Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN MULAWARMAN Milanti, Indah; Fransiska, Novia; Sulistiawati; Nugroho, Hary
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1500.208 KB)

Abstract

Siklus menstruasi dianggap sebagai indikator yang relevan dari kesehatan reproduksi, dan perubahan pada siklus perdarahan dapat mempengaruhi kualitas hidup wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi berdasarkan usia, menarke, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, dan tingkat stres pada mahasiswi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Responden penelitian adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dengan menggunakan teknik total sampling. dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 194 responden memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Responden stres sedang memmpunyai siklus menstruasi teratur. responden dengan usia <19 tahun, usia menarke late, indeks massa tubuh lebih, aktivitas fisik berat, dan tingkat stres berat mempunyai siklus tidak teratur.
HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU KENANGA I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOA IPUH TAHUN 2017 Daniel; Sulistiawati
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1480.238 KB)

Abstract

Angka kematian Balita (AKBA) dilaporkan menurun daari 97/1000 kelahiran hidup pada tahun 1989 menjadi 46/1000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Rata-rata penurunan AKBA pada tahun 1990-an adalah 7% pertahun. Posyandu merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat terutama dalam upaya penurunan Angka Kematiam Bayi dan Angka Kelahiran Sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang membawa balitannya ke Posyandu Kenanga I di Wilayah Kerja Puskesmas Loa Ipuh yang memenuhi syarat inklusi dan ekslusi dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang didapatkan adalah 32 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar isian. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Fisher’s exact. Hasil penelitian yang didapat adalah mayoritas ibu memiliki pekerjaan atau bekerja sehingga kunjungan balita ke posyandu menjadi tidak teratur. Hail uji statistik menunjukan bahwa nilai Pvalue = 0,018, dimana Sig < nilai α (0,018 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan kunjungan balita ke posyandu atau Ha diterima. Nilai Odd Ratio (OR) yang artinya ibu tidak bekerja mempunyai peluang sebanyak 1,889 kali untuk melakukan kunjungan balita ke Posyandu dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Kesimpulan yang didapat yaitu ada hubungan pekerjaan ibu dengan kunjungan balita ke Posyandu Kenanga di Wilayah Kerja Puskesmas Loa Ipuh Tahun 2017. Berdasarkan hasil penelitian responden banyak yang bekerja sehingga kunjungan balita ke Posyandu tidak teratur
FAKTOR RISIKO KELAHIRAN PREMATUR DI RSUD DR. M. SOEWANDHI SURABAYA PADA TAHUN 2017 Bulqis Inas Sakinah; Dominicus Husada; Sulistiawati
Majalah Kedokteran Indonesia Vol 69 No 12 (2019): Journal of The Indonesian Medical Association Majalah Kedokteran Indonesia Volu
Publisher : PENGURUS BESAR IKATAN DOKTER INDONESIA (PB IDI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jinma.v69i12.165

Abstract

Pendahuluan: Persalinan prematur adalah salah satu penyebab terbesar dari kematian neonatal yang ditentukan oleh berbagai faktor risiko. Tujuan: Mengetahui pengaruh usia ibu, paritas, riwayat persalinan prematur, kehamilan ganda dan komplikasi kehamilan terhadap kejadian persalinan prematur. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode kasus kontrol secara retrospektif dengan data dari rekam medis ibu yang melakukan persalinan di RSUD Dr. M. Soewandhi pada tahun 2017. Hasil: Analisis menunjukkan hubungan yang signifikan antara usia ibu (p = 0,004), riwayat persalinan preterm (p = 0,006) dan komplikasi kehamilan (p &lt;0,001) dengan kejadian persalinan preterm. Berdasarkan analisis multivariat, ibu berusia &lt;20 dan&gt; 35 tahun berisiko 3,510 (95% CI 1,481-8,230) kali, dan ibu yang mengalami komplikasi kehamilan berisiko 5,203 (95% CI 2,248-12,040) kali mengalami persalinan prematur.Kesimpulan: Faktor usia ibu dan komplikasi kehamilan merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko persalinan premature. Faktor-faktor ini perlu diberikan perhatian khusus saat menilai kehamilan sehingga persalinan prematur dapat dicegah.
PENGEMBANGAN USAHA RUMAHAN KERUPUK RENGGINANG SEBAGAI PELUANG DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KAUM WANITA DI KELURAHAN BIRINGERE KECAMATAN SINJAI UTARA KAB. SINJAI Hardiyanti Ridwan; Andi M. Takdir Hasyim; Sulistiawati
Jurnal Adz-Dzahab: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Vol 5 No 1 (2020): Adz-Dzahab Volume 5 Nomor 1 April 2020
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.4 KB) | DOI: 10.47435/adz-dzahab.v5i1.300

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan melihat usaha rumahan yang diproduksi oleh masyarakat khususnya kaum wanita pada umumnya, dimana dengan adanya pengembangan usaha tersebut mampu menjadi peluang dalam peningkatan pendapatan. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengembangan usaha rumahan kerupuk rengginang sebagai peluang dalam peningkatan pendapatan kaum wanita. Target khusus dalam penelitian ini diharapkan agar kiranya mampu meningkatkan ide-ide kreatif dalam pengembangan produk usaha rumahan sehingga mampu meningkatkan pendapatan terhadap suatu produk yang dihasilkan.Dalam penelitian kuantitatif yang digunakan oleh peneliti dengan melihat dari data primer dan sekunder, dimana data primer yaitu dimana datang ke industri rumahan rengginang, kemudian melakukan observasi dan wawancara terhadap pelaku usaha tersebut, dan data sekunder dengan menelaah data literatur yang relevan. Kemudian data yang telah dihimpun akan direduksi, disajikan lalu disimpulkan menjadi hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata pemilik atau pengelola usaha kerupuk rengginang, di Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai dalam satu minggu menguntungkan, dimana jumlah pendapatan rata-rata pemilik atau pengelola usaha berada diatas rata-rata. Sedangkan berdasarkan analisis SWOT dalam usaha pengembangan kerupuk rengginang di Kelurahan Biringere Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai cukup prospek atau layak untuk dikembangkan
Dengue Incidence in Relation to Environmental Factors in Sampang Regency: Analysis of Five Years Data Julius Albert Sugianto; Cindy Cecilia; Sulistiawati
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 17 No. 1: MARCH 2021
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.212 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v17i1.10598

Abstract

In Indonesia and especially East Java, incidence of Dengue Fever (DF) and Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) has been increasing despite various policies to mitigate or curb the burden of DF and DHF. Studies regarding when the dengue incidence rate would increase are essential for more effective policies. This study sought to analyze the relationship of monthly dengue incidence rate with various environmental factors (temperature, humidity, and rainfall) within a 5-year period at Sampang Regency, East Java, Indonesia. A retrospective cross-sectional study was conducted. Dengue incidence rate within a 5-year period from 21 primary healthcare centers and one hospital as well as data on various environmental factors were collected. The data were tabulated and analyzed using the Pearson Correlation Test. Cumulatively, there are 2.298 DF/DHF cases recorded between 2012–2016. Incidence tend to increase every year. Monthly dengue incidence rate increases after approximately three months of humidity and rainfall increase. Dengue incidence has a significant correlation with rainfall (p=0.008; p<0.05) and humidity (p=0.003; p<0.05) but insignificant correlation with minimum (p=0.653; p>0.05), maximum (p=0.999; p>0.05), and average temperature (p=0.823; p>0.05). We hope this result could help policymakers adjust their policies to anticipate dengue incidence after the rise of rainfall and humidity.
Comparing Walking age, Receptive and Expressive Language Profiles between Speech Delay Children with and without Hearing Loss Aulia Sakinah; Nyilo Purnami, Thtkl K; Nuniek Nugraheni S; Sulistiawati
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 16 No. 2 (2022): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v16i2.17940

Abstract

Objectives : The study aimed to investigate whether walking age, receptive, and expressive languageprofiles differ between speech delay children with hearing loss and speech delay children withouthearing loss; to identify walking age, receptive, and expressive profiles between speech delay childrenwith hearing loss and speech delay children without hearing loss.Methods : The study is an observational analytic with retrospective cross-sectional design usingmedical records data for two years. Data was collected using a total sampling technique.Results : The study involved 92 children with speech delay, consisting 72 children in the hearing lossgroup and 20 children in the normal hearing group. The average age at walk as gross motoric profileshows that speech delays children with hearing loss have an average age that is later than speech delayschildren without hearing loss. Also, walking age significantly differs between children with speechdelay in hearing loss group and normal hearing group. Both receptive and expressive language profilesshow no different between the groups.Conclusions : Findings have consequences for consideration motor developmental delay in children withspeech delay, especially in hearing loss group. So that, the findings can be a reference to considerationin further management basis for speech delay interventions with and without hearing loss in children.
Knowledge and Attitude Relationship with 3M Plus Mosquito Nest Eradication Actions in Surabaya: Literature Review Muhammad Rifqo Hafidzudin Farid; Muhammad Farid Dimjati Lusno; Margarita Maria Maramis; Sulistiawati; Budi Utomo; Abdul Fattah Farid
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 7 No 01 (2023): FEBRUARY
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v7i01.3639

Abstract

Dengue is a viral disease transmitted by the Aedes mosquito that causes Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) which is a major problem in public health and has social and economic impacts. One of the key factors for the success of DHF eradication is community behavior which includes knowledge, attitudes, and actions. The purpose of this study is to conduct a literature review by analyzing the relationship between knowledge and attitudes with the act of eradicating mosquito nests based on 7 (seven) journal articles that have been selected from the selection process measured using the quality assessment of the literature Quality Assessment Tool for Quantitative Studies from the Effective Public Health Practice Project (EPHPP) which assesses selection bias, study design, confounders, blinding, data collection methods and withdrawals and dropouts so that the quality of the reviewed journals can be seen. The quality assessment of the journal resulted in 3 points: Strong, Moderate, and Weak. The result is that most respondents are housewives. Knowledge level is good, attitude level is good, and action is good enough. There is a relationship between knowledge and action and there is a relationship between attitude and action. The recommendation is to improve the ability of housewives and improve coordination with local Jumantik. Keywords: Knowledge, Attitude, Practice, Dengue Prevention; DHF
ENHANCEMENT OF MOTHERS AND CADRE ROLES IN FIRST 1.000 DAYS OF LIFE AS STUNTING PREVENTION AND DETECTION AT THE MOROKREMBANGAN PRIMARY HEALTH CENTER SURABAYA Lucky Prasetiowati; Sulistiawati; Widati Fatmaningrum; Eighty Mardiyan Kurniawati; Hanna Dyahferi Anomsari; Rimbun
Jurnal Layanan Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v7i2.2023.252-263

Abstract

Stunting is a condition in which children under five years old fail to thrive due to chronic malnutrition in the first 1000 days of life and the height is below the height chart (<-2 SD) on standard age. Although stunting has negative great impact on the child growth and development, parents frequently are not concert about it due to lack of information regarding stunting.  The COVID-19 pandemic also contributes on fulfillment of nutritious food, non-routine checks for the child growth and development at the posyandu, and even stopped posyandu activities. Therefore, it is still challenging to detect the incidence of stunting in the community. This program aims to increase the knowledge and raise awareness of the importance of the first 1000 days if life in a child's growth and development also to increase the cadre skill in the early detection of stunting. The community service activity was held in the area of the Morokrembangan Primary Health Center include health promotion and training for early detection of stunting through anthropometric examination for posyandu cadre, pregnancy mother and mother of under 5 years old child. Evaluation was done by measuring the increasing of participants knowledge about stunting through pretest and posttest. There was a significant difference (p = 0.000) between the pretest and posttest. It means that this program activities have succeeded in increasing the knowledge of mothers and cadre.  A better understanding of the first 1000 days of life can improve people's behavior to prevent stunting in community.