Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENYEDIAAN SARANA PRASARANA AIR MINUM DAN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT Rizal, Andi H.; Kumalawati, Andi
Jurnal Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.763 KB)

Abstract

Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat merupakan program pembangunan dengan menggunakan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat, yang dilakukan melalui : (i) pembangunan yang berkualitas, (ii) keberpihakan kepada yang miskin, (iii) otonomi dan desentralisasi, (iv) partisipatif, (v) keswadayaan, dan (vi) keterpaduan pembangunan. Studi ini mengkaji pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana air minum dan sanitasi yang berbasis masyarakat. Tujuan dari pengkajian ini adalah memberikan gambaran umum model pemberdayaan masyarakat pada pekerjaan penyediaan sarana prasarana air minum dan sanitasi. Simpulan yang diperoleh, bahwa pendekatan pemberdayaan masyarakat pada pekerjaan pembangunan penyediaan sarana prasarana air minum dan sanitasi dilakukan dengan metode pendekatan partisipatif (pasticipatory approach), pendekatan kemanusiaan (humanity approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach).Community based potable water supply system and sanitation is a program which engages spesific approach of empowering the target community and increasing their partisipation in the implementation of the program. This approach is put into effect through the followings : (i) quality development; (ii) in favour with the poor; (iii) autonomous and decentralized; (iv) participative; (v) autoactivit, and  (vi) compositeness. This study aimed at showing general mode of community empowering, in the program of potable water supply system and sanitation. It was concluded that methods for the approach of community empowering in the construction of potable water supply and sanitation system are : participatory approach, humanity approach and conceptual approach.
ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN TAKSI BANDARA EL TARI KUPANG Rizal, Andi H.; Kumalawati, Andi; Udiana, I Made; Karels, Dolly W.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.532 KB)

Abstract

Studi ini bertujuan untuk  mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi permintaan akan jasa taksi, mengetahui tingkat kebutuhan taksi Bandara El Tari Kupang, serta menghitung sensitivitas respon individu dalam memilih moda taksi terhadap kebutuhan perjalanan dari dan ke bandara. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah cara Multiple Classification Analysis (MCA). Studi ini juga mencoba memperoleh gambaran potensi penggunaan taksi pada beberapa kondisi hipotesis, hal ini dilakukan dengan disain eksperimen  Stated Preference, yang dianalisis dengan pendekatan multi regresi. Dari penelitian ini diperoleh hasil probabilitas penumpang pesawat yang jumlah harian rata-rata 2.236 orang penumpang, peluang yang menggunakan taksi sebesar 28,57% dengan waktu siklus operasi sopir taksi yaitu 2  jam, sehingga terdapat 7 - 8 periode per hari. Maka dipeoleh jumlah kebutuhan angkutan taksi pada saat ini adalah sebanyak 87 unit taksi, sedangkan kebutuhan angkutan taksi dan dengan asumsi minat penumpang pesawat akan taksi, hasil periode waktu kembali (cyrcle time) dari sopir taksi yang sama, maka diperoleh proyeksi kebutuhan 10 tahun ke depan yakni tahun 2029, angkutan taksi sebesar 117 unit taksi.This study aimed at identifying factors that influence the demand of taxi services, obtaining level of demand of taxi services at the El Tari Airport of Kupang and determining the sensitivity of  individual response in choosing the taxi transport mode for trip to and from the airport. It made use of the Multiple Classification Analysis (MCA) method to seek for the potency of taxi usage at a number of hypothesis, which was experimentally analysed on the Stated Preference statistical method, using multi regression. Result shows that over the probabilistic daily average passenger of 2,236 persons, the chance for taking taxi is 28.57% at 2 hours cycle of driver operation. Based on that it was be concluded that the demand of taxi services is 87 units, whereas for 10 years in the future (year 2029) the projected demand will be 117 units.
PERBANDINGAN NILAI EKIVALENSI KENDARAAN RINGAN TIME HEADWAY METHOD DAN PKJI 2014 PADA SIMPANG APILL KUPANG Bolla, Margareth E.; Chandra, Kavin J.; Utomo, Sudiyo; Rizal, Andi H.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.66 KB)

Abstract

Arus lalu lintas dinyatakan dalam satuan kendaraan ringan dengan konversi yang disebut  nilai ekivalensi kendaraan ringan (ekr) yang terdapat dalam PKJI 2014. Nilai ekr untuk saat ini ditetapkan dari penelitian secara empiris yang dilaksanakan pada tahun 1991 sampai tahun 1996 sehingga nilai ekr tersebut tidak relevan dengan kondisi lalu lintas saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekr pada simpang APILL di simpang 4 El Tari dan Kirab kota Kupang dengan menggunakan metode time headway untuk membandingkan  nilai tersebut dengan ketetapan pada PKJI 2014, serta menganalisis kinerja simpang. Hasil analisis menunjukkan perbedaan antara nilai ekr hasil analisis dengan PKJI 2014, dimana dengan metode time headway didapat ekr untuk Kendaraan Berat (HV) 6,61 dan untuk Sepeda Motor (MC) 0,59. Analisis  kinerja pada simpang Kirab menghasilkan nilai derajat kejenuhan rata-rata simpang 1,21, panjang antrian maksimum 164,54 meter pada pendekat Frans Seda 2 (FS2) dan tundaan rata-rata simpang 215,52 det/skr dengan tingkat layanan pada level F yaitu kategori tingkat pelayanan terburuk, sedangkan untuk simpang El Tari menghasilkan nilai derajat kejenuhan rata-rata simpang 1,21, panjang antrian maksimum 214,19 meter pada pendekat El Tari (ET) dan tundaan rata-rata simpang 229,44 det/skr dengan tingkat layan pada level F yaitu kategori tingkat pelayanan terburuk.Traffic flow is expressed in units of light vehicles with a conversion value called the passenger car unit (pcu) value that can be found in IHCG 2014. The current pcu value is determined from empirical research conducted from 1991 to 1996 so that it is not relevance with current traffic conditions. This research with the aim to analyzing the pcu value at the signalised intersection at the 4 intersection  of El Tari and Kirab in Kupang city by using the time headway method to compare these values with the provisions in the IHCG 2014, also analyze intersection performance. The results shows that differences in value of the analysis with IHCG 2014, where the value for Heavy Vehicles (HV) is 6.61 and for Motorcycles (MC) is 0.59. The performance analysis at the Kirab intersection produces the average degree of saturation value at the intersection is 1.21, the maximum queue length is 164.54 meters in the Frans Seda 2 approach (FS2) and t.e average delay intersection is 215.52 sec/pcu atF service level which is the worst service level category, while for the El Tari?s intersection produce the average degree of saturation value at the intersection is 1.21, the maximum queue length is 214.19 meters in the El Tari approach (ET) and the average delay of intersections is 229.44 sec/pcu at F service level which is the worst service level category.
PERKIRAAN SEDIMENTASI MENGGUNAKAN METODE USLE DI BENDUNGAN ROTIKLOT Sari, Linda; Nasjono, Judi K.; Rizal, Andi H.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.398 KB)

Abstract

Bendungan Rotiklot merupakan bendungan terbesar ketiga di Nusa Tenggara Timur yang memiliki kapasitas tampungan 2,67 juta meter kubik air untuk memenuhi kebutuhan air baku dan pengembangan daerah irigasi. Bendungan Rotiklot terletak di daerah dengan tingkat curah hujan tahunan rerata yang tinggi berkisar antara 1.200 ? 1.400 mm dan kemiringan lereng berkisar antara 26-40% di wilayah Kabupaten Belu. Hal ini menyebabkan besarnya kemungkinan terjadinya erosi dan sedimentasi di Bendungan Rotiklot, sehingga perlu dilakukan prediksi erosi dan sedimentasi di Daerah Aliran Sungai Bendungan Rotiklot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai prediksi erosi dan sedimentasi pada Daerah Aliran sungai Bendungan Rotiklot menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dengan dua persamaan erosivitas, serta untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dalam hasil prediksi erosi. Hasil penelitian diperoleh besarnya erosi pada DAS Rotiklot yang dihitung menggunakan metode USLE dengan persamaan erosivitas Bols adalah 13,03 ton/ha/tahun dan persamaan erosivitas Lenvain adalah 131,19 ton/ha/tahun. Hasil perhitungan volume sedimen dengan menggunakan metode USLE untuk persamaan Bols adalah 1.741,51 m3/tahun dan persamaan Lenvain adalah 17.535,64 m3/tahun. Perbedaan nilai erosi dan sedimen antara kedua persamaan disebabkan oleh perbedaan perhitungan nilai erosivitas hujan.Rotiklot dam is the third largest dam in East Nusa Tenggara that has 2,67 million cubic meter storage capacity of water to meet the standard water requirement and irigation territory development. Rotiklot dam located in the area who have high grade yearly average rain precipitation which the value is between 1.200 ? 1400 mm and the slope is 26-40% in Belu District. This causes most likely to occur the erosion and sedimentation in Rotiklot dam, so it needs to do the erosion and sedimentation prediction in the Rotiklot dam watershed. The purpose of this research is to find the erosion and sedimentation prediction value in Rotiklot dam watershed using Universal Soil Loss Equation (USLE) method with two erosivity equation, also to find the most influence factor in erosion prediction result. From the result, we know that the erosion in Rotiklot watershed that calculated using USLE method with Bols? erosivity equation is 13,03 ton/ha/year and Lenvain?s erosivity equation results 131,19 ton/ha/year. The sediment volume calculation result that used USLE method for Bols?s equation is 1.741,51 m3/year and Lenvain?s equation is 17.535,64 m3/year. The erosion and sediment value difference between two equations cause by the difference of rain erosivity value calculation.
ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN TAKSI BANDARA EL TARI KUPANG Rizal, Andi H.; Kumalawati, Andi; Udiana, I Made; Karels, Dolly W.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (851.532 KB)

Abstract

Studi ini bertujuan untuk  mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi permintaan akan jasa taksi, mengetahui tingkat kebutuhan taksi Bandara El Tari Kupang, serta menghitung sensitivitas respon individu dalam memilih moda taksi terhadap kebutuhan perjalanan dari dan ke bandara. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah cara Multiple Classification Analysis (MCA). Studi ini juga mencoba memperoleh gambaran potensi penggunaan taksi pada beberapa kondisi hipotesis, hal ini dilakukan dengan disain eksperimen  Stated Preference, yang dianalisis dengan pendekatan multi regresi. Dari penelitian ini diperoleh hasil probabilitas penumpang pesawat yang jumlah harian rata-rata 2.236 orang penumpang, peluang yang menggunakan taksi sebesar 28,57% dengan waktu siklus operasi sopir taksi yaitu 2  jam, sehingga terdapat 7 - 8 periode per hari. Maka dipeoleh jumlah kebutuhan angkutan taksi pada saat ini adalah sebanyak 87 unit taksi, sedangkan kebutuhan angkutan taksi dan dengan asumsi minat penumpang pesawat akan taksi, hasil periode waktu kembali (cyrcle time) dari sopir taksi yang sama, maka diperoleh proyeksi kebutuhan 10 tahun ke depan yakni tahun 2029, angkutan taksi sebesar 117 unit taksi.This study aimed at identifying factors that influence the demand of taxi services, obtaining level of demand of taxi services at the El Tari Airport of Kupang and determining the sensitivity of  individual response in choosing the taxi transport mode for trip to and from the airport. It made use of the Multiple Classification Analysis (MCA) method to seek for the potency of taxi usage at a number of hypothesis, which was experimentally analysed on the Stated Preference statistical method, using multi regression. Result shows that over the probabilistic daily average passenger of 2,236 persons, the chance for taking taxi is 28.57% at 2 hours cycle of driver operation. Based on that it was be concluded that the demand of taxi services is 87 units, whereas for 10 years in the future (year 2029) the projected demand will be 117 units.
PERKIRAAN SEDIMENTASI MENGGUNAKAN METODE USLE DI BENDUNGAN ROTIKLOT Sari, Linda; Nasjono, Judi K.; Rizal, Andi H.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.398 KB)

Abstract

Bendungan Rotiklot merupakan bendungan terbesar ketiga di Nusa Tenggara Timur yang memiliki kapasitas tampungan 2,67 juta meter kubik air untuk memenuhi kebutuhan air baku dan pengembangan daerah irigasi. Bendungan Rotiklot terletak di daerah dengan tingkat curah hujan tahunan rerata yang tinggi berkisar antara 1.200 – 1.400 mm dan kemiringan lereng berkisar antara 26-40% di wilayah Kabupaten Belu. Hal ini menyebabkan besarnya kemungkinan terjadinya erosi dan sedimentasi di Bendungan Rotiklot, sehingga perlu dilakukan prediksi erosi dan sedimentasi di Daerah Aliran Sungai Bendungan Rotiklot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai prediksi erosi dan sedimentasi pada Daerah Aliran sungai Bendungan Rotiklot menggunakan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) dengan dua persamaan erosivitas, serta untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh dalam hasil prediksi erosi. Hasil penelitian diperoleh besarnya erosi pada DAS Rotiklot yang dihitung menggunakan metode USLE dengan persamaan erosivitas Bols adalah 13,03 ton/ha/tahun dan persamaan erosivitas Lenvain adalah 131,19 ton/ha/tahun. Hasil perhitungan volume sedimen dengan menggunakan metode USLE untuk persamaan Bols adalah 1.741,51 m3/tahun dan persamaan Lenvain adalah 17.535,64 m3/tahun. Perbedaan nilai erosi dan sedimen antara kedua persamaan disebabkan oleh perbedaan perhitungan nilai erosivitas hujan.Rotiklot dam is the third largest dam in East Nusa Tenggara that has 2,67 million cubic meter storage capacity of water to meet the standard water requirement and irigation territory development. Rotiklot dam located in the area who have high grade yearly average rain precipitation which the value is between 1.200 – 1400 mm and the slope is 26-40% in Belu District. This causes most likely to occur the erosion and sedimentation in Rotiklot dam, so it needs to do the erosion and sedimentation prediction in the Rotiklot dam watershed. The purpose of this research is to find the erosion and sedimentation prediction value in Rotiklot dam watershed using Universal Soil Loss Equation (USLE) method with two erosivity equation, also to find the most influence factor in erosion prediction result. From the result, we know that the erosion in Rotiklot watershed that calculated using USLE method with Bols’ erosivity equation is 13,03 ton/ha/year and Lenvain’s erosivity equation results 131,19 ton/ha/year. The sediment volume calculation result that used USLE method for Bols’s equation is 1.741,51 m3/year and Lenvain’s equation is 17.535,64 m3/year. The erosion and sediment value difference between two equations cause by the difference of rain erosivity value calculation.
PERBANDINGAN NILAI EKIVALENSI KENDARAAN RINGAN TIME HEADWAY METHOD DAN PKJI 2014 PADA SIMPANG APILL KUPANG Bolla, Margareth E.; Chandra, Kavin J.; Utomo, Sudiyo; Rizal, Andi H.
Jurnal Teknik Sipil Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.66 KB)

Abstract

Arus lalu lintas dinyatakan dalam satuan kendaraan ringan dengan konversi yang disebut  nilai ekivalensi kendaraan ringan (ekr) yang terdapat dalam PKJI 2014. Nilai ekr untuk saat ini ditetapkan dari penelitian secara empiris yang dilaksanakan pada tahun 1991 sampai tahun 1996 sehingga nilai ekr tersebut tidak relevan dengan kondisi lalu lintas saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai ekr pada simpang APILL di simpang 4 El Tari dan Kirab kota Kupang dengan menggunakan metode time headway untuk membandingkan  nilai tersebut dengan ketetapan pada PKJI 2014, serta menganalisis kinerja simpang. Hasil analisis menunjukkan perbedaan antara nilai ekr hasil analisis dengan PKJI 2014, dimana dengan metode time headway didapat ekr untuk Kendaraan Berat (HV) 6,61 dan untuk Sepeda Motor (MC) 0,59. Analisis  kinerja pada simpang Kirab menghasilkan nilai derajat kejenuhan rata-rata simpang 1,21, panjang antrian maksimum 164,54 meter pada pendekat Frans Seda 2 (FS2) dan tundaan rata-rata simpang 215,52 det/skr dengan tingkat layanan pada level F yaitu kategori tingkat pelayanan terburuk, sedangkan untuk simpang El Tari menghasilkan nilai derajat kejenuhan rata-rata simpang 1,21, panjang antrian maksimum 214,19 meter pada pendekat El Tari (ET) dan tundaan rata-rata simpang 229,44 det/skr dengan tingkat layan pada level F yaitu kategori tingkat pelayanan terburuk.Traffic flow is expressed in units of light vehicles with a conversion value called the passenger car unit (pcu) value that can be found in IHCG 2014. The current pcu value is determined from empirical research conducted from 1991 to 1996 so that it is not relevance with current traffic conditions. This research with the aim to analyzing the pcu value at the signalised intersection at the 4 intersection  of El Tari and Kirab in Kupang city by using the time headway method to compare these values with the provisions in the IHCG 2014, also analyze intersection performance. The results shows that differences in value of the analysis with IHCG 2014, where the value for Heavy Vehicles (HV) is 6.61 and for Motorcycles (MC) is 0.59. The performance analysis at the Kirab intersection produces the average degree of saturation value at the intersection is 1.21, the maximum queue length is 164.54 meters in the Frans Seda 2 approach (FS2) and t.e average delay intersection is 215.52 sec/pcu atF service level which is the worst service level category, while for the El Tari’s intersection produce the average degree of saturation value at the intersection is 1.21, the maximum queue length is 214.19 meters in the El Tari approach (ET) and the average delay of intersections is 229.44 sec/pcu at F service level which is the worst service level category.