Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SPATIAL ANALYSIS IN CONSERVATION SITU IN BANTEN PROVINCE: CASE STUDY OF SITU KADUPAYUNG, PANDEGLANG REGENCY, BANTEN Taufik, Isvan; Sudrajat, Endang; Gemilang, Meysa Cahya
Journal Innovation of Civil Engineering (JICE) Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jice.v4i2.20587

Abstract

Spatial planning analysis is a way to identify the location and area of a site based on spatial structure and spatial patterns. The research aims to discuss Spatial Analysis of Site Conservation in Banten Province: Case Study of Situ Kadupayung, Pandeglang Regency, Banten. The research method uses survey methods and uses Geographic Information System (GIS) analysis, as well as site area and contour analysis methods. The research results show that the area based on the KIB in Situ Kadupayung is 40,000 m². From the results of GPS RTK measurefments, it is known that the area of Situ Kadupayung is 34,462 m2 / 3.44 Ha. The difference between the measurement results and the goods inventory card (KIB) data at Situ Kadupayung is -5.538 m² / -0.55 Ha. There are 2 (two) factors that can cause large differences between Goods Inventory Card (KIB) data, namely 1) Internal Factors: Measurement techniques used (methods and tools); Errors in inputting measurement results data; 2) External Factors: Natural Factors, namely sedimentation, and Non-Natural Factors (Society). Keywords: Spatial Analysis; Conservation Situ; Banten Province
PENINGKATAN PERAN PEMERINTAH PROVINSI DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI PROVINSI BANTEN Marjan, Arlan; Taufik, Isvan; Nugraha, Windu Iwan; Pirngadi, Budi Heri; Fatah, Fajar
Journal of Management Review Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Magister Manajement Studies Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jmr.v8i1.13580

Abstract

Perkembangan penduduk dan perkembangan kegiatan di Provinsi Banten berkonsekuensi pada timbulan sampah yang semakin meningkat. Saat ini pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintah kota dan kabupaten masih sangat terbatas. Tingkat pelayanan persampahan provinsi rata-rata 62%, bahkan terdapat kabupaten yang tingkat pengelolaan sampahnya masih di bawah 10%. Terdapat daerah yang yang tingkat pengelolaaanya tergolong tinggi, namun tingkat pengurangan sampahnya masih rendah. Beberapa wilayah belum memenuhi target Jakstranas dan Jakstrada Provinsi Banten yang mengamanatkan di tahun 2025 tingkat pelayanan harus 100% dengan 30% diantaranya adalah dari upaya pengurangan. Dengan fenomena tersebut Pemerintah Provinsi Banten perlu meningkatkan perannya dengan cara melakukan kerjasama dengan pemerintah kota dan kabupaten dengan upaya mengembangkan TPS 3R di Kawasan Strategis Provinsi dan mengembangkan TPA/TPST Regional. Untuk penimgkatan peran tersebut terlebih dahulu diperlukan kesepakatan kerja sama antara pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten, penyiapan aturan pendukung dan penyiapan Lembaga pengelolaa sampah tingkat provinsi