This Author published in this journals
All Journal e-CliniC
Pelealu, Olivia C.P.
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kesehatan telinga mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado Timbuleng, Tamira T.; Palandeng, Ora I.; Pelealu, Olivia C.P.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14216

Abstract

Abstract: Ear is one of the five senses that functions as hearing and body balance device. The health status of human ear is influenced by lifestyle, activities, and environmental factors. Noise is one of the hazardous physical factors that could cause hearing problems ranging from temporary to permanent deafness depending on the intensity of noise, duration of exposure, and individual sensitivity towards noise. Ear health status can be determined through investigation problems or abnormalities of the ear and the hearing function. This study was aimed to obtain the profile of ear health among students of State Police Academy Karombasan Manado. This was a descriptive observational study with a cross-sectional design. There were 30 students as respondents. Data were analyzed by using Microsoft Excel 2010. The results showed that only one respondent (3%) had abnormal outer ear shape (preauricular fistula) meanwhile 29 respondents (97%) had normal outer ear shape. Based on the ear canal, 25 respondents (83%) had normal ear canal and 5 respondents (17%) had cerumen. Investigation of tympanic membrane showed that all respondents had normal tympanic membrane. All respondents had good ear function based on Rinne and Weber tests. Conclusion: Ear health status among students of State Police Academy Karombasan Manado was categorized as good.Keywords: ear abnormality, hearing function abnormality Abstrak: Telinga merupakan indera yang berfungsi sebagai alat pendengaran dan keseimbangan tubuh. Status kesehatan telinga manusia dipengaruhi oleh perilaku hidup, aktifitas, dan faktor lingkungan. Kebisingan merupakan salah satu faktor fisik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran mulai dari ketulian sementara sampai ketulian permanen bergantung pada intensitas, lama waktu paparan, dan kepekaan individu terhadap kebisingan. Status kesehatan telinga dapat ditentukan dengan pemeriksaan gangguan atau kelainan telinga, dan pemeriksaan gangguan fungsi pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kesehatan telinga mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah 30 mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado. Data hasil penelitian diolah menggunakan Microsoft Office Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan pada pemeriksaan telinga luar hanya 1 responden (3%) yang memiliki bentuk telinga luar abnormal yaitu fistula preaurikular, sedangkan 29 responden (97%) memiliki kondisi telinga luar normal. Pemeriksaan membran timpani mendapatkan hasil normal telinga kiri dan telinga kanan pada semua responden (100%). Pemeriksaan tes fungsi pendengaran Rinne dan Weber mendapatkan hasil normal pada 30 responden (100%) baik telinga kiri dan kanan. Simpulan: Status kesehatan telinga mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado tergolong baik. Kata kunci: gangguan atau kelainan pada telinga, gangguan fungsi pendengaran
Kesehatan telinga siswa di SMP Negeri 4 Pineleng Montilei, Vania F.; Pelealu, Olivia C.P.; Palandeng, Ora I.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14393

Abstract

Abstract: Around 20% of information were obtained from both ears daily. Hearing problem in children is sometimes hard to be detected and can cause difficulties in learning process. This study was aimed to obtain the ear health status of students at SMP Negeri 4 Pineleng (junior high school). This was a descriptive observational study with a cross-sectional design. Respondents were 25 students of class IX A. Meatus acoustic external was examined by an otorhinolaryngologist and then the data were processed by using Microsoft Excel. Based on the screening of hearing function, all students showed normal result. Ear canal examination showed that 3 students had cerumen in the right and left ear canals, and 1 student had hyperemia in the left ear. Perforated tympanic membrane were obtained in 2 students in the right and left ear canals. All students had normal Rinne test meanwhile Weber test showed 2 students with lateralization to the right and 1 student with lateralization to the left. Conclusion: Students at SMP Negeri 4 Pineleng had good ear health status.. Keywords: ear health, hearing screening Abstrak: Telinga dapat menyerap sebesar 20% informasi dari kehidupan sehari-hari. Gangguan pendengaran pada anak sulit dideteksi yang berakibat anak sulit untuk menerima pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan telinga pada siswa SMP Negeri 4 Pineleng. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Responden penelitian ialah 25 orang siswa kelas IX A. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan meatus akustikus eksterna oleh dokter spesialis bagian THT-KL, kemudian diolah dengan Microsoft Excel. Hasil skrining pendengaran dari seluruh siswa ialah normal. Pemeriksaan liang telinga didapatkan 3 siswa dengan serumen di telinga kanan dan kiri, serta 1 siswa dengan hiperemis di telinga kiri. Pemeriksaan membran timpani didapatkan perforasi pada 2 siswa, 1 ditelinga kanan dan 1 ditelinga kiri. Hasil tes Rinne semuanya normal. Pada tes Weber didapatkan 2 siswa dengan lateralisasi ke kanan dan 1 siswa lateralisasi ke kiri. Simpulan: Kesehatan telinga siswa di SMP 8 Pineleng cukup baik.Kata kunci: kesehatan telinga, skrining pendengaran
Kesehatan hidung di Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado Lalita, Lyon; Palandeng, Ora I.; Pelealu, Olivia C.P.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14666

Abstract

Abstract: Physiologically, nose has several functions such as a filter and the first-line defence as well as protectve organ against the negative impacts of the environment. The nose is also useful to clean the air from dust, bacteria, and viruses through a mucociliary transport mechanism. Generally, the important role of smell has lack of public attention until eventually disorders or injuries that can disturb the ability and physiological function of the nose occur. This was an observational descriptive study with a cross sectional design. Respondents were 30 students in Sekolah Polisi Negara (State police school) Karombasan Manado; all were males. Nose health status of every respondent was determined by examination of the nasal cavity, conchae, mucous layer, secretion, septum, and post nasal drips. The results showed that from the 30 respondents, there was edema at the right conchae and left conchae each as many as 6.7%. Examination of septum showed that septum deviation of the right nose. Examination of nasal cavity, mucosa layer, secretion and post nasal drips overall resulted in normal category. Conclusion: Nose health status at Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado was categorized as good.Keywords: nose health, physical examination of nose Abstrak: Secara fisiologis hidung mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai penyaring dan pertahanan lini pertama serta pelindung tubuh terpenting terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Hidung juga berguna membersihkan udara inspirasi dari debu, bakteri dan virus melalui mekanisme transpor mukosiliar. Umumnya, peran penting dari indera penghiduan kurang mendapat perhatian khusus dari masyarakat sendiri hingga terjadi gangguan atau cidera yang dapat menghilangkan kemampuan dan fungsi fisiologis dari organ hidung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran kesehatan hidung di Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Sampel penelitian ialah 30 orang mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado, seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Status kesehatan hidung setiap responden dinilai dengan memeriksa kavum nasi, konka, mukosa, sekret, septum, dan post nasal drip. Hasil pemeriksaan menunjukkan dari 30 mahasiswa, terdapat edema pada konka sebelah kanan dan kiri masing-masing sebesar 6,7%. Hasil pemeriksaan septum, ditemukan deviasi septum pada hidung kanan sebesar 3,3%. Pada pemeriksaan kavum nasi, mukosa, sekret, dan post nasal drips didapatkan hasil yang normal. Simpulan: Secara keseluruhan kesehatan hidung di Sekolah Polisi Negara Karombasan tergolong baik. Kata kunci: kesehatan hidung, pemeriksaan fisik hidung
Kesehatan hidung di Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado Lalita, Lyon; Palandeng, Ora I.; Pelealu, Olivia C.P.
e-CliniC Vol 4, No 2 (2016): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.v4i2.14591

Abstract

Abstract: Physiologically, nose has several functions such as a filter and the first-line defence as well as protectve organ against the negative impacts of the environment. The nose is also useful to clean the air from dust, bacteria, and viruses through a mucociliary transport mechanism. Generally, the important role of smell has lack of public attention until eventually disorders or injuries that can disturb the ability and physiological function of the nose occur. This was an observational descriptive study with a cross sectional design. Respondents were 30 students in Sekolah Polisi Negara (State police school) Karombasan Manado; all were males. Nose health status of every respondent was determined by examination of the nasal cavity, conchae, mucous layer, secretion, septum, and post nasal drips. The results showed that from the 30 respondents, there was edema at the right conchae and left conchae each as many as 6.7%. Examination of septum showed that septum deviation of the right nose. Examination of nasal cavity, mucosa layer, secretion and post nasal drips overall resulted in normal category. Conclusion: Nose health status at Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado was categorized as good.Keywords: nose health, physical examination of nose Abstrak: Secara fisiologis hidung mempunyai beberapa fungsi antara lain sebagai penyaring dan pertahanan lini pertama serta pelindung tubuh terpenting terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Hidung juga berguna membersihkan udara inspirasi dari debu, bakteri dan virus melalui mekanisme transpor mukosiliar. Umumnya, peran penting dari indera penghiduan kurang mendapat perhatian khusus dari masyarakat sendiri hingga terjadi gangguan atau cidera yang dapat menghilangkan kemampuan dan fungsi fisiologis dari organ hidung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkangambaran kesehatan hidung di Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan desain potong lintang. Sampel penelitian ialah 30 orang mahasiswa Sekolah Polisi Negara Karombasan Manado, seluruhnya berjenis kelamin laki-laki. Status kesehatan hidung setiap responden dinilai dengan memeriksa kavum nasi, konka, mukosa, sekret, septum, dan post nasal drip. Hasil pemeriksaan menunjukkan dari 30 mahasiswa, terdapat edema pada konka sebelah kanan dan kiri masing-masing sebesar 6,7%. Hasil pemeriksaan septum, ditemukan deviasi septum pada hidung kanan sebesar 3,3%. Pada pemeriksaan kavum nasi, mukosa, sekret, dan post nasal drips didapatkan hasil yang normal. Simpulan: Secara keseluruhan kesehatan hidung di Sekolah Polisi Negara Karombasan tergolong baik. Kata kunci: kesehatan hidung, pemeriksaan fisik hidung
Kesehatan Tenggorok pada Siswa Sekolah Dasar Inpres Kema 3 Kabupaten Minahasa Utara Likuayang, Pricilia G.L.; Pelealu, Olivia C.P.; Mengko, Steward K.
e-CliniC Vol 6, No 1 (2018): Jurnal e-CliniC (eCl)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.6.1.2018.19502

Abstract

Abstract: Tonsillitis is the inflammation of tonsil caused by bacteria, viruses, as well as infectious and non-infectious causes. Exposure of dust and air polution, some types of food, poor oral hygne, weather, and physical exhaustion become the predisposing factors of chronic tonsillitis. Long summer increases the number of dust particles which trigger the occurence of infection. This study was aimed to obtain the throat health status of students of SD Inpres Kema 3 (elementary school students) who lived in coastal areas. This was a descriptive prospective study by examining the students’ throats (size, surface, as well as tonsil and pharynx color). Subjects were 24 students of 6 th grade at SD Inpres Kema 3. The results showed that most of the subjects had pathological tonsil size. Moreover, some of them had granule hypertrophy. Conclusion: The throat health status of the students at SD Inpres Kema 3 was categorized as unfavorable.Key words: throat health statusAbstrak: Tonsilitis adalah radang tonsil yang disebabkan oleh bakteri, viru, dan penyebab infeksi maupun non-infeksi lainnya. Paparan debu dan polusi udara, beberapa jenis makanan, kebersihan mulut yang buruk, serta pengaruh cuaca dan kelelahan fisik menjadi faktor predisposisi dari tonsilitis kronik. Musim kemarau panjang yang mengakibatkan bertambahnya partikel debu di udara memicu terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan tenggorok pada siswa SD Inpres Kema 3 yang tinggal di daerah pesisir pantai. Jenis penelitian ialah deskriptif prospektif dengan melihat gambaran tenggorok dari segi ukuran, permukaan dan warna tonsil serta faring. Subjek penelitian ialah siswa kelas VI SD Inpres Kema 3 yang berjumlah 24 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemeriksaan ditemukan sebagian besar subyek penelitian memiliki ukuran tonsil yang patologik dan beberapa diantaranya memiliki granula hipertrofi. Simpulan: Kesehatan tenggorok siswa SD Inpres Kema 3 tergolong kurang baik.Kata kunci: kesehatan tenggorok