Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

UJI DAYA TERIMA AGAR-AGAR DADIH SUSU KERBAU Yusnina Maisyaroh Lubis; Jumirah .; Evawany Y Aritonang
Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi Vol 1, No 2 (2016): Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi
Publisher : Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.977 KB)

Abstract

Dadih Buffalo milk  can be utilized in making of gelatin/jelly . This study aims to determine the acceptability of student in elementary school  towards Dadih buffalo milk’s gelatin. This study was an experimental research conducted using two treatment. Gelatin with addition of 700 gr dadih buffalo milk  and gelatin with addition of 900 gr dadih buffalo milk . Panellists in this research was 24 students in elementary school . Acceptance data test were analyzed by Friedman’s test. This research was conducted at DesaPangkat Kec.Lembah Sorik Marapi Kab.Mandailing Natal in March and April 2016. The results showed that the acceptance of students in elementary school  against the gelatin with addition of  700 gr dadih buffalo milk and addition of 900 gr dadih buffalo milk classified as they like it. However, based on assessment total scores, gelatin with addition of  700 gr  dadih buffalo milk has a high level of scores. In the case of selecting  a snack  foods, the consumers should recomend the gelatin with buffalo milks as an alternative healthy snack foods to fulfill/supply the good energy sufficiency for student in elementary school.  Still required the diversification of another food with addition of buffalo milk as a meal that have a rich nutrients. Keywords: Gelatin, Dadih Buffalo Milk, Acceptance Test.
NUTRITIONAL INTAKE WITH THE EVENT OF ANEMIA IN PREGNANT WOMEN IN PADANGSIDIMPUAN CITY GENERAL HOSPITAL 2021 Yusnina Maisyaroh; Lola Pebrianthy; Yulinda Aswan
JURNAL IBU DAN ANAK Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Ibu dan Anak, Volume 9, No.1, Mei 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Riau Under Health Ministry Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A Pregnant woman will experience an increase in blood volume, this causes the need for iron to increase. The amount of iron needed during pregnancy is around 800-1000 mg, including to meet the needs of increasing red blood cells which require 300-400 mg of iron up to 32 weeks of gestation, to meet the needs of the fetus around 100-200 mg of iron . about 190 mg of iron will be lost during delivery. Common causes of anemia in pregnant woman are malnutrition ,loss of blood during past labor , chronic diseases such as intestinal woem tuberculosis and malaria . A person’s daily nutritional status is strongly influenced by the consumption of nutrients. The wrong or inappropriate nutritional intake for pregnant woman will cause health problems. The term malnutrition is defined as the wrong nutritional intake in the form of excess or insufficient intake, causing an imbalance between the needs and nutritional intake of pregnant woman. One of the easy, cheap, and fast determinants of nutritional status is LILA which reflects energy reserves so that it can reflect chronic energy deficiency in woman of childbearing age and pregnant woman .Objective : to determine the relationship between nutritional intake and the incidence of anemia ib pregnant woman at the Padangsidimpuan city at 2021.Methode : this research is included in the type of quantitative research with a descriptive analytical research design using a cross sectional study approach . with a total sample of 16 people using accidental sampling technique approach and the data was processes univariate and bivariate
Pengaruh Penyuluhan PHBS Terhadap Pengetahuan Masyarakat yang BABs di Desa Lantasan Lama YUSNINA MAISYAROH
Jurnal Kesehatan Ilmiah Aufa Royhan Vol 7 No 1 (2022): Vol. 7 No.1 Juni 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/health.v7i1.773

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu perilaku yang dilaksanakan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan masyarakat peduli akan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan one-group pretets-posttest design, dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Jumlah responden 52 orang, dengan kriteria insklusi. Instrument pengukuran yang digunakan adalah kuesioner, dilanjutkan penyuluhan dengan media powerpoint, video dan leaflet. Adapun analisis menggunakan paired sample t-test untuk menggambarkan karakteristik responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata (mean) pengetahuan masyarakat tentang PHBS pada saat pretest adalah 11,71 dan pada saat posttest meningkat menjadi 17,58. Skor pengetahuan terendah pada saat pretest adalah 6 dan skor tertinggi adalah 16 dan pada saat posttest skor pengetahuan terendah adalah 15 dan skor tertinggi adalah 20. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) menunjukkan bahwa ada perbedaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan PHBS terhadap tingkat pengetahuan masyarakat yang BABs di Desa Lantasan Lama. Disarankan kepada pemerintah setempat terutama pemerintahan desa agar menyediakan sarana dan prasarana serta melakukan penyuluhan yang rutin tentang dampak BABs kepada masyarakat untuk meningkatkan PHBS mereka.
- Pendidikan Kesehatan tentang Anemia pada Ibu Hamil di Desa Sigumuru Kota Padangsidimpuan Tahun 2021: - YUSNINA MAISYAROH; Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 4 No. 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i1.728

Abstract

Anemia merupakan faktor utama penyebab morbiditas dan mortalitas ibu di negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia pada ibu hamil di negara berkembang sebesar 51%. Di Indonesia, berdasarkan hasil survei Riskesdas tahun 2018 didapatkan data proporsi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018). Begitu juga Kota Padangsidimpuan khususnya Desa Sigumuru masih ada ibu hamil yang mengalami anemia. Target luaran yang diharapkan peningkatan pengetahuan antara sebelum dan setelah penyuluhan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 di Desa Sigumuru Kota Padangsidimpuan. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Sigumuru. Metode yang digunakan adalah penyuluhan/ ceramah disertai diskusi dan tanya jawab menggunakan media leaflet. Hasil pengabdian terdapat peningkatan pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan dan mengenali resiko tinggi atau komplikasi anemia pada kehamilan secara dini.
PEMBANGUNAN SANITASI SEBAGAI UPAYA PENANGGULANGAN BABS DI DESA SIGARA-GARA TAHUN 2021 YUSNINA MAISYAROH
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 4 No. 2 (2022): Vol.4 No. 2 Agustus 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i2.829

Abstract

Sanitasi merupakan fasilitas yang disediakan bagi manusia untuk mengelola pembuangan feses atau Buang Air Besar (BAB) dan urin dengan aman. Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dapat menyebabkan salah satunya penyakit stunting pada masyarakat khususnya pada anak balita. Terjadinya stunting pada anak balita dapat menyebabkan kebodohan, tinggi anak tidak sesuai dengan umurnya, juga menurunkan kualitas generasi muda Bangsa Indonesia. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan sanitasi untuk mencegah stunting di masyarakat. Sanitasi yang baik dan sehat akan menghasilkan keluarga yang juga sehat dan produktif, sehingga menunjang produktifitas Bangsa Indonesia baik dalam segi pekerjaan maupun kesehatan. Salah satu cara yang dilakukan menangani sanitasi yang buruk adalah pembangunan sanitasi di setiap keluarga yang belum memiliki sanitasi atau yang sudah memiliki sanitasi tapi sesuai standar. Pembangunan sanitasi ini melibatkan masyarakat untuk mempercepat pembangunan juga memberdayakan masyarakat yang ada di lingkungan tersebut. Pembangunan sanitasi ini bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Prasarana Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR. Sanitasi yang dibangun adalah Tangki Septik dimana digunakan oleh satu keluarga saja, tanpa berbagi dengan tetangga. Pembangunan sanitasi sebanyak 52 keluarga, dengan kriteria keluarga dipilih yang berpendapatan rendah (MBR), belum memiliki sanitasi yang layak dan penduduk tetap Desa Sigara-Gara dibuktikan dengan Kartu Keluarga (KK).
PEMBANGUNAN SANITASI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN TAPANULI UTARA YUSNINA MAISYAROH
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 5 No. 1 (2023): Vol. 5 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i1.996

Abstract

Kabupaten Tapanuli Utara salah satu kabupaten yang banyak dikunjungi wisatawan karena berada disekitar Danau Toba atau danau terbesar kedua di dunia dan terluas di Asia Tenggara. Kabupaten Tapanuli Utara masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 prevelensi stunting di Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 26,7 persen. Angka ini masih jauh dari yang ditargetkan oleh pemerintah di tahun 2024 yaitu prevalensi stunting berada di angka 14 persen. Pemerintah telah menetapkan strategi nasional percepatan penurunan stunting yang bertujuan untuk mempercepat penurunan Stunting. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melaksanakan aksi konvergensi melalui intervensi gizi spesifik (kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting) dan intervensi gizi sensitif (kegiatan yang tidak langsung mengatasi terjadinya stunting) dengan sasaran keluarga yang memiliki balita stunting dan atau keluarga beresiko stunting. Salah satu jenis intervensi sensitif yang dapat dilakukan untuk pencegahan stunting adalah pembangunan sanitasi pada keluarga yang memiliki balita stunting atau keluarga beresiko stunting. Sanitasi yang buruk bisa menyebabkan masalah gangguan pencernaan pada anak. Ketika anak sering terkena masalah pencernaan, sistem imunnya dapat menjadi lemah, anak rentan sakit, kekurangan gizi, dan akhirnya meningkatkan risiko stunting pada anak. Lokasi pengabdian dilakukan di Desa Parbubu II Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Pembangunan sanitasi ini bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Prasarana Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR. Sanitasi yang dibangun adalah bilik dan tangka septik individual dimana digunakan oleh satu keluarga saja, tanpa berbagi dengan tetangga. Pembangunan sanitasi sebanyak 37 keluarga, dengan kriteria keluarga yang memiliki balita stunting, keluarga yang merupakan keluarga berisiko stunting, berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah dan belum memiliki sanitasi layak sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan.
- Pendidikan Kesehatan tentang Anemia pada Ibu Hamil di Desa Sigumuru Kota Padangsidimpuan Tahun 2021 YUSNINA MAISYAROH; Lola Pebrianthy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 4 No 1 (2022): Vol.4 No. 1 April 2022
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v4i1.728

Abstract

Anemia merupakan faktor utama penyebab morbiditas dan mortalitas ibu di negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia pada ibu hamil di negara berkembang sebesar 51%. Di Indonesia, berdasarkan hasil survei Riskesdas tahun 2018 didapatkan data proporsi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018). Begitu juga Kota Padangsidimpuan khususnya Desa Sigumuru masih ada ibu hamil yang mengalami anemia. Target luaran yang diharapkan peningkatan pengetahuan antara sebelum dan setelah penyuluhan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 di Desa Sigumuru Kota Padangsidimpuan. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Desa Sigumuru. Metode yang digunakan adalah penyuluhan/ ceramah disertai diskusi dan tanya jawab menggunakan media leaflet. Hasil pengabdian terdapat peningkatan pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan dan mengenali resiko tinggi atau komplikasi anemia pada kehamilan secara dini.
PEMBANGUNAN SANITASI UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN TAPANULI UTARA YUSNINA MAISYAROH
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 1 (2023): Vol. 5 No. 1 April 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i1.996

Abstract

Kabupaten Tapanuli Utara salah satu kabupaten yang banyak dikunjungi wisatawan karena berada disekitar Danau Toba atau danau terbesar kedua di dunia dan terluas di Asia Tenggara. Kabupaten Tapanuli Utara masih memiliki angka stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 prevelensi stunting di Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 26,7 persen. Angka ini masih jauh dari yang ditargetkan oleh pemerintah di tahun 2024 yaitu prevalensi stunting berada di angka 14 persen. Pemerintah telah menetapkan strategi nasional percepatan penurunan stunting yang bertujuan untuk mempercepat penurunan Stunting. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melaksanakan aksi konvergensi melalui intervensi gizi spesifik (kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting) dan intervensi gizi sensitif (kegiatan yang tidak langsung mengatasi terjadinya stunting) dengan sasaran keluarga yang memiliki balita stunting dan atau keluarga beresiko stunting. Salah satu jenis intervensi sensitif yang dapat dilakukan untuk pencegahan stunting adalah pembangunan sanitasi pada keluarga yang memiliki balita stunting atau keluarga beresiko stunting. Sanitasi yang buruk bisa menyebabkan masalah gangguan pencernaan pada anak. Ketika anak sering terkena masalah pencernaan, sistem imunnya dapat menjadi lemah, anak rentan sakit, kekurangan gizi, dan akhirnya meningkatkan risiko stunting pada anak. Lokasi pengabdian dilakukan di Desa Parbubu II Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara. Pembangunan sanitasi ini bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Prasarana Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR. Sanitasi yang dibangun adalah bilik dan tangka septik individual dimana digunakan oleh satu keluarga saja, tanpa berbagi dengan tetangga. Pembangunan sanitasi sebanyak 37 keluarga, dengan kriteria keluarga yang memiliki balita stunting, keluarga yang merupakan keluarga berisiko stunting, berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah dan belum memiliki sanitasi layak sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan.