Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Keanekaragaman Makrozoobentos Di aliran Sungai Talawaan Minahasa Utara, Sulawesi Utara Saudarah, Adiawan; Rondonuwu, Sendy Beatrix; Pontororing, Hanny Hesky
Jurnal MIPA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.8.1.2019.22645

Abstract

Makrozoobentos memiliki peranan penting dalam ekosistem perairan. Ciri makrozoobentos dengan pergerakan yang relatif terbatas menyebabkan makrozoobentos dapat menjadi bioindikator kualitas air sungai. Sungai Talawaan merupakan salah satu habitat makrozoobentos yang terletak di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis-jenis makrozoobentos yang terdapat di Sungai Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara dan menganalisis tingkat keanekaragaman makrozoobentos di Sungai Talawaan. Pengambilan sampel makrozoobentos menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan makrozoobentos yang ditemukan di Sungai Talawaan sebanyak 297 individu yang terdiri  dari 3 filum, 3 kelas, 9 bangsa, 17 suku dan 21 marga. Indeks keanekaragaman makrozoobentos tertinggi pada Stasiun 1 (2,50), kemudian diikuti oleh Stasiun 2 (2,40) dan terendah pada Stasiun 3 (2,07)Macrozoobenthos has important roles in the aquatic ecosystem. The macrozoobenthos characteristic with relatively limited movement enables this organism to be the bioindicator of water quality in the river. Talawaan River is one of the macrozoobenthos habitat in the North Minahasa, North Sulawesi Province. This study aimed to identify the macrozoobenthos and to analyze the level diversity of macrozoobenthos in the Talawaan River, North Minahasa, North Sulawesi. The macrozoobenthos was sampled using purposive sampling method. The results showed that there were 3 phyla, 3 classes, 9 nations, 17 tribes and 21 clans of macrozoobenthos found in the Talawaan River. The highest diversity index of macrozoobenthos was observed in the station 1 (2.50), then followed by station 2 (2.40) and the lowest was in the station 3 (2.07)
INVENTARISASI TUMBUHAN OBAT DAN PEMANFAATANNYA SECARA TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI DESA AMESIU KABUPATEN KONAWE, SULAWESI TENGGARA Alkawi, Alkawi; Rondonuwu, Sendy Beatrix; Kandou, Febby Ester Fany
PHARMACON Vol 10, No 2 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.34026

Abstract

ABSTRACT Amesiu village is one of the areas that has a considerable potency of medicinal plants. This study aims to inventory the types of plants used as medicine and to study the utilization of medicinal plants in the village of Pondidaha Pondidaha District Konawe. This study uses qualitative deskrpative method with data collection techniques through interviews, observations, and documentation. The data of the research results are analyzed descriptively and presented in the form of descriptions, tables and images. The results showed that in Amesiu Village there are 39 species of 27 plant families used by the community as traditional medicine materials. Organs or parts of plants that are utilized as the manufacture of medicinal herbs, namely roots, rhizomes, tubers, stems, bark, leaves, fruits and seeds. The most widely used part of plants as medicine is leaves. The processing process is done by boiling, shredded, pounded and burned. The most widely used way of processing is boiled. Types of diseases that can be treated with medicinal plants as many as 31 types of diseases.  Keywords : Inventory, Medicinal Plants, Amesiu Village ABSTRAKDesa Amesiu merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi tumbuhan obat yang cukup banyak. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat  dan untuk mengkaji pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Amesiu Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe. Penelitian ini menggunakan metode deskrptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk deskripsi, tabel dan  gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Amesiu terdapat 39 spesies dari 27 famili tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pengobatan tradisional. Organ atau bagian tumbuhan yang dimanfaaatkan sebagai pembuatan ramuan obat yaitu akar, rimpang, umbi, batang, kulit batang, daun, buah dan biji. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat yaitu daun. Proses pengolahan dilakukan dengan cara direbus, diparut, ditumbuk dan dibakar. Cara pengolahan yang paling banyak digunakan adalah direbus. Jenis penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan obat sebanyak 31 jenis penyakit.  Kata kunci : Inventarisasi, Tumbuhan Obat, Desa Amesiu
INVENTARISASI DAN PEMANFAATAN TUMBUHAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DI DESA RANTEBUA, KABUPATEN TORAJA UTARA Lobo', Serlina Rante; Rondonuwu, Sendy Beatrix; Mambu, Susan Marlein
PHARMACON Vol 10, No 2 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.34028

Abstract

ABSTRACTMedicinal plants are plants that have efficacy as a medicine whose properties  known from scientific studies that are clinically proven to be beneficial for health. This research aims to find out how to use plants used as traditional medicine and to find out the types of plants used  traditional medicine by the community in Rantebua Village. Based on the research conducted obtained 38 plants that are used as traditional medicine, Andrographis paniculata, Allium cepa, Annona muricata, Apium graveolens, Centella asiatica, Areca catechu, Colocasia esculenta, Cocos nucifera, Ageratum conyzoldes, Vernonia amygdalina, Anredera cordifolia, Ananas comosus, Carica papaya, Ipomoea batatas, Sechium edule, Momordica charantia, Jatropha curcas, Euphorbia tirucalli, Orthosiphon aristatus, Plectranthus scutellarioides, Ocimum sanctum, Persea americana, Eleutherine palmifolia, Abelmoschus manihot, Musa paradisiaca, Psidium guajava, Piper betle, Imperata cylindrica, Pandanus amaryllifolius, Sauropus androgynus, Saccharum officinarum, Cymbopogon citratus, Citrus aurantifolia, Solanum betaceum, Phaleria macrocarpa, Aloe vera, Zingibern officinale, Curcuma domestica, consisting of 26 families. Keywords: Inventory, Plants, Folk Remedies, Utilization ABSTRAK Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang mempunyai khasiat sebagai obat yang khasiatnya diketahui dari hasil telaah secara ilmiah yang terbukti secara klinis bermanfaat bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional dan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional oleh masyarakat di Desa Rantebua. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan  38 tumbuhan yang di manfaatkan sebagai obat tradisional di antaranya Andrographis paniculata, Allium cepa, Annona muricata, Apium graveolens, Centella asiatica, Areca catechu, Colocasia esculenta, Cocos nucifera, Ageratum conyzoldes, Vernonia amygdalina, Anredera cordifolia, Ananas comosus, Carica papaya, Ipomoea batatas, Sechium edule, Momordica charantia, Jatropha curcas, Euphorbia tirucalli, Orthosiphon aristatus, Plectranthus scutellarioides, Ocimum sanctum, Persea americana, Eleutherine palmifolia, Abelmoschus manihot, Musa paradisiaca, Psidium guajava, Piper betle, Imperata cylindrica, Pandanus amaryllifolius, Sauropus androgynus, Saccharum officinarum, Cymbopogon citratus, Citrus aurantifolia, Solanum betaceum, Phaleria macrocarpa, Aloe vera, Zingibern officinale, Curcuma domestica, yang terdiri dari 26 famili. Kata kunci: Inventarisasi, Tumbuhan, Obat Tradisional, Pemanfaatan