Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

BEHAVIORAL ARCHITECTURAL APPROACH TO THE DESIGN OF THE BOGOR CAMPUS FAN REHABILITATION AREA PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA PERANCANGAN KAWASAN REHABILITASI FAN CAMPUS BOGOR Dika Arfita Nur Karim; Andarita Rolalisasi; RA Retno Hastijanti
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i2.49

Abstract

Pemilihan konsep arsitektur pada bangunan dapat mempengaruhi bagaimana perilaku manusia yang menempati bangunan tersebut. Seperti halnya pada kawasan rehabilitasi, penggunaan konsep arsitektur berbasis perilaku dinilai cocok bila diterapkan, karena dapat berpengaruh ke perilaku dan karakter manusia. Aspek yang digunakan pada penelitian ini adalah aspek variabel fisik yang meliputi ruang, ukuran dan bentuk, perabot dan penataannya, warna, suara, temperature, dan pencahayaan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah bangunan pada kawasan rehabilitasi sudah memenuhi aspek variabel fisik pada arsitektur perilaku. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan studi literatur, di mana beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dikumpulkan dan dianalisis. Hasil penelitian pada kawasan rehabilitasi telah menunjukkan bahwa bangunan sudah memenuhi aspek-aspek yang mempertimbangkan perilaku penggunanya yaitu pecandu narkoba.
DESIGN OF SIMPLE OWNED FLATS WITH A TROPICAL ARCHITECTURAL APPROACH IN MEDOKAN AYU SURABAYA PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS DI MEDOKAN AYU SURABAYA Putri Dwi Adhiarisme; Suko Istijanto; Andarita Rolalisasi
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 3 No 2 (2023): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v3i2.51

Abstract

Diketahui bahwasannya Surabaya adalah salah satu Ibu Kota Provinsi daerah Provinsi Jawa Timur, Indonesi. Selain itu Surabaya terkenal dengan sebutan sebagai kota metropolitan dimana kota ini sendiri merupakan kota yang memiliki luasan terbsesar di Jawa Timur. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek. Hal ini menyebabkan masalah perkotaan seperti kepadatan penduduk. Dalam mengatasi permasalahan tersebut pemerintah Kota Surabaya berencana membangun rumah susun milik Arsitektur Tropis Surabaya karena pada dasarnya hal ini harus dilakukan agar dapat menyesuaikan keadaan letak gegorafis Indonesia yang dimana pada letak gegorafis tersebut Indonesia memiliki dua iklim yang terdiri dari Iklim kering  dan yang kedua iklim hujan. Efisiensi bangunan merupakan tuntutan dalam perkembangan penggunaan energi pada bangunan. Pendekatan arsitektur tropis merupakan upaya untuk mengatasi inefisiensi dalam penggunaan energi bangunan.
Kajian Tentang Pendekatan Ekologi Arsitektur Pada Rancangan Rumah Susun Ratna Armelia Andarwati; Andarita Rolalisasi; Farida Murti
Jurnal Latar Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal LATAR (Juni)
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69749/jl.v2i1.59

Abstract

Dalam mendesain atau merancang sebuah bangunan terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan, seperti pengoptimalan pencahayaan, pengoptimalan penghawaan, vegetasi, efisiensi energi, meminimalkan radiasi matahari yang masuk ke dalam bangunan, dan penataan area hijau. Pada saat semua elemen ini menjadi satu dalam sebuah rancangan akan menghasilkan kenyamanan dan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental, tentunya itu semua merupakan dampak positif dari penerapan terhadap bangunan. Dengan memanfaatkan semua aspek tersebut, bangunan juga dapat menghemat energi dan ramah terhdap lingkungan. Permasalahan utama yang dihadapi disetiap perkotaan adalah lahan yang semakin sedikit. Solusi untuk masalah ini adalah membuat perumahan vertikal di perkotaan. Penelitian ini bertujuan membahas penerapan konsep arsitektur ekologis terhadap hunian vertical. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat merancang sebuah bangunan dengan prinsip arsitektur ekologis sebagai acuan dalam merancangan sebuah bangunan hunian vertikal.
KAJIAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU DI KABUPATEN SIDOARJO Putri Riska Sugiarti; Andarita Rolalisasi; Mufidah
MEDIA MATRASAIN Vol. 21 No. 1 (2024): MEDIA MATRASAIN
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35792/matrasain.v21i1.56045

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Sidoarjo memiliki peningkatan jumlah penduduk, yang berdampak pada jumlah timbulan sampah yang diproduksi. Upaya Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam mengatasi hal tersebut dengan fasilitas pengelolaan sampah, salah satunya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). TPST yang telah terbangun dan tersebar masih belum berjalan secara optimal. Hal ini disebabkana oleh beberapa faktor, salah satunya mengenai persyaratan terbangunnya TPST dan juga sarana dan prasarana yang masih kurang optimal dan memadahi. Tujuan adanya penelitian ini yaitu untuk mengkaji terhadap kesesuaian TPST yang tersebar berdasarkan persyaratan TPST pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 03/PRT/M/2013. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskripif. Data diperoleh dari observasi, lapangan, dan wawancara, serta studi literatur dan dinas terkait. Hasil kajian tersebut menjelaskan bahwa TPST di Kabupaten Sidoarjo masih perlu adanya pemerhatian peningkatan kegiatan operasional baik meliputi sarana prasarana dan pengolahan pemeliharaan pengolahan sampah agar TPST dapat berjalan secara optimal dan bersifat keberlanjutan. Kata Kunci: TPST, Sarana Prasarana, Persyaratan Teknis, Fasilitas ABSTRACT Sidoarjo Regency has an increase in population, which has an impact on the amount of waste generation produced. The efforts of the Sidoarjo Regency Government in overcoming this problem with waste management facilities, one of which is the Integrated Waste Treatment Plant (TPST). TPST that has been built and spread is still not running optimally. This is caused by several factors, one of which is regarding the requirements for the construction of TPST and also facilities and infrastructure that are still not optimal and crowded. The purpose of this study is to examine the suitability of TPST spread based on TPST requirements in the Minister of Public Works Regulation No. 03 / PRT / M / 2013. The research method used is descriptive. Data were obtained from observation, field, and interviews, as well as literature studies and related agencies. The results of the study explained that TPST in Sidoarjo Regency still needs attention to improve operational activities, both including infrastructure facilities and processing, maintenance, waste management so that TPST can run optimally and be sustainable. Keywords: TPST, Infrastructure, Technical Requirements, Facilities
ARSITEKTUR KONTEMPORER SEBAGAI EKSPRESI IDENTITAS DAN BUDAYA Cornelius Saria Karuniawan H; Andarita Rolalisasi
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 13 No 2 (2023): Desember
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v13i2.5855

Abstract

Artikel ini membahas peran arsitektur kontemporer sebagai bentuk ekspresi Identitas dan Budaya dalam ­­proses perancangan arsitektur. Fokusnya terletak pada bagaimana arsitek menggunakan elemen-elemen arsitektur kontemporer, termasuk bentuk, material, dan teknologi, untuk menyampaikan pesan artistik dan menciptakan pengalaman estetika yang mendalam dalam ruang bangunan. Melalui analisis mendalam terhadap proyek-proyek arsitektur kontemporer terkini, Artikel ini mengeksplorasi bagaimana arsitek menggabungkan inovasi desain dengan aspek-aspek kultural dan sosial untuk menciptakan karya Arsitektur yang meresapkan makna dalam lingkungan binaan. Studi kasus yang ditampilkan dalam Artikel ini mengilustrasikan bagaimana arsitektur kontemporer tidak hanya berfungsi sebagai bangunan fungsional, tetapi juga sebagai medium ekspresi yang menggugah emosi, memprovokasi pemikiran, dan mendorong dialog budaya. Implikasi temuan ini memberi pengakuan terhadap kompleksitas arsitektur kontemporer sebagai bentuk Ekspresi yang memadukan keberlanjutan, teknologi, dan ekspresi kreatif, menggambarkan arah baru dalam perancangan arsitektur yang mengutamakan keindahan dan makna.