Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Pengelolaan Barang Milik Daerah di Pemerintah Kota Kotamobagu Mokodompit, Deissy; Morasa, Jenny; Warongan, Jessy
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN AUDITING "GOODWILL" Vol 8, No 1 (2017): Goodwill Vol. 8 No. 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jjs.v8i1.15308

Abstract

Abstract. The management of the asset of a local government should be implemented properly so that it can give a description of the prosperity of the local government.   The objective of this study is to analyse the management of the asset of the local government of Kotamobagu. The research method used for this study is a qualitative case study which focuses on the government of Kotamobagu city as its object of research. The data were collected in three ways, namely  in-depth interviews, observation and study  documentation. The key Informants for this study were determined by using purposive sampling to get the accurate and relevant information. The criteria for informant selection are that the informants should be the head and the asset manager of the regional work units (SKPD). The in-depth interviews used semi-structured questions and took about 45 to 60 minutes. The triangulation method was used in testing the validity or the credibility of the data and the sources. The data transcript of the interviews was analyzed by giving a theme/coding to the transcript and by making conceptualized and scientific statements. The results are summarized in narrative text interpretation. The results shows that some obstacles in the management of the asset of the regions in the Government of the Kotamobagu City. There are 4 inhibiting factors, namely: (1) securing and maintenance asset, (2) valuation asset, (3) elimination asset, (4) compliance. Key Words: Local asset management, Regulation on local asset, Problem solving of local asset. Abstrak. Pengelolaan barang milik daerah merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan dengan baik agar dapat memberikan gambaran tentang kekayaan daerah, serta dapat digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan, Penelitian ini bertujuan menganalisis Pengelolaan Barang Milik  Daerah pada Pemerintah Kota Kotamobagu. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan studi kasus dan Pemerintah Kota Kotamobagu sebagai objek penelitian. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, pengamatan, dan studi dokumentasi. Informan kunci ditentukan secara purposive untuk mendapatkan hasil informasi yang tepat dan akurat. Kriteria informan adalah Kepala SKPD, Pengurus dan Penyimpan Barang. Wawancara menggunakan In-depth interview jenis semi terstruktur selama 45 hingga 60 menit. Metode triangulasi digunakan dalam pengujian validitas atau kredibilitas data dansumber. Data transkrip yang diuraikan dari hasil wawancara dianalisis dengan metode analisis kemudian diberi tema/coding dan dilakukan konseptualisasi pernyataan ilmiah. Hasil interpretasi disimpulkan dalam teks naratif. Hasil penelitian menunjukkan ada beberapa kendala dalam pengelolaan barang milik daerah di Pemerintah Kota Kotamobagu. Ada 4 faktor penghambat: (1) pengamanan dan pemeliharaan, (2) penilaian, (3) penghapusan, (4) kepatuhan. Kata Kunci:      Pengelolaan BMD, Regulasi BMD, Penyelesaian masalah BMD
Analisis Pengelolaan Perusahaan Daerah Pasar Kota Manado Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Langelo, Friska; Nangoi, Grace B; Warongan, Jessy
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN AUDITING "GOODWILL" Vol 8, No 2 (2017): Goodwill Vol. 8 No. 2 Juli-Desember 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jjs.v8i2.18430

Abstract

Abstract. This study aims to analyze the management of Market Regional Company or PD Pasar Manado in establishing Good Corporate Governance (GCG). This research is a qualitative exploratory approach. Data were obtained by indepth interviews, observation and documentation study. The result shows that the management of PD Pasar Manado in realizing GCG has been in accordance to the General Guidelines of GCG, issued by the National Commission on Governance Policy. GCG includes the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. However, there are some obstacles in managing PD Pasar Manado to implement GCG. The biggest problem is in the principle of accountability. The next ones are the principle of responsibility, the principle of fairness, the principle of transparency, and the principle of independence. These constraints are in bureaucratic structures, resources, executor attitude and communication, and environmental constraints of economic, social and political. Basically, all the constraints in the management of PD Pasar Manado in realizing good corporate governance are related to each other. The greatest obstacle in facing each principle of GCG is in its resource and environmental constraints of economic, social and political. They influence significantly management of PD Pasar Manado, i.e the lack of contribution to regional revenue Manado. In light of this, the management of PD Pasar Manado needs to be improved, specifically in its implementation of GCG.Keywords: Good Corporate Governance, Regional Company of MarketAbstrak. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengelolaan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Manado dalam mewujudkan Good Corporate Governance (GCG). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan eksploratori. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan PD Pasar Kota Manado dalam mwujudkan GCG telah sesuai dan dilaksanakan berdasarkan Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan oleh Komisi Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang meliputi asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, serta kewajaran dan kesetaraan. Namun, dalam pengelolaan PD Pasar Kota Manado dalam mewujudkan GCG masih ditemukan beberapa kendala dalam setiap asas GCG. Asas akuntabilitas merupakan asas yang paling banyak memiliki kendala, yang kedua asas responsibilitas, kemudian asas kewajaran dan kesetaraan selanjutnya yang keempat asas transparansi, dan yang terakhir adalah asas independensi. Kendala-kendala tersebut yaitu kendala struktur birokrasi, sumber daya, sikap pelaksana dan komunikasi serta kendala lingkungan ekonomi, sosial dan politik. Pada dasarnya, semua kendala dalam pengelolaan PD Pasar dalam mewujudkan GCG saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dimana kendala yang paling besar dihadapi untuk setiap asas GCG adalah kendala sumber daya dan lingkungan ekonomi, sosial dan politik yang sangat mempengaruhi pengelolaan PD Pasar, seperti kurangnya kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Manado. Karena PD Pasar merupakan salah satu sumber  PAD Kota Manado, maka perlu adanya pengaturan lebih baik terhadap Pasar yang ada di Kota Manado, terutama adanya penerapan GCG pada PD Pasar.Kata kunci: Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perusahaan Daerah Pasar
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Gagola, Ledy; Sondakh, Jullie; Warongan, Jessy
JURNAL RISET AKUNTANSI DAN AUDITING "GOODWILL" Vol 8, No 1 (2017): Goodwill Vol. 8 No. 1 Juni 2017
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jjs.v8i1.15330

Abstract

Abstract. Budget is a statement regarding the estimation of the performance to be achieved during a certain period of time stated in the financial measures and expressed how much it costs to the plans made (expenses / expenditures) as well as how much and how to get money to fund the plan. Budget (APBD) is the annual local government financial policy which is based on statutory provisions in force, a number of considerations for the formulation, monitoring, control and evaluation is done. Absorption of budget revenues and expenditures significantly influence the increasing of regional economic growth. The average absorption of budget revenues and expenditures Government Talaud Islands in the year 2012-2015 was 94.03%. This study is aimed to analyze the factors that influence the absorption of budget revenues and expenditures (budget) on the Talaud Islands Government. The data used in this research were primary data. Data were collected by using questionnaires. This is a quantitative research with multiple linear regression analysis. There are five independent variables and one dependent variable. Those five independent variables are planning budget (X1), the implementation of the budget (X2), the procurement of goods and services (X3), management commitment (X4), and bureaucracy (X5). The dependent variable is the budget absorption (Y). The results show that either simultaneously or partially, budget planning, budget execution, procurement of goods and services, management commitment and bureaucratic environment positively and significantly influence the absorption of budget revenues and expenditures (budget) in the Talaud Islands Government. The magnitude of the effect of these five variables against excess absorption can be described by the coefficient of determination at 73.3% and the remaining of 26.7% is influenced by other factors excluded within this research. Keywords: Budget Planning, Budget Implementation, Procurement of Goods and Services, Commitment of Management, and Environment of Bureaucracy Abstrak. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial dan menyatakan berapa biaya atas rencana-rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja) serta berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah kebijakan keuangan tahunan pemerintah daerah yang disusun berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, dengan berbagai pertimbangan agar penyusunan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi mudah dilakukan. Penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Rata-rata penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud pada tahun 2012-2015 sebesar 94,03 %. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) pada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi linear berganda. Pada penelitian ini digunakan lima variabel independen dan satu variabel dependen, lima variabel independen tersebut adalah perencanaan anggaran (X1), pelaksanaan anggaran (X2), pengadaan barang jasa (X3), komitmen manajemen (X4), lingkungan birokrasi (X5), sedangkan satu variabel dependen adalah penyerapan anggaran (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun parsial perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang jasa, komitmen manajemen dan lingkungan birokrasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud. Besarnya pengaruh kelima variabel tersebut terhadap penyerapan anggaran yang dapat dijelaskan oleh nilai koefisien determinasi adalah sebesar 73,3% sedangkan sisanya 26,7% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Kata Kunci: Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran, Pengadaan Barang Jasa, Komitmen Manajemen, Lingkungan Birokrasi