID-19 UNIVERSITAS TARUMANAGARA Marcella E. Rumawas; Noer Saelan Tadjudin; Shirly Gunawan; Zita Atzmardina
PROSIDING SERINA Vol. 2 No. 1 (2022): PROSIDING SERINA IV 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.758 KB) | DOI: 10.24912/pserina.v2i1.19911

Abstract

Lansia adalah kelompok masyarakat yang rentan terserang infeksi COVID-19 dengan gejala parah hingga kematian.. Pemberian booster vaksinasi COVID-19 diyakini dapat memberikan perlindungan lebih besar dari gejala berat dan kematian akibat COVID-19 dibandingkan pemberian vaksinasi dosis primer saja atau tidak divaksinasi sama sekali. Masalahnya cakupan booster vaksinasi COVID-19 pada lansia masih tergolong rendah. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan melakukan penapisan untuk menentukan kelayakan lansia menerima booster vaksinasi COVID-19. Universitas Tarumanagara menyelenggarakan kegiatan Sentra Vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan (booster) dengan mitra Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat pada tanggal 2-4 Februari 2022. Penapisan kelayakan lansia menerima booster vaksinasi COVID-19 dilakukan di meja 1 pada alur layanan vaksinasi, oleh tenaga medis dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Luaran utama kegiatan ini adalah publikasi di jurnal, sedangkan luaran tambahan adalah HaKI untuk materi edukasi masyarakat mengenai persyaratan dan penapisan kelayakan lansia menerima booster vaksinasi COVID-19. Sebanyak 45 peserta lansia dinyatakan layak menerima booster vaksinasi COVID-19 setelah mereka lolos kriteria skrining yang terdiri dari suhu tubuh, tekanan darah, dan riwayat penyakit. Penapisan kelayakan pemberian vaksinasi COVID-19 dapat meningkatkan cakupan booster vaksinasi pada lansia, mencapai manfaat vaksin secara optimal dan mencegah terjadinya dampak yang tidak diinginkan paska vaksinasi.