Articles
PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA
Zulrizki;
Faisal Sangadji;
Isti Antari
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Stikes Madani
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (367.628 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v9i2.19
Menurut badan pusat statistik 2014, Prevalensi lanjut usia (lansia) di Indonesia sebesar 8,03% dari seluruh penduduk di Indonesia, dan provinsi dengan proporsi lansia terbesar adalah Daerah Istimewa Yogyakarta (13,05%). Peningkatan jumlah lansiadi Indonesia, semakin meningkat pula permasalahan penyakit akibat proses penuaan,seperti penurunan fungsi kognitif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam otak terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lanjut usia (lansia). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pre and post test without control. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan Quasi eksperiment. Teknik pengambilan sampel dengan cara Non Probability sampling yaitu dengan purposive sampling, dan didapatkan jumlah sampel 20 responden. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner MMSE (Mini Mental Status Eximinitation). Analisis data menggunakan uji Paired sample t-test. Hasil penelitian; Mayoritas usia responden yang mengalami penurunan fungsi kognitif paling banyak berumur 60-70 tahun sebanyak 17 responden (85%). Jenis kelamin responden paling banyak adalah berjenis perempuan sebanyak 11 responden (55%).Nilai kognitif responden sebelum diberikan senam otak terbanyak adalah skor nilai kognitif sedang sebanyak 10 responden (50%). Nilai kognitif responden sesudah diberikan senam otak terbanyak adalah skor nilai kognitif ringan sebanyak 15 responden (75%).Hasil dari uji Paired Sample t-test didapatkan mean pre test 20,25 dan untuk mean post test 24,60 sehingga dapat dilihat adanya peningkatan fungsi kognitif sebelum dan sesudah perlakuan. Sehingga Ho ditolak artinya ada pengaruh sebelum dan sesudah senam otak dengan fungsi kognitif lansia di Posyandu Lansia Dusun Kradenan, Srimulyo, Piyungan, Bantul, D.I. Yogyakarta Kesimpulan:Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senam otak secara signifikan bermanfaat dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia yang mengalami penurunan fungsi kognitif dibuktikan dengan hasil yang bermakna skor nilai fungsi kognitif setelah dilakukan senam otak.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES TERHADAP TINGKAT NYERI DISMENOREA
Atiyatul Hikmah;
Isti Antari;
Tri Hardi Miftahul Ulum
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (508.602 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v9i1.24
Adolescence is time of storm and stress, stress is very vulnerable at the sixth-grade student, because of the thesis and some final exam which can trigger or exacerbate the occurrence of dysmenorrhea. This study aimed to determine the relationship of stress levels to dysmenorrhea levels on sixth grade student at D3 Midwifery Study Program of STIKes Madani Yogyakarta. The study design was descriptive analytic quantitative correlation using cross sectional approach. Sampling technique using total sampling, there were 31 respondents from 32 students who according to the criteria of inclusion. The independent variable is the level of stress and the dependent variable is the level of dysmenorrhea, to determine their relationships using Kendall's Tau test. Researchers obtained data using questionnaires Depression Anxiety Stress Scale (DASS) to measure level of stress and questionnaires Numeric Rating Scale (NRS) to measure the level of pain of dysmenorrhea. Student who suffered stress there are 93.5% and mostly on moderate stress, there are 45.1% and student who suffered dysmenorrhea pain there are as many as 96.7% most of them suffered mild dysmenorrhea pain 35.5%, while bivariate test using test kendall's tau, the results hypothesis test P = 0.000 (
HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DENGAN KEJADIAN IKTERUS NEONATORUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Siti Hajar, Neni;
Isti Antari;
Mifathul Mizan, Dian
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (268.427 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v10i1.51
Icterus is one of clinical phenomenon that often found in the newborn baby. It can be occured because high amount of erythrocytes, short time live of erythrocytes, and immature function of hepatic. Icterus can be affected by some factors such like low birth weight <2500 gr, gestation time <36 weeks, asphyxia history, hypoxia, infection, head trauma, acute breath syndrome, hypoglicemic, hypercarbia and hemolysis that caused by blood incompatibility The aim of this study was to know the relationship between low birth weight with icterus case in RSUD Panembahan Senopati Bantul at 2015. This study used case control design with retrospective approach. The sample were all baby aged 2-7 days with physiological icterus and non physiological icterus. This study used systematic random sampling. Data analysis in this study used chi square test. According to the chi-square test, obtained result there was a significant relationship between low birth weight with an incidence of neonatorum icterus in RSUD Panembahan Senopati Bantul at 2015 with significant value < 0.000 (P value < 0,05) Keyword : Icterus, low birth weight, neonatorum, hyperbilirubin
SELF CARE DAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
Errick Endra Cita;
isti antari
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (463.916 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v10i2.75
Background : International Diabetes Federation (IDF) said that Indonesia have high percetage of diabetes mellitus type2, and placed Indonesia on the sixth of he ten countries. Purpose : To find out the relationship between self-care and blood sugar level of patient with type 2 diabetes mellitus in Hospital. Method : The design of this research is correlational by using cross sectional approach. The sampling technique is non probability sampling using consecutive sampling technique with 51 respondents. The self-care data was taken using SDSCA (The Summary of Diabetes Self-care Activity) questionnaire. Result :There is a significant correlation between self care with when blood sugar level of type 2 diabetes mellitus patient with p value of 0.000 and very strong relationship tensile with correlation coefficient value of -0.969 and the direction of negative relationship which means lower self care then the higher when blood sugar levels of patients with type 2 diabetes mellitus. Conclusion : There is a signifcant correlation between self care and blood sugar levels of patients with type 2 diabetes mellitus in Hospital. The lowe self care then the higher blood sugar levels.
PENGGUNAAN PSIKOEDUKASI DALAM MENINGKATKAN EFIKASI DIRI BERHENTI MEROKOK PADA SISWA
Isti Antari
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (442.77 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v10i2.82
As many as 85% of households in Indonesia are exposed to cigarette smoke, with an estimated 8 smokers dying due to active smokers, one passive smoker dies due to exposure to other people's cigarette smoke, or about 25,000 deaths in Indonesia occur due to secondhand smoke. Bantul District Health Profile 2014 states that in Bantul District epidemiological transition has occurred with the increasing prominence of non-communicable diseases especially hypertension and blood vessels as one of the effects of smoking. The smoking cessation program focuses on behavior change. People with high self-efficacy to stop smoking are ultimately more successful in undergoing a smoking cessation program. The level of self-efficacy to stop smoking can be a predictor of the efforts made to stop smoking. This research is a quasi-experimental approach with pre-post test without control. The study was conducted at SMP X with a sample of 30 students who actively smoked were taken by purposive sampling. The level of self-efficacy to stop smoking is measured before the action and immediately after the action and 3 weeks after the psychoeducation. Descriptive data analysis was performed by presenting frequency distribution data and Wilcoxon Signed Rank Test analysis. Based on the results of the calculation, the Z value obtained is -4.067 where the value
PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA DALAM RANGKA MENURUNKAN STIGMA TERHADAP KELUARGA DAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA
isti antari
ABDIMAS Madani Vol 2 No 1 (2020): Journal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gangguan jiwa berat terbanyak terdapat di DI Yogyakarta yaitu sebesar 2,7 per 1000 penduduk, dilanjutkan provinsi Aceh, Sulawesi Selatan, Bali dan Jawa tengah. Bantul menjadi daerah dengan jumlah penderita skizofrenia terbesar kedua di Yogyakarta (Dinkes DIY, 2016). Gangguan jiwa berat menimbulkan beban bagi pemerintah, keluarga serta masyarakat. Stigma tidak hanya dialami oleh orang dengan gangguan jiwa saja akan tetapi hal ini juga akan menimpa pada keluarganya, dimana hal ini akan dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesembuhan pasien. Hasil studi pendahuluan di Dusun Petir terdapat dua orang yang mengalami gangguan jiwa. Pasien dan keluarga menjadi tidak aktif dalam kegiatan warga dan cenderung menarik diri. Langkah pendekatan untuk mengurangi stigma yaitu dengan education, protest dan contact. Peserta dari pengabdian masyarakat ini yaitu Ibu-ibu anggota PKK Dusun Petir dengan kegiatan yang diberikan yaitu pendidikan kesehatan tentang kesehatan jiwa dan stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa. Peserta diminta untuk mengisi kuisioner tentang Community Attitude Towards the Mentally Illness (CAMI) saat sebelum dan sesudah kegiatan. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan didapatkan data bahwa tingkat stigma masyarakat mengalami pergeseran ke arah positif dibandingkan sebelum dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan, yang artinya penilaian negative terhadap orang dengan gangguan jiwa semakin berkurang.
Efektivitas Penggunaan Media Video dan Leaflet Terhadap Perilaku Mencuci Tangan Dalam Pencegahan Diare
Isti Antari;
Santria Dewi Riandani;
Ignasia Nila Siwi
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (233.636 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v11i1.95
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan bahwa perilaku cuci tangan pakai sabun pada masyarakat masih rendah, termasuk pada anak usia sekolah sebesar 49,8%. Perilaku mencuci tangan ada hubungan yang signifikan dengan insidensi diare pada anak usia sekolah. Salah satu upaya pemberian pendidikan kesehatan di sekolah adalah melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode dan media yang disesuaikan dengan sasaran. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan menggunakan media video dan leaflet terhadap perilaku cuci tangan di SD Bintaran Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Subjek penelitian semua siswa kelas IV SD Bintaran sejumlah 44 siswa, menggunakan Teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 32 siswa, sebanyak 16 siswa pada kelompok intervensi dan 16 pada kelompok control. Teknik pengumpulan data dengan cara interview (wawancara) dan observasi pada siswa SD Bintaran. Analisis data dilakukan dengan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan pengaruh video dan leaflet terhadap perilaku cuci tangan. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelompok intervensi 22,88 dan nilai rata-rata kelompok kontrol 10,12. Nilai sig. yang diperoleh dengan menggunakan uji Mann Whitney sebesar 0.000, karena nilai sig. sebesar 0,000 atau p-value < 0,05 maka dapat dikatakan ada perbedaan yang signifikan antara pemberian pendidikan kesehatan dengan media video dibandingkan dengan media leaflet. Hal ini berarti pendidikan kesehatan dengan media video lebih efektif dibandingkan dengan media leaflet.
Penurunan Stigma Terhadap Gangguan Jiwa Melalui Program Kontak Sosial dan Psikoedukasi
Isti Antari;
Arif Tirtana
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 11 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (256.202 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v11i2.140
Stigma gangguan jiwa tidak hanya berdampak terhadap klien gangguan jiwa, akan tetapi juga kepada masyarakat yang berada di sekitar klien. Langkah pendekatan untuk mengurangi stigma dan diskriminasi yaitu dengan education, contact dan protest. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan pendekatan pre-post test design with control group. Penelitian dilaksanakan di Desa Sonosari Tegaltirto Berbah Sleman, dengan teknik purposive sampling sebanyak 45 orang Ibu-ibu PKK dengan kriteria inklusi bersedia mengikuti seluruh prosedur. Tingkat stigma diukur sebelum dilakukan intervensi dan langsung setelahnya serta 2 minggu setelah dilakukan intervensi. Analisis data deskriptif dilakukan dengan menyajikan data distribusi frekuensi dan kemudian dilakukan uji Paired T Test. Nilai mean sebelum dilakukan tindakan yaitu 127,51 dengan standar deviasi sebesar 11,14, sedangkan nilai mean setelah dilakukan tindakan sebesar 127,96 dengan standar deviasi sebesar 12,8. Hasil uji Paired T-test menunjukkan hasil nilai sig 0,784 (p>0,05) berarti tidak ada perbedaan rata-rata antara tingkat stigma masyarakat pretes dan postes yang berarti tidak ada pengaruh pemberian pemberian psikoedukasi dan program kontak sosial dalam menurunkan stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa.
THE EFFORTS TO IMPROVE UNDERSTANDING OF MENTAL HEALTH THROUGH EARLY DETECTION OF MENTAL DISORDERS EDUCATION
isti antari;
Agus Widyawati;
Mi'rojul Husna
ABDIMAS Madani Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Abdimas Madani
Publisher : LPPM STIKES Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The prevalence of mental emotional disorders such as depression and anxiety in people aged > 15 years in Indonesia has increased from 6.0 to 9.8 per 1000 population. DIY is one level higher than the national figure, which is in the range of 10 per 1000 population. The Ministry of Health has launched the handling of mental health problems based on a healthy paradigm where prevention and promotive efforts are more emphasized than treatment efforts. Education received by the community so far is still in the form of knowledge about physical illness. The implementation of this community service activity aims to provide knowledge about early detection of mental disorders. The participants of this activity were PKK and Posyandu cadres. From this activity, the average pre-test score was 34% and the post-test average after the activity was 83%. Health education can be used to increase knowledge about early detection of mental disorders in the community
Hubungan Efikasi Diri Akademik dengan Tingkat Stres Akademik Mahasiswa Selama Pandemi Covid_19
Isti Antari;
Rahmah Widyaningrum;
Sri Mariani Priyanti
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 12 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (221.911 KB)
|
DOI: 10.36569/jmm.v12i2.223
Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah mengubah sistem pendidikan menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Perubahan ini mengakibatkan terganggunya psikologis yang berupa menurunnya motivasi, meningkatnya kecemasan, stres akademik, dan sebagainya. Efikasi diri akademik merupakan keyakinan yang dimiliki seseorang untuk mengatasi tuntutan akademik. Dampak dari efikasi diri akademik dapat menurunkan efek negatif yang ditimbulkan oleh stres akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri akademik dan tingkat stres akademik mahasiswa selama pandemi Covid-19. Jenis penelitian analitis korelatif ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel dari penelitian berjumlah 51 mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan di DIY yang terdiri dari semester IV dan VI yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu Academic Self Efficacy Scale (ASES) dan Student-life Stress Inventory (SSI). Uji bivariat menggunakan spearman’s rho. Tingkat efikasi diri akademik mahasiswa sebagian besar berada di kategori tinggi dan stres akademik mahasiswa sebagian besar berada di kategori sedang. Analisis statistik efikasi diri akademik dan stres akademik menggunakan spearman’s rho didapatkan hasil p 0.516 > 0.05. Secara statistik tidak ada hubungan antara efikasi diri akademik dengan stres akademik mahasiswa. Namun, dari distribusi frekuensi ada kecenderungan bahwa semakin tinggi efikasi diri akademik maka semakin ringan stres yang dialami mahasiswa. Terdapat hubungan yang positif antara efikasi diri akademik dan tingkat semester.