Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELAKSANAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA DI KELAS V SD NEGERI 2 RIDGE I BIAK PAPUA TAHUN AJARAN 2016/2017 Rosdianah, Rosdianah; Tuasikal, Patma
INVENTA: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 2 No 1 (2018): Jurnal Inventa Maret 2018
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/inventa.2.1.a1626

Abstract

Berdasarkan hasil pengamatan di SD Negeri 2 Biak pelaksanaan model pembelajaran Tipe Make A Match mampu meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), namun kenyataan dilapangan menunjukan bahwa peserta didik cenderung diam jika diberi pertanyaan. Karena model pembelajaran yang dilaksanakan selama ini kurang variatif, hanya bersifat konvensional pada setiap pembelajaran, serta kurang penguasaan guru terhadap model-model pembelajaran yang inovatif, sehingga model yang digunakan guru mata pelajaran IPA berorientasi pada model ekspositori, yaitu hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan latihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Model pembelajaran Cooperatif Tipe Make A Match dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Biak tahun pelajaran 2016/2017 di Kecamatan Samofa, Kabupaten Biak_Numfor .Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Populasi dan Sampel penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPA dengan teknik random sampling yang berjumlah 3 guru Mata Pelajaran IPA dan 27 Responden siswa Kelas V SD Negeri 2 di tambah 1 orang wali kelas. Data penelitian dikumpulkan melalui metode teknik observasi, angket, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan deskriptif kualitatif dengan yaitu. Display data, analisa data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan model Cooperative Learning Tipe Make A Match minat belajar siswa cukup baik yang dilihat berdasarkan Jawaban Responden 27 Siswa yang menunjukan bahwa Pelaksanakan Model Cooperative Learning Tipe Make A Match meningkatkan minat belajara siswa pada Mata pelajaran IPA, yang dilihat berdasarkan kerjasama antara kelompok dan terciptanya kemandirian. Adapun faktor pendorong dan penghambat dalam pelaksanaan model Cooperative Learning Tipe Make A Match bersifat faktor ekternal dan internal, ekternal berkaitan dengan Kompetensi guru, penggunaan model yang tepat sesuai materi pembelajaran sedangkan internal berkaitan dengan kematangan siswa yaitu mentalnya, selalu melakukan latihan serta motivasi dari dalam diri serta lingkungan dan keluarga.
Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika pada Materi Garis dan Sudut Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Rosdianah, Rosdianah; Kartinah, Kartinah; Muhtarom, Muhtarom
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 5 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i5.4458

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kesulitan yang dialami siswa serta faktor penyebab kesulitan siswa dalam  belajar materi garis dan sudut. Subjek penelitian ini adalah  siswa kelas VII I SMP Negeri 3 Brebes sebanyak 2 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket faktor penyebab kesulitan, tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan siswa dengan kesulitan prinsip dan keterampilan (skill) disebabkan oleh (1) kemampuan siswa dalam memahami prinsip masih rendah; (2) Kurangnya ketelitian dalam memahami permasalahan yang diberikan; (3) Siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal dan tidak mengoreksi kembali jawaban yang sudah ditulis; sedangkan siswa dengan kesulitan konsep, prinsip dan keterampilan (skill) disebabkan oleh (1) Kemampuan siswa dalam memahami konsep masih rendah; (2) Kurangnya pemahaman siswa terkait prinsip; (3) Kurangnya ketelitian dalam memahami permasalahan yang diberikan; (4) Siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal dan tidak mengoreksi kembali jawaban yang sudah ditulis; dan (5) Siswa menganggap materi garis dan sudut terlalu sulit, sehingga menimbulkan perasaan malas untuk mengulang materi yang telah di ajarkan.  Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar  pada siswa dengan jenis kesulitan prinsip dan keterampilan (skill) dengan persentase indikator minat sebanyak 23%, kebiasaan belajar 20%, konsentrasi 33% dan motivasi sebanyak 23%, kemudian siswa  dengan jenis kesulitan konsep, prinsip dan keterampilan (skill) persentase indikator minat sebanyak 27%, kebiasaan belajar 24%, konsentrasi 25% dan  motivasi sebanyak 24%. 
Evaluation of Teaching Materials For Mind Mapping-Based Islamic Religious Education Curriculum Review: Implications For the Practicality of Learning Suarni, Suarni; Mustami, Muh. Khalifah; Ibrahim, Misykat Malik; Kasim, Amrah; Azizah, St; Saprin, Saprin; Rosdianah, Rosdianah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 04 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to evaluate the practicality of mind mapping-based teaching materials in improving students' understanding and retention of information in the Islamic Religious Education Curriculum Review course at Muhammadiyah Kendari University. This research was conducted amidst various challenges related to traditional teaching methods, time constraints, and students' difficulties in understanding complex concepts. This study used a mixed research design using the sequential explanatory method. Quantitative data was collected through questionnaires given to 103 students, followed by qualitative data collection through interviews and document analysis with teaching lecturers. From the data analysis, it was found that mind-mapping-based teaching materials are very practical in supporting the learning process. As many as 85% of students stated that this teaching material was very helpful in understanding the material taught. Lecturers' responses also showed that this teaching material is practical and can be used in the learning process. These findings indicate the importance of developing innovative and adaptive teaching materials to meet students' learning needs effectively. This study recommends the adoption of mind mapping-based learning models accompanied by organized internal and external support to facilitate the provision of balanced and sustainable knowledge in accordance with modern educational trends and student needs.
MODEL PENCEGAHAN KETUBAN PECAH DINI MELALUI EDUKASI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI PADA IBU HAMIL Rosdianah, Rosdianah; Lestari, Ayu; Syafar, Muhammad
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.25576

Abstract

Abstrak: Kematian ibu di Indonesia sebesar 42% disebabkan oleh perdarahan 13% eklamsia 11%,infeksi 10% karena keterlambatan persalinan dan 15% karena sebab lain. Infeksi pada ibu dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah kelahiran ketuban pecah dini mayoritas disebabkan oleh infeksi intranatal (sampai 65%). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan kader tentang pencegahan ketuban pecah dini dan keterampilan tentang pemeriksaan gigi. Mitra kami dalam upaya ini adalah 20 pengurus Posyandu Desa Karenna Bontongape. Metode sosialisasinya adalah ceramah dan diskusi. Skrining ini menggunakan simulasi melalui penyebaran kuesioner dan observasi langsung terhadap kemampuan peserta dalam merespon temuan ketuban pecah dini. Kuesioner untuk menilai pengetahuan peserta terdiri dari 12 pertanyaan. Keterampilan akan dievaluasi melalui simulasi langsung oleh kader di bawah bimbingan dokter gigi. Parameter suksesnya kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai ketuban pecah dini. Nilai pretest peserta sebagian besar berada pada kategori rendah (75%). Hasil post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, dengan rata-rata nilai peserta berada pada kategori tinggi (85%). Untuk keterampilan 20 peserta (85%) terampil dalam pemeriksaan gigi ibu hamil.Abstract: Maternal mortality in Indonesia is 42% caused by bleeding 13% eclampsia 11%, infection 10% due to delayed labor and 15% due to other causes. Infection in the mother can occur before, during, or after birth premature rupture of membranes is mostly caused by intranatal infection (up to 65%). The purpose of this activity is to Increase the knowledge of cadres about the prevention of premature rupture of membranes and skills about dental examinations The purpose of this activity is to provide information to the general public, especially pregnant women, about dental health, caries examinations, and the implementation of health center services. Our partners in this effort are 20 Posyandu administrators of Karenna Bontongape Village. The socialization method is lectures and discussions. This screening uses simulations through the distribution of questionnaires and direct observation of participants' abilities in responding to findings of premature rupture of membranes. The questionnaire to assess participant knowledge consists of 12 questions. Skills will be evaluated through direct simulations by cadres under the guidance of a dentist. The parameters for the success of this activity are the increase in participants' knowledge and understanding of premature rupture of membranes. The pretest scores of participants were mostly in the low category (75%). The post-test results showed an increase in knowledge, with the average participant score being in the high category (85%). For skills, 20 participants (85%) were skilled in examining the teeth of pregnant women.