Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Vitamin A oleh Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Bungi Kota Baubau Lelawatty, Poniasih
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i2.10168

Abstract

Beberapa faktor penyebab berhubungan dengan mengonsumsi vitamin A oleh ibu nifas seperti faktor pengetahuan, kurangnya penyuluhan atau sosialisasi, akses informasi, konseling. Faktor-faktor ini berkaitan erat dengan ketercapaiannya target mengonsumsi vitamin A khususnya ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Bungi Liabuku. Penelitian ini faktor yang diteliti yang berhubungan dengan mengonsumsi vitamin A oleh ibu nifas hanya faktor pengetahuan dan faktor konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pengetahuan dan faktor konseling berhubungan dengan mengonsumsi vitamin A oleh ibu nifas. Hipotesis pada penelitian ini adalah ada hubungan faktor pengetahuan dan hubungan faktor konseling dengan mengonsumsi vitamin A oleh ibu nifas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah Total sampling atau jumlah populasi sama dengan jumlah sampel yaitu 29 ibu nifas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 29 ibu nifas yang memiliki pengetahuan baik berhubungan dengan mengonsumsi vitamin A sebanyak 5 (17,2%) dan ibu nifas yang berpengetahuan  kurang berhubungan dengan mengonsumsi vitamin A sebanyak 9 (31,0%) ibu nifas . Selanjutnya dari 29 ibu nifas, yang memperoleh konseling dengan baik berhubungan dengan mengonsumsi vitamin A sebanyak1 (3,4%) ibu nifas dan konseling kurang berhubungan dengan mengonsumsi vitamin A sebanyak 14 (48,3%) ibu nifas. Simpulan pada penelitian ini adalah ada hubungan dengan tingkat keeratan hubungan rendah faktor pengetahuan dan faktor konseling dengan mengonsumsi vitamin A oleh ibu nifas.Kata kunci: pengetahuan, konseling, vitamin, konsumsi, nifas
Aplication Development and It’s Aplicated in Yasmin Store of Buton Sentral Distric La Sudarman; La Jejen; Poniasih Lelawatty; Muhammad Tasjiddin Teheni; Murni Sari; Sarimuddin Sarimuddin; Wa Ode Fera Azriani
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i3.2494

Abstract

The increasingly rapid development of technology has a real impact on changes in various sectors, not least in the marketing sector, especially in the recording of business transactions. Based on the results of initial field observations, it was found that the Yasmin Store still uses manual recording, this is what underlies the implementation of abdimas activities in the form of developing a sales information system application and its application to the Yasmin Store so that this application can provide real benefits in terms of recording business transactions. Sales information system application designed in the form of a flow chart and user interface program design so as to form a complete system component that is incorporated in the sales application according to user needs. The program interface design is made user friendly so that user actors can easily operate the application. Methods of implementing activities include: 1) Needs analysis; 2) Application design; 3) Feasibility test; 4) Testing/Implementation; 5) Application of sales information system application; 6) Evaluation and 7) Reporting on the results of activities. The benefits of using this application include making it easier for users to check: 1) stock of goods on a regular basis; 2) customer data reports 3) supplier data reports and check sales and purchase recapitulation reports per day, month, or year. The final result expected in this activity is that the user is able to operate and use the sales information system application permanently.
Analisis Prosedur Pembelian Kredit Multiguna Pada Bank Sultra Cabang Pasarwajo Husriah Husriah; Poniasih Lelawatty
Jurnal Mirai Management Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v8i1.3933

Abstract

Analisis Prosedur Pemberian Kredit Multiguna pada Bank Sultra Cabang Pasarwajo (Studi Kasus Pada Bank Sultra Cabang Pasarwajo). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Prosedur Pemberian Kredit Multiguna Pada Bank Sultra Cabang Pasarwajo (Studi Kasus Pada Bank Sultra Cabang Pasarwajo). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah data primer dan data sekunder. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dengan dokumentasi dan wawancara secara langsung dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada Kepala Seksi Pemasaran Kredit Dana & Jasa Elektronik, Sales Officer Konsumtif dan calon debitur pada Bank Sultra Cabang Pasarwajo. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa prosedur pemberian kredit multiguna pada Bank Sultra Cabang Pasarwajo melalui beberapa tahap yang telah ditetapkan oleh pihak bank. Tahapan-tahapan dalam pemberian kredit multiguna yaitu permohonan/pengajuan kredit, verifikasi kebenaran dokumen, keputusan kredit, penandatanganan perjanjian kredit dan realisasi/pencairan kredit. Permasalahan yang terjadi dalam prosedur pemberian kredit multiguna yaitu pada informasi tidak benar/palsu yang dilakukan calon debitur dalam mengajukan kredit dimana pada tahap permohonan/pengajuan kredit dalam berkas persyaratannya tidak akurat bahkan ada pemalsuan data seperti status sebagai karyawan kontrak tapi mengaku karyawan tetap dan slip gaji/surat keterangan penghasilan yang diajukan tidak sesuai dengan gaji yang sebenarnya. Dalam pemberian kredit multiguna pihak Bank Sultra juga menggunakan prinsip 5C dalam memberikan pinjaman kepada calon debitur seperti character, capacity, capital, collateral condition. Pihak Bank melihat calon debitur yang mempunyai karakter kuat, kemampuan mengembalikan uang, jaminan yang berharga, modal yang kuat, dan kondisi perekonomian yang aman. Jadi calon debitur bekerja sama dengan bank dan layak mendapatkan penyaluran kredit. Kata kunci: Prosedur; Kredit; Multiguna