Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Studi Geologi Pariwisata Pada Jejak Arkeologi Objek Wisata Goa Gajah Sebagai Salah Satu Limpasan Erupsi Gunung Batur Purba Putra, I Kadek Adiana; Wijayanti, Ni Wayan Eka
Media Komunikasi FPIPS Vol 19, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v19i1.23190

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan peran geowisata dalam eksplorasi informasi sehingga wisatan mendapatkan informasi yang menyeluruh tentang objek wisata Goa Gajah. Metode pengolahan data meliputi morfogi yang dianalisis dari data contur hasil pengolahan citra SRTM, jenis batuan, kandungan mineral yang dianalis dengan parameter fisik data ini di elaborasi dengan sumber informasi pariwisata yang sudah ada, sehingga objek wisata goa gajah memiliki informasi yang detail dan konperhensif. Objek wisata Goa Gajah tersusun atas batuan andesit sebagai batuan basal terletak pada bagian atas, lapilli tuff, dan breksi vulkanik dari depan goa sampai dasar Sungai Petanu. Arca-arca atau peninggalan sejarah yang ditemukan pada lembah sungai atau pada penataran sebagai besar terbentuk dari batuan piroklastik khsusnya ignimbrite. Peran geowisata terlihat sangat signifikan dalam mengungkap peran geologi dalam pengembangan pariwisata khususnya pada objek wisata Gowa Gajah. Lokasi ini dijadikan media karena memiliki sedimen yang keras tidak tembus air (porositas rendah) ini mengindikasikan jika dibangun maka bangunan tidak mudah lapuk atau tahan terhadap korosi.
Potensi Batu Kapur Bukit Pecatu sebagai Instrumen Pemanen dan Penampung Air Hujan Suryana, I Gede Putu Eka; Wijayanti, Ni Wayan Eka
Media Komunikasi Geografi Vol 21, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v21i1.23089

Abstract

Bukit Pecatu memiliki karakteristik wilayah berupa bukit karst (batu gamping/kapur). Karst memiliki potensi yang sangat besar, maka dari itu batu kapur ditambang dan menimbulkan ceruk-ceruk yang dalam. Selain itu permasalahan ketersediaan air menjadi hal utama karena karakteristik batuan karst yang mudah meresap, melarutkan serta meloloskan air. Beberapa masyarakat memilih memanfaatkan air hujan dengan membangun sumur serta lapa  ngan pemanen air hujan. Kondisi adanya ceruk bekas penambangan yang dinilai tidak mengindahkan nilai konservatif serta sulitnya air merupakan dua permasalahan yang berbeda namun, disini penulis mencoba memberikan solusi dengan menggabungkan permasalahan tersebut menjadi sebuah tujuan dengan membuat eksperimen yang mampu membuat batu kapur dari Bukit Pecatu memiliki kemampuan menahan air dalam jangka waktu yang lama  dalam bentuk model miniatur. Model miniature ini untuk menguji kelolosan air yang diasumsikan genangan air hujan. Hasil dari pengujian tersebut adalah tanah liat memiliki kemampuan menahan laju penurunan penyusutan air hujan dibandingkan arang sekam dan tanpa perlakuan. Kesimpulannya pengujian kapur tanpa perlakuan tidak mampu menahan air. Tanah liat mampu menghambat laju resapan air pada batu kapur.
PELATIHAN BISNIS ONLINE MENGGUNAKAN APLIKASI SHOPEE Wijayanti, Ni Wayan Eka; Putri, Ni Wayan Suardiati; Suryana, I Gede Putu Eka; Suryati, Kadek; Kartini, Ketut Sepdyana; Wardika, I Wayan Gede; Krisna, Evi Dwi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.226 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i1.3760

Abstract

Abstrak: Di tutupnya pasar seni Sukawati dan Guang dari dampak COVID-19 membuat para UMKM yang berasal dari Banjar Sakah, Desa Batuan Kaler tidak dapat berjualan, sehingga mengakibatkan perekonomian mereka menjadi menurun. Pada umumnya, mereka menggunakan cara konvensional dalam pemasaran produknya sehingga profit atau keuntungan yang dihasilkan tidak sebesar toko virtual (online). Dari permasalahan ini, Kepala Dusun (Kadus) bekerjasama dengan STIKI Indonesia dalam Programnya Aksi Stiki Peduli melakukan sosialisasi dan Pelatihan bisnis online menggunakan aplikasi shopee. Pelaksanaan PKM ini menggunakan metode parsitipatif, penyuluhan, pendampingan dan pelatihan di lokasi. Melalui pelatihan bisnis online yang menggunakan aplikasi shopee ini, diharapkan dapat membantu memasarkan produk mereka secara E-marketing pada masa Pandemi Covid-19 ini. Hasil dari Pelatihan yang sudah dilakukan menunjukkan perubahan dan peningkatan  yaitu: (1) 20% peserta berinisiatif mendaftarkan mereknya guna memperoleh legalitas, khususnya yang telah melakukan kegiatan usaha dalam kurun waktu diatas 5 tahun; (2) 20% peserta yang belum memiliki merek mulai membuat merek untuk digunakan dalam kegiatan usaha; (3) 60% dari 80% peserta yang telah memiliki merek, memutuskan untuk mengganti merek yang telah digunakan agar lebih “menjual”; dan (4) 50% peserta telah menerapkan iklan berbayar di shopee dan sisanya masih menerapkan iklan kata kunci secara gratis. Abstract:  The closure of the Sukawati and Guang art markets from the impact of COVID-19 made SMEs from Banjar Sakah, Batuan Kaler Village unable to sell, which resulted in a decline in their economy. In general, they use conventional methods in marketing their products so that the profit generated is not as big as a virtual shop (online). From this problem, the Head of Hamlet (Kadus) collaborates with STIKI Indonesia in its Stiki Cares Action Program to conduct socialization and online business training using the shopee application. The implementation of this PKM uses participatory methods, counseling, mentoring and on-site training. Through online business training using the Shopee application, it is hoped that it can help market their products by means of E-marketing during the Covid-19 Pandemic. The results of the training that have been carried out show changes and improvements, namely: (1) 20% of participants took the initiative to register their trademarks in order to obtain legality, especially those who have carried out business activities for a period of more than 5 years; (2) 20% of participants who do not have a brand have started making a brand to be used in business activities; (3) 60% of the 80% participants who already own a brand, decide to change the brand that has been used to make it more “selling”; and (4) 50% of participants have implemented paid advertising on shopee and the rest are still implementing free keyword ads.
Analisis Campuran Tanah Liat dan Batu Kapur Bukit Pecatu Sebagai Instrumen Pemanen dan Penampung Air Hujan Wijayanti, Ni Wayan Eka; Eka Suryana, I Gede Putu
International Journal of Natural Science and Engineering Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.983 KB) | DOI: 10.23887/ijnse.v4i3.30861

Abstract

This research originated from the large number of limestone mining in the Pecatu Hill area and it caused deep niches. On the other hand, the problem of water scarcity is the main thing, because the characteristics of karst rocks can escape, dissolve and absorb water. The condition of the ex-niche mining and water shortages are two different problems. But in this study, trying to combine these problems into a solution with the aim of making experiments that can make limestone from Pecatu Hill have the potential to hold water for a long time in the form of a miniature reservoir model. This miniature reservoir model is made with a mixture of clay suspensions of various concentrations (0%, 5%, 10% and 15%). This miniature reservoir model is tested for discharge and absorption of water which is assumed to be rainwater puddle to determine the ability to absorb rainwater. The result of this test is that the miniature reservoir with a mixture of 15% clay suspension has the ability to withstand a decrease in rainwater shrinkage of 0.04L / minute and has a small water absorption capacity of 10.91% compared to other concentrations. This shows that the miniature limestone reservoir of Pecatu Hill with a mixture of 15% clay suspension has potential as an instrument for harvesting and collecting rainwater. So this is expected to be utilized by the villagers of Pecatu Hill as an instrument for harvesting and collecting rainwater.
PELATIHAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERMULAAN MELALUI BERCOCOK TANAM HIDROPONIK KEPADA GURU PAUD Putri, Ni Wayan Suardiati; Suryati, Kadek; Wijayanti, Ni Wayan Eka; Wardika, I Wayan Gede; Kartini, Ketut Sepdyana; Krisna, Evi Dwi; Hartawan, I Nyoman Buda
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.837 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.4808

Abstract

Abstrak: Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berocok tanam hidroponik dan menjadi salah satu media untuk mengajarkan matematika secara menarik dan menyenangkan pada anak usia dini. Pada kegiatan ini dilakukan pelatihan pembelajaran matematika permulaan melalui bercocok tanam hidroponik kepada guru PAUD. Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan, praktik, dan pendampingan baik secara offline maupun online. Pelatihan dilakukan dengan memberikan pengetahuan bercocok tanam hidroponik dan model pembelajaran matematika permulaan meliputi mencocokkan, mengelompokkan, membandingkan, mengurutkan, dan menghubungkan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan praktik mulai dari penyemaian bibit, pindah tanam, perawatan, sampai pada panen. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman guru terhadap pembelajaran matematika permulaan melalui bercocok tanam hidroponik mencapai 90%. Disamping itu juga adanya peningkatan ketrampilan guru dalam bercocok tanam hidroponik yang ditunjukkan dari tumbuh kembang tanaman yang baik saat masa panen. Abstract:  The purpose of this community service is that teachers have knowledge and skills in hydroponic farming and become one of the media to teach mathematics in an interesting and fun way to early childhood. In this activity, early mathematics learning training through hydroponic farming was conducted for PAUD teachers. Activities are carried out through training, practice, and mentoring both offline and online. The training was carried out by providing knowledge of hydroponic farming and initial mathematical learning models including matching, classifying, comparing, sorting, and connecting, then continued with practical activities ranging from sowing seeds, transplanting, caring, to harvesting. The results of the activity showed that there was an increase in teachers' understanding of early mathematics learning through hydroponic farming reaching 90%. Besides that, there is also an increase in teacher skills in hydroponic farming as shown by good plant growth during the harvest period.