Sirait, Bonar
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISA RUGI-RUGI DAYA PADA SALURAN TRANSMISI TEGANGAN 150 kV DI PT. PLN (PERSERO) SISTEM KHATULISTIWA Siregar, Nico Yupiter; Sirait, Bonar; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.255 KB)

Abstract

Keberlangsungan akan daya listrik di sistem khatulistiwa selalu mengalami peningkatan yang drastis, sehingga perlu adanya penangganan yang khusus terdapat penghantar (saluran transmisi) daya listrik tersebut. Dalam meningkatkan penyaluran daya listrik, saluran transmisi harus memiliki nilai  efisiensi yang besar. Efisiensi yang baik terhadap saluran transmisi apabila rugi-rugi daya pada saluran transmisi dapat di tekan sekecil mungkin. Perhitungan rugi-rugi daya pada penelitian ini menggunakan solusi aliran daya metode newton rapshon dengan dua validasi data daya kirim Sesco. Berdasarkan hasil perhitungan rugi–rugi daya aktif yang terjadi pada kondisi (Sesco 170 MW) sebesar 2,64 %  dan ( Sesco 200 MW) rugi–rugi daya aktif total sebesar 3,57%. Besar presentase rugi-rugi daya pada (Sesco 170 MW) dan  sudah sesuai capaian target yang efisiensi. Validasi data kedua (Sesco 200 MW) masih termasuk efisiensi karena batas ambang rugi-rugi daya berdasarkan standar SPLN no.72 tahun 1987 yaitu sebesar 5%. Perbandingan kedua data daya tersebut untuk menentukan efisiensi target yang harus diterima dari GI Mambomg Sesco. Sehingga rugi-rugi daya aktif dapat di tekan sekecil mungkin tidak melewati batas target yang ditentukan. Meskipun demikian perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi secara berkelanjutan untuk mengatasi dan mengantisipasi kerugian yang di timbul dimasa akan datang.
PERENCANAAN FAKTOR DAYA OPTIMAL PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK Hakim, Azizul; Sirait, Bonar; Arsyad, M. Iqbal
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1255.764 KB)

Abstract

Hotel Grand Mahkota Pontianak salah satu konsumen industri yang bergerak dalam bidang perhotelan terletak di Jalan Sidas Kota Pontianak. Berdasarkan hasil pengukuran awal, faktor daya (cos phi) listrik rata-rata pada Hotel Mahkota sebesar 0,81. Untuk meningkatkan penggunaan daya aktif pada Hotel Grand Mahkota Pontianak salah satunya dengan melakukan pemasangan kapasitor bank, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan perencanaan perbaikan faktor daya optimal dengan pemasangan kapasitor bank pada Hotel Grand Mahkota Pontianak. Dengan pemasangan kapasitor bank pada Hotel Grand Mahkota, penghematan daya komplek per tahun adalah sebesar Rp. 31.081.401,66.  sehingga biaya total pemasangan kapasitor bank sebesar Rp.30.898.046,59. Penghematan total per tahun diperoleh sebesar Rp.183.355,07, dengan faktor daya optimal sebesar 0,92.Untuk meningkatkan faktor daya menjadi 0,92 pada Hotel Mahkota Pontianak, membutuhkan injeksi daya reaktif rata-rata sebesar 82,337 kVAR. Perencanaan pemasangan kapasitor bank pada panel LVMDP Hotel Grand Mahkota Pontianak menggunakan 1 modul 3 step dengan tiap unit kapasitor kan menginjeksi daya reaktif sebesar 30 kVAR sehingga total injeksi daya reaktif sebesar 90 kVAR dengan biaya sebesar Rp. 21.328.700,00. Total biaya tagihan listrik setiap bulan pada Hotel Grand Mahkota Pontianak sebelum pemasangan kapasitor bank sebesar Rp.270.531.627,22, sedangkan setelah pemasangan kapasitor bank sebesar Rp.248.779.879,75. Selisih total biaya tagihan listrik sebesar Rp.21.751.747,47. Hasil analisa kelayakan bahwa investasi pemasangan kapasitor bank pada Hotel Grand Mahkota Pontianak yaitu : hasil perhitungan NPV yang bernilai positif sebesar Rp. 230.212.974,31, hasil perhitungan PI yang bernilai 11,79 (> 1), dan hasil perhitungan DPP sekitar 1 bulan memiliki periode waktu lebih pendek dari umur proyek (12 bulan). Dengan ketiga teknik analisa kelayakan, menunjukkan bahwa investasi pemasangan kapasitor bank pada Hotel Grand Mahkota Pontianak layak untuk dilaksanakan.
EVALUASI PENGAMAN GANGGUAN ARUS LEBIH PADA PENYULANG TANJUNG RAYA DUA DI PT. PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK Mulyadi, -; Sirait, Bonar; -, Purwoharjono
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.087 KB)

Abstract

Gangguan hubung singkat di Penyulang tanjung raya dua merupakan permasalahan serius bagi GI Sungai Raya apabila tidak ditangani dengan benar. Untuk itu, gangguan hubung singkat yang terjadi pada penyulang, harus diatasi agar waktunya tidak melebihi batas kemampuan trafo tenaga, dan juga mengganggu belangsungnya aliran daya pada daerah yang tidak terganggu, yaitu dengan mengatur koordinasi pada peralatan proteksi. Didalam penelitian ini, peralatan proteksi yang digunakan yaitu rele arus lebih. Perhitungan arus gangguan hubung singkat pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode impedansi. Agar dapat mengevaluasi koordinasi rele arus lebih  yang berada di sepanjang Penyulang tanjung raya dua, dengan panjang penyulang masing-masing 4,125 Kms dan 16,5 Kms, maka perhitungan arus gangguan hubung singkat dibagi menjadi lima titik gangguan berdasarkan persentase panjang penyulang, yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Ada 3 jenis gangguan hubung singkat yang dihitung, yaitu gangguan hubung singkat tiga fasa, gangguan hubung singkat dua fasa, gangguan hubung singkat satu fasa. Dari ketiga jenis gangguan hubung singkat tersebut, gangguan hubung singkat tiga fasa lah yang paling besar yaitu 11855,24 A pada 0% panjang jaringan, kemudian gangguan hubung yang terkecil adalah gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah yaitu 914,43 A pada 100% .Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada penyulang Tanjung Raya Dua besarnya arus gangguan hubung singkat yang terjadi dipengaruhi oleh nilai impedansi dan jarak panjang penyulang, semakin jauh jarak gangguan maka semakin kecil pula arus gangguan hubung singkatnya, dan dapat dilihat pula semakin besar arus gangguan hubung singkat yang terjadi maka semakin cepat juga waktu rele proteksi bekerja. Besar arus gangguan hubung singkat tiga fasa lebih besar dari arus gangguan hubung singkat dua fasa dan satu fasa ketanah.Besarnya arus gangguan hubung singkat dipengaruhi jarak titik gangguan, semakin jauh titik lokasi gangguan maka semakin kecil arus gangguan hubung singkat, begitu pula sebaliknya.Semakin besar arus gangguan hubung singkat maka semakin cepat waktu kerja rele proteksi melakukan trip.waktu kerja rele dipenyulang lebih cepat dibanding waktu kerja rele di incoming rele, ini dikarenakan rele dipenyulang bekerja sebagai proteksi utama. Sedangkan rele di incoming bekerja sebagai proteksi cadangan
EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON MEMPAWAH Hendrayadi, -; Sirait, Bonar; -, Hardiansyah
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1402.839 KB)

Abstract

Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan energi listrik semakin lama semakin meningkat. Hal ini di karenakan faktor pertumbuhan penduduk, ekonomi, serta industri yang kian hari terus mengalami pertumbuhan. untuk mengetahui tingkat keandalan suatu sistem distribusi tenaga listrik, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Hasil evaluasi memperlihatkan nilai indeks pada setiap feeder yaitu feeder Sgr 1/Kijing , feeder Sgr 2/Kota Mempawah, feeder Sgr 3/Ngarak, feeder Sgr 4/Pinyuh, feeder Sgr 5/Pangsuma, feeder Sgr 6/Tomen, feeder Wjk 4/Peniraman dan feeder Wjk 5/Jungkat berturut-turut. Nilai SAIFI yaitu 0,5575 ; 1,5817 ; 1,1259 ; 0,9738 ; 0,572 ; 1,8533 ; feeder Back Up ; 0,2639, dan nilai SAIDI 0,0989 ; 0,1697 ; 2,01 ; 0,3398 ; 0,2219 ; 0,3385 ;feeder Back Up ; 0,1244. Berdasarkan hasil evaluasi berdasarkan SPLN, seluruh feeder yang ada pada PT.PLN (Persero) Rayon Mempawah terbilang handal, karena berada di bawah standar nilai yang telah di tentukan.
ANALISA KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT. PLN (PERSERO) AREA SINGKAWANG DENGAN METODE RELIABILITY NETWORK EQUIVALENT APPROACH (RNEA) Romiandi, -; Arsyad, M. Iqbal; Sirait, Bonar
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dapat digunakan untuk menganalisa Keandalan Sistem Jaringan Diatribusi 20 kV Di PT. PLN (Persero) Area Singkawang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA), untuk menganalisa tingkat keandalan sistem distribusi apakah sudah handal atau melebihi standar yang telah ditetapkan. Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) digunakan untuk menganalisis keandalan sistem distribusi yang besar dan kompleks menjadi bentuk yang sederhana dengan elemen pendekatan ekuivalen. Penelitian ini dilakukan pada Tahun 2018 di PT. PLN (Persero) Area Singkawang pada penyulang Diponegoro dan Penyulang Sudirman yang berkonfigurasi radial. Dari studi keandalan ini didapatkan nilai indeks keandalan load point dan indeks keandalan system. Untuk mencari nilai indeks load point, SAIFI dan SAIDI, telah dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode RNEA. Hasil studi menunjukkan, bahwa Penyulang Diponegoro lebih Handal dari Penyulang Sudirman, pada Penyulang Diponegoro nilai SAIFI sebesar 2,0171 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI = 5,1649 [jam/pelanggan/tahun]. Sedangkan pada Penyulang Sudirman memiliki nilai SAIFI sebesar 6,9787 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI sebesar 15,2592 [jam/pelanggan/tahun] dengan Data standar dari SPLN 68-2 tahun 1986 yang mana nilai SAIFI 3,2 [kegagalan/pelanggan/tahun] dan SAIDI 21 [jam/pelanggan/tahun].
STUDI SUSUT TRANSMISI PT. PLN (PERSERO) UP3B SISTEM KALIMANTAN BARAT Janedi, -; Arsyad, M. Iqbal; Sirait, Bonar
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam  sebuah  sistem   kelistrikan   diantara   pusat   pembangkit   dan  pusat   bebanpada   umumnya  terpisah  dalam  jarak  yang sangat  jauh, jarak yang sangat  jauh  ini  akan  menyebabkan  drop  tegangan.  Penyebab  adanya susut/rugi-rugi daya yaitu memiliki  beberapa  faktor  diantaranya  faktor  jarak pembangkit menuju beban yang terlalu jauh sehingga  tegangan  pada  awal  pengiriman  menuju tegangan  pada  ujung  penerima  memiliki  perbedaan  yang signifikan. Pada penelitian ini metode untuk menentukan nilai susut/rugi-rugi transmisi pada Sistem Khatulistiwa adalah dengan analisa aliran daya dan perhitungan koefisien rugi-rugi transmisi (loss coefficient). Tegangan bus Sistem Khatulistiwa berdasarkan kondisi normal (+5%;-10%), yang sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 masih memenuhi standar yang diizinkan. Dengan perhitungan aliran daya metode Newton-Rapson pada Sistem Khatulistiwa menghasilkan total rugi-rugi daya aktif saluran sebesar 6,597 MW, sedangkan total rugi-rugi daya reaktif sebesar 96,429 MVAr. Dengan perhitungan koefisien rugi-rugi transmisi (loss coefficient) dengan metode B-coefficient diperoleh total rugi-rugi daya aktif sebesar 6,330 MW. Perhitungan aliran daya pada Sistem Khatulistiwa dilakukan dalam beberapa skenario yaitu kondisi normal, skenario 1 (seluruh daya pembangkitan disuplai dari SEB, sedangkan pembangkit lainnya dalam kondisi off) dan skenario 2 (daya pembangkitan disuplai oleh pembangkit SEB, PLTU serta PLTG, sedangkan pembangkit PLTD dalam kondisi off). Besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa kondisi normal sebesar 6,597 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 1,72%, besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa skenario 1 sebesar 21,918 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 5,49%. Sedangkan besarnya total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa skenario 2 sebesar 11,342 MW atau persentase rugi-rugi daya aktif sebesar 2,92%. Berdasarkan total rugi-rugi daya aktif saluran Sistem Khatulistiwa dari ketiga skenario yang dikemukakan masih dalam batas normal, yaitu ambang batas rugi-rugi saluran transmisi sekitar 5-15% (Jaelani, 2013).
EVALUASI KOORDINASI OVER CURRENT RELAY DAN FUSE CUT OUT PADA PENYULANG PANGSUMA Azizah, Nur Hidayatul; Arsyad, M. Iqbal; Sirait, Bonar
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan hubung singkat yang terjadi pada penyulang harus diatasi agar dapat berkoordinasi dengan baik antar zona dengan cara mengatur koordinasi pada peralatan proteksi. Agar dapat menganalisa koordinasi rele arus lebih yang berada di sepanjang Penyulang Pangsuma dengan Panjang 82,53 Kms, maka perhitungan arus gangguan hubung singkat dibagi menjadi lima titik gangguan berdasarkan persentase Panjang penyulang, yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat maksimum terjadi pada gangguan hubung singkat 3 fasa pada kilometer 0 sebesar 5399,0785 A. Setting rele OCR pada Penyulang pangsuma tms = 0,4711, t = 0,6 dengan setting kondisi eksisting tms = 0,1 dan t = 0,5 detik selanjutnya Recloser Anjungan tms = 0,0788, t = 0,35 dengan setting kondisi eksisting tms = 0,1 dan t = 0,1 detik selanjutnya pada CB Mandor tms = 0,0236 detik, t = 0,1 detik dengan setting kondisi eksisting t = 0,12 dan t =  0,1 detik. Dari hasil pengamatan data yang diperoleh dan dibandingkan dengan kondisi lapangan menunjukan bahwa masih terdapat kesalahan koordinasi di lapangan, yaitu pada setting rele arus lebih dimana kurva koordinasi setting waktu terdapat perpotongan antara CB Mandor dengan Recloser Anjungan, hal ini mengakibatkan jika terjadi gangguan hubung singkat pada CB Mandor maka Recloser Anjungan akan ikut merasakan dan lepas secara bersamaan yang mana menyebabkan pemadaman akibat gangguan menjadi meluas. Pemilihan sekring Fuse Cut Out (FCO) pada Percabangan Semboja dengan arus nominal sebesar 12,55 Ampere maka rekomendasi pemilihan fuselink sebesar 12 Ampere dan Percabangan Sekilap dengan arus nominal sebesar 17,32 Ampere maka rekomendasi pemilihan fuselink sebesar 20 Ampere dengan masing masing fuselink menggunakan tipe K (tipe cepat).
Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Instalasi Penerangan Berbasis Sistem Pakar Sirait, Alen Gonzales; Sirait, Bonar; -, Fitriah
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penerangan menjadi salah satu fasilitas pendukung sebuah bangunan. Penerangan yang baik dapat ditentukan berdasarkan pada peraturan dan ketentuan sesuai dengan standar bangunan yang dipilih. Di dalam proses perhitungan manual akan memakan waktu yang panjang, sehingga di dalam penelitian ini akan merancang dan membuat sistem aplikasi perencanaan perhitungan instalasi listrik penerangan dengan menggunakan sistem pakar agar perhitungan menjadi tepat dan akurat. Pembuatan aplikasi ini menggunakan Microsoft Office Excel dengan (sheet to sheet dan hyperlink). Dalam merencanakan sistem pakar ini menggunakan metode studi literatur, observasi, dan deskriptif analitis. Pada tahap perencanaannya dilakukan beberapa perhitungan yaitu menghitung dengan sistem manual dan sistem pakar, intensitas penerangan, daya total, dan besar arus pengaman MCB. Sistem aplikasi ini hanya menggunakan 3 buah jenis lampu yaitu lampu TL, lampu LED Philips, dan lampu LED Hannochs. Perhitungan dilakukan dengan membandingkan hasil sistem manual dan sistem pakar. Berdasarkan hasil perhitungan jumlah lampu menggunakan perhitungan manual maupun menggunakan aplikasi sistem pakar dari hasil tersebut didapat besar rata-rata persentase error adalah 0,02%, untuk perhitungan daya total dan perhitungan besar arus pengaman didapat persentase error sebesar 0,00%. Aplikasi sistem pakar ini sangat membantu dan mempermudah dalam perhitungan sistem penerangan  instalasi listrik seperti intensitas penerangan, daya total dan besar arus pengaman, sehingga adanya aplikasi sistem pakar ini dapat menghemat waktu dalam penyelesaian suatu masalah yang kompleks dan solusi untuk mempersingkat perhitungan yang rumit dapat terpecahkan.
KAJIAN PEMENUHAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PASCA PEMBANGUNAN GEDUNG BARU 7 IN 1 YANG DISUPLAI OLEH PT. PLN UP3 PONTIANAK Nasrullah, Muhammad; Arsyad, M. Iqbal; Sirait, Bonar
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian pemenuhan kebutuhan daya listrik di Universitas Tanjungpura yang disuplai oleh PT. PLN (Persero) Pontianak diketahui berdasarkankan dibangunnya gedung baru 7 In 1 yang membahas tentang perkiraan besar kebutuhan daya listrik disetiap sektor Universitas Tanjungpura sebelum dan sesudah dibangunnya gedung baru 7 in 1 serta untuk beberapa tahun yang akan datang dengan melakukan analisis terhadap data yang diperoleh di lapangan. Sebelum dibangunnya gedung baru 7 In 1, universitas Tajnungpura memiliki daya tersambung total sebesar 3.715 kVA dengan jumlah trafo sebanyak 18 unit beserta gardu beton. Untuk mengetahui besarnya beban pada saat ini dan beberapa tahun yang akan mendatang, perhitungan dilakukan dengan terlebih dahulu mendapatkan beban rata-rata, faktor beban da  faktor kebutuhan. Selanjutnya dilakukan proses perkiraan dengan pendekatan statistik menggunakan metode fungsi regresi linier. Dari hasil yang diperoleh, perkiraan kebutuhan daya listrik saat ini (tahun 2020) di Universitas Tanjungpura adalah sebesar 5.692 [kVA] dengan beban rata-rata 35,56 kW, faktor beban 142,12% dan faktor kebutuhan 48,84%. Sedangkan perkiraan kebutuhan daya listrik pada april tahun depan adalah sebesar 6.186,87 [kVA]. Perbandingan proses perkiraan tersebut adalah untuk menentukan akurasi menjamin terpenuhinya kebutuhan daya listrik pada masa yang akan datang. Sehingga perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi secara berkelanjutan untuk mengantisipasi ketersediannya daya listrik yang cukup dimasa yang akan datang.
PENENTUAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SISTEM KHATULISTIWA PADA PT.PLN (PERSERO) UP3B KALIMANTAN BARAT Barita P, Oscar Saul; Sirait, Bonar; Gianto, Rudy
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2021): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan Penyaluran Daya Listrik Yang Andal Merupakan Tuntutan Yang Diharapkan Oleh Konsumen Kepada PT.PLN, Tujuan Penelitian Ini Untuk Menentukan Nilai Arus Gangguan Hubung Singkat Dengan Bantuan Gambar Simulasi Aliran Daya Dan Untuk Mengetahui Besar Tegangan Bus Sebelum Terjadi Gangguan Hubung Singkat Serta Mengetahui Nilai Arus Gangguan Saat Keadaan Sistem Dalam Kondisi Tidak Normal. Metode penelitian ini adalah metode newton raphson. hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat. hubung singkat di bus 5 sebesar 2.169,7 [A], gangguan tiga fasa 5.819,0 [A], gangguan dua fasa ke tanah 4.975,4 [A], gangguan fasa ke tanah, dan 5.829,2 [A], gangguan fasa-fasa. Arus hubung singkat yang terjadi pada bus 37 sebesar 7.080,5 [A], gangguan tiga fasa, 3.734,0 [A], gangguan dua fasa ke tanah, 1.801,4 [A], gangguan fasa ke tanah, dan 4.111,5 [A], gangguan fasa-fasa. Arus hubung singkat yang terjadi pada bus 29 sebesar 1.861,04 [A], gangguan tiga fasa, 1.822,4 [A], gangguan dua fasa ke tanah, 1.600,4 [A], gangguan fasa ke tanah, dan 8.905,3 [A], gangguan fasa-fasa. Arus hubung singkat yang terjadi pada bus 39 sebesar 1.737,7 [A], gangguan tiga fasa, 6.649,4 [A], gangguan dua fasa ke tanah, 1.632,3 [A], gangguan fasa ke tanah, dan 6.659,6 [A], gangguan fasa-fasa. hasil perhitungan arus gangguan bahwa arus hubung singkat fasa-fasa lebih tinggi dari arus hubung singkat yang lainnya, hal ini disebabkan arus gangguan hubung singkat fasa-fasa dipengaruhi bus 7 memiliki jarak yang lebih pendek diantara bus lainnya.