Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI KRITIS ATAS HADIS TENTANG RUKYAT DAN HISAB Fansuri, Fuad
Rausyan Fikr: Jurnal Studi Ilmu Ushuluddin dan Filsafat Vol 13 No 1 (2017): Januari-Juni 2017
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.853 KB) | DOI: 10.24239/rsy.v13i1.92

Abstract

The determination of the beginning and the end of Ramadan has a fundamental meaning for Muslims because it is associated with the implementation of fasting. In Indonesia, most of the year the issue becomes a polemic in society; it even tends to cause a conflict among Muslims. This paper focuses on the exposure of takhri> j hadith about rukyat and hisab on its practice on determining the beginning and the end of Ramadan in Indonesia.
Strategi Dakwah Digital Komunitas Pendakwah Keren Samarinda Lulu Khumairo; Syobah, Nurul; Fansuri, Fuad; Beta, A. Rivai
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v12i2.8332

Abstract

The focus of this research is to explain the digital da’wah strategy of the Samarinda Keren (Cool) Da’wah Community by examining the da’wah process on social media through the personal accounts of the preachers. The results showed da’wah strategy of the Samarinda Cool Da’wah Community into three: (1) Manhaj al-’Athifi, (2) Manhaj al-Aqli, and (3) Manhaj-al-Hissi. In addition, the Introduction of mad’u or the third object of da’wah is by looking at the effect of the material presented, one of which is by looking at the response of mad’u through the comment column on whether to accept or reject. Preparing da’wah materials by the Qur’an and Hadith to determine a law that gives birth to various variants of science, by the current context and da’wah is carried out with the humility that characterizes it. Samarinda Cool Da’wah Community, utilizing social media as alternative to reach mad’u widely now.
ETIKA KOMUNIKASI ISLAM DALAM LAYANAN INFORMASI DI MEDIA SOSIAL Suliyanti, Suci; Tahir; Fansuri, Fuad
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Raushan Fikr
Publisher : Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Mahasiswa UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jimrf.v13i1.11018

Abstract

The rising influence of social media has led to an increasing need for effective communication strategies across different sectors. This research examines the application of sharia-based communication ethics in providing information services through social media, particularly focusing on their impact on community engagement and local tax administrators. A mixed-methods approach is used, integrating qualitative interviews with social media analysis to assess the effectiveness of communication ethics such as qaulan baligha, qaulan syadida, qaulan layyina, qaulan karima, qaulan ma'rufa, and qaulan mashura. The findings reveal that while targeted and persuasive communication models (qaulan baligha) are implemented, overall user engagement remains low. Transparent communication (qaulan syadida) improves public trust, while respectful and courteous communication (qaulan layyina and qaulan karima) promotes positive interaction. Additionally, clear and easily understandable communication (qaulan ma'rufa and qaulan mashura) supports efficient information delivery. These results suggest that incorporating these communication ethics can enhance both information dissemination and public engagement on social media platforms.
Relasi Tawassul dan Tabarruk Menurut Sulaiman al-Jamal (Studi Penafsiran terhadap Surah al-Ma'idah Ayat 35 dan Surah al-Baqarah Ayat 248) Ramadhani, Miftahul; Fansuri, Fuad; Noorthaibah, Noorthaibah; Hasan, Muhammad
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 5 : Al Qalam (In Progress September 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i5.3944

Abstract

Tawassul adalah salah satu metode berdoa untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan perantara sesuatu serta sebagai media untuk mencapai suatu tujuan. Sementara tabarruk adalah kegiatan mencari berkah melalui sesuatu yang diistimewakan oleh Allah dengan limpahan keberkahan sehingga memiliki pengaruh untuk mendatangkan keberkahan kepada orang lain atas pertolongan Allah. Beberapa ulama cenderung salah dalam memahami hakikat sebenarnya dari tawassul dan tabarruk. Mereka beranggapan bahwa umat Islam yang mempraktekkan tawassul dan tabarruk sama dengan orang kafir yang menyembah berhala. Namun, bagi mayoritas umat Islam tawassul dan tabarruk masih terus dijalankan dan dipertahankan. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research). Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kontekstual dengan sumber data yang meliputi; sumber primer (kitab tafsir al-Futu>h{a>t al-Ila>hiyyah) dan sumber sekunder (karya-karya yang memiliki relevansi dengan tawassul dan tabarruk). Dalam mencari dan mengolah data, metode kepustakaan selanjutnya akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analisis.
Pergulatan Mufassir Nusantara pada Interpretasi Ayat Poligami Permata, Desy Helma; Khaldun, Ibnu; Mursalim, Mursalim; Fansuri, Fuad
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 5 : Al Qalam (September 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i5.2474

Abstract

Baik secara sosial maupun agama, poligami menjadi topik pembicaraan yang menarik dengan berbagai pendapat dan alasan dari ragam sudut pandang. Salah satu cara untuk melihat kembali pentingnya poligami diera digital dan modern sekarang ini adalah dengan menganalisis ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang poligami. Salah satunya yaitu Q.S Surah an-Nisa ayat: 3. Artikel ini membahas tentang poligami dalam interpretasi mufassir Indonesia dengan menjadikan beberapa tafsir sebagai bahan kajian dalam menyorot isu yang berkembang di Nusantara, seperti; Tafsir Marah Labid, Tafsir an-Nur, Tafsir al-Azhar, Tafsir Hamka dan Tafsir Tafsir al-Iklīl Fī Ma'anī at-Tanzīl. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah (library research) dengan teknik deskriptif kualitatif yang berfokus pada sumber utama yaitu tafsir Nusantara dan sumber lain yang relevan seperti; buku, majalah, dan situs web. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para mufassir Nusantara, menafsirkan ayat-ayat poligami berdasarkan makna teks ayat secara kebahasaan dan konteks atau historis saat ayat itu turun. Selain itu para ulama nusnatara juga melihat dari aspek social atau akibat negatif muncul dalam poligami. Secara subtansi ulama tafsir nusantara membolehkan poligami namun mesti adil, dan untuk memeberikan keadilan dalam berpoligami itu tidaklah mudah sehingga disarankan untuk memilki satu isteri saja. Dilain hal ulama Nusantara juga memberikan argument tentang kebolehan poligami dalam situasi darurat (seperti kemandulan) sebagai solusi dalam berumah tangga
HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING PADA DAI DI KALIMANTAN TIMUR Yosephi, Maria; Nurul Syobah, Sy.; Fansuri, Fuad; Beta, Andi Rivai
SENGKUNI Journal (Social Science and Humanities Studies) Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/sengkuni.4.2.377-382

Abstract

Dai adalah seseorang yang menyampaikan pesan-pesan Islam sesuai dengan Alquran dan hadits. Dai adalah orang yang menyampaikan dakwah pada jamaah. Teknik atau gaya  menyampaikan pesan seorang dai pada jamaahnya menjadi dasar dari penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian dai, bagaimana kemampuan public speaking dai, dan apakah ada hubungan tipe kepribadian dai terhadap kemampuan public speaking dai di Kalimantan Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yakni dengan menyebarkan kuesioner kepada 30 dai dengan perwakilan dai yang berada di lingkup Majelis Ulama Indonesia Samarinda, Bontang, dan Berau sebagai sampel. Hasil dari penelitian menunjukkan tipe kepribadian dai dengan metode tes Myers Briggs Type Indicator (MBTI) dan Eysenck Personality Test (EPI) ditemukan bahwa: (1) Tipe Kepribadian dai di Kaltim 26 orang Ekstrovert dan 4 orang Introvert. Dai tipe ekstrovert terbagi menjadi 10 orang tipe phlegmatis,10 orang dengan tipe sanguinis, 2 orang dengan tipe melankolis dan sisanya 4 orang tipe kholeris. Dai dengan tipe Introvert ada 2 sanguinis; dan 2 kholeris (2) Kemampuan public speaking dai di Kaltim berada pada 87 % dengan kategori sangat baik, (3) Berdasarkan hasil uji hipotesis ditemukan bahwa tidak ada hubungan tipe kepribadian terhadap kemampuan public speaking dai
The Vernacularization of Quran Interpretation in Bugis Land Mursalim, Mursalim; Fansuri, Fuad; Husain, Muhammad Zakir Bin; Amir, Abdul Muiz
Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadis Vol 6, No 1 (2024): Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadis
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mashdar.v6i1.7826

Abstract

The vernacularization of the Qur'an has become an important study area for Indonesian scholars. However, translations or interpretations in the local languages of eastern Indonesia, especially South Sulawesi, have received limited attention. This research aims to fill this gap by examining the development of Qur'anic interpretation in the Bugis language in South Sulawesi. Employing a descriptive-analytic method and a social-historical approach, the study reveals that all authors of Bugis-language interpretations originate from the Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI), established by Anregurutta (AG) H. As'ad. As a result, these authors demonstrate comparable perspectives, styles, methods, and ideologies, distinguishing the vernacularization efforts in South Sulawesi from those in other parts of Indonesia. The research highlights the crucial role of the As'adiyah Islamic Boarding School in fostering the Bugis tafsir tradition in eastern Indonesia. Additionally, it finds that the motivations for translating or interpreting the Qur'an into Bugis encompass the goals of deepening comprehension of Islamic teachings within the indigenous community and preserving the Bugis language and culture within the context of Islamic discourse. Ultimately, the study illustrates the harmony between Islamic teachings and the socio-cultural context in Indonesia by examining the efforts to adapt Islamic practices to the local setting in Bugis Land
Hadits Tasyabbuh Menurut Ulama Kontemporer: Penambahan Wawasan atas Penelitian Patel Ramadhani, Miftahul; Fansuri, Fuad; Khotim, Khusnul
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 3 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v3i2.120

Abstract

The hadith prohibiting tasyabbuh has a wide range of interpretations, from the limits of tasyabbuh to the implications for the perpetrator. Patel has captured this diversity of interpretations among classical scholars, focusing primarily on Ibn Taymiyya and Najm al-Dīn al-Ghazzī. Due to the limitations of Patel's medieval research, this study aims to complement Patel's research by adding the views of contemporary scholars. The method used in this research is descriptive-analytical. The research steps taken are by describing the results of Patel's research first and then adding interpretations from contemporary scholars. Furthermore, the study focused on the interpretation of 'Abdullah Ibn Thāliḥ al-Fauzān because he more comprehensively explained the hadith of tasyabbuh. The study found that the interpretations of contemporary scholars still seem to follow those of the classical scholars who considered that one's appearance has major theological implications. Al-Fauzān is of the same opinion as other contemporary scholars. However, he adds the need for a more detailed ruling on tasyabbuh in a society that has been affected by globalization, because the social circumstances of today are different from those of the past, which were full of identity. He details the ruling of tasyabbuh from permissible to forbidden, and opens up ijtihad space for future possibilities. This research broadens the interpretative horizons of the Hadith on tasyabbuh, which has the potential to have wild interpretations when viewed only textually. This research only compiles the various interpretations of Middle Eastern scholars and no particular approach is used.
Merespon Argumentasi Ulama Al-Azhar Tentang Riba, Bunga Bank dan Kredit Ismiati; Fansuri, Fuad
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 3 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v3i2.123

Abstract

Community life in the economic field is growing, so that new forms of economic transactions are also growing, this is inseparable from the review of Islamic law. Therefore, the discussion of usury issues will always be actual, because it is directly related to people's lives. Banks that run interest-based operations are often associated with usury issues. However, when bank interest is associated with usury, this raises controversy and raises the question of whether bank interest is the same as usury. There are two groups that address this, first the neo revivalism group which states that bank interest is usury. Second, the modernist group that says bank interest is different from usury. In this problem still contains a question, what is actually meant by the Qur'an with usury that is forbidden. To get information about this problem, the author tries to discuss it in a scientific work with the title reviewing the statement of the views of al-Azhar scholars about usury, bank interest and credit.
Urgensi Nw Official Sebagai Media Nahdlatul Wathan dalam Menyebarkan Dakwah Islamiah di Tengah Masyarakat Indrawati, Yulia; Mursalim, Mursalim; Fansuri, Fuad; Suryani Wijaya, Ida
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i3.427

Abstract

Media adalah perangkat atau metode yang dipakai untuk mengirimkan informasi atau pesan dari pengirim kepada penerima. Sedangkan dakwah adalah objek kajian yang menggunakan alat seperti audio dan visual Audio. Dakwah merupakan sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan dakwah yang dilakukan melalui indera pendengaran, sedangkan visual merupakan bahan atau instrumen yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan dakwah melalui indera penglihatan. Media dakwah sendiri merupakan instrumen yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Penelitian ini menggukan penelitian kualitatif deskriktif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui urgensi NW Official sebagai media dakwah Nahdlatul Wathan, yang dimana dengan perubahan zaman dan perubahan teknologi yang semakin modern dakwah dapat dilakukan melalui media sosial serta sudah banyak media yang melakukan dakwah melalui media sosial, seperti youtube, instagram, facebook dan lainnya, maka dengan tujuan untuk mengembangkan dakwah islamiah di tengah masyarakat secara lebih luas dan Global maka Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) mencoba menggagas sebuah media yang bertujuan sebegai Media Dakwah. Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan NW Official bagi masyarakat berperan penting dalam menyebarkan syia’r Nahdlatul Wathan dari segi sosial dengan mendukung kegiatan yang dilakukan pemerintah, keagamaan dengan mengadakan pengajian dan membaca Al-Qur’an bersama dan keorganisasian dengan menayangkan kegiatan PBNW dan kegiatan organisasi lainnya. NW Official memanfaatkan sarana youtube sebagai media dakwah Nahdlatul Wathan