Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Budaya Lokal Masyarakat Cirebon Mahpudin; Yuyu Yuliati
Jurnal Sekolah Dasar Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Sekolah Dasar
Publisher : LPPM Universitas Buana Perjungan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jurnalsekolahdasar.v4i2.883

Abstract

In accordance with the level of his age, learning mathematics in elementary schools should start from a concrete concept first before students are brought to the concept in the form of abstract mathematical symbols. Local culture of the community becomes a real part that is faced by students in their daily lives. So the use of local culture as a mathematics learning content can lead students to a concrete mathematics learning experience. This paper tries to explain the results of research focusing on the development of local culture-based mathematics teaching materials in the Cirebon community. The purpose of this study was to produce mathematics materials based on the local culture of Cirebon society. Teaching material developed meets valid and effective criteria. the type of research used is development research with ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) procedures. The results of this study indicate an increase in students' mathematical understanding after learning is applied by using local culture-based mathematics teaching materials in the Cirebon community. The increase in the average value of students 'mathematical understanding abilities is from 41 to 71. Thus, the use of local culture-based mathematics teaching materials in Cirebon society can improve students' mathematical understanding abilities.
PEMBELAJARAN SAINS DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Yuyu Yuliati; Dudu Suhandi Saputra
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5, No 2 (2019): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v5i2.1389

Abstract

Era revolusi industri 4.0 membawa konsekuensi terhadap pendidikan sains untuk mampu mempersiapkan individu yang memiliki kompetensi mumpuni dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan dengan mengaplikasikan kemajuan teknologi pada kegiatan pembelajaran. Kajian ini memberikan gambaran terhadap peranan pembelajaran sains di era revolusi industri 4.0. Hasil kajian menunjukan bahwa sains berkaitan erat dengan teknologi, selanjutnya bahwa sains memiliki peranan yang sangat besar dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, baik secara soft skill maupun hard skill. Sains memiliki peranan dalam mendorong peserta didik untuk mampu mengaplikasikan pemahamannya akan sains dalam menghasilkan suatu karya teknologi yang bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia, hal tersebut mengingat karena teknogi merupakan aplikasi dari sains. Melalui sains peserta didik berlatih mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis, dan kritis selanjutnya melalui sains peserta didik juga dilatih untuk melakukan penemuan dan rekayasa dengan menerapkan berbagai langkah kerja ilmiah..Kata Kunci: Pembelajaran sains, revolusi industry 4.0
PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Yuyu Yuliati; Intan Lestari
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v5i1.1200

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V Sekolah Dasar Negeri Karamat 1 dengan menerapkan model pembelajaran creative problem solving (CPS). Metode Penelitian yang digunakan peneliti  adalah penelitian tindakan kelas yang bekerjasama dengan guru kelas V SD Negeri Karamat 1, dengan jumlah siswa kelas V sebanyak 20 siswa terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini berlangsung dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, tes, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Karamat 1. Hal tersebut di buktikan dengan data hasil pembelajaran. Pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 65,08 jika dilihat dari ketuntasan belajar siswa 8 siswa (40%) yang telah mencapai nilai KKM, sedangkan 12 siswa (60%) masih dibawah KKM. Pada siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 66,50 dilihat dari 11 siswa (55%) telah mencapai nilai KKM, sedangkan 9 siswa (45%) masih dibawah KKM. Pada siklus III dengan nilai rata-rata mencapai 80,0 dilihat dari 17 siswa (85%) telah mencapai nilai KKM, sedangkan 3 siswa (15%) masih dibawah KKM, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran creative problem solving (CPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Karamat 1.  Kata Kunci : creative problem solving (CPS), hasil belajar, pembelajaran IPA
LITERASI SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA Yuyu Yuliati
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 3, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v3i2.592

Abstract

Kemampuan Literasi merupakan hal fundamental yang harus dimiliki oleh peserta didik dalam menghadapi era global untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dalam berbagai situasi. Literasi sains merupakan kemampuan untuk memahami sains, mengkomunikasikan sains, serta menerapkan kemampuan sains untuk memecahkan masalah. Untuk meningkatkan kemampuan literasi sains disamping memerlukan motivasi peserta didik, guru juga perlu mempertimbangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan potensi peserta didik yang mana pada proses pembelajarannya menitik beratkan pada pemberian pengalaman langsung dan pengaplikasian hakikat sains. Kata Kunci : Literasi sains, Pendidikan abad 21
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Yuyu Yuliati
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 2, No 2 (2016): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v2i2.335

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada masih rendahnya kualitas pembelajaran di SD dalam mengimplementasikan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains. Berdasarkan alasan tersebut tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan apakah data peningkatan keterampilan proses sains siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah (PBM) lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran bukan PBM. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan desain pre- and  post test design. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Majalengka pada tahun ajaran 2014/2015 dengan subjek penelitian sebanyak 24 siswa kelas eksperimen dan 24 siswa kelas kontrol. Kelas ekperimen diberi perlakuan PBM, sedangkan kelas kontrol dengan bukan PBM. Kedua kelompok diberikan pre test dan post test dengan menggunakan instrumen tes yang sama. Instrumen yang digunakan terdiri atas butir soal pilihan ganda untuk mengukur keterampilan proses sains, dan lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran. Data pre test dan post test diolah menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows. Hasil analisis data menunjukan bahwa keterampilan proses sains pada kelas eksperimen baik secara keseluruhan maupun pada setiap indikatornya mengalami peningkatan yang lebih baik dibanding siswa kelas kontrol. Adapun peningkatan secara keseluruhan untuk keterampilan proses sains yaitu sebesar 0,56 berada pada kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan keterampilan proses siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah (PBM) lebih baik dibandingkan siswa yang mendapatkan pembelajaran bukan PBM. Kata Kunci: Keterampilan proses sains, Pembelajaran berbasis masalah (PBM), dan bukan PBM.
PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA Yuyu Yuliati
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 1, No 1 (2015): January
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v1i1.346

Abstract

Penelitian ini berangkat dari permasalahan pembelajaran di SDN Pancasila kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, dimana dalam pembelajaran keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran masih tergolong rendahUntuk mengatasi permasalah tersebut peneliti melakukan penelitian penerapan model learning cycle 5E untuk meningkatkan pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan pembelajaran IPA dengan menggunakan model learning cycle 5E. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Untuk mengetahui pelaksanaan dan hasil belajar, digunakan teknik pengambilan data dengan observasi dan tes yang dilakukan tiap akhir siklus. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan tes tertulis. Hasil penelitian menunjukkan 1) Pelaksanaan pembelajaran, siswa cenderung lebih aktif dalam pembelajaran, 2) Proses pembelajaran dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan, ditunjukan  dengan adanya peningkatan aktivitas siswa pada setiap fase pembelajaran, dari kelima fase rata-rata aktivitas siswa pada siklus I 62,53% dan pada siklus II meningkat menjadi 86,83%. Peningkatan hasil belajar untuk aspek kognitif CI-C3 diukur melalui tes untuk siklus I jumlah siswa tuntas mencapai 60,52% dan meningkat pada siklus II menjadi 94,73%. Untuk aspek afektif dan psikomotor diukur melalui kegiatan observasi melalui lembar penilaian kinerja, pada siklus I jumlah siswa yang mencapai KKM 92,10% dan meningkat pada siklus II menjadi 100%. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model learning cycle 5E terbukti dapat meningkatkan pembelajaran IPA di kelas IV SDN Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA Ari Yanto; Yuyu Yuliati; Terra Anjani
Jurnal Elementaria Edukasia Vol 3, No 1 (2020): April
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jee.v3i1.2109

Abstract

Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar seringkali kurang menanamkan kemampuan berpikir sehingga siswa masih belum sepenuhnya memahami konsep seutuhnya. Hal ini menyebabkan pemahaman matematis siswa belum mencapai tingkat yang maksimal. Penggunaan media yang digunakan dalam pembelajaran masih berupa hal yang abstrak dan dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada hal yang konkret yaitu pendekatan matematika realistik. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui perbedaan pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik, (2) Mengetahui perbedaan pemahaman matematis siswa sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran dengan metode konvensional, (3) Mengetahui perbedaan pemahaman matematis siswa yang signifikan antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dengan yang menggunakan metode konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Cigasong I dengan sampel 2 kelas dengan subjek penelitian berjumlah 63 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes pemahaman matematis siswa awal maupun akhir. Analisis data yang digunakan adalah Uji Mann Whitney karena hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa data tidak normal. Uji Mann Whitney ini bertaraf signifikansi jika nilai Asymp.Sig < 0,05 maka hipotesis diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan pemahaman matematis siswa yang signifikan sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik, (2) Terdapat perbedaan pemahaman matematis siswa yang tidak signifikan sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran dengan metode konvensional, (3) Terdapat perbedaan pemahaman matematis siswa yang signifikan antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan pendekatan matematika realistik dengan yang menggunakan metode konvensional bagi siswa kelas IV SD Negeri Cigasong 1 Kabupaten Majalengka.
URGENSI GUIDED INQURY PADA PEMBELAJARAN SAINS DI SEKOLAH DASAR Yuyu Yuliati
BIO EDUCATIO : (The Journal of Science and Biology Education) Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.53 KB) | DOI: 10.31949/be.v3i1.1042

Abstract

Pendidikan dasar merupakan pondasi bagi pendidikan selanjutnya, dimana karakteristik siswa sekolah dasar tentunya berbeda dengan siswa pada jenjang selanjutnya hal ini didasari karena struktur kognitif siswa siswa sekolah dasar tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif orang dewasa. Sehingga siswa SD perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses sains sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya yaitu melalui pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa aktif. Melalui tulisan ini pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) terbukti secara empiris dapat dijadikan salah satu upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Kata Kunci: Penbelajaran IPA SD, Guided Inquiry