Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMAT LEMBAGA PENDIDIKAN PERSPEKTIF PENDIDKAN ISLAM Basyit, Abdul
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 14 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v14i1.638

Abstract

Lembaga pendidikan bentuk organisasi tersusun relatif tetap terdiri atas pola-pola tingkah laku, peranan-peranan dan relasi-relasi terarah dalam mengikat individu yang mempunyai otoritas formal dan sangsi hukum, dalam mencapai tujuan pendidikan Islam. Terdapat empat lembaga pendidikan yang digunakan Rasulullah SAW dalam mengajarkan al-Qur’an dan As-sunah, yaitu: Dar al-Arqam, kuttab, Suffah dan masjid. Pendidikan Islam di Indonesia pada mulanya dilaksanakan secara informal, melalui kontak-kontak pribadi antara mubaligh dengan masyarakat sekitar, dalam proses perdagangan. Lembaga pendidikan Islam formal di Indonesia saat ini; (1) Pondok pesantren, (2) madrasah, (Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah), serta (3) Perguruan Tinggi. Lembaga pendidikan Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat berbangasa dan bernegara. Kultur pendidian yang berkualitas akan mengahasilkan SDM yang berkualitas sehingga memiliki daya saing yang tinggi
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Basyit, Abdul; Sutikno, Bambang; Dwiharto, Joes
JURNAL EMA (Ekonomi Manajemen Akuntansi) Vol 5, No 1 (2020): JUNI
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47335/ema.v5i1.44

Abstract

Sumber daya yang dimiliki perusahaan tidak akan memberikan hasil yang optimal apabila tidak didukung oleh sumber daya manusianya yang mempunyai kinerja yang optimal. Usaha untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya dengan memperhatikan tingkat pendidikan. Disamping itu, pengalaman kerja juga sangat di perlukan bagi karyawan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kinerja karyawan. Populasi dan sampelnya adalah karyawan gajah jaya yang berjumlah 32 responden. Analisis data berupa uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji analisis regresi linier berganda, uji signifikansi parsial dan simultan serta uji koefisien determinasi. Dari hasil uji analisis regresi linier berganda didapatkan nilai variabel tingkat pendidikan sebesar 0,320 yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan dan pengalan kerja sebesar 0,481 yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karywan. Tingkat pendidikan dan pengalam kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 44,8%. Untuk uji t didapat nilai tingkat pendidikan sebesar 2,891 dan pengalaman kerja sebesar 4,315 dengan signifikansi < 0,05.  Untuk nilai uji F sebesar 11,782. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan dan pengalman kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan secara parsial maupun simultan. Kata Kunci: Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja, Kinerja Karyawan, Regresi Linier Berganda
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs. AL-HAFIZH RAJEG KABUPATEN TANGERANG basyit, abdul; Harahap, Erpin; Gumelar, R Tommy; Rowinex, Putri
Islamika : Jurnal Agama, Pendidikan dan Sosial Budaya Vol 15 No 1 (2021): Islamika
Publisher : Universitas Islam Syekh Yusuf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33592/islamika.v15i1.1558

Abstract

Abstract; The importance of interest in learning for students. refers to an increase in student interest in learning which also affects student success. With the interest in students learning activities will arise. Students with great interest will be able to carry out all their learning activities seriously. It is in line with the case that occurred in Mts Al-Hafizh, where many students are less enthusiastic in following lessons, especially in the subject of Aqidah Morals. This is not the case in most Tsanawiyah Madrasas. Thereore it is necessary to do research related to increasing the interest in learning of VIIIth grade students in the subject of Aqidah Morals in MTs Al-Hafizh Rajeg Tangerang.
DAMPAK GAMES ONLINE TERHADAP GHAZWUL FIKR PADA SISWA SEKOLAH DASAR fitria, Zul; Arif, Zainal; Basyit, Abdul; Sudin, Mahmudin; Rustiana, Siti Hamidah; likhun, Muf
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 20, No 1 (2024): Pendidikan Multi Disipliner
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/rf.v20i1.11470

Abstract

ABSTRAKDilatarbelakangi oleh pesatnya jumlah game online yang menghadirkan sebuah penawaran adanya perubahan mindset tauhid pada anak, tentu saja hal ini menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang tua dan pendidik. Ghazwul fikri merupakan strategi terbaru musuh-musuh Islam dimana menyerang Islam tidak lagi menggunakan senjata melainkan menggunakan pemikiran. Sebagaimana pepatah menyatakan bila ingin menghancurkan Islam, hancurkan generasi muda, bila ingin menghancurkan generasi muda, hancurkan akhlak. Perkembangan game online yang mudah dan menarik dimainkan membuat siswa menjadi terlena sehingga terlupa dengan belajar dan Ibadah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak games online terhadap Ghazwul Fikr pada siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana pengumpulan datanya menggunakan interview wawancara koresponden, angket dan observasi di Bimbel HIAMA Bogor pada siswa Sekolah Dasar. Hasil penelitian didapatkan bahwa dampak negatif games online lebih banyak dibandingkan dapak positifnya. Hal ini karena anak usia Sekolah Dasar harus banyak dibimbing oleh orang dewasa agar tidak terpengaruh oleh tayangan games online yang kurang baik.