p-Index From 2019 - 2024
1.686
P-Index
This Author published in this journals
All Journal e-CliniC KESMAS
Nelwan, Jeini E.
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor-faktor risiko hipertensi yang berperan di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Tumanduk, Waenly M.; Nelwan, Jeini E.; Asrifuddin, Afnal
e-CliniC Vol 7, No 2 (2019): e-CliniC
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ecl.7.2.2019.26569

Abstract

Abstract: Hypertension is characterized by increased systolic and diastolic blood pressures. Risk factors that can affect hypertension are divided into modified risk factors such as smoking habit and unmodified risk factors such as genetics, gender, and age. This study was aimed to evaluate the risk factors of hypertension at Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado. This was an observational and analytical study with a cross sectional design. There were 75 patients as respondents, obtained by using non-probability random sampling (accidental sampling). Variables in this study were age, sex, smoking habit, and family history of hypertension. Data were analyzed by using the Fisher’s exact test. The results showed that there was a significant relationship between age and hypertension (p=0.041). Albeit, there were no significant relationships between other variables and hypertension, with the p-values as follows: sex (p=1.000), smoking habit (p=1.000), and family history of hypertension (p=1.000). In conclusion, age was the risk factor of hypertension among hypertensive patients at Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado.Keywords: risk factors, hypertensionAbstrak: Hipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik. Faktor risiko yang dapat memengaruhi hipertensi terbagi menjadi faktor yang dapat dikendalikan seperti kebiasaan merokok serta faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti genetik, jenis kelamin, dan usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 75 pasien yang dipilih menggunakan metode non-probability random sampling yaitu accidental sampling. Variabel penelitian yang diteliti yaitu usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, dan riwayat keluarga. Data yang diperoleh dianalisis secara bivariat menggunakan Fisher’s exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara usia dengan kejadian hipertensi (p=0,041). Variabel lainnya tidak berhubungan bermakna dengan kejadian hipertensi dengan nilai p sebagai berikut: jenis kelamin (p=1,000), kebiasaan merokok (p=1,000), dan riwayat keluarga (p=1,000). Simpulan penelitian ini ialah faktor usia merupakan faktor risiko kejadian hipertensi pada penyandang hipertensi di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado.Kata kunci: faktor risiko, hipertensi
ANALISIS SPASIAL DISTRIBUSI TUBERKULOSIS PARU BASIL TAHAN ASAM (BTA) POSITIF DI KOTA MANADO TAHUN 2015 – 2017 Tabilantang, Desy Elsaputri; Nelwan, Jeini E.; Kaunang, Wulan P.J.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit menular yang masih menjadi permasalahan di dunia salah satunya yaitu Tuberkulosis Paru. Menurut WHO India merupakan negara dengan kasus TB paru tertinggi di dunia dan yang kedua yaitu Indonesia.. Analisis spasial adalah suatu analisis secara geografis tentang data penyakit.. Tujuan penelitian untuk mengetahui distibusi tuberkulosis paru BTA positif dengan kepadatan penduduk dan jumlah keluarga miskin di Kota Manado tahun 2015-2017. Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3186 kasus TB paru BTA positif dari tahun 2015 – 2017. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Manado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2015 dan 2017 jumlah kasus TB paru tertinggi terdapat dikecamatan Wanea dan kecamatan Tuminting. Pada tahun 2016 terjadi penurunan jumlah kasus di kecamatan Tuminting dari tinggi ke sedang. Kecamatan Tuminting memiliki jumlah kasus TB paru tinggi pada tahun 2015 dan 2017 dengan kepadatan penduduk tinggi. Kecamatan Wanea memiliki jumlah kasus TB paru tinggi dengan kepadatan penduduk sedang. Gambaran spasial TB paru BTA positif berdasarkan jumlah keluarga miskin menunjukkan bahwa kecamatan wanea memiliki jumlah keluarga miskin tinggi dengan kasus TB paru BTA positif yang tinggi pada tahun 2015-2017. Pada tahun 2015 kecamatan Tuminting memiliki jumlah kasus TB paru BTA positif tinggi dengan jumlah keluarga miskin yang sedang. Dapat disimpulkan bahwa kepadatan penduduk berpengaruh terhadap jumlah kasus TB paru BTA positif di kecamatan Tuminting dan jumlah keluarga miskin berpengaruh terhadap jumlah kasus TB paru BTA positif di kecamatan Wanea.Kata Kunci : Analisis Spasial, TB Paru, Kepadatan Penduduk, Keluarga MiskinABSTRACTInfectious diseases remain one of the world’s problems, namely Pulmonary Tuberculosis. According to WHO, according to WHO, India is the country with highest pulmonary TB cases in the world and the second is Indonesia.. spatial analysis is ananalysis of disease data geographically. The purpose of this research is to know of the distribution of pulmonary tuberculosis BTA positive with population density and the number of poor families. This research is observational research. The subject in the study of pulmonary TB cases totaled 3186 BTA positif year 2015-2017. The data used are secondary data from the city health office in Manado. The results showed that in the year 2015 and 2017 to the highest number of pulmonary TB cases occur in Wanea subdistrict and subdistrict Tuminting. In the year 2016 going decline in the number of cases in district Tuminting from high to medium. Tuminting subdistrict has a population of high pulmonary TB cases in the year 2015 and 2017 with a high population density. Wanea subdistrict has a population of high pulmonary TB cases with a medium population density. Spatial overview of pulmonary TB based on the number of poor families shows that Wanea subdistrict has a high number of poor families with high pulmonary TB cases in 2015-2017. In the year 2015, Tuminting subdistrict has a population of high pulmonary TB cases with a medium number of poor families. It can be inferred that the population density effect on the number of cases of pulmonary TB in district Tuminting and the number of poor families have an effect on the number of cases of pulmonary TB in district Wanea.Keywords : Spatial Analysis, Pulmonary Tuberculosis, Population Density, Poor Family
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN YANG BERKUNJUNG DI INSTALASI CARDIOVASCULAR AND BRAIN CENTRE (CVBC) RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Pracilia, Pasedan Citra Sintya; Nelwan, Jeini E.; Langi, Fima F.L.G.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling banyak mengakibatkan kematian. Penyakit Jantung koroner diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu merokok. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian penyakit jantung koroner. Penelitian ini merupakan peneletian observasional dengan desain cross sectional dengan studi retrospektif. Pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan total responden 96 orang . Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square (a=0.05) dan menghitung nilai Odd Ratio (OR). Hasil penelitian ini menunujukkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dan kejadian PJK (p= 0.000<0.05) dengan nilai OR= 5.850 yang berarti risiko orang dengan kebiasaan merokok 5.8 kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok.Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kebiasaan MerokokABSTRACTCoronary Heart Disease (CHD) is the most cardiovascular disease that causes death. CHD is caused by several factors, one of them is smoking. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking behaviour and CHD. The study was an observational study with cross sectional design was used retrospectively. This study used purposive sampling technique with total respondent was 96 people. Data analysis was performed using univariate and bivariate with Chi Square test (α=0,05) and calculate the value of Odd Ratio (OR). The result of this study showed that there is a relationship between smoking behaviour and CHD (p=0,000<0,05) and OR = 5.850 that means smokers have 5.8 greater risk of developing CHD compared to non-smokers.Keyword : Coronary Heart Disease (CHD), Smoking behavior
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN WINANGUN I KECAMATAN MALALAYANG Suoth, Christina R; Mantjoro, Eva M.; Nelwan, Jeini E.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan  oleh  nyamuk betina  dari spesies  Aedes  aegypti  dan  Aedes albopictus.  Asia  Pasifik menanggung 75% dari beban dengue di dunia antara tahun 2004 dan 2010, sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan kasus DBD terbesar dari 30 negara wilayah endemis. Penelitian ini menggunakan metode Survei Analitik, dengan menggunakan rancangan Cross Sectional Study (studi potong lintang) dan dilaksanakan di Kelurahan Winangun I Kecamatan Malalayang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Kelurahan Winangun I Kecamatan Malalayang yaitu sebanyak 2085 KK, dengan sampel sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner, dan pengolahan data menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p= 0.024 ) dan sikap (p= 0.001) dengan tindakan pencegahan demam berdarah dengue. Pengetahuan dan sikap masyarakat berhubungan dengan tindakan pencegahan demam berdarah dengue di Kelurahan Winangun I Kecamatan Malalayang. Diharapkan masyarakat dapat lebih aktif lagi melakukan tindakan pencegahan dengan 3M dan Pemberantasan Sarang Nyamuk. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan Pencegahan DBD  ABSTRACTDengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by dengue virus that is transmitted by female mosquitoes from the species Aedes aegypti and Aedes albopictus. Asia Pacific bears 75% of the burden of dengue in the world between 2004 and 2010, while Indonesia is reported as the 2nd country with the largest dengue cases among 30 endemic regions. This study uses the Analytical Survey method, using a cross sectional study design and was carried out in Winangun I Village, Malalayang District. The population in this study were all households in Winangun I Village, Malalayang District, as many as 2085 households, with a sample of 100 respondents. This study uses a questionnaire, and data processing using SPSS. The results showed a significant relationship between knowledge (0.042) and attitude (p = 0.001) with DHF prevention measures in Winangun I Village, Malalayang District. Knowledge and attitude of the community are related to the prevention of dengue hemorrhagic fever in Winangun I Village, Malalayang District. It is hoped that the community can be more active in taking precautions with 3M and the Eradication of Mosquito Nest. Keywords : Knowledge, Attitudes, Preventive Measurer of DHF
SEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN KETINGGIAN DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO TAHUN 2019 Paomey, Virginia C.; Nelwan, Jeini E.; Kaunang, Wulan P.J.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kasus DBD Kota Manado pada bulan Januari tahun 2019 kasus DBD sebanyak 165 kasus dimana Kecamatan Malalayang merupakan kecamatan dengan kasus tertinggi dengan jumlah 62 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran kejadian DBD berdasarkan ketinggian dan kepadatan penduduk di Kecamatan Malalayang Kota Manado Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian ekologis dengan pendekatan spasial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita DBD bulan Januari-Mei tahun 2019 berdasarkan data dari Puskesmas Bahu dan Puskesmas Minanga yaitu 84 penderita. Adapun instrumen penelitian yang digunakan ialah laptop, Arc. GIS 10.5, GPS Garmin, microsoft excel 2010. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa kasus DBD tertinggi terdapat pada Kelurahan Malalayang I sebanyak 16 kasus dan terendah pada Kelurahan Winangun II sebanyak 4 kasus. Terdapat keterkaitan antara ketinggian tempat dan kasus DBD. Dataran yang rendah memiliki kasus DBD lebih banyak. Kepadatan penduduk tidak terlihat keterkaitan dengan kasus DBD. Kasus DBD lebih banyak terdapat pada daerah dengan kepadatan penduduk rendah. Kesimpulan penelitian ini yaitu sebaran kasus DBD tertinggi terdapat pada Kelurahan Malalayang I dan terendah pada Kelurahan Winangun II. Sebaran kasus DBD lebih banyak terdapat pada dataran dengan ketinggian yang rendah dan pada daerah dengan kepadatan penduduk tinggi. Kata Kunci: Ketinggian, Kepadatan Penduduk, Demam Berdarah Dengue ABSTRACTDengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease that is transmitted through Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. Dengue Fever Case in Manado City 2019 amounted to 165 cases, where Malalayang Subdistrict was the district with the highest case that is 62 cases. The purpose of this research to determine the distribution of DHF events based on height and population density in Malalayang District, Manado City in 2019. This study is an ecological study with a spatial approach. The population in this study were all DHF sufferers from January to May 2019 based on information from Health Center Bahu and Minanga, as many as 84 patients. The research instrument used is a laptop, Arc.GIS 10.5, GPS Garmin, Microsoft Excel 2010. The results of the study found that the highest dengue cases were found in Malalayang I Village as many as 16 cases and the lowest was in Winangun II Village as many as 4 cases. There is a link between the height of the place and the case of DHF. Lowlands have more DHF cases. Population density, there is no association with DHF cases. It was found that dengue cases were more prevalent in areas with low population density. The conclusion of this research is that the highest distribution of DHF cases was found in Malalayang I Village and the lowest was in Winangun II Village. The distribution of DHF cases is more common in low altitude areas and in high population density areas. Keywords: Altitude, Population Density, Dengue hemorrhagic fever
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI RUANG RAWAT INAP DI RSU GMIM PANCARAN KASIH MANADO Barael, Friska W.; Kawatu, Paul A. T.; Nelwan, Jeini E.
KESMAS Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang penerapan dan cara penanggulangan kecelakaan kerja pada tenaga di tempat kerja. Perawat merupakan tenaga kerja pelayanan kesehatan yang berinteraksi dengan pasien dalam kesehariannya paling tinggi dibandingkan dengan komponen lainnya di rumah sakit. Seorang perawat dalam melaksanakan manajemen K3 harus memiliki sikap yang sesuai dengan nilai-nilai kesehatan hal ini menjadi pendorong untuk perilaku sehat dan menjadi upaya dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan selama bekerja. kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang K3 dapat menyebabkan banyaknya kecelakaan kerja.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap perawat tentang kesehatan dan keselamatan kerja di ruang rawat inap di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum GMIM Pancaran Kasih Manado. Pada bulan Mei - September 2020. Responden ialah perawat di ruang rawat inap. Dengan jumlah sampel 92 responden didapatkan melalui kuesioner online pada Google form. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat.Hasil penelitian ini di dapatkan bahwa Gambaran pengetahuan dan sikap perawat di ruang rawat inap RSU GMIM Pancaran Kasih Manado berkategori baik Kata kunci : pengetahuan, sikap, kesehatan dan keselamatan kerja ABCTRACT Occupational health and safety (K3) is a branch of science that studies the application and ways of overcoming work accidents for workers in the workplace. Nurses are health service workers who interact with patients on a daily basis the highest compared to other components in the hospital. A nurse in carrying out K3 management must have an attitude that is in accordance with health values, this is a driving force for healthy behavior and an effort to improve health and safety during work. Lack of knowledge and awareness about K3 can cause a lot of work accidents. The purpose of this study is to describe the knowledge and attitudes of nurses about occupational health and safety in the inpatient room at GMIM Pancaran Kasih Hospital Manado. The research method used is descriptive research. This research was conducted at the General Hospital of GMIM Pancaran Kasih Manado. In May - September 2020. Respondents are nurses in inpatient rooms. With a sample size of 92 respondents obtained through an online questionnaire on Google form. The data analysis used was univariate analysis. The results of this study found that the description of the knowledge and attitudes of nurses in the inpatient room at RSU GMIM Pancaran Kasih Manado was categorized as good. Keywords: knowledge, attitude, occupational health and safety
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS MEROKOK REMAJA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) MODEL 1 MANADO Budiman, Arifah Farah; Ratag, Budi T.; Nelwan, Jeini E.
KESMAS Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merokok merupakan kebiasaan buruk dan sudah ada sejak lama. Kebiasan merokok sekarang telah menjadi gaya hidup sehari-hari pada semua masyarakat yang ada baik pada anak-anak, remaja, orang muda, orang tua maupun lansia. Remaja merupakan masa pertumbuhan dari anak-anak ke dewasa. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Status merokok remaja di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model 1 Manado, Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi potong lintang (Cross-sectional Study), Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Model 1 Manado dan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2020. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ada hubungan tingkat pengetahuan remaja dengan Status merokok pada responden (0,00<0.05). ada hubungan sikap remaja dengan Status merokok pada responden, ada hubungan antara uang saku  dengan Status merokok pada  responden (0,00<0.05), ada hubungan antara adanya teman perokok dengan Status merokok pada responden (0,00<0.05), ada hubungan antara pengaruh iklan rokok dengan Status merokok pada responden (0,00<0.05). Bagi para siswa memahami bahaya dari rokok, tidak mudah terpengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang menjauhi siswa dari tindakan merokok. Kata kunci : Merokok, Kebiasan merokok, Remaja ABSTRACT Smoking is a bad habit and has been around for a long time. Smoking habits have now become a daily lifestyle in all societies, including children, adolescents, young people, old people and the elderly. Adolescence is a time of change or transition from children to adulthood which includes psychological changes, psychological changes, and social changes. The purpose of this study was to determine the factors associated with the smoking status of adolescents at Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Model 1 Manado. This of research is a quantitative study with a cross-sectional study design. This research was conducted at Madrasah Aliyah Negeri Model. 1 Manado and this research was conducted in July - October 2020. Based on the research conducted there was a relationship between the level of knowledge of adolescents with smoking status in respondents (0.00> 0.05). There is a relationship between adolescent attitudes and smoking status among respondents, there is a relationship between pocket money and smoking status among respondents (0.00> 0.05), there is a relationship between smoking friends and smoking status among respondents (0.00> 0.05) , there is a relationship between the effect of cigarette advertisements and smoking status in respondents (0.00> 0.05). For students to understand the dangers of smoking, it is not easy to be influenced by a bad environment by participating in positive activities that keep students away from smoking. Keywords: Smoking, Smoking habits, Teenagers
HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Tambuwun, Amanda A.; Kandou, Grace D.; Nelwan, Jeini E.
KESMAS Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengobatan hipertensi memerlukan waktu yang lama sehingga kepatuhan individu ketika menjalani pengobatan menjadi salah satu hal yang mendasar untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan dengan kepatuhan berobat penderita hipertensi di Puskesmas Wori Kabupaten Minahasa Utara. Metode penelitian ini adalah survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Desa Wori dan waktu pelaksanaannya pada bulan Agustus sampai November tahun 2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 57 responden didapatkan melalui pengisian kuesioner Morisky Medication Adherance Scale (MMAS-8). Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat. Pengolahan data yang digunakan uji statistik Chi square dengan tingkat signifikansi 95% (α=0,05). Hasil penelitian didapatkan yaitu ada hubungan antara jenis kelamin (p=0,013) dan pekerjaan (p=0,041) dengan kepatuhan berobat pada penderita hipertensi di Puskesmas Wori Kabupaten Minahasa Utara sedangkan usia (p=1,000) dan tingkat pendidikan (p=0,462)  tidak ada hubungan dengan kepatuhan berobat pada hipertensi di Puskesmas Wori Kabupaten Minahasa Utara. Bagi penderita hipertensi terutama yang tidak patuh berobat diharapkan agar supaya sadar untuk lebih memperhatikan kesehatannya dengan rajin mengontrol kesehatan secara teratur di fasilitas kesehatan dan meminum obat antihipertensi sesuai anjuran dokter. Kata Kunci : Kepatuhan Berobat Hipertensi, Jenis Kelamin, Usia, Tingkat Pendidikan, Pekerjaan ABSTRACTMedication of hypertension  takes a long time so that individual adhrence when undergoing treatment becomes one of the basics to do. The purpose of research is to know the relationship between gender, age, level of education, and work with treatment adherence hypertension patients at the Puskesmas Wori North Minahasa Regency. Research methods are an analytic survey with research design that is a sectional cross. The study was conducted in the Wori village and the time of execution is in August to November 2020. The sample retrieval technique uses a total sampling with the number of samples 57 respondents was obtained through the filling of the Morisky Medication Adherance Scale (MMAS-8). The data analysis used is univariate and bivariate analysis. Data processing used the Chi Square statistical test with a 95% significance level (α=0,05). The results were there was a relationship between gender (p=0,013)  and work   (p=0,041) with treatment adherence hypertension patients while age (p=1,000)  and level of education (p=0,462) have nothing to do with treatment adherence hypertension patients at the Puskesmas Wori North Minahasa Regency. It is expected for hypertension people especially those who non adherence medical treatment to become conscious of better attention to their health by regurlarly taking health control at facilities and taking antihypertension medications as prescribed. Keywords : Hypertension Treatment Adherence, Gender, Age, Level of Education, Work
GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS / ACQUAIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA MANADO Otampi, Olifia L.; Nelwan, Jeini E.; Rumayar, Adisti A.
KESMAS Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Human Immunodeficiency Virus/ Acquaired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/ AIDS) merupakan salah satu penyakit menular seksual. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan masyarakat secara global. Salah satu populasi berisiko yaitu siswa sekolah menengah atas. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan HIV/AIDS pada siswa SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 7 Kota Manado. Metode: Jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Penelitian dilaksanakan bulan Oktober 2019. Pengambilan sampel secara Purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 200 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pengetahuan responden tentang pencegahan HIV/AIDS sebagian besar berada pada kategori kurang (49,0%), sikap responden berada pada kategori baik (84,0 %) serta tindakan responden ada pada kategori negatif  (57,0 %). Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku remaja tentang pencegahan HIV/AIDS di SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 7 Manado masih belum baik. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan upaya pendidikan kesehatan khususnya kesehatan reproduksi agar siswa SMA menjadi tahu dan sadar akan pentingnya upaya pencegahan HIV/ AIDS.  Kata kunci: Perilaku; Siswa SMA; Pencegahan HIV/AIDS. ABSTRACTBackground: Human Immunodeficiency Virus / Acquaired Immuno Deficiency Syndrome (HIV / AIDS) is a sexually transmitted disease. This disease is a global public health problem. One population at risk is high school students. The purpose of this research was to describe of HIV / AIDS prevention behavior in students of SMAN 2 Manado and SMAN 7 Manado. Method: This is a descriptive research. The study was conducted in October 2019. Purposive sampling was a method of sampling. The number of samples is 200 respondents. Result: The results showed that the respondents’ knowledge about HIV / AIDS prevention was mostly in the poor category (49.0%), the respondent’s attitude was in the good category (84.0%) and the respondent’s actions were in the negative category (57.0%). Conclusion: The conclusion of this study is the behavior of adolescents about HIV / AIDS prevention in SMA 2 and SMA 7 Manado is still not good. Based on this, health education efforts, especially reproductive health, are needed so that high school students become aware of the importance of HIV / AIDS prevention efforts. Kata kunci: Behavior; High School Student; Prevention of HIV/AIDS.
Gambaran Pengetahuan dan Sikap Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Nelayan di Kecamatan Essang Kabupaten Kepulauan Talaud Marasut, Junaldi; Kawatu, Paul A. T.; Nelwan, Jeini E.
KESMAS Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penangkapan ikan komersial tetap menjadi salah satu pekerjaan paling beresiko di dunia. Nelayan dapat menghadapi banyak masalah kesehatan dan keselamatan. Keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain variabel perilaku, pengetahuan, sikap, pendidikan, pengalaman kerja, dan usia. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan pengetahuan dan sikap nelayan tentang K3 di Kecamatan Essang Kabupaten Kepulauan Talaud, jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan desain penelitian survei deskriptif, dengan populasi 51 orang dengan sampel 30 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuesioner. Hasil dari penelitian ini merumuskan bahwa nelayan yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 46,7% dan nelayan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 53,3%. Nelayan yang mempunyai sikap baik jumlahnya 20% dan yang mempunyai sikap cukup baik 80%. Nelayan yang pernah mengalami jenis kecelakaan kerja ringan seperti terpeleset saat bekerja sebanyak 97,7%, terjatuh dari kapal sebanyak 26,7%, kehabisan bahan bakar 73,3%, tergores saat bekerja 100%, mengalami tabrakan dengan kapal lain sebanyak 6,7%, kebocoran air di lambung kapal sebanyak 56,7%, kehabisan bahan makanan sebanyak 56,7% dan tersangkut jaring ikan sebanyak 33,3%. Nelayan yang pernah mengalami jenis kecelakaan kerja sedang seperti hanyut sebanyak 53,3%, mengalami kapal karam 43,3%, mati mesin di tengah laut sebanyak 90%, mengalami luka bakar sebanyak 13,3% terkena ledakan 3,3% dan menghadapi angin topan sebanyak 90%. Nelayan yang pernah mengalami jenis kecelakaan kerja berat seperti patah tulang sebanyak 10%. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Nelayan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja ABCTRACTCommercial fishing remains one of the most risky occupations in the world. Fishers can face many health and safety problems. Occupational safety and health in the workplace is influenced by various factors, including behavioral variables, knowledge, attitudes, education, work experience, and age. This study intends to describe the knowledge and attitudes of fishermen about K3 in District Essang Talaud Islands, this type of research is qualitative research with design, descriptive survey research with a population of 51 people with a sample of 30 respondents.collected Data through interviews and questionnaires.The results of this study formulate that fishermen who have high knowledge are 46.7% and fishermen who have less knowledge are 53.3%. The number of fishermen who have a good attitude is 20% and those who have a fairly good attitude are 80%. Fishermen who have experienced minor work accidents such as slipping while working as many as 97.7%, falling from a ship as much as 26.7%, running out of fuel 73.3%, getting scratched while working 100%, experiencing collisions with other ships as much as 6.7 %, 56.7% of water leaks in the hull, 56.7% ran out of food and 33.3% got caught in fishing nets. Fishermen who have experienced moderate work accidents such as drifting as much as 53.3%, experiencing shipwrecks 43.3%, engine failure in the middle of the sea as much as 90%, experiencing burns as much as 13.3%, being hit by a 3.3% explosion and facing the wind hurricane as much as 90%. Fishermen who have experienced types of severe work accidents such as broken bones are as much as 10%. Keywords: Knowledge, Attitude, Fishermen, Occupational Health and Safety