p-Index From 2019 - 2024
1.286
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Perspektif
Sudhiarsa, Raymundus I Made
Unknown Affiliation

Published : 23 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Tinjauan Buku: Not in God’s Name: Confronting Religious Violence Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 12 N.º 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v12i1.90

Abstract

.
A New Way of Being Church - in - Mission: The Indonesian Context Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 13 N.º 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v13i1.105

Abstract

Artikel dengan judul “A New Way of Being Church-in-Mission: The Indonesian Context” ini dikembangkan dari tiga pertanyaan utama: “Bagaimana Gereja memahami negara-bangsa Indonesia sebagai medan hidupnya? Bagaimana Gereja memahami dirinya di antara umat beragama lain? Dan, bagaimana Gereja memaknai hidup misionernya di dalam dan bagi masyarakat Indonesia?” Penulis yakin bahwa menjadi Gereja misioner (Church-in-mission) dalam konteks Indonesia pada intinya membangun komunitas beriman yang interreligius dan interkultural. Tese ini dikembangkan dengan dukungan gagasan-gagasan teologis seperti Gereja sebagai umat ziarah, duta dari Sang pangeran perdamaian, Gereja sebagai pelayan, Gereja dengan peran kenabian, Gereja yang mengembangkan spiritualitas Kristus (Christ-like spirituality).
Santo dan Sultan. Kisah Tersembunyi Tentang Juru Damai Perang Salib. : Santo dan Sultan. Kisah Tersembunyi Tentang Juru Damai Perang Salib Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 14 N.º 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v14i1.120

Abstract

.
Tinjauan Buku: Christian Theology in the Age of Migration. Implications for World Christianity Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 17 N.º 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v17i1.152

Abstract

.
Tinjauan Buku: Church Communication in the New Normal. Perspectives from Asia and Beyond Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 18 N.º 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v18i1.184

Abstract

.
Kearifan Lokal Jawa Tengah: Tak Lekang oleh Waktu Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 18 N.º 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v18i2.207

Abstract

.
Migration Theory: Talking Across Disciplines Wangge, Gregorius Loudowick Lengga; Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 19 N.º 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v19i1.219

Abstract

Evangelisasi di Indonesia: Teori dan Praktek Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 6 N.º 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v6i2.228

Abstract

As small minority and being dispersed community, the Christians in Indonesia are always challenged to present themselves amicably and attentively to people of other faiths. As integral part of Indonesian people they are of course responsible for the development of the society at large and the good of everyone, based on their calling to be light and salt of the world. They can accomplish this particular mission (missio ad extra) if their distinctive quality can be relied on. The article argues that the Church in Indonesia should at best work out the image of being salt or yeast rather than big tree. This theological image could be develop in line with the so-called 'theology of participation', since the Church has been elected to participate in missio Dei and to collaborate with people of other faiths in building up the nation-state of Indonesia to be a 'shared-world' of all.
Sekedar Wacana: Agama dan Budaya dalam Pesrpektif Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 1 N.º 1 (2006): Juni 2006
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v1i1.247

Abstract

Agama dan kebudayaan merupakan dua dimensi esensial dalam hidup. manusia. Baik dalam kehidupan pribadi (individual) maupun kehidupan bersama (komunal), kedua dimensi sosial ini menjadi rujukan yang penting, kalau bukan dominan. Agama pada dasarnya memberikan gagasan-gagasan yang mengangkat manusia dari sekedar makhluk sosial dan rasional menjadi makhluk spiritual yang mampu mentransendensi dirinya. Agama membina manusia dalam berelasi dengan Pencipta dan Pemelihara kehidupan ini yang kita panggil dengan berbagai sebutan, seperti Allah, Tuhan, atau Sanghyang Widhi dan sebagainya dengan berbagai atribut-Nya yang serba-maha Daniel Pals misalnya menyebutkan Yahwe (the one God) bagi Yudaisme, Tao (the Way of Nature) bagi Konfusianisme atau Brahman (the Supreme Spirit) bagi Hinduisme (1996: 247). Sedangkan kebudayaan merupakan ekspresi total dari manusia yang berkorelasi dengan sesama makhluk ciptaan dan dunia naturalnya. Dengan kata lain, agama dan kebudayaan merupakan ekspresi proses humanisasi yang tidak pernah selesai, di mana nilai-nilai kemanusiaan dan keilahian tali temali demi suatu dunia bersama' (ekumene) yang penuh makna, di mana setiap orang memiliki pengalaman sebagai 'putra atau putri pilihan' Yang Mahatinggi.
Konflik dan Damai Sebagai Isu-isu Misiologis Di Indonesia Dewasa Ini Sudhiarsa, Raymundus I Made
Perspektif Vol. 1 N.º 1 (2006): Juni 2006
Publisher : Aditya Wacana Pusat Pengkajian Agama Dan Kebudayaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69621/jpf.v1i1.251

Abstract

Ethnic and religious conflicts and violence have spread throughout the archipelago, not only in the last few years, but also since the independence of the Republic (1945). They look like a 'repetitive ritual' of the people and it seems that nobody nor any institution could stop them, neither the government. How- ever, there are always people of good will who try to minimize the tension of the conflicts and the victims of all these indiscriminate violence. This article tries to examine the problem from the mission and pastoral perspective of the Church, namely, from her fundamental and main call to build up peace throughout the country. Therefore, issues on ethnic-religious conflicts, violence and peace should be the core of the Church's mission agenda for the coming few decades.